A story with tens of thousands of articles.

A story with tens of thousands of articles.
life and death, blessing and cursing, from the main character in the hands of readers.

Thursday, January 22, 2015

BAB I. Pertanyaan dan jawaban agar pintar dalam mencari kerja





Judul Buku        : BUKU PINTAR DAPAT KERJA GAJI TINGGI PINDAH KERJA GAJI SEMAKIN TINGGI 
Pengarang         : Richard Nata
Penerbit           : Angel International
Halaman           : 186 halaman
Harga buku       : Rp. 50.000,-
Harga ebook      : Rp. 15.000,-

PEMBELIAN buku dan ebook bisa dilakukan sekarang.

Transfer uang ke 

RICHARD NATA
BANK CENTRAL ASIA ( BCA )
NOMOR REKENING 002-1576394

saat transfer uang maka berikan 3 digit kesukaan anda. Misalkan 15123, 50234, dll. 

KEMUDIAN MMS BUKTI TRANSFER KE 08889910822 ATAU SMS KAN ALAMAT EMAIL ANDA.
ATAU KIRIM BUKTI TRANSFER LEWAT EMAIL KE richardnata2@gmail.com


Dalam bab I ada 149 pertanyaan dan jawaban. Pertanyaan dimulai dari kenapa banyak sarjana yang pintar masih menjadi sarjana pengangguran ? Kapankah saat yang tepat bagi kita untuk melamar kerja ? 


Pertanyaan kemudian disusun secara beraturan dan membahas banyak hal sehingga mengupas tuntas masalah-masalah seputar dunia kerja. Termasuk di sini pertanyaan-pertanyaan saat diinterview, membahas masalah cara membuat surat lamaran dan daftar riwayat hidup yang unggul, trik agar sukses mendapatkan kerja, trik negosiasi gaji, dsb.
Bab-bab lainnya berhubungan erat dengan bab I. 
Contoh pertanyaan dalam bab I.
Kapankah saat yang tepat bagi kita untuk melamar kerja ? Saat kita merasa bahwa telah tiba waktunya bagi kita untuk mulai bekerja. Untuk setiap orang tidak ada persamaan waktu yang tepat. Ada yang setelah lulus SLTA, ada yang kuliah sambil bekerja atau setelah lulus kuliah baru bekerja. Ada juga yang tidak bisa meneruskan sekolahnya sehingga harus segera mencari kerja. Biasanya kita mulai mencari kerja, kalau kita merasa bahwa telah tiba saatnya bagi kita untuk mandiri dan mempunyai penghasilan sendiri.
Kenapa banyak sarjana yang pintar masih menjadi sarjana pengangguran ? Banyak faktor yang menyebabkan banyak sarjana pintar menganggur. Contohnya adalah sebagai berikut :
  1. Tidak mempunyai siasat atau trik di dalam melamar kerja.
  2. Tidak mau bekerja kalau tidak sesuai dengan syarat yang diinginkannya. Misalnya harus menjadi pegawai negeri. Harus mendapatkan gaji yang tinggi. Malu bekerja sebagai salesman, padahal banyak orang sukses yang memulai karirnya sebagai salesman. Atau malu kalau bekerja mulai dari bawah sekali.
  3. Tidak mau bekerja kalau tidak sesuai dengan bidang disiplin ilmu yang dipelajarinya saat kuliah dulu. Misalnya disiplin ilmu yang dipelajari adalah ekonomi jurusan akuntansi. Ingin bekerja sebagai internal auditor, tetapi oleh perusahaan ditawarkan bekerja sebagai marketing atau purchasing. Karena merasa bukan bidangnya, menjadi kuatir tidak bisa, lalu menolak tawaran tersebut. Sehingga harus lama lagi menunggu datangnya panggilan untuk tes dan interview di perusahaan lainnya. Padahal sebenarnya bukan masalah bisa atau tidak bisa, tetapi mau atau tidak mau kita bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang pernah kita pelajari selama kuliah dulu.
  4. Kesalahan di dalam menulis surat lamaran kerja ( selanjutnya akan ditulis surat lamaran ), baik berupa format surat maupun isi surat.
  5. Keterlambatan datangnya surat, baik surat lamaran kita ke perusahaan sehingga lowongan kerja telah diisi oleh orang lain. Maupun surat panggilan untuk tes dan atau interview ( selanjutnya akan ditulis tes dan interview ) yang dikirim oleh kurir. Sehingga kita tidak dapat hadir di waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. Jika surat panggilan dikirim lewat email maka kita terlambat membuka dan membaca email tersebut.
  6. Hanya melamar ke beberapa tempat saja, seterusnya menunggu hasil dari lamaran tersebut. Setelah menunggu beberapa bulan dan tidak ada hasilnya, barulah melamar ke beberapa tempat lagi untuk kemudian menunggu hasilnya. Demikianlah seterusnya, sampai pada akhirnya ia menjadi stress sendiri. Kemudian menyalahkan orang lain ( pewawancara, bekas dosennya, sanak famili, dll ), serta menyalahkan pihak lain ( perusahaan yang dilamar, universitas tempatnya belajar yang tidak bermutu, dll ).
    Padahal kesalahan utama adalah ia tidak mempunyai strategi atau trik di dalam melamar kerja. Kesalahan tersebut bisa saja terjadi pada saat menulis surat lamaran kerja beserta daftar riwayat hidupnya, kesalahan pada saat wawancara kerja atau kesalahan dalam meminta gaji. Untuk lebih jelas mengenai hal ini, akan penulis bahas pada bab-bab selanjutnya.
  7. Hasil tes, psikotes, interview dan tes kesehatan yang kurang baik.
  8. Ada pesaing yang nilainya lebih bagus dari pada nilai dirinya, baik nilai study akademisnya maupun nilai hasil tesnya. Atau ada pesaing minta gaji yang lebih rendah. Oleh karena itu trik “gaji dapat dinegosiasikan” sangat penting di sini. Untuk lebih jelasnya lihat bab VI.
  9. Gaji yang diminta terlalu tinggi ( apalagi jika tidak mempunyai pengalaman kerja ), sehingga perusahaan merasa berkeberatan atas gaji yang kita minta tersebut. Kadang-kadang gaji yang kita minta melebihi gaji dari atasan kita. Tentu saja ia segera menolak untuk memproses lebih lanjut surat lamaran kita.
  10. Banyak atasan yang takut kalau menerima bawahan yang lebih pintar dari dirinya. Mereka takut kalau sewaktu-waktu kedudukan mereka akan digeser oleh bawahannya yang lebih pintar tersebut.
  11. Tidak mempunyai nilai tambah atau kelebihan apapun di bidang yang dilamarnya. Penulis pernah mewawancarai seorang sarjana ekonomi yang berkualitas sangat rendah. Ia bahkan tidak bisa menjawab apa itu rugi/laba di neraca keuangan. Bukankah itu menunjukkan kemampuan dari sarjana ekonomi tersebut yang lebih baik tidak memakai gelar kesarjanaannya dari pada hanya akan memalukan nama almamaternya saja.
  12. Faktor keberuntungan atau hoki. Sebab bisa saja sebenarnya ia yang diterima tetapi karena ada saingan baru yang merupakan koneksi atau titipan dari pihak-pihak tertentu maka ia terpaksa harus dikorbankan oleh pihak manajemen perusahaan.
  13. Cepat putus asa. Setelah melamar beberapa kali dan tidak berhasil maka tidak mengirimkan surat lamaran lagi.
  14. Faktor lain-lain. Di sini bisa berarti banyak, antara lain faktor tubuh ( cacat, penyakitan, kurus sekali, gemuk sekali, jelek, pendek ), faktor kepribadian ( suka berbohong, malas sekali, cepat tersinggung, sok pintar ), maka manajemen perusahaan akan berpikir dua kali untuk memperkerjakannya.
  15. Terlalu banyaknya saingan sementara lowongan kerja terbatas.
  16. Mereka tidak kreatif untuk menciptakan lowongan kerja, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Seorang sarjana seharusnya tidak menjadi beban masyarakat dan pemerintah karena menganggur. Sebab pada dasarnya pemerintah dan masyarakat mengharapkan seorang sarjana dapat menciptakan lapangan kerja atau berwiraswasta dan bukannya memperpanjang atau memperketat persaingan untuk mendapatkan lowongan kerja yang sudah ada. 
Contoh pertanyaan-pertanyaan lainnya.
  1. Manakah yang lebih baik, kuliah dulu sampai selesai baru mencari kerja atau kuliah sambil bekerja ? Jika kita masih kuliah maka dipikirkan dulu matang-matang, mana yang akan kita pilih. Kalau kita pintar maka yang paling baik adalah kuliah sambil bekerja. Tetapi kalau kita tidak pintar maka lebih baik kuliah sampai selesai, baru bekerja. Hal ini agar kuliah kita tidak terganggu.
    Berikut akan kita bahas kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
    Kelebihan dari kuliah dulu sampai selesai baru mencari kerja :
    a. Lebih konsentrasi dalam kuliah sehingga dapat lebih cepat lulus dibandingkan dengan mereka yang kuliah sambil bekerja.
    b. Lebih menghemat biaya kuliah karena biasanya dapat selesai tepat waktu.
    Kekurangan dari kuliah dulu sampai selesai baru mencari kerja :
    a. Setelah lulus lebih susah mendapatkan kerja dibandingkan dengan mereka yang pernah kuliah sambil bekerja. Karena banyak perusahaan yang ingin merekrut orang yang telah berpengalaman kerja sebelumnya dibandingkan dengan yang masih Fresh Graduated.
    b. Tidak mempunyai pengalaman kerja, sehingga lebih banyak memakai teori dalam menyelesaikan berbagai masalah. Sedangkan teori dengan prakteknya seringkali berbeda jauh bahkan saling bertolak belakang.
    Kelebihan dari kuliah sambil bekerja :
    a. Merasa bangga karena bisa mandiri dan membayar uang kuliah sendiri. Selain itu juga mempunyai uang yang banyak saat masih kuliah.
    b. Langsung dapat mempraktekkan teori yang didapatkan dari dosen, atau teori dari buku kuliah, diktat dan makalah ilmiah.
    c. Setelah lulus tidak perlu bersusah payah lagi mencari kerja.
    Kekurangan dari kuliah sambil bekerja :
    a. Konsentrasi kuliah dan kerja suka terganggu karena terbatasnya waktu yang ada.
    b. Biasanya jadi malas untuk kuliah lagi karena telah terbiasa memegang uang yang banyak. Sehingga kuliah dianggap tidak terlalu penting lagi. Mereka menjadi sering bolos kuliah dan hanya menitip absen lewat temannya saja. Bahkan banyak juga yang tidak pernah menyelesaikan kuliahnya.
    c. Lulus kuliah menjadi lama karena tertunda-tunda karena kesibukkan bekerja. Biasanya hal ini disebabkan skripsi yang terkatung-katung atau tertunda-tunda karena kesibukkan dalam bekerja.
    d. Biaya kuliah yang dikeluarkan menjadi lebih besar karena banyak kuliah yang tidak lulus karena seringnya menitip absen dan bolos kuliah. Demikian juga dengan skripsi yang tertunda-tunda menyebabkan bertambahnya biaya kuliah.
  1. Saya diterima sebagai staff akunting di dua perusahaan. Yang satu adalah perusahaan besar dan yang satu lagi adalah perusahaan kecil. Perusahaan kecil memberikan gaji yang lebih tinggi, sedangkan perusahaan besar memberikan tunjangan yang lebih baik. Menurut anda manakah yang harus saya pilih ? Sebenarnya baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Marilah kita bahas kelebihan dan kekurangannya.
    Kelebihan dari perusahaan besar :
    a. Nama perusahaan atau produk dan atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan telah dikenal secara luas oleh masyarakat. Sehingga kita akan merasa bangga ketika kita bekerja di sana. Apalagi proses penyeleksian tidaklah mudah karena kita harus bersaing dengan banyak orang.
    b. Apabila nanti kita pindah kerja maka kita membawa surat referensi kerja dari perusahaan besar sehingga referensi kerja kita lebih dihargai.
    c. Perusahaan besar biasanya telah mempunyai struktur organisasi yang jelas, sehingga tugas, wewenang dan tanggung jawab kita juga terlihat secara jelas.
    d. Jika jabatan kita di bawah supervisor, biasanya kita akan mendapatkan uang lembur/over time.
    Kekurangan dari perusahaan besar :
    a. Karena perusahaan besar karyawannya banyak maka tugas, wewenang dan tanggung jawab kita telah terspesialisasi. Sehingga kita hanya menguasai bidang pekerjaan yang diberikan kepada kita saja. Misalnya sebagai staff keuangan kita diberikan job hutang/piutang maka kita hanya mengetahui masalah hutang dan piutang dari perusahaan saja. Maka masalah lain seperti menghitung harga pokok penjualan, membuat faktur pajak penjualan ( PPN ), rekonsiliasi bank, kita tidak tahu bagaimana cara pengerjaannya.
    b. Semakin besar perusahaan maka akan semakin banyak departemen yang ada dan semakin banyak karyawannya. Dengan demikian maka akan semakin banyak konflik terjadi di antara atasan dan bawahan maupun sesama karyawan.
    Kelebihan dari perusahaan kecil :
    a. Karena kecil, maka semua pekerjaan kita lakukan sendiri. Sehingga akhirnya kita mempunyai pengalaman untuk mengerjakan semua bidang. Contohnya adalah kita mengerjakan laporan keuangan, membuat neraca dan laporan rugi/laba, menghitung harga pokok penjualan, melakukan rekonsiliasi bank, membuat laporan pajak, dsb.
    b. Karena kita dapat menyelesaikan banyak bidang pekerjaan maka saat kita pindah kerja, pengalaman kerja kita di berbagai bidang tersebut akan dihargai dan kita bisa mendapatkan gaji yang tinggi.
    c. Karena kita dapat menyelesaikan banyak bidang pekerjaan maka saat kita pindah kerja, kita dapat melamar posisi yang lebih tinggi. Misalnya dari staff keuangan menjadi supervisor keuangan atau manajer keuangan.
    Kekurangan dari perusahaan kecil :
    a. Tidak adanya tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas. Sehingga biasanya cara kerjanya serabutan atau semuanya kita kerjakan sendiri.
    b. Tidak adanya rantai komando secara jelas. Karena biasanya keluarga dan famili bos seperti istri, adik/kakak, ipar ikut bergabung di sana. Dan biasanya memiliki jabatan sebagai manajer. Sehingga apabila semuanya memberi tugas kepada kita maka kita akan bingung, tugas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Sebab semuanya pasti minta tugas dari mereka yang dikerjakan terlebih dahulu. Apalagi kalau ada pertentangan di antara keluarga dan famili dari bos tersebut.
    c. Apabila kita pindah kerja maka surat referensi kerja kita tidak memberikan nilai tambah yang besar kalau dibandingkan surat referensi kerja kita dari perusahaan besar.
    d. Biasanya di perusahaan kecil tidak ada uang lembur/over time.
    Faktor-faktor lainnya yang dapat kita jadikan bahan pertimbangan adalah :
    a. Lokasi perusahaan. Jauh tidaknya dari rumah kita. Selain itu apakah lokasi perusahaan termasuk daerah yang macetnya parah atau tidak.
    b. Uang lembur/over time.
    c. Tunjangan dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.
    d. Jam kerja perusahaan. Mulai dari jam berapa sampai jam berapa. Termasuk apakah sabtu libur atau bekerja setengah hari atau bekerja seperti hari lainnya.
    e. Besarnya selisih gaji.
    f. Pengalaman kerja kita sebelumnya.
    g. Tugas, wewenang dan tanggung jawab.
    h. Prospek jenjang karir kita ke depannya.
    i. Bos atau calon atasan kita. Apakah kita akan bisa bekerja dengan baik di bawah pimpinannya. Kita dapat melihat dan menilai karakternya pada saat kita sedang diinterview olehnya.
    Dari berbagai uraian dan penjelasan di atas, barulah anda tentukan mana yang lebih baik dan lebih cocok buat anda. Anda harus melakukan penilaian secara jujur. Sebab masa depan anda ditentukan oleh keputusan anda saat ini. Jangan sampai anda menyesalinya di suatu saat nanti. Cara seperti ini dapat anda terapkan juga pada berbagai kasus lainnya yang sama seperti ini.


baca juga :

BACA JUGA :

1. IPO KAN PERUSAHAAN ANDA DI BEI, TRIK TERCEPAT MENJADIKAN ANDA SEORANG KONGLOMERAT. http://richardnata.blogspot.com/2015/01/ipo-kan-perusahaan-anda-di-bei-trik.html
2. JASA KONSULTAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA. http://richardnata.blogspot.com/2015/01/jasa-konsultan-go-public-di-bursa-efek.html

BACA JUGA : 

1. Tentukan sendiri jalan cerita  selanjutnya. http://richardnata.blogspot.com/2015/01/tentukan-sendiri-jalan-cerita.html
2. a story with so many choices. http://richardnata.blogspot.com/2015/02/a-story-with-so-many-choices.html
3. You are the main character in the story you are reading. http://richardnata.blogspot.com/2015/02/you-are-main-character-in-story-you-are.html
4. Read a story with a lot of choices on the web or blog is far more interesting than reading a book or books. http://richardnata.blogspot.com/2015/02/read-story-with-lot-of-choices-on-web.html
5. Startup with earning millions - tens of millions of dollars annually. http://richardnata.blogspot.com/2015/02/startup-with-earning-millions-tens-of.html
6. Start-up strategy in order to earn millions to tens of millions of dollars annually. http://richardnata.blogspot.com/2015/02/start-up-strategy-in-order-to-earn.html
7. Looking for investors for startup that produces millions to tens of millions of dollars annually. http://richardnata.blogspot.com/2015/02/looking-for-investors-for-startup-that.html
8. Why should you invest in my startup? http://richardnata.blogspot.com/2015/02/why-should-you-invest-in-my-startup.html
9. If a story can generate tens of millions of US dollars, then what if made many stories?http://richardnata.blogspot.com/2015/02/if-story-can-generate-tens-of-millions.html

No comments:

Post a Comment

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...