TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah tulisan warga di Kompasiana.com mengupas mengapa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) begitu membenci Jokowi.
Tulisan yang dipublikasikan atas nama Sint Jan yang dipublikasikan 2 Agustus 2014 dan diperbarui 18 Juni 2015 merngangkat judul ‘Mengapa PKS Begitu Membenci Jokowi.
Dalam tulisannya yang begitu panjang, Kompasianer ini mengupas perjalanan PKS dan Jokowi.
Penulis menuturkan jika PKS dan Jokowi dulunya pernah bersatu yakni pada pemilihan Wali Kota Solo 2010.
Penulis menuturkan jika PKS dan Jokowi dulunya pernah bersatu yakni pada pemilihan Wali Kota Solo 2010.
Pada periode keduanya ini, Jokowi maju berpasangan Fx. Rudi dan salah satu partai pengusungnya adalah PKS.
Pilgub DKI
Penulis mensinyalir hal itu terjadi pada pemilihan Gubernur DKI 2012. Saat itu PKS mengusung calon sendiri Hidayat Nurwahid (HNW).
“PKS sebenarnya sudah memiliki rencana jangka panjang, dengan HNW sebagai gubernur DKI, maka jalan untuk memenangkan pemilu akan semakin mulus, apalagi dengan sokongan Jabar dan daerah lainnya.” tulisnya.
Sayangnya mimpi PKS itu tak terwujud. Pasangan Jokowi-Ahok yang diusung PDIP-Gerindra memenangkan Pilgub dengan raihan 42% jauh meninggalkan HNW-Didik Rachbini hanya mampu meraup 12%. Padahal DKI Jakarta adalah basis PKS di Pemilu 2009.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kompasianer Ungkap Mengapa PKS Begitu Membenci Jokowi, http://makassar.tribunnews.com/2015/12/17/kompasianer-ungkap-mengapa-pks-begitu-membenci-jokowi?page=1.
Editor: Ilham Arsyam
Kasus 'Sapi"
Menurut penulis beberapa penyebab kebencian PKS terhadap Jokowi, pertama karena Jokowi menghalangi niat PKS untuk menguasai Jakarta dan Indonesia. Kedua, Jokowi tidak menanggapi permintaan mahar dari PKSMenjelang Pilpres 2014 terjadi peristiwa penting yaitu ditangkapnya LHI oleh KPK terkait kasus korupsi daging.
“Peristiwa ini sangat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap PKS sehingga partai itu seringkali diidentikan dengan "sapi". Berbeda dengan sikap partai-partai lainnya yang seringkali tidak melawan tindakan KPK, PKS secara lantang menuduh terjadinya konspirasi di balik tindakan tersebut. Hingga saat ini, tokoh PKS seperti Fahri Hamzah terus menyuarakan pelemahan atau pembubaran KPK yang dianggapnya telah mencoreng nama baik PKS. Fahri mungkin lupa kalau lebih banyak masyarakat yang bersimpati terhadap KPK daripada PKS. Akibatnya kepercayaan masyarakat terhadap PKS semakin melemah. Simpatisan non kader yang tadinya mempercayai kebersihan PKS mulai merasa ragu dan mencari tokoh lain yang dianggap bersih,” tulisnya.
Dia menambahkan, Kemenangan Jokowi di Pilpres merupakan mimpi buruk bagi kader PKS. “Kenyataan ini mengganggu keimanan mereka karena selama ini mereka percaya Tuhan selalu berada di pihaknya. Akibatnya hingga sekarang masih banyak kita temukan kader PKS yang menyuarakan sumpah serapah terhadap Jokowi. Mereka lupa kalau PKS merupakan bagian dari sistem demokrasi dan harus menerima segala keputusan yang dihasilkan sistem itu. Di tingkat elite, kemenangan Jokowi akan menyulitkan pembiayaan mesin partai. Tanpa menteri di pemerintahan, kas PKS akan berkurang.”
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kompasianer Ungkap Mengapa PKS Begitu Membenci Jokowi, http://makassar.tribunnews.com/2015/12/17/kompasianer-ungkap-mengapa-pks-begitu-membenci-jokowi?page=2.
Editor: Ilham Arsyam
PKS kebakaran 'jenggot'
Sejak tayang di Kompasiana, tulisan ini sudah dibaca 190.912 kali. Tulisan ini kembali marak di media sosial setelah sejumlah politisi PKS membela Setya Novanto dalam kasus pencatutan nama presiden di kasus saham Freeport.
Ternyata bukan hanya ini tulisan kompasianer yang memojokkan PKS. Salah satu tulisan kompasianer A Fahrizal Aziz 15 April 2014 berjudul ‘PKS Tak Seharusnya Seperti Itu’ juga membuat kader PKS kebakaran 'jenggot'.
Melalui media online milik PKS, PIYUNGAN ONLINE, bahkan memberikan klarifikasi soal tulisan anak muda itu.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kompasianer Ungkap Mengapa PKS Begitu Membenci Jokowi, http://makassar.tribunnews.com/2015/12/17/kompasianer-ungkap-mengapa-pks-begitu-membenci-jokowi?page=3.
Editor: Ilham Arsyam
No comments:
Post a Comment