ORANG MATI BANGKIT & AIR MENJADI ANGGUR
Jauh sebelum gerakan karismatik merebak di seluruh dunia, telah muncul hamba-hamba Tuhan yang sangat diurapi. Contohnya adalah Smith Wigglesworth (1859-1947) yang selama hidupnya membangkitkan orang mati sebanyak 14 kali. Mujizat-mujizat ajaib menyertai pelayanannya. Di tengah penganiayaan, Gereja Tuhan mengalami banyak mujizat yang luar biasa. Menurut laporan seorang penginjil, Dennis Balcombe, mujizat air menjadi anggur pada saat perjamuan kudus sering terjadi dalam ibadah-ibadah di gereja-gereja bawah tanah di Cina. Keajaiban-keajaiban itu meneguhkan iman dan mendorong pertobatan orang-orang Komunis.
API TURUN DARI LANGIT
Mujizat-mujizat dahsyat tidak hanya terjadi pada jaman dulu saja. Pada sekitar tahun 1965, mujizat-mujizat ajaib terjadi di Nusa Tenggara Timur. Pada suatu hari, sebuah tim penginjilan menemukan suatu komunitas penganut kepercayaan tradisional yang menyembah berhala-berhala. Setelah tim itu memberitakan Injil, komunitas itu pun bertobat dan menjadi percaya kepada Yesus. Lalu mereka menyerahkan berhala-berhala untuk dimusnahkan. Yang luar biasa, Roh Kudus menyuruh mereka meletakkan patung-patung berhala dari kuningan milik mereka itu di tengah-tengah halaman yang luas. Setelah seorang anggota tim menaikkan doa permohonan, tiba-tiba petir dari langit menyambar dan membakar habis patung-patung tersebut.
MENGHENTIKAN BADAI
Dalam perjalanan penginjilannya di Asia pada tahun 1962, perahu layar yang ditumpangi Charles Doss diamuk taufan. Bulan-bulan September dan Oktober memang cukup rawan badai di kawasan Asia Tenggara. Sementara itu, perahu layar itu berukuran kecil dan sudah tua. Dua tahun sebelum kejadian ini, perahu itu seharusnya sudah tidak dipakai lagi. Ketika kemudian badai mengamuk, kapal itu terombang-ambing dengan begitu hebatnya. Sembilan orang penumpangnya hanya bisa pasrah karena kapal itu bisa tenggelap setiap saat. Saat itu, Charles Doss melancarkan doa otoritatif untuk menghentikan badai tersebut. Ia meninggalkan kabin, membuka pintu menuju geladak. Ia bergumul melewati genangan air yang sudah memenuhi seluruh geladak. Terdapar banyak ular berbisa dan bermacam-macam binatang laut merayap di geladak itu. Dengan terhuyung-huyung karena goncangan kapal yang hebat, Doss berusaha mencapai pagar. Kapten kapal yang melihatnya mengira bahwa pendeta itu sudah gila dan akan bunuh diri. Tetapi, sampai ndi pagar kapal, Doss berdiri dengan tegapnya. Setelah mengambil nafas dalam-dalam, ia memerintahkan supaya badai menjadi tenang. Doss melakukan seperti apa yang pernah dilakukan Yesus saat menghadapi badai lautan. Mujizat pun terjadi. Badai itu reda dan laut menjadi sangat tenang. Padahal, biasanya membutuhkan waktu dua sampai tiga hari untuk menjadi teduh kembali. Perubahan alam yang misterius itu membuat kapten kapal menduga bahwa Doss mempunyai ilmu gaib dan kekuatan magis. Setelah merapat di Filipina, Doss bersaksi dan sang kapten pun menjadi percaya kepada Yesus. Mujizat serupa juga dialami oleh Brother Andrew ketika melayani di Afrika Selatan. Ketika ia sedang berkotbah dalam sebuah acara reli doa akbar, tiba-tiba badai dating. Pohon-pohon bertumbangan, atap-atap tercabik-cabik, dan angina menjadi topan yang dahsyat. Jemaat menjadi ribut. Suasana sangat kacau. Tetapi, Andrew berdiri dan menengking kekuatan badai itu. Dalam hitungan detik, badai itu mereda dan acara pun dilanjutkan kembali.
MUJIZAT TRANSFORMASI KOTA
Peristiwa transformasi, terutama di Almalonga dan Umuofai, merupakan bentuk perubahan yang holistik. Almalonga sebuah kota kecil di Guatemala Amrik,jarang orang mengenalnya,tapi sejak tahun 2000 mulai banyak dikenal orang di dunia dan orang ingin secara langsung menyaksikan keadaan kota ini …………..wow,betul-betul mengundang decak kagum,dasyat,spektakuler,penuh damai dan sukacita luar biasa tiap penduduknya,ingin tahu?
Sekitar tahu 1980 kota ini betul-betul kota yang amburadul.dul.dul…………..and kacau balau,miskin,tanahnya gersang,kumuh,banyak penjara ………merupakan hal yang biasa bila pemandangan sehari-hari orang teler tergeletak dipinggir jalan lorong pertokoan akibat mabuk dan narkoba,……….tiap hari orang mati dibunuh minimal 15 orang,………………betul-betul menyedihkan ,super brutal , jahat , mencekam dan semua yang paling jelek kumpul jadi satu dikota ini,orang-orangnya malas tidak ada gairah dan banyak pengangguran,perkelahian/tawuran………….mengapa?
Ada beberapa pemuda tergerak dan terbeban melihat kondisi kota-nya, sehingga mereka membentuk tim doa dengan tekun membuat menara doa dan Tuhan / Roh kudus bukakan suatu penglihatan bahwa dikota ini ada roh-roh teritorial yang sudah berabad-abad membentuk benteng-benteng kegelapan membelenggu, mengintimidasi, mempengaruhi dan harus dilakukan peperangan rohani seperti dalam Yeremia 29. ternyata Tuhan berikan karunia-karunia untuk menghancurkan kuasa roh-roh kegelapan tersebut dan dalam waktu yang tidak terlalu lama mulai ada tanda-tanda kehidupan di kota tersebut kota mulai tumbuh dengan subur , sehingga tahun 1995 tinggal ada satu penjara dan tahun 2000 sudah tidak ada penjara lagi di kota tersebut dan bukan hanya itu hasil pertanianpun luar biasa berubah dengan mutu hasil super habat,wortel besarnya lebih dari tangan orang bule ,kobis bulatannya lebih besar dari bola basket dan waktu panennya dipercepat,sungguh betul-betul Tuhan campur tangan buat  almalonga seperti janjinya bila umatnya berbalik dari perbuatannya yang jahat dan merendahkan diri datang kepadanya atau mau membela kota dimana mereka dilahirkan untuk mengusahakan kesejahteraan kotanya maka Dia akan dengan senang hati mengulurkan tangan menolong,damai sejahtera mengalir ……………..perkataan yang membangun terus satu dengan yang lainnya bangkit ,hari-hari tampak berderet mobil/truk tronton mengangkut hasil bumi yang melimpah dengan sukacita,kenapa bisa?…………..tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, bahkan tanpa teknologi pertanian Tuhan menyburkan tanah, Terpujilah nama Tuhan yang ajaib. Kehidupan rohani berubah, diikuti dengan pembaharuan di bidang sosial, politik, perekonomian, dan bahkan perbaikan kondisi alam secara ajaib. Seperti telah di bahas, tanah tandus di Almalonga dijamah Tuhan sedemikian rupa sehingga berubah menjadi subur. Produksi pertanian naik 1.000 persen. Para peneliti dari AS dibuatnya terkesima dengan kuasa Tuhan atas alam ini. Transformasi di Almalonga dan di kota-kota lain, menurut George Ottis Jr (1999), terjadi melalui gerakan-gerakan doa sekota yang di dalamnya dilakukan doa-doa peperangan tingkat strategis. Seperti yang dilakukan di Cali (Kolombia), Gereja bersama-sama melakukan pemetaan rohani sebelum melancarkan doa-doa peperangan. Di Almalonga, gerakan doa bersama dilakukan dengan intensif sampai kuasa-kuasa kegelapan dihancurkan. Setelah melakukan pengamatan dan studi komparasi, George Otis Jr (1999) menarik kesimpulan bahwa proses transformasi terjadi melalui tiga tahap. Pertama, tahap ”pangkalan rohani”, yaitu tahap terjadinya kesatuan Gereja, pertobatan korporat Gereja, kesatuan doa, dan tindakan Gereja untuk melakukan rekonsiliasi sosial. Kedua, tahap ”terobosan rohani”, yaitu momentum pada saat mana Tuhan (Roh Kudus) melakukan penetrasi sedemikian rupa sehingga terjadi kebangunan rohani besar yang menyentuh kehidupan masyarakat luas. Ketiga, tahap ”perubahan rohani”, yaitu terjadinya pembaharuan sosial-politik dan berbagai dimensi lain dalam kehidupan masyarakat.
MUJIZAT DI PESAWAT
Kepekaan mendengar suara Roh Kudus juga membuat kita menjadi tenang dan tidak gegabah sekalipun berada di tengah bahaya yang mengancam, seperti dialami Samuel Doctorian. Waktu itu, 29 Desember 1955, Samuel sedang dalam perjalanan udara pada ketinggian 24.000 kaki di atas wilayah Turki. Tiba-tiba, salah satu mesin pesawat terbakar dengan hebatnya. Setiap saat api itu bisa menyentuh tangki bahan bakar dan menyebabkan ledakan yang menghancurkan pesawat tersebut. Enam puluh penumpang sontak menjadi panik. Meskipun lebih tenang, Samuel segera diliputi oleh pikiran-pikiran tentang kematian sebelum akhirnya mendengar suara langsung dari Tuhan Yesus. Samuel mendapatkan open vision pada waktu itu. Ia merasa seperti digerakkan Roh Kudus untuk masuk ke toilet. Di tempat itu, ia berdoa sambil menangis: ”Tuhan, Engkau Tuhan yang luar biasa. Engkau mampu mengadakan mujizat-muizat besar. Tunjukkanlah kuasa-Mu hari ini!” Tiba-tiba, sosok Yesus hadir dalam pesawat itu. Yesus berkata kepada Samuel: ”Samuel anak-Ku, jangan takut. Demi engkau, Aku akan menyelamatkan pesawat ini dan seluruh penumpangnya!” Kejadian selanjutnya murni merupakan mujizat. Tiba-tiba, mesin pesawat yang terbakar itu terlepas dan jatuh ke bawah, tepat sebelum api menjilat tangki bahan bakar. Segera sesudah mesin itu terjatuh, pilot memberi informasi: ”Pesawat telah dapat dikuasai. Jangan takut, tidak akan terjadi apa-apa. Kita akan kembali ke Roma dengan selamat!”
BERJALAN DI ATAS AIR
Pada tahun 1965-an terjadi lawatan Tuhan yang luar biasa di Soe, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kebangunan rohani itu membangkitkan banyak tim pelayanan yang bergerak ke banyak daerah di sekitarnya untuk memberitakan Injil. Waktu itu para penginjil yang bergerak ke mana-mana harus menghadapi ganasnya alam. Salah sebuah tim yang melayani di daerah pedalaman terhambat oleh sungai yang besar, sungai Noemina. Lebar sungai itu 300 yard dan dalamnya sekitar 30 kaki, sebuah sungai besar di pulau Timor. Saat itu banjir, arusnya yang deras mampu menyeret pohon-pohon besar sampai ke laut. Tim penginjilan itu tertahan di tepi sungai. Bahkan, menyeberanginya dengan sampan yang kuat pun sangat beresiko. Tetapi, Roh Kudus berbicara kepada salah seorang anggota: ”Seberangilah sungai itu!” Ketika tim itu sedang mendiskusikan suara Tuhan tersebut, datanglah orang-orang Kristen lain. Karena mengetahui bahwa tim itu hendak menyeberangi sungai, orang-orang Kristen itu menegur: ”Kalian memang tulus seperti merpati, tetapi harus cerdik seperti ular. Nah, sekarang pakai pikiran kalian dan berdiamlah sampai banjir reda!” Tetapi, pemimpin tim itu menimpali: ”Tidak! Tuhan sudah menyuruh kami untuk menyeberang sekarang juga!” Meskipun demikian, ada beberapa anggota tim itu sendiri yang mulai ragu. Kemudian mereka berdoa, dan kembali mendapatkan peneguhan (title deed) dari Roh Kudus untuk menyeberangi sungai itu hanya dengan iman saja! Akhirnya, salah seorang anggota tim itu mulai melangkahkan kakinya ke sungai tersebut dengan maksud menyeberanginya. Banyak orang berteriak: ”Oh, bodoh sekali. Jangan! Kau akan mati!” Tetapi, mujizatlah yang terjadi! Pada langkah pertama, air sampai di lutut. Langkah kedua, masih sama. Ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, dan seterusnya, air sungai itu tak pernah lebih tinggi dari lututnya. Ketika ia berada di tengah-tengah sungai yang berkedalaman 30 kaki itu, air tetap tidak melebihi lututnya. Seluruh anggota tim segera mengikuti dan semuanya selamat sampai di seberang. Kejadian ajaib itu sungguh luar biasa. Saat itu, ada beberapa dukun (penyembah berhala) melihat kejadian tersebut. Mereka pun lantas ingin melakukan hal yang sama karena merasa memiliki kekuatan gaib. Tetapi, begitu mereka malangkahkan kaki ke air, semuanya tenggelam. Warga desa yang menyaksikan semua itu menjadi takjub kepada Yesus, Tuhan Semesta Alam!
SELAMAT DARI BENCANA
Meski dirinya sendiri juga terancam bencana topan yang membahayakan nyawanya, Oral Roberts bersyafaat sehingga jemaat pun selamat. Pada bulan September 1950, Roberts mengadakan sebuah KKR di Amarillo, Texas, Amerika Serikat. Kebaktian kesembuhan illahi itu diselenggarakan di bawah tenda besar yang memuat 7.000 tempat duduk. Ketika sedang berkotbah, tiba-tiba badai mengamuk. Tenda raksasa itu tercabut dan terbawa terbang. Orang-orang dan berbagai benda serta kursi-kursi dihantam amukan angin tersebut. Roberts sendiri terlempar dari panggung dan jatuh terbaring di lantai. Dalam keadaan demikian, ia berdoa untuk memerisai jemaat. Akhirnya 7.000 orang itu selamat walau badai tak mereda dengan cepat. Pagi berikutnya, headline surat kabar di Amarillo menulis ”Keajaiban Menyelamatkan 7.000 Orang”. Berita itu melukiskan betapa tim dari Departemen Kebakaran sangat sibuk mencari orang-orang yang terluka atau yang terbunuh karena bencana alam dahsyat itu. Namun semua menjadi heran, sebab hanya ada 3 orang yang mengalami luka-luka ringan tak berarti. Suatu malam pada bulan April 1983, Lois Main tergerak untuk berdoa syafaat bagi kotanya, Coalinga, California, Amerika Serikat. Meski malam sudah larut, Main tidak bisa tidur. Ia mendengar suara Roh Kudus: ”Berdoalah untuk orang-orang Coalinga. Keluarlah dan berdoalah sekarang!” Main pun mentaati suara itu. Malam itu juga, Main berdoa keliling kota. Ia bergegas untuk berganti pakaian, lalu berjalan-jalan keliling kota sambil bersyafaat. Ia memohon supaya Tuhan memberkati penduduknya. Setiap bangunan yang ada didoakannya. Selesai melakukan semua itu, meski menjadi sangat lelah, Main merasa sangat lega. Esok sorenya, Coalinga diguncang gempa bumi hebat berkekuatan 6,5 SR. Mengingat dahsyatnya bencana itu, Pemerintah segera mengirimkan bantuan medis. Namun, di seluruh kota itu hanya ada 25 orang yang mengalami luka-luka ringan yang tidak berarti.