BERANDA ABOUT US ADS : 1 USD FOREVER ASMARA BIOGRAFI BUKU BUKU PINTAR
CHRISTIAN FAITH DISCLAIMER DUNIA KERJA ENTREPRENEURS GO PUBLIC (IPO)
KESEHATAN LIST OF ALL ARTICLES MARKETING MY STARTUP OTHERS
TIP SUKSES DAN KAYA TIPS BLOGGER TIP SEO
David C Mclelland dalam bukunya berjudul “The Achieving Society” menyebutkan bahwa paling tidak sebuah negara setidaknya mempunyai 2% pengusaha dari total penduduk agar negara tersebut bisa makmur dan sejahtera. Di Indonesia, jumlah pengusaha adalah kurang dari 1% atau lebih tepatnya 0.7%.
Sebenarnya kami akan memberitahu apa yang sebenarnya arti dari pengusaha atau entrepreneur atau pebisnis. Pengusaha adalah setiap orang atau persekutuan yang menjalankan suatu jenis perusahaan. Sedangkan entrepreneur adalah orang yang bisa memaksimalkan kemampuan dalam diri mereka sendiri untuk menemukan dan menciptakan peluang ekonomi. Tidak ada perbedaan yang signifikan sebenarnya antara entrepreneur dan pengusaha. Jadi kita sepakat akan menyebut entrepreneur.
Permasalahan prosentase jumlah entrepreneur
Kembali lagi dalam jumlah entpreneur di Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang sudah maju perekonomiannya yaitu Singapura dengan jumlah entrepreneur 10%, Jepang 15%, China 16% dan Amerika Serikat 18%. Banyak yang mengatakan, jangan bandingkan jumlah entrepreneur yang ada di Indonesia dengan Singapura. Jumlah penduduk Singapura sangat sedikit, bahkan luas negara Singapura sendiri tidak lebih luas dari pulau Madura. Bagaimana membandingkan dengan Singapura?
Karena lebih sedikit itulah sebenarnya kata-kata dari David C Mclelland harus sedikit diralat. Jika penduduknya sangat banyak seperti Indonesia, Amerika Serikat, China atau India. Jumlah prosentase entrepreneur harus ditingkatkan, menjadi 5% atau bahkan 10%. Jadi bukan alasan lagi tidak bisa membandingkan prosentase entrepreneur Singapura dan Indonesia. Cukup banding-bandingkannya.
Kabar baik dari pemerintah tentang jumlah prosentasi entrepreneur
Kami tidak akan membahas pemerintah akan membantu para entrepreneur. Kami akan menyajikan data yang dirilis oleh pemerintah Indonesia tentang jumlah entrepreneur. Ternyata kementerian Koperasi dan UKM Indonesia merilis bahwa jumlah pengusaha di Indonesia naik cukup signifikan. Sekarang ada 3.75 juta pengusaha di Indonesia atau 1.5%. Wow.
Walaupun masuk kedalam angka yang rawa, tetapi kenaikkan angka tersebut dapat melegakan. Karena entrepreneur kebanyakan adalah anak muda, dan visi dari Studentpreneur adalah mengajak anak muda Indonesia untuk berbisnis.
Entrepreneur itu dilahirkan
Di Amerika Serikat, sebelum tahun 70an, masyarakat Amerika Serikat menyebut bahwa entrepreneur adalah bakat. Jadi jika ada yang membuka usaha, semua menganggap itu hal yang sangat aneh dan juga bagus. Tetapi tidak lama, pemerintah kemudian menyadari, bahwa kemampuan entrepreneur ini tidak hanya bakat, tetapi juga harus dikembangkan.
Sekarang bayangkan, jika Anda sejak kecil mempunyai keinginan untuk menjual atau mendistribusikan sesuatu dan memperoleh keuntungan. Lalu ketika selesai kuliah, Anda diwajibkan orang tua Anda untuk bekerja di perusahaan besar atau menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Dengan begitu, bakat entrepreneur Anda dimatikan oleh faktor lingkungan.
Berbeda dengan seorang anak kecil yang hidupnya lurus-lurus saja. Tetapi ketika kuliah, dia diajarkan untuk menjadi seorang entrepreneur, membuat sesuatu atau membuat inovasi yang berguna. Akhirnya anak kecil ini mempunyai suatu usaha yaitu startup bisnis yang kemudian terkenal. Apakah kemampuan entrepreneur anak ini adalah diciptakan?
Kesimpulan dari dua contoh soal diatas adalah, setiap anak di Indonesia bahkan di dunia dilahirkan untuk menjadi seorang entrepreneur. Perbedaannya adalah faktor lingkungan dari keduanya. Apakah faktor lingkungan Anda mendukung untuk menjadikan Anda seorang entrepreneur yang baik, atau faktor lingkungan Anda tidak mendukung.
Kembali ke Amerika Serikat, pada tahun 1970 di berbagai universitas terkenal di Amerika Serikat sudah ada pelajaran tentang berwirausaha atau minimal ada dasar kewirausahaan. Bahkan di Amerika Serikat pada tahun 1980, konsep wirausaha sudah ada di kurikulum sekolah dasar. Tidak hanya di Amerika Serikat saja, di Eropa juga begitu. Pemerintah sana sudah menanamkan kurikulim berwirausaha sejak kecil.
Jika membahas tentang kurikulum, pasti tidak lepas dengan pendidikan. Bagaimana pendidikan di Indonesia? Apakah sejak kecil generasi emas ini sudah diajari konsep dasar wirausaha?
Entrepreneur itu dibuat
Manusia dilahirkan untuk bisa berbicara, berjalan dan kemampuan yang lain. Tetapi jika sejak kecil tidak dilatih berjalan atau berbicara tentu manusia tersebut akan kesulitan bahkan tidak bisa sama sekali. Maka dari itu, kata-kata entrepreneur itu dibuat ada benarnya juga. Seorang entrepreneur tidak akan tumbuh dengan sendirinya.
Dibuat ini bukan berarti menjadi seorang entrepreneur harus sekolah bisnis atau kuliah bisnis yang mahal-mahal. Dibuat ini ada dua macam, otodidak atau diajari. JIka Anda adalah pembaca setiap seri orang terkaya di Studentpreneur, mungkin akan dengan mudah melihat contoh entrepreneur dibuat.
Jack Ma dari China ini adalah salah satu contoh entrepreneur yang belajar secara ototodidak. Dia tidak belajar bagaimana cara membuat perusahaan atau bagaimana cara mengembangkan perusahaan. Tetapi ada entrepreneur yang lulusan universitas bisnis ternama di dunia, lalu membuat bisnis. Semuanya tidak ada yang salah.
Di Indonesia, menjadi seorang entrepreneur seperti “dipaksa”. Kenapa “dipaksa”? karena menjadi entrepreneur seperti harus panggilan alam dan tidak mungkin dilakukan jika tidak mempunyai bakat. Kok bisa?
“Nak, belajar yang rajin, biar besok dapat kerja yang enak dan dapat gaji yang besar”
Hampir semua anak kecil di Indonesia akan ditanami pola pikir seperti itu. Mungkin Anda mengalami juga? Ini adalah contoh nyata bahwa menjadi entrepreneur di Indonesia adalah hal yang agak aneh. Jadi jangan salahkan kenapa jumlah prosentasi entrepreneur di Indonesia cukup sedikit, bahkan sangat sedikit.
MY STARTUP :
A story with millions of choices in it.
Try to imagine this. When you're reading a story on the web or blog, you are given two choices. You can choose the next story based on your own choice. After selecting then you can continue reading the story. Shortly afterwards you will be presented back to the 2 other options. The next choice is up to you. Then you continue the story you are reading. After that you will be faced again with 2 choices. So onwards.
If you feel curious then you can re-read the story by changing your selection. Then you will see a different story with the story that you have read previously. The question now is why is this so? Because the storyline will be varying according to your choice.
If you feel curious then you can re-read the story by changing your selection. Then you will see a different story with the story that you have read previously. The question now is why is this so? Because the storyline will be varying according to your choice.
Based on the above, then you are faced with two choices. Are you interested in reading my story is? Or you are not interested at all. The choice is in your hands.
If you are interested then spread widely disseminated this article to your family, friends, neighbors, and relatives. You can also distribute it on facebook, twitter, goggle +, or other social media that this article be viral in the world. By doing so it is a new entertainment industry has been created.
Its creator named Richard Nata.
The full articles that talks about this:
1. A Story That Surprised The World. http://richardnata.blogspot.com/2015/03/a-story-that-surprised-world.html
4. A story with tens of thousands of articles. http://richardnata.blogspot.com/2015/03/a-story-with-tens-of-thousands-of.html
14. Looking for investors for startup that produces millions to tens of millions of dollars annually. http://richardnata.blogspot.com/2015/02/looking-for-investors-for-startup-that.html
15. Open offer letter to investors. http://richardnata.blogspot.com/2015/04/open-offer-letter-to-investors.html
Are you interested in my offer?
Do you want to be an investor in my startup?
If yes, don't hesitate to contact me as soon as possible.
If yes, don't hesitate to contact me as soon as possible.
P.S. The offer letter I gave also to the hedge funds and venture capital and other major companies in the entire world. So who is fast then he will get it.
P.P.S. If you are not interested in my offer, it is a good idea to periodically review my blog to see the development of my blog. http://richardnata.blogspot.com
If I've made a story on my blog and get a multiplication of clicks then you should know that the readers liked my story.
No comments:
Post a Comment