“Deklarasi Perang”: Keputusan AS Mengakui Yerusalem Ibukota Israel, Menyulut Sumbu Pendek Timur Tengah
Perkembangan Profetik Besar: Kedutaan AS Akan Dipindahkan ke Yerusalem
Presiden Trump telah mengumumkan bahwa pemerintah AS mengakui Yerusalem sebagai ibukota resmi Israel dan bahwa kedutaan Amerika di Tel Aviv akan dipindahkan ke kota itu.
Keputusan tersebut disahkan setelah Presiden Trump menghubungi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas, Raja Abdullah, Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sissi, dan Raja Saudi Salman untuk memberi tahu mereka tentang pengumumannya yang akan datang.
Pejabat AS mengatakan bahwa Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel namun akan menunda pembukaan kedutaan setidaknya selama enam bulan.
Trump diperkirakan akan menandatangani satu “pengabaian” enam bulan terakhir yang memungkinkan waktu bagi personil diplomatik untuk mempersiapkan kepindahan permanen tersebut. Ini akan memakan waktu dan perencanaan untuk sebuah lokasi kedutaan baru di Yerusalem untuk didirikan, dan penundaan enam bulan akan memungkinkan pertimbangan-pertimbangan logistik dan keamanan.
Orang-orang Palestina sudah menyerukan tiga hari “amarah” sebagai protes dan Presiden Turki mengancam untuk memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Israel (selanjutnya menyiapkan panggung untuk penggenapan Yehezkiel 38).
Dalam sebuah pidato penting pada hari Rabu, 6 Desember 2017, Presiden Donald Trump mengubah kebijakan beberapa dasawarsa AS dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Presiden membuat pengumuman bersejarah ini dari Ruang Penerimaan Diplomatik Gedung Putih bersama Wakil Presiden Mike Pence berdiri di belakangnya.
“Saya telah menetapkan bahwa sekarang saatnya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” Presiden membuka dengan tegas. Presiden menggambarkan keputusannya sebagai “kepentingan terbaik Amerika” sambil menekankan bahwa langkah ini akan membuat kawasan ini lebih dekat kepada kesepakatan damai yang abadi.
“Kita tidak dapat memecahkan masalah kita dengan membuat asumsi gagal yang sama dan mengulangi strategi gagal yang sama di masa lalu,” kata presiden. “Semua tantangan menuntut pendekatan baru. Pengumuman saya hari ini menandai dimulainya sebuah pendekatan baru untuk konflik antara Israel dan Palestina.“
Presiden Trump juga mengatakan bahwa menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah realisasi janji kampanyenya.
“Sementara presiden-presiden sebelumnya telah membuat ini sebagai sebuah janji kampanye besar, mereka gagal melakukannya. Hari ini, saya melakukannya. “
“Hari ini, Yerusalem adalah pusat pemerintahan Israel modern. Ini adalah rumah parlemen Israel, Knesset, dan juga Mahkamah Agung Israel. Ini adalah lokasi tempat tinggal resmi Perdana Menteri dan Presiden. Ini adalah kantor pusat banyak kementerian pemerintah,” kata Presiden Trump. “Hari ini, akhirnya kami mengakui secara nyata, bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Ini tidak lebih dari pengakuan akan kenyataan. Ini juga adalah hal yang benar untuk dilakukan.”
Kepindahan Kedutaan Besar AS ke ibukota Israel yang baru diakui tidak akan terjadi dengan segera, namun presiden mengatakan bahwa dia memerintahkan Departemen Luar Negeri untuk memulai prosesnya.
“Konsisten dengan Undang-Undang Kedutaan Yerusalem, saya juga mengarahkan Departemen Luar Negeri untuk memulai persiapan untuk memindahkan kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem. Ini akan segera memulai proses perekrutan arsitek, insinyur, dan perencana untuk melakukan hal itu bagi sebuah kedutaan baru, jika selesai, akan menjadi penghormatan yang luar biasa terhadap perdamaian.”
Yehudah Glick, anggota Knesset, menyebut langkah tersebut “signifikan secara historis”, mencatat bahwa keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota terjadi tepat 70 tahun sesudah Presiden pendahulunya, Harry Truman, mengakui Israel sebagai sebuah negara.
“Saya pikir ini sama historisnya dengan Presiden Truman yang mengakui negara Israel 13 menit setelah [Perdana Menteri David] Ben Gurion mengumumkan sebuah negara persis 70 tahun yang lalu. Ini bukan hanya untuk Israel tapi merupakan bagian dari proses universal. Kehendak Elohim, bangsa-bangsa lain akan mengikutinya. Mimpi kami adalah bahwa seluruh dunia akan mengakui Yerusalem sebagai kota Elohim.”
Luar biasanya, pengumuman Gedung Putih terjadi pada tanggal Ibrani, 17 Kislev, tanggal yang sama di mana Majelis Umum PBB mengadopsi Rencana Pemisahan untuk Palestina yang menciptakan negara Israel pada tahun 1947.
Reaksi Dunia
Pasukan Pertahanan Israel, IDF, bersiaga penuh setelah Hamas menyerukan “hari amarah” menjelang pengumuman yang dilakukan Gedung Putih untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Demonstrasi-demonstrasi yang direncanakan berdatangan sementara negara-negara di seluruh dunia mengutuk keputusan Trump.
Israel bersiap untuk menghadapi demonstrasi di Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur menjelang rencana Presiden AS Donald Trump yang akan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, dan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi tersebut.
IDF bersiap untuk menghadapi kekerasan setelah Hamas menyerukan “hari amarah” sebagai tanggapan atas keputusan kontroversial Trump.
Pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, bersumpah bahwa Palestina akan menggunakan semua opsi yang ada untuk “melindungi tanah air dan tempat suci kita,” menurut laporan media.
Organisasi politik dan kelompok militan Palestina tersebut mendesak “para pemuda dan kelompok perlawanan Palestina di Tepi Barat” untuk “merespon dengan segala cara yang ada terhadap keputusan AS yang merugikan Yerusalem kita. Yerusalem adalah garis merah dan kelompok perlawanan tidak akan membiarkan siapa pun menodainya.”
Utusan Palestina ke Inggris mengatakan pada hari Rabu bahwa keputusan Trump adalah sebuah deklarasi perang “terhadap 1,5 miliar Muslim (dan) ratusan juta orang Kristen yang tidak akan menerima tempat-tempat suci untuk berada di bawah hegemoni Israel.”
Pada hari yang sama, Trump mengatakan kepada pemimpin Otoritas Palestina dalam sebuah panggilan telepon bahwa dia bermaksud untuk memindahkan Kedubes AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Langkah yang sudah direncanakan ini dikutuk keras oleh masyarakat internasional.
Dewan Liga Negara-negara Arab mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyebut pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel sebagai tindakan “agresi terbuka” terhadap “hak-hak rakyat Palestina dan semua Muslim dan Kristen.”
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan pada hari Selasa bahwa pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibukota Israel akan menjadi “garis merah” bagi umat Islam dan “pukulan besar bagi hati nurani umat manusia.” Pemimpin sekutu NATO, Turki, memperingatkan bahwa jika AS mengambil langkah semacam itu akan memaksa Ankara untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Yahudi tersebut.
Erdogan telah menyerukan sebuah pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam pada 13 Desember untuk membahas kemungkinan Yerusalem menjadi ibukota Israel.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, juga mengecam keputusan Washington untuk memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem sebagai tontonton ketidakmampuan.
“Mereka mengklaim ingin mengumumkan Quds sebagai ibukota Palestina yang diduduki karena ketidakmampuan dan kegagalan mereka,” kata Khamenei, menggunakan nama Arab untuk Yerusalem.
Historis: Sejarah sedang Dibuat
Tidak ada keraguan bahwa Yerusalem adalah milik Israel dan orang-orang Yahudi. Suka atau tidak.
Berbeda dengan Alkitab, nama Yerusalem sama sekali tidak pernah disebutkan di dalam Qur’an. Sebaliknya, nama Yerusalem disebutkan 823 kali di dalam Alkitab, dan Zion (yang biasanya berarti Yerusalem, dan kadang-kadang memiliki arti “Tanah Israel”) disebutkan 161 kali. Dari 823 kali penyebutan nama Yerusalem di dalam Alkitab, 669 di antaranya tercantum dalam Perjanjian Lama, dan 154 dicantumkan dalam Perjanjian Baru.
Dan di Yerusalem-lah Tuhan Yeshua akan turun dan menginjakkan kaki-Nya di atas Bukit Zaitun.
Zakharia 14:4 (AI) Dan kaki-Nya akan berjejak pada hari itu di Bukit Zaitun, yang ada di depan Yerusalem di sebelah timur; dan Bukit Zaitun itu akan terbelah menjadi dua dari tengah-tengahnya, dari timur sampai ke barat, suatu lembah yang sangat besar. Dan setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara, dan setengah lagi ke selatan.
Peringatan YAHWEH kepada Segala Bangsa yang Berkumpul Melawan Yerusalem
Zakharia 12:3-6 (AI) Dan pada hari itu Aku akan membuat Yerusalem sebuah batu beban bagi segala bangsa; semua yang mengangkatnya akan tersayat-sayat. Dan segala bangsa di bumi akan dikumpulkan melawan dia. Pada hari itu, Aku akan memukul setiap kuda dengan kepanikan dan penunggangnya dengan kegilaan, firman YAHWEH. Dan Aku akan membuka mata-Ku terhadap keluarga Yehuda, tetapi Aku akan memukul setiap kuda dari bangsa-bangsa dengan kebutaan. Dan para pemimpin Yehuda, mereka yang tinggal di Yerusalem akan berkata dalam hati mereka: Di dalam YAHWEH Tsebaot adalah kekuatanku, Elohim mereka. Pada hari itu, Aku akan membuat para pemimpin Yehuda seperti tungku api di antara pepohonan, dan seperti obor api di antara berkas gandum. Dan mereka akan melalap segala bangsa di sekitarnya, di sebelah kanan dan di sebelah kirinya. Dan Yerusalem akan didiami kembali di tempatnya, yaitu di Yerusalem.”
Penglihatan Pastor TD Hale
Pastor T.D. Hale adalah pendeta gereja Calvary di Gallipolis, Ohio.
4 Desember 2017
Dalam pelayanan hari ini, saya duduk di tempat duduk saya, kami bernyanyi, dan menyembah, dan lain-lain. Saat saya duduk di sana sebelum pesan itu, tidak ada apa-apa yang melintas dalam pikiran saya, hanya pikiran-pikiran tentang DIA. Tiba-tiba saat aku duduk di kursiku, seperti suara GUNTUR aku mendengar kata – Maranatha! Aku belum pernah mendengar kata itu selama bertahun-tahun. Aku berpaling untuk memandang ke sekeliling untuk melihat apakah ada saudara yang mengatakan hal itu kepadaku, yang pastinya adalah hal yang aneh, tapi dia telah meninggalkan mimbar itu dan kembali ke ruang suara.
Kedua kalinya dan ketiga kalinya Dia mengucapkan suara-Nya, dan saya tahu itu adalah Dia. Seorang saudara baru saja kembali dari Israel dan menceritakan hal-hal yang telah dia lihat dan dengar. Lantai di bawahku terasa seperti jika berguncang. Saya tidak memberi tahu siapa pun, atau mengucapkan sepatah kata pun. Awalnya saya pikir saudara yang duduk di sampingku menggoyangkan kakinya, tapi aku memandang dan dia ternyata duduk diam.
Di samping bawahku ada sebuah kotak yang dibawa ke gereja oleh saudaraku yang baru saja pulang dari Israel bersama barang-barang yang dia bawa bersamanya. Aku menunduk dan mengambil sebuah tas dan itu berisi beberapa batu dari Bukit Bait Suci.
Tangan saya mulai gemetar saat memegangnya di tangan, dan ayat-ayat kitab suci muncul dalam pikiran saya – “Tidak ada satu batu pun yang akan ditinggalkan terletak di atas batu yang lain yang tidak akan diruntuhkan.” Kata-kata yang diucapkan Yesus tentang Bait Suci dihancurkan dan berkaitan dengan Kebangkitan-Nya. Sesuatu menyambar saya seperti halilintar, saya tahu bahwa Dia sedang membiarkan saya tahu bahwa segala sesuatu telah dinaikkan ke roda gigi yang tinggi, dan hal-hal yang dapat diguncang akan diguncangkan.
Saya pergi ke toko bersama istri saya dan bertemu dengan banyak orang di toko yang berhenti dan berbicara. Kebanyakan setiap orang, percakapan mereka bukan tentang makanan Natal, atau hadiah-hadiah, tapi kedatangan-Nya. Bahkan seorang penjaga toko berkata secara tiba-tiba saat berbicara kepadanya, “Hal-hal benar-benar menjadi buruk kelihatannya, saya pikir Tuhan yang Baik mungkin akan segera datang kembali, bukan?” Saya tersenyum dan berkata, “Ya, benar. Apakah Anda pergi ke gereja atau apakah Anda sudah diselamatkan?” Dia berkata, “Tidak juga.” Ya, saya berbicara kepadanya dan mengundangnya ke Gereja kami, tapi dari mulutnya sendiri, dia tahu apa yang akan terjadi, tetapi tidak berada di tempat yang dia butuhkan ketika Dia benar-benar datang kembali.
Saya cukup takut untuk menulis ini kepada Anda dan jemaat saya, bahwa ketika hal-hal ini terjadi, adalah Dia yang berkata, “Angkatlah kepalamu, penebusanmu sudah dekat.” Kita berada di ambang beberapa guncangan hebat. Saya tidak takut dengan Korea Utara, saya tahu apa yang Tuhan telah tunjukkan kepada saya. Mereka memiliki bagian mereka, tapi tidak sebelum akhir Masa Kesengsaraan. Jadi, jangan takut pada mereka, tapi ada yang lain-lain yang harus Anda awasi baik-baik: Iran, Rusia, Turki, Irak dan beberapa lainnya. China, Korea Utara, mereka TIDAK BISA memainkan peranan mereka sampai tiba saatnya bagian mereka. Shalom!
6 Desember 2017
Hari ini, Presiden Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibukota Israel. Ini sangat menarik dalam banyak hal. Di satu sisi, ini sangat menakjubkan, tapi di sisi lain, saya bisa melihat ini permulaan serangkaian kesusahan-kesusahan besar di hari-hari mendatang.
HARAP jangan menjadikan ini seperti Tamparan Trump, tapi lihatlah melalui kaca mata firman Tuhan dan nubuatan: Ini besar! Jadi, luangkan waktu untuk membaca ini. Kita bisa melihat banyak hal yang datang dari peristiwa ini di dalam nubuat. Waktu “kesusahan bagi Yakub” adalah waktu yang akan terjadi di dalam Masa Kesengsaraan. Melihat Presiden Obama memimpin dunia ke dalam banyak situasi yang menyiapkan panggung bagi banyak nubuat Alkitab untuk digenapi. Bangsa-bangsa Arab telah disulut amarahnya, dan sekarang bagaimana semuanya ini akan dimainkan?
Saya tahu ini, Alkitab sangat jelas, Israel harus menjadi sebuah bangsa dan Yerusalem harus menjadi Ibukota, menggenapi nubuat. Suka atau tidak, kitab suci jelas, “Dia menetapkan raja-raja dan menurunkan raja-raja.” Masing-masing memainkan peran mereka yang akan mengarah kepada firman Tuhan digenapi: baik, buruk, atau sangat jelek.
Melalui pena Zakharia sang nabi, Tuhan mengungkapkan kasih-Nya yang mendalam kepada kota Yerusalem dan kehendak-Nya bahwa Yerusalem telah dan akan menjadi tempat yang istimewa bagi Dia di masa depan (Zakharia 1:14, 17; 2:12). Namun, Tuhan juga mengungkapkan melalui nabi bahwa kota khusus ini akan menjadi “batu yang sangat berat bagi segala bangsa” (12:3). Selama ribuan tahun kota Yerusalem telah sering menjadi pusat konflik regional dan dunia.
Mazmur 69:35 (AI) Sebab Elohim akan menyelamatkan Zion; dan Dia akan membangun kota-kota Yehuda, dan mereka akan tinggal di sana serta memilikinya.
Bagi umat Tuhan yang memahami, suka atau tidak suka, ini adalah langkah yang akan membuat kita lebih dekat kepada Masa Kesengsaraan DAN kedatangan Tuhan.
Yesaya 31:4-5 (AI) Sebab beginilah YAHWEH berfirman kepadaku, “Seperti singa mengaum, bahkan singa muda terhadap mangsanya, ketika sekumpulan gembala dipanggil berkumpul melawannya, dia tidak akan gentar oleh suara mereka, maupun menjadi resah karena keributan mereka.” Demikianlah YAHWEH Tsebaot akan turun untuk berperang atas Gunung Zion dan atas bukitnya. Seperti burung-burung yang terbang, demikianlah YAHWEH Tsebaot akan memberi perlindungan atas Yerusalem; melindungi dan melepaskan, dan membebaskan, dan melewatkan, Dia akan meluputkannya.
Jadi, kita telah mengamati selama bertahun-tahun panggung telah disiapkan bagi banyak penggenapan kitab suci. Mereka yang berada dalam perjanjian dengan Tuhan, kita hanya bisa duduk dan menyaksikan apa yang mungkin akan menjadi pertunjukkan terbesar di bumi.
No comments:
Post a Comment