Respon Ilahi Terhadap Ancaman Iran: Badai Pasir Apokaliptik dan Gempa Bumi
Muncul ketegangan baru-baru ini antara Israel dan Iran pada tanggal 16 April ketika juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi mengatakan kepada wartawan dalam pertemuan mingguan di Teheran, bahwa Israel akan binasa.
“Entitas Zionis cepat atau lambat akan menerima respon yang dibutuhkan dan akan menyesali kesalahan-kesalahannya,” kata Qasemi.
Rezim theokrasi Muslim Syiah Iran telah bersumpah untuk menghancurkan dan menghapuskan negara Israel dari muka bumi.
Iran, yang dalam Alkitab disebut Persia, adalah musuh kuno bangsa Israel, yang juga merupakan musuh akhir zaman mereka dalam Perang Gog dan Magog, baru-baru ini telah membentuk aliansi dengan Rusia (Magog) dan Turki (Gomer, Bet Togarma), guna mendominasi Suriah sekaligus menantang dan membendung pengaruh negara-negara Barat.
Ancaman Iran terhadap Israel beberapa waktu lalu nampaknya mendapatkan respon cepat dari Atas dengan datangnya badai pasir besar. Dua hari kemudian, reaktor nuklir Iran dilanda gempa bumi pada saat bersamaan ketika orang-orang Yahudi di Israel merayakan Hari Kemerdekaan mereka.
Rabbi Yosef Dayan, seorang anggota Sanhedrin yang juga merupakan keturunan Raja Daud, menegaskan bahwa semua orang di seluruh dunia harus tahu dengan jelas, bahwa badai di Iran ini adalah intervensi Ilahi.
“Reaksi pertama saya ketika saya melihat laporan tentang badai itu adalah bersyukur kepada Elohim karena ini jelas-jelas langsung dari Hashem (Elohim),” kata Rabbi Dayan.
Meskipun ancaman Iran sudah dinubuatkan akan digenapi pada suatu waktu yang belum diketahui di masa depan, respon Ilahi yang tegas segera datang menyusul, dalam bentuk fenomena alam yang tidak biasa. Pada hari yang sama menteri luar negeri Iran memprediksi kebinasaan final orang-orang Yahudi, badai pasir besar melanda seluruh provinsi di pusat Iran, menghantam wilayah itu dengan badai berkecepatan 96 km/jam. Tidak ada yang terluka atau pun kerusakan besar yang dilaporkan sebagai akibat dari badai ini, tetapi bahkan media Iran pun mengakui sifat luar biasa dari peristiwa tersebut dengan berita utama yang menyebut badai itu, “apokaliptik.”
“Ada dua alasan mengapa Hashem campur tangan dalam badai ini: entah karena Israel layak sehingga Elohim menghukum musuh-musuh mereka, atau, pihak musuh, dalam hal ini, Iran layak untuk dihukum,” kata Rabbi Dayan. “Saya tidak akan menghakimi Israel, jadi saya tidak bisa mengatakan bahwa Israel layak mendapatkan mujizat-mujizat. Tetapi jelas bahwa Iran layak mendapat hukuman.”
Seolah-olah badai pasir yang terjadi menyusul ancaman Iran awal pekan lalu belum cukup jelas mengindikasikan ketidaksenangan Ilahi terhadap Iran, bencana alam lainnya menghantam bangsa itu pada hari Kamis. Nampak seperti respon ganda, pada saat bersamaan ketika orang-orang Israel merayakan Hari Kemerdekaan mereka, gempa bumi berkekuatan M 5,9 menghantam Iran hanya beberapa mil dari satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir yang beroperasi di negara itu.
Beberapa hari sebelumnya, Iran mengancam akan menyerang Israel dari Suriah dalam waktu 48 jam.
Fenomena alam di Iran ini tidak luput dari perhatian para pemimpin spiritual Yahudi. Rabbi Amnon Yitzchak, seorang rabbi Haredi Israel (ultra-Ortodoks), membuat posting di halaman Facebook-nya bahwa orang-orang Iran harus memberi perhatian baik-baik. Rabbi Yitzchak menulis:
“Orang-orang Iran mengancam akan meledakkan Israel dengan bom atom pada Hari Kemerdekaan, dan dalam waktu 48 jam mereka terkena gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter di area reaktor atom mereka dan badai pasir besar yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mengubah Iran menjadi bak pasir. Sekarang coba katakan kepadaku, bahwa kita tidak mendapatkan Pemeliharaan Ilahi.”
Rabbi Yosef Berger, rabbi dari Makam Raja Daud di Gunung Zion di Yerusalem, mengatakan bahwa manifestasi alam dari campur tangan Ilahi memiliki tujuan khusus sehubungan dengan Israel.
“Adalah fungsi Israel untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Elohim masih memegang kendali di dunia,” kata Rabbi Berger. “Banyak orang percaya kepada Elohim dan bahkan percaya bahwa Elohim menciptakan dunia. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak percaya bahwa Elohim bertindak langsung di dalam dunia ini dalam hubungannya dengan perbuatan-perbuatan kita. “
“Para nabi menggambarkan realitas baru yang akan menjadi nyata pada saat Geula (penebusan),” kata Rabbi Berger. “Tentu saja, tidak ada yang terjadi di dunia tanpa campur tangan Elohim. Tetapi pada akhir zaman, hubungan antara peristiwa-peristiwa alam dan tujuan Elohim akan nampak sangat jelas dan tidak dapat disangkal. “
Rabbi Pinchas Winston, seorang pakar Akhir Zaman, percaya bahwa seiring berjalannya waktu, peristiwa-peristiwa yang mengindikasikan campur tangan Ilahi dalam peristiwa-peristiwa dunia akan menjadi semakin umum.
“Pada tahap-tahap akhir Geula (penebusan), kombinasi mujizat dan tanda-tanda alam akan bertambah-tambah sampai ke titik di mana itu akan menjadi begitu jelas, tidak dapat disangkal lagi,” kata Rabbi Winston. “Anda tidak dapat secara pasti mengatakan bahwa apa saja adalah hashgacha pratit (intervensi Ilahi). Tetapi orang-orang yang bersiap untuk melihat gambaran besarnya, akan dapat menghubungkan titik-titik itu dengan cara yang lebih masuk akal daripada mencoba menjelaskan segala sesuatu dalam istilah-istilah natural yang ketat.”
Alkitab mencatat, terakhir kali Persia (Iran) menetapkan batas waktu ketika mereka berencana untuk membinasakan orang-orang Yahudi, pemimpin rencana itu akhirnya dihukum gantung di tiang gantungan.
Menanggapi peristiwa gempa bumi dan badai pasir yang terjadi di Iran, banyak orang dengan cepat mengatakan bahwa badai pasir biasa datang secara teratur sepanjang tahun ini di Iran, dan gempa bumi biasa terjadi di wilayah mereka. Mungkin saja itu benar.
Tetapi, apakah pilihan waktunya diilhami secara Ilahi? Tentu saja.
Nampaknya orang-orang Israel bukanlah satu-satunya yang berpikir bahwa orang-orang Iran mungkin harus mulai lebih memberi perhatian kepada Elohim Israel.
Video badai pasir beberapa jam sesudah Iran berjanji untuk menyerang Israel:
No comments:
Post a Comment