Gereja Iran Dianggap Sebagai Ancaman Keamanan Nasional
Kekerasan dan diskriminasi terhadat umat Kristen di Iran oleh beberapa kelompok fundamentalis terus meningkat. Mulai awal tahun ini saja ratusan orang Kristen telah ditangkap dan dipenjarakan. Umumnya dakwaan terhadap mereka pun termasuk tak masuk akal, seperti mengganggu ketenangan umum karena menjalankan ibadah.
Dirilis CBN.com seperti ditulis dari Elam Ministries, tindakan kekerasan tersebut telah menyebabkan 285 orang percaya di 35 kota Iran ditangkap dalam enam bulan terakhir. Banyak dari mereka telah menghabiskan ratusan hari di penjara, atau sel isolasi. Tidak jarang interogasi psikologis pun dilakukan untuk membuat para umat percaya ini menjadi ketakutan dan traumatis.
Dalam sebuah acara di televisi bersama International Antioch Ministries yang disiarkan ke Iran, Hormoz Shariat, seorang Pendeta Iran mengatakan bahwa banyak di antara mereka diangkut oleh pihak keamanan tanpa alasan jelas dan tanpa proses peradilan yang umum. “Seringkali orang ditangkap begitu saja tanpa memberitahu keluarga mereka. Mereka tidak bisa mencari pengacara, bahkan tidak ada tuduhan resmi. Tak jarang mereka terbunuh bahkan tanpa tuduhan resmi,” jelas Hormoz.
Dirinya juga menambahkan bahwa hal ini terus dimungkinkan terjadi akibat kalimat-kalimat provokatif juga kerap dilontarkan orang-orang yang duduk di pemerintahan. “Tahun lalu, Pemimpin Tertinggi Iran pernah mengatakan bahwa gereja-gereja di Iran merupakan ancaman bagi keamanan nasional,” kata Hormoz.
Meningkatnya gerakan fundamentalis yang chauvinistik memang membuat nasib banyak umat Kristen di Jazirah Arab menjadi terancam. Tanpa mereka sadari bahwa umat Kristen tersebut adalah juga merupakan penduduk asli dan bagian integral dari tanah Arab, tempat dimana mereka dilahirkan dan dibesarkan, yang saat ini terancam oleh kepentingan kelompok yang mengancam pluralisme disana.
Sumber: http://www.Jawaban.com
No comments:
Post a Comment