Misteri Kain Kafan Turin: Kain Kafan Penguburan Yesus Kristus Mengungkap Bukti Fisik Kebangkitan-Nya
Kain Kafan Turin adalah kain kafan penguburan (kain tenun linen berpola tulang ikan, dengan perbandingan 3:1) berukuran panjang 14 kaki 3 inci (4,34 meter) dan lebar 3 kaki 7 inci (1,09 meter). Kain kafan ini tampaknya membungkus seorang laki-laki yang menderita luka-luka penyaliban dengan karakteristik yang sangat mirip dengan catatan tertulis peristiwa penyaliban Yeshua (Yesus) dari Nazareth.
Kain kafan ini memiliki catatan sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sejak tahun 1349, ketika itu muncul di Lirey, Perancis, di tangan seorang bangsawan Perancis – Geoffrey de Charny. Kain kafan ini juga memiliki catatan sejarah yang samar-samar dapat dilacak dari Yerusalem sampai ke Lirey – melalui Edessa, Turki dan Konstantinopel. Catatan sejarah ini dikonfirmasi oleh serbuk sari yang ditemukan oleh Max Frei, kesesuaian-kesesuaian antara Kain Kafan ini dengan Sudarium (kain peluh wajah) dari Oviedo, dan kesesuaian-kesesuaian antara tujuh fitur wajah yang spesifik dari Kain Kafan ini dengan lukisan yang dihubungkan dengan Mandylion – Gambar Kudus Edessa.
Kain Kafan ini telah menjalani jauh lebih banyak pengujian ilmiah dibandingkan relik peninggalan-peninggalan lainnya dalam sejarah manusia. Investigasi Proyek Penelitian Kain Kafan Turin (STURP: Shroud of Turin Research Project) tahun 1978 dan investigasi-investigasi selanjutnya sangat menyeluruh, dan dengan perkecualian penanggalan radio karbon C-14 tahun 1988 yang dipertanyakan, semua bukti-bukti mengarah kepada kesimpulan bahwa Kain Kafan Turin ini adalah kain kafan penguburan Yeshua, termasuk bukti-bukti sebagai berikut:
- Empat tes penanggalan kontemporer: Tes penanggalan vanili oleh Dr. Raymond Rogers, dua analisis spektroskopi (dari profesor Giulio Fanti, dan lain-lain), dan tes kompresibilitas dan tes kekuatan patah (dari Fanti, dan lain-lain), menunjukkan bahwa Kain Kafan ini memiliki waktu penanggalan yang setara dengan waktu kehidupan dan penyaliban Yeshua.
- Tiga jenis bukti penanggalan ekstrinsik: (A) Pengujian sampel-sampel serbuk sari oleh Dr. Max Frei yang mengumpulkan sampel-sampel debu dari Kain Kafan selama investigasi STURP 1978 dan kemudian mengklasifikasikan 58 macam serbuk sari dengan membandingkannya dengan serbuk-serbuk sari dari museum-museum botani terbesar di seluruh dunia. Kesimpulannya adalah bahwa mayoritas (45 serbuk sari) berasal dari wilayah Israel (khususnya dari lapisan sedimen 2.000 tahun yang lalu di dekat daerah Danau Galilea), dengan enam serbuk sari dari timur Timur Tengah (dua serbuk sari dari Edessa, Turki, dan satu serbuk sari yang tumbuh secara eksklusif di Istanbul/Konstantinopel). Butir-butir serbuk sari lainnya berasal dari Perancis dan Italia. Yang terpenting, 13 dari serbuk-serbuk sari itu khusus hanya ada di Israel dan ditemukan di bagian bawah Danau Galilea dan Laut Mati. (B) Koin-koin Romawi di bagian mata dari “Manusia” di Kain Kafan, memberikan bukti bahwa sangat mungkin gambar Manusia di Kain Kafan Turin ini memiliki dua keping mata uang Lepta Yahudi, dicetak pada tahun 29 M oleh Pontius Pilatus di Yudea pada zaman Yeshua, di kedua kelopak mata-Nya. (C) Seratus dua puluh kesesuaian noda-noda darah dan cairan antara Kain Kafan dan Sudarium (kain peluh wajah) dari Oviedo memberikan bukti penanggalan dan lokasi asal-usul Kain Kafan ini sama dengan Yeshua.
Catatan samping: Sudarium dari Oviedo, berada di Katedral Oviedo, di Spanyol. Sudarium adalah sepotong kain linen, berukuran 34 kali 21 inci (86 cm x 53 cm), yang diduga telah digunakan untuk menutupi wajah Yeshua segera sesudah penyaliban (Yohanes 20:7).
Yohanes 20:7 (AYT) Dan, kain penutup wajah (Yunani: soudarion) yang membalut kepala Yesus tidak tergeletak bersama kain linen pembungkus tadi, tetapi sudah tergulung di tempat yang berbeda.
Tidak seperti Kain Kafan, Sudarium tidak menampilkan gambar manusia. Sudarium mengandung darah laki-laki tipe AB, yang cocok dengan tipe darah AB di Kain Kafan. Selain itu, pola aliran darah pada Sudarium konsisten dengan seorang laki-laki yang disalibkan.
Bahkan, Sudarium dan Kain Kafan membungkus orang yang sama, seperti disimpulkan Juan Manuel Miñarro, penulis studi yang disponsori oleh Spanish Center of Sindonology, “Kami sampai pada titik di mana tampaknya tidak masuk akal untuk menyimpulkan bahwa semua luka-luka, lesi (lecet, memar) dan pembengkakan terjadi “hanya karena kebetulan” pada kedua kain tersebut,” kata presiden utama, Jorge-Manuel Rodríguez. “Logika mengharuskan kita menyimpulkan bahwa kita berbicara tentang orang yang sama.”
Kesimpulan studi ini tidak mengejutkan ahli Sudarium Janice Bennett, penulis Sacred Blood, Sacred Image: The Sudarium of Oviedo, New Evidence for the Authenticity of the Shroud of Turin (2001) [Darah Suci, Gambar Suci: Sudarium dari Oviedo, Bukti Baru Keaslian Kain Kafan Turin, 2001] . Bennett, yang telah mempelajari Sudarium sejak tahun 1997, mengatakan,
Meskipun Miñarro berhenti menghubungkan kedua kain ini dengan Yeshua, penelitian yang memadai telah menghasilkan bukti luar biasa. Sebagai contoh, kedua kain linen ini menunjukkan noda darah di kepala, di sekitar posisi yang sama, yang diakibatkan oleh benda-benda tajam, mirip dengan yang diakibatkan oleh duri-duri. Yeshua adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang dimahkotai duri sebelum disalibkan.
Bennett juga menjelaskan bahwa Kain Kafan dan Sudarium konsisten dengan tradisi penguburan orang-orang Yahudi pada zaman Yeshua:
Hal lain yang penting adalah bahwa mayat yang dibungkus oleh Sudarium maupun Kain Kafan ini menderita kematian akibat penyaliban, namun mendapatkan proses pemakaman Yahudi. Hal ini sangat tidak lazim karena sebagian besar korban penyaliban dibiarkan tergantung di kayu salib selama berhari-hari dan tulang-belulangnya kemudian dibuang di dalam kuburan-kuburan umum.
Bennett menambahkan bahwa “penelitian baru menetapkan sekitar 20 poin korelasi [antara Kain Kafan dan Sudarium], yang lebih dari memenuhi standar pembuktian yang digunakan oleh sebagian besar sistem peradilan di seluruh dunia, yang hanya membutuhkan 8 sampai 10 poin korelasi.”
- Noda-noda darah pada Kain Kafan: Noda-noda darah ini menceritakan sebuah kisah yang sangat akurat dari peristiwa penyaliban Yeshua dari Nazareth yang sangat tidak lazim – itu semua tercetak pada Kain Kafan itu sebelum gambar “Manusia” itu muncul (ini kebalikan dari tindakan yang perlu dilakukan oleh seorang pemalsu). Kain Kafan ini menyimpan noda darah manusia nyata, menurut para ahli yang mempelajari flek-flek darah yang dikumpulkan dalam catatan STURP pada tahun 1978. Mereka menyatakan bahwa darah di Kain Kafan ini adalah nyata. Beberapa peneliti telah menemukan DNA laki-laki dari golongan darah AB terdapat pada Kain Kafan ini.
- Formasi gambar pada Kain Kafan: Gambar ini tidak dibentuk oleh bahan-bahan pewarna, bahan-bahan kimia, asap atau penghangusan. Satu-satunya penjelasan yang dikenal untuk terbentuknya gambar pada Kain Kafan ini adalah akibat sebuah ledakan intens radiasi vakum ultraviolet (setara dengan output dari 14.000 excimer laser) yang dipancarkan dari setiap titik tiga-dimensi dari tubuh di dalam Kain Kafan.
Kombinasi dari bukti-bukti di atas sangat sulit untuk dijelaskan dengan cara-cara lain, selain bahwa Kain Kafan ini adalah milik Yeshua dari Nazareth. Lebih lanjut, pembentukan gambar dengan ledakan intens radiasi vakum ultraviolet adalah merupakan indikasi peristiwa kebangkitan yang sama dengan yang dijelaskan dalam Injil. Bukti ilmiah di atas mengharuskan tes penanggalan radio karbon baru dilakukan dengan memperhatikan protokol-protokol standar untuk pengambilan sampel. Jika protokol-protokol ini dijalankan, akan sangat mengejutkan jika hasilnya tidak sama dengan hasil dari empat metode penanggalan baru yang disebutkan di atas – Kain Kafan berasal sekitar tahun 50 M. Jika hasilnya diperoleh, itu akan menunjukkan bahwa Kain Kafan Turin adalah sangat mungkin merupakan Kain Kafan Yeshua dari Nazareth dengan bukti-bukti yang menunjukkan kebangkitan-Nya di dalam tubuh cahaya.
Bukti Kebangkitan Yeshua?
Sementara saat ini kita tidak memiliki penjelasan definitif bagaimana gambar yang spesifik dan misterius ini tercipta dari tubuh seorang laki-laki yang telah mati, hipotesis yang paling masuk akal saat ini berasal dari kombinasi dua tim peneliti.
Tim Dr. John Jackson mempelajari Kain Kafan dan mengusulkan hipotesis radiasi vakum ultraviolet pada tahun 2008.
Menurut Jackson, sebuah ledakan intens radiasi vakum ultraviolet menghasilkan perubahan warna pada permukaan serabut-serabut paling atas dari serat-serat Kain Kafan ini (tanpa menghanguskannya), yang memunculkan secara sempurna gambar negatif tiga dimensi dari kedua bagian depan dan belakang tubuh yang terbungkus di dalamnya.
Saat ini, kami tidak mengenal adanya penjelasan alami untuk terjadinya ledakan radiasi vakum ultraviolet, baik dari tubuh yang membusuk atau kondisi atmosfer/geologi di dalam kuburan. Meskipun ini adalah indikasi kemungkinan asal-usul supranatural dari radiasi – mungkin sebagai bagian dari kebangkitan Yeshua – kita tidak bisa membuktikan hal ini secara ilmiah, karena kami tidak bisa melakukan tes ilmiah untuk penyebab supranatural – apa yang bisa kita lakukan adalah menghilangkan setiap penyebab alamiah yang dikenal dari radiasi yang spesifik ini.
Fenomena khusus yang tidak bisa dijelaskan ini memberi kita alasan untuk percaya bahwa Tuhan telah memberi kita bukti akan kebangkitan Yeshua. Keyakinan ini dapat diperkuat dengan pemahaman lebih lanjut dari fenomena cahaya yang tampaknya menjadi asal-usul dari gambar Manusia di Kain Kafan, serta menghilangkan penyebab-penyebab alamiah untuk hal tersebut. Yang paling meyakinkan tampaknya adalah hipotesis Jackson.
Penelitian
Penelitian dari investigasi STURP 1978, demikian juga dengan penelitian-penelitian berikutnya dari Jackson, Fanti, Paolo Di Lazzaro dan tim mereka, menunjukkan kemungkinan bahwa sesudah bercak-bercak darah telah menjadi kering pada Kain Kafan, tubuh yang membusuk di dalam Kain Kafan memancarkan ledakan intens singkat radiasi vakum ultraviolet yang menyebabkan pengeringan dan perubahan warna pada bagian depan dan belakang dari Kain Kafan, sehingga menimbulkan gambar negatif fotografi yang sempurna. Penelitian Jackson juga menunjukkan bahwa tubuh di dalam Kain Kafan berubah secara fisik menjadi transparan dan memancarkan cahaya merata dari setiap titik tiga-dimensi di dalamnya. Hal ini memungkinkan bagian depan Kain Kafan rebah – menciptakan sebuah gambar (baik di sebelah dalam maupun sebelah luar tangan) demikian juga gambar ganda pada bagian depan dari Kain Kafan.
Saat ini, hukum fisika yang kita kenal tidak dapat menjelaskan bagaimana sebuah tubuh yang membusuk dapat memancarkan ledakan intens radiasi vakum ultraviolet. Lebih jauh, mereka tidak bisa menjelaskan bagaimana tubuh seperti itu bisa berubah secara fisik menjadi transparan dan memancarkan cahaya dari setiap titik tiga-dimensi di dalamnya.
Jadi, bagaimana kesimpulannya? Jika penjelasan Jackson adalah satu-satunya yang bisa menjelaskan misteri, dan jika masa depan hukum-hukum fisika tidak dapat menjelaskan bagaimana tubuh yang membusuk bisa berubah secara fisik menjadi transparan dan memancarkan radiasi vakum ultraviolet secara merata dari setiap titik tiga-dimensi di dalamnya, maka kita hanya memiliki penjelasan trans-fisik atau metafisika. Dengan kondisi-kondisi seperti ini, akan menjadi masuk akal dan bertanggung jawab untuk mempercayai bahwa suatu penyebab trans-fisik berinteraksi dengan tubuh yang telah membusuk tadi, kemudian mengubahnya menjadi sebuah ledakan intens cahaya.
Faktanya, kita tidak bisa secara ilmiah membuktikan penyebab trans-fisik, karena ilmu pengetahuan terbatas pada domain sebab-akibat fisik. Namun, jika kondisi di atas bertahan, kita bisa menyimpulkan kemungkinan adanya penyebab trans-fisik.
Apakah penjelasan trans-fisik dari gambar di Kain Kafan ini mengarah kepada bukti kebangkitan Yeshua? Kebangkitan Yeshua bukanlah membangunkan kembali tubuh material mayat di dalam Kain Kafan, melainkan merupakan sebuah peristiwa transformasi yang menghasilkan apa yang disebut Rasul Paulus sebagai sebuah ‘tubuh rohani’ – tubuh yang ditransformasi dalam kemuliaan, roh dan kuasa.
Dapatkah transformasi dari tubuh material dalam ledakan cahaya intens ini menandakan titik permulaan transformasi tubuh Yeshua dari suatu bentuk fisik ke suatu bentuk spiritual yang dimuliakan? Meskipun tidak mungkin ada bukti ilmiah, ini adalah kesimpulan yang masuk akal dari penjelasan paralel dari gambar misterius Kain Kafan dengan kesaksian Rasul Paulus dan para penulis Injil. Dalam hal ini, kita dapat mengatakan bahwa gambar pada Kain Kafan memberikan petunjuk – bahkan peninggalan – dari kebangkitan Yeshua.
Kesimpulan
Mengapa kita boleh berkeyakinan bahwa tubuh di dalam Kain Kafan itu adalah tubuh Yeshua? Seperti dijelaskan di atas, adalah sangat mustahil bahwa Kain Kafan ini adalah hasil pemalsuan abad pertengahan.
Pertama, tidak ada cat, bahan-bahan pewarna atau pigmen-pigmen lainnya di dalam Kain Kafan (kecuali flek-flek kecil yang berasal dari pengudusan ikon-ikon dan lukisan-lukisan yang menyentuhnya).
Kedua, ketepatan anatomi noda darah – yang adalah darah manusia nyata yang membeku di Kain Kafan sebelum terbentuknya gambar Manusia pada Kain Kafan itu – memiliki korelasi anatomi yang sangat akurat dengan gambar itu sendiri. Bagaimana mungkin seorang pemalsu abad pertengahan bisa mencapai hal tersebut?
Ketiga, sangat sulit untuk menjelaskan bagaimana serbuk-serbuk sari yang berasal dari Palestina muncul secara melimpah pada Kain Kafan yang diperkirakan asal-usulnya dari Timur Tengah (jika memang benar Kain Kafan ini berasal dari Eropa abad pertengahan) dan bagaimana bisa koin-koin yang dicetak pada tahun 29 M di Palestina bisa muncul di kelopak mata Manusia pada Kain Kafan tersebut? Bagaimana mungkin seorang pemalsu abad pertengahan bisa menduplikasi karakteristik-karakteristik Palestina abad pertama pada Kain Kafan ini?
Keempat, lima teka-teki dari gambar Manusia pada Kain Kafan ini hampir pasti membantah suatu pemalsuan. Bagaimana mungkin seorang pemalsu abad pertengahan mampu menggunakan radiasi vakum ultraviolet untuk menghitamkan permukaan serabut-serabut paling atas dari serat-serat Kain Kafan? Bagaimana ia bisa menciptakan gambar negatif fotografi yang sempurna? Bagaimana ia bisa menciptakan gambar ganda pada bagian depan Kain Kafan? Dan bagaimana bisa dia tahu cara menduplikasi interior dan eksterior dari tangan dalam proporsi yang sempurna satu sama lain? Dengan demikian tampaknya tidak masuk akal ataupun bertanggung jawab untuk mempercayai bahwa Kain Kafan ini adalah hasil pemalsuan abad pertengahan.
Tiga Poin Terakhir
Di luar semuanya ini, ada tiga macam pembuktian dari bukti-bukti yang menunjuk secara khusus kepada tempat dan waktu asal dan untuk peristiwa penyaliban Yeshua yang spesifik dan kebangkitan-Nya:
Bahan Kain Kafan, serbuk-serbuk sari di atasnya dan koin-koin di mata Manusia itu semuanya memiliki asal-usul di Palestina abad pertama – tempat di mana Yeshua dipercayai telah mati.
Noda-noda darah pada Kain Kafan ini berasal dari peristiwa penyaliban yang identik dengan yang dijelaskan dalam keempat Injil – yang sangat tidak lazim, jika bukan khusus, dalam banyak hal – seperti: dimahkotai duri, dicambuk (didera) dan ditikam dengan pilum (tombak) Romawi.
Lima teka-teki gambar Kain Kafan mengarah kepada ledakan yang disebabkan radiasi vakum ultraviolet trans-fisik dari tubuh yang berubah transparan. Ini adalah indikasi transformasi tubuh Yeshua dari tubuh fisik menjadi tubuh spiritual yang mulia (seperti disebutkan Rasul Paulus dan keempat Injil).
Transformasi tubuh spiritual yang mulia dari Yeshua ini sangat khusus dalam pandangan Kristen tentang kebangkitan. Ini tidak dikenal dalam agama Yahudi (yang berpandangan pada menyadarkan kembali tubuh daging secara fisik) atau sekte-sekte Pagan (yang memandang imortalitas itu seperti makhluk halus atau hantu). Dengan demikian, teka-teki pada gambar Kain Kafan mengarah kepada pandangan khusus Kristen tentang kebangkitan yang dibuktikan oleh bukti kebangkitan Yeshua.
Kemungkinan bahwa kain kafan penguburan Palestina abad pertama ini – dengan fitur-fitur spesifik dari peristiwa penyaliban dan kebangkitan Yeshua – adalah milik kepunyaan orang lain adalah amat sangat kecil. Demikian juga gambarnya bukan palsu, dan bahwa itu berasal dari orang yang nyata hidup pada zaman Yeshua, yang disalibkan dengan cara yang khusus seperti Yeshua, dan menghasilkan ledakan intens radiasi vakum ultraviolet dari tubuh-Nya yang membusuk, mayat siapa lagi yang mungkin bisa seperti itu? Dengan semua bukti-bukti itu, kita punya alasan cukup untuk menyimpulkan bahwa Kain Kafan itu adalah kain kafan Yeshua dari Nazareth, yang mengandung tidak hanya bukti-bukti penyaliban-Nya, tetapi juga peristiwa kebangkitan tubuh-Nya dalam kemuliaan. Jika demikian, Kain Kafan ini menunjukkan kebenaran dari peristiwa yang paling signifikan dalam sejarah umat manusia, serta keakuratan catatan keempat Injil itu.
Lampiran
Pemeriksaan baru pada tahun 2008 terhadap serat-serat Kain Kafan Turin yang dikumpulkan (Raman Spectroskopy, Infrared Light (FT-IR), tes-tes mekanik) menunjukkan penanggalan Kain Kafan berasal dari antara 300 +/- 400 tahun dan 200 +/- 500 tahun dan 400 +/- 400 tahun, masing-sebuah terhadap tahun 33 Masehi, secara rata-rata. Pada tahun 2008, pemimpin analisis C-14, Profesor Oxford Christopher Ramsey, telah mengakui kemungkinan kesalahan dari analisis C-14 (Grenzwissenschaft 27 März 2013).
“Ada terlalu banyak saksi (dari kebangkitan Yeshua). Rasul Yohanes memiliki murid-muridnya sendiri, yang terutama di antara mereka adalah Ignatius (35-117 M, Uskup Antiokhia) dan Polycarp (69-155 M). Keduanya menulis surat-surat tentang ingatan Yohanes tentang kebangkitan Yeshua dengan tubuh fisik dan penampakkan-Nya kepada orang banyak. Kesimpulan yang paling logis adalah bahwa Yeshua, memang bangkit dari kematian. Ini jelas merupakan peristiwa bersejarah, dengan bukti-bukti yang berlimpah”. – Profesor Steve Byas; New American, 25 Maret 2016, adalah seorang profesor sejarah di Hillsdale Free Will Baptist College di Moore, Oklahoma.
Kesaksian Kain Kafan Turin
Apa yang kita lihat ini adalah foto Yeshua yang Dia tinggalkan pada Kain Kafan-Nya, pada masa ketika teknologi fotografi sama sekali belum dikenal manusia.
Luar biasanya, Kain Kafan Turin masih diabaikan – meskipun itu menunjukkan foto negatif tiga-dimensi asli dengan semua rincian penyaliban hingga kematian Yeshua seperti digambarkan dalam keempat kitab Injil.
Hanya serabut-serabut paling atas dari serat-serat paling dangkal yang mengalami kontak langsung dengan tubuh (yang menunjukkan kekakuan mayat) secara kimiawi berubah (mengalami dehidrasi dan polimerisasi), sehingga menghasilkan suatu gambar.
Tepat di bagian kepala, terdapat juga sebuah gambar samar-samar yang lebih lemah di bagian luar Kafan Kafan – namun tidak ada perubahan pada serabut-serabut di antara gambar di bagian dalam dengan bagian luar.
Serbuk sari dan bunga-bunga spesifik yang ada di Yerusalem dan sekitarnya juga difoto pada Kain Kafan.
Seluruh cabang ilmu pengetahuan sepakat bahwa gambar pada Kain Kafan Turin adalah foto negatif tiga-dimensi asli, bagian-bagian tubuh yang kontak langsung dengan kain kafan akan lebih gelap ketimbang bagian tubuh yang lebih jauh. Dan intensitas pewarnaan menurun secara proporsional terhadap jarak Kain Kafan dengan tubuh.
Pada tahun 1988 Vatican melakukan upaya untuk membuat dunia percaya bahwa Kain Kafan Turin berasal dari Abad Pertengahan (1260-1390) dengan cara menyingkirkan semua protokol-protokol ilmiah pengujian analisis C-14, yang dilakukan oleh tiga laboratorium radio karbon dari Universitas Arizona, Zurich dan Oxford. Hasil analisisnya ternyata palsu: Menurut estimasi pakar tekstil Eropa terkemuka terhadap foto-foto sampel, tekstur sampel-sampel yang dianalisa tidak sesuai dengan yang berasal dari Kain Kafan Turin (Kersten & Gruber: Das Jesus-Komplott, Langen Müller Verlag 1992).
Luar biasa banyak rincian-rincian pada Kain Kafan mengkonfirmasi kesengsaraan Yeshua dari Nazareth seperti tercatat detail dalam keempat Injil – dan dengan demikian memberikan kredibilitas kepada Injil secara keseluruhan. Misalnya: Manusia laki-laki ini tulang keringnya tidak dipatahkan. Sebaliknya – tidak lazim menurut penyaliban Romawi – Dia memiliki luka yang persis sama dengan ukuran tombak Romawi di antara tulang rusuk nomer 5 dan 6-Nya – dikelilingi oleh sel-sel darah merah yang terpisah dari plasma (fenomena sedimentasi – menunjukkan bukti bahwa Manusia laki-laki ini mengalami pendarahan di pleura (selaput paru-paru) dan ada dalam posisi vertikal selama berjam-jam (metode ini masih digunakan dalam diagnosa medis sampai hari ini).
Semua ini adalah akibat dari 120 cambukan yang dilakukan dengan flagrumRomawi – yang mencabik-cabik daging-Nya sampai potongan-potongannya keluar.
Normalnya, hanya 40 cambukan yang dilakukan. Namun dalam kasus Yeshua, 2 orang prajurit Romawi mencambuk-Nya – satu besar dan satu kecil.
Untuk waktu yang lama para ilmuwan tidak tahu bagaimana gambar itu bisa muncul. Tapi Italian Scientific Academy, ENEA telah menunjukkan bahwa teknik ini hanya dapat ditiru oleh Laser ultraviolet paling kuat di dunia. Laser ultraviolet yang seperti demikian itu belum ada 2.000 tahun yang lalu.
The Independent, 20 Desember 2011, menyebutkan: para ilmuwan mengatakan bahwa gambar dalam Kain Kafan Turin itu supranatural.
Banyak orang yang menolak keaslian Kain Kafan Turin, namun sejauh ini mereka tidak bisa memberikan argumen untuk menentang fakta bahwa: Kain Kafan Yeshua dari Nazareth ini memiliki foto negatif tiga-dimensi, yang 1800 tahun lebih tua daripada penemuan teknik fotografi itu sendiri.
No comments:
Post a Comment