Hari Kelahiran Yesus Kristus Dinyatakan dengan Tepat dalam Alkitab dan Bible Code: Itu Bukan 25 Desember!
Untuk dapat memahami eskatologi, atau pengajaran tentang Akhir Zaman atau Hari-hari Terakhir, sangat penting untuk mempelajari arti-arti profetik dari Hari-hari Raya YHWH (Ibrani: mo’edim) yang tercantum dalam Imamat 23, karena semuanya itu mengarah kepada peristiwa-peristiwa penting yang berhubungan dengan Perjanjian Baru Messias yang sesungguhnya, Yeshua (Yesus Kristus) dengan pengantin perempuan, yakni jemaat-Nya.
Wahyu 19:10 berbicara tentang “Kesaksian Yeshua” dan dikatakan bahwa itu adalah “roh nubuat.”
Wahyu 19:10 (ILT3) Menyembahlah kepada Elohim, karena kesaksian YESHUA adalah roh nubuat!”
Dalam artikel ini akan disajikan bukti-bukti kuat yang pada akhirnya mengarah kepada kesimpulan bahwa Messias Yeshua (Yesus Kristus) dilahirkan pada tanggal 11 September 3 SM (1 Tishri 3759), pada Yom Teru’ah (Hari Raya Peniupan Sangkakala, yang juga disebut Rosh Ha’Shanah, yang merupakan Tahun Baru Yahudi), dan Dia mulai dikandung pada tanggal 13 Desember 4 SM (24 Kislev 3758), pada Hari Raya Chanukkah.
Yang mengherankan adalah banyak orang-orang Kristen (para pengikut Yeshua atau Yesus) yang nampaknya tidak perduli atau tidak tertarik untuk mengetahui kapan sesungguhnya Juruselamat dan Tuhan mereka, Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) dilahirkan. Demikian juga tidak menganggap hari kelahiran Yeshua ini hal yang sangat penting untuk diketahui. Berapa banyak kita mendengar alasan-alasan yang dikemukakan dan diucapkan para pengikut Yeshua, “Tidak masalah kapan Yesus dilahirkan — yang paling penting Dia sudah lahir, dan dilahirkan di dalam hati kita.”
Tapi bagaimana jika hari kelahiran Messias Israel yang benar merupakan “Tanda Pengenal” kunci untuk dapat mengidentifikasi Dia dan membedakan Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) dari semua messias-messias palsu lainnya yang mencoba meniru Dia? Bagaimana jika tanggal kelahiran-Nya adalah satu-satunya “tanda pengenal” yang harus kita temukan supaya kita tahu bahwa hanya Dia saja Messias yang benar, dan bahwa “messias-messias” lainnya adalah “para pencuri dan perampok“?
Yohanes 10:8 (ILT) Siapa pun yang datang sebelum Aku, mereka adalah para pencuri dan perampok, sebaliknya domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
1Yohanes 2:18 (ILT) Hai anak-anak kecil, inilah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar bahwa seorang Antikristus sedang datang, sekarang bahkan banyak antikristus telah muncul, dari itu kita tahu bahwa ini adalah waktu yang terakhir.
Sebelum Messias Yeshua (Yesus Kristus) dilahirkan, sudah ada “banyak anti-Messias” atau “antikristus” yang telah datang dan pergi.
Apa arti kata “anti” dalam bahasa aslinya?
G473 – anti: artinya lawan, yaitu pengganti, menggantikan posisi, menggantikan tempat, menunjukkan kontras, lawannya.
Jika sudah ada banyak penipu yang meniru Messias yang sebenarnya, lalu bagaimana kita mengetahui bahwa kita mengikuti Messias yang benar?
Salah satu jawabannya adalah bahwa Messias yang asli akan menggenapi seluruh Torah (Hukum) dan Nabi-nabi.
Lukas 24:44 (ILT3) Dan Dia berkata kepada mereka, “Inilah firman yang telah Aku katakan kepadamu ketika Aku masih ada bersamamu, bahwa seharusnyalah digenapi semua yang telah tertulis di dalam Torah Musa, dan Para Nabi, dan Mazmur mengenai Aku.
Perhatikan bahwa ada “dua atau tiga saksi” yang memberi kesaksian tentang Messias yang benar: Torah, Nabi-nabi, dan Mazmur.
Ulangan 19:15 (SB2010) Berdasarkan keterangan dua atau tiga orang saksi, barulah suatu perkara dapat ditentukan.
Dalam Kejadian 1:14, juga ada “tiga saksi” di langit yang memberitahukan kepada kita tentang musim atau waktu. Tiga saksi ini adalah “matahari, bulan danbintang-bintang,” dan mereka semuanya memberikan kesaksian tentang Messias yang otentik, pada malam ketika Dia dilahirkan. Anda perhatikan bahwa benda-benda penerang langit memisahkan antara siang dari malam, dan dengan demikian juga memisahkan antara kebenaran dengan dusta.
Kejadian 1:14 (ILT3) Dan Elohim berfirman, “Biarlah ada benda-benda penerang pada cakrawala di langit untuk memisahkan antara siang dengan malam, dan mereka ada untuk tanda-tanda (Ibrani: oth) dan untuk musim-musim (Ibrani: mo’edim; waktu yang ditetapkan, Hari-hari Raya YHWH) dan untuk hari-hari(Ibrani: yom) dan tahun-tahun (Ibrani: shaneh).
Lukas 21:25 (ILT3) “Dan akan ada tanda-tanda (Yunani: semeion) pada matahari, dan bulan, dan bintang-bintang;
Yusuf adalah pribadi yang merupakan “tipikal profetik” dari Messias, dan kepadanya diberikan sebuah mimpi dimana “matahari, bulan dan bintang-bintang” semuanya sujud menyembah kepadanya.
Kejadian 37:9 (ILT3) Dan dia masih bermimpi sebuah mimpi lainnya, lalu menceritakannya kepada saudara-saudaranya; dan dia berkata, “Dengarlah, aku bermimpi sebuah mimpi lagi, maka tampaklah matahari dan bulan dan sebelas bintang-bintang bersujud kepadaku.”
Mengapa hanya sebelas bintang, dan bukannya dua belas bintang? Yusuf adalah salah satu suku (anak-anak) Yakub dalam Kejadian 48-49 dan kesebelas saudaranya (diwakili sebagai bintang-bintang) akan sujud menyembah kepadanya di masa depan. Ini merupakan gambaran profetik keseluruhan dua belas suku Israel (termasuk suku Yusuf) yang di masa depan di dalam sejarah, akan sujud menyembah kepada Messias Yeshua yang sesungguhnya di dalam pemerintahan Millenium-Nya di masa depan. Pada malam ketika Messias Yeshua dilahirkan, suatu “tanda” terlihat di langit dan keseluruhan tiga benda penerang langit memberikan kesaksian bahwa Dia adalah Messias yang otentik (asli) yang dinanti-nantikan semua orang.
Ini diawali dengan nubuat yang paling jelas di dalam Kitab Suci yang akan membawa kita mengetahui kapan Messias yang sesungguhnya dilahirkan:
Wahyu 12:1-2, 5 (ILT3) Dan terlihatlah suatu tanda besar di langit, seorang wanita dengan berselubungkan matahari dan bulan di bawah kakinya dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya. Dan ketika mengandung dalam rahimnya, dia berteriak karena menderita sakit bersalin dan karena tersiksa pada saat melahirkan. Dan dia melahirkan seorang anak laki-laki yang akan segera menggembalakan segala bangsa dengan tongkat besi. Dan anak wanita itu dibawa kepada Elohim dan takhta-Nya.
Nubuat dalam Wahyu 12 ini menunjukkan kepada kita konstelasi (rasi bintang) yang dalam bahasa Ibrani disebut Bethulah (Perawan Virgo) dan dia memiliki bulan sabit awal di bawah kakinya.
Peristiwa ini terjadi pada saat “Yom Teru’ah” atau “Hari Raya Peniupan Sangkakala” pada hari ke-1 bulan Ibrani ke-7 Tishri. Hari Raya Peniupan Sangkakala diberi julukan “Hari Yang Tidak Diketahui Seorang Pun,” karena itulah satu-satunya hari raya yang ditentukan oleh kemunculan irisan pertama “bulan sabit baru” yang disaksikan oleh dua orang saksi di atas tembok-tembok Yerusalem. Untuk mengetahui lebih detail tentang hari raya ini, baca artikel Yom Teru’ah: Hari Yang Tidak Diketahui Seorang Pun!
Orang-orang majus telah mendengar tentang “bintang di timur” yang akan menunjukkan kepada mereka di mana “Raja orang Yahudi” akan dilahirkan, oleh penampakan “tanda-tanda” di langit ini:
Matius 2:1-2 (ILT3) Dan, sesudah YESHUA dilahirkan di Betlehem, Yudea, pada masa pemerintahan Raja Herodes, lihatlah, orang-orang majus dari timur datang ke Yerusalem, seraya bertanya, “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang telah dilahirkan itu? Karena kami telah melihat bintang-Nya di timur dan kami datang untuk menyembah kepada-Nya.”
“Perempuan” di dalam Wahyu 12:1-5 ini tidak lain adalah Maria (Miryam) ibu Messias kita, yang masih seorang perawan ketika dia melahirkan Yeshua. Namun dia juga mewakili Sarah, dan kota Yerusalem yang disebut “ibu dari kita semua,”
Galatia 4:26 (ILT3) sedangkan Yerusalem yang ada di atas adalah wanita merdeka, dialah ibu kita semua.
Yerusalem memiliki “mahkota dari dua belas bintang” karena dia adalah ibu kota bangsa Israel dan Yehuda. Dalam nubuat ini, kita melihat bahwa Maria (ibu Messias kita) dan juga Yerusalem (kota suci) melahirkan tidak hanya “Anak Manusia” yang akan memerintah segala bangsa di masa depan, tapi juga keturunan-Nya (para pengikut-Nya) suatu hari akan menjadi “sekutu Anak Manusia” yang disebut sebagai “satu manusia baru” (Efesus 2:15).
Pada suatu malam di dalam sejarah bumi, “tanda” ini terlihat di langit dan itu menceritakan kepada kita dan menggambarkan lukisan tentang kapan tepatnya Messias yang benar, Yeshua, dilahirkan.
Dalam Wahyu 12:1, Rasul Yohans melihat “tanda besar” di langit.
Wahyu 12:1 (ILT3) Dan terlihatlah suatu tanda (Yunani: semeion) besar di langit, seorang wanita dengan berselubungkan matahari dan bulan di bawah kakinya dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya.
Kata Yunani untuk “tanda” menurut kamus konkordansi Yunani Strong adalah:
G4592 – semeion: suatu tanda, penanda, bukti; yang olehnya seseorang atau sesuatu hal dibedakan dari yang lainnya dan dikenal; suatu tanda, keajaiban, isyarat, ramalan, yaitu suatu kejadian yang tidak biasa, di luar tatanan alami; tanda-tanda yang meramalkan peristiwa-peristiwa luar biasa yang segera terjadi; mujizat-mujizat dan tanda-tanda ajaib yang olehnya Elohim mengotentifikasiorang yang Dia utus, atau yang olehnya orang-orang membuktikan bahwa hal yang mereka percayai atau bela berasal dari Elohim.
Di manakah kita melihat “tanda” ini pertama kali dinubuatkan di dalam Tanakh (Perjanjian Lama)?
Yesaya 7:14 (ILT3) Sebab itu Tuhan sendiri akan memberikan kepadamu sebuahtanda (Ibrani: oth), lihatlah, perawan itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang putra, dan dia akan memanggil namanya: Immanuel.
Ada hubungan langsung antara nubuat Yesaya tentang “tanda” ini, yaitu seorang perawan yang melahirkan seorang anak laki-laki dengan “tanda” dari “perempuan” yang melahirkan seorang anak laki-laki di dalam Wahyu 12.
Wahyu 12:5 (ILT3) Dan dia melahirkan seorang anak laki-laki yang akan segera menggembalakan segala bangsa dengan tongkat besi. Dan anak wanita itu dibawa kepada Elohim dan takhta-Nya.
Kata Ibrani untuk “tanda” di dalam Yesaya 7:14 adalah:
H226 – oth: tanda, sinyal, tanda yang membedakan, bendera, panji-panji, ingatan, tanda ajaib, pertanda, peringatan, mujizat, bukti, tiang.
Tanda yang dijanjikan YHWH untuk diberikan kepada kita ini adalah konstelasi Bethulah (Virgo; Perawan) melahirkan seorang anak laki-laki yang akan memerintah segala bangsa!
Penting untuk dipahami bahwa nubuat di dalam Wahyu 12 ini memiliki dua kali “penggenapan,” yang akan segera kita pelajari. Ini adalah “tanda” di langit ketika Messias yang benar (Yeshua) dilahirkan, namun itu juga suatu “tanda” masa depan ketika sekutu “Anak laki-laki” akan dilahirkan dari “perempuan” yaitu Yerusalem, ibu kota Israel. “Anak laki-laki” yang digambarkan oleh Rasul Paulus dalam Efesus 2:15 ini adalah tubuh Kristus (Yahudi dan Goyim — bangsa-bangsa lain — yang percaya) yang akan dilahirkan ke dalam “satu manusia baru” ketika mereka dibangkitkan pada akhir Masa Kesusahan.
Efesus 2:15 (AYT) dengan menghapus permusuhan dalam daging-Nya, yaitu Hukum Taurat yang berisi perintah-perintah dan ketetapan-ketetapan sehingga di dalam diri-Nya Ia membuat keduanya menjadi satu manusia baru, sehingga terjadi perdamaian.
Pertama kalinya nubuat ini digenapi adalah ketika “perempuan” yang sebenarnya, sang perawan, Maria (Miryam) ketika dia melahirkan secara lahiriah seorang anak laki-laki, Messias Israel.
Penggenapan nubuat ini akan berulang kembali dalam skala masif di Akhir Zaman. Jadi sangat penting bahwa kita memahami artinya. Rasul Paulus menjelaskan bahwa orang-orang percaya “lahir baru” akan mengikuti pola yang sama seperti Juru Selamat mereka, dalam cara bagaimana mereka akan “dilahirkan” ke dalam imortalitas atau tubuh kekekalan.
Roma 6:4-5 (AYT) Karena itu, kita telah dikuburkan bersama-sama Dia pada waktu kita dibaptis ke dalam kematian-Nya; supaya sama seperti Yesus yang dibangkitkan dari antara orang mati melalui kemuliaan Bapa, kita juga boleh berjalan dalam pembaruan hidup. Sebab, jika kita telah dipersatukan bersama-Nya di dalam keserupaan kematian-Nya, kita pasti juga akan dipersatukan dalam keserupaan kebangkitan-Nya.
Ini artinya bahwa Messias telah dibangkitkan (dilahirkan kembali), dan dengan cara yang sama persis, kita — orang-orang percaya; Gereja-Nya — akan dibangkitkan dan dilahirkan ke dalam tubuh yang tidak dapat binasa! Pengantin perempuan juga akan dibangkitkan pada Yom Teru’ah (Hari Raya Peniupan Sangkakala) pada bunyi “sangkakala yang terakhir!”
1Korintus 15:51-53 (AYT) Dengarlah! Aku mengatakan kepadamu sebuah rahasia, kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semua akan diubah, seketika itu, dalam sekejap mata saja, saat trompet (sangkakala) terakhir: karena trompet (sangkakala) akan berbunyi, dan orang mati akan dibangkitkan tanpa kebinasaan, dan kita akan diubahkan. Sebab, yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa. Dan, yang dapat mati ini, harus mengenakan yang tidak dapat mati.
Tujuh Hari Raya Tahunan
Sebelum mempelajari lebih lanjut, penting untuk memperhatikan sepintas tentang Tujuh Hari Raya Tahunan — Hari Raya YHWH, atau mo’edim — yang diperintahkan kepada bangsa Israel, umat perjanjian, termasuk di dalamnya orang-orang percaya “lahir baru,” untuk dipelihara “selama-lamanya” sebagai bagian dari perjanjian kekal dengan Pencipta kita.
Tujuh Hari Raya YHWH ini dituliskan dalam Imamat 23 sebagai berikut:
- Paskah (Pesach) Imamat 23:5
- Roti Tak Beragi (Chag Matzah) Imamat 23:6
- Buah Sulung (ha’Bikkurim) Imamat 23:10
- Pentakosta (Shavuot) Imamat 23:15-16
- Sangkakala (Yom Teru’ah) Imamat 23:24
- Pendamaian (Yom Kippur) Imamat 23:27
- Tabernakel atau Pondok Daun (Sukkot) Imamat 23:34
Tiga Hari Raya Musim Semi yang disebutkan di atas adalah waktu kematian, penguburan, dan kebangkitan Messias Yeshua. Dia dikurbankan bagi kita pada Hari Raya Paskah, dan kemudian keesokan harinya (permulaan hari bagi orang Yahudi dimulai pada petang hari), Dia dikuburkan pada Hari Raya Roti Tak Beragi, dan tiga hari kemudian, Dia dibangkitkan pada Hari Raya Buah Sulung (bukan pada Minggu Paskah atau Easter. Baca Matius 12:40.). Tiga Hari Raya Musim Gugur yang disebutkan di atas adalah waktu kelahiran Messias Yeshua kita: Hari Raya Peniupan Sangkakala, Hari Raya Pendamaian, dan Hari Raya Tabernakel. Tiga Hari Raya ini memperingati waktu dalam tahun, ketika Messias Yeshua kita datang ke dalam dunia sebagai Juru Selamat.
Menghantar sang Raja dengan Tekiah
Di dalam Alkitab, Hari Raya Peniupan Sangkakala disebut “peringatan peniupan sangkakala“.
Imamat 23:24 (ILT3) “berbicaralah kepada bani Israel, dengan mengatakan: Dalam bulan ketujuh (Tishri), pada tanggal satu bulan itu, haruslah itu menjadi sabat bagimu, suatu peringatan peniupan nafiri (sangkakala), suatu pertemuan(Ibrani: miqra) kudus.
Kata “pertemuan” dalam ayat ini adalah kata Ibrani “miqra” yang artinya “suatu latihan” atau “gladi bersih.” Apa yang diperintahkan kepada kita untuk “dilatih”? Kebangkitan masa depan kita — kelahiran kembali orang-orang percaya di dalam tubuh kemuliaan!
Perlu dipahami juga bahwa semua raja-raja Yehuda dihantar ke takhta mereka dan dimahkotai pada hari raya khusus, yakni pada “Hari Raya Peniupan Sangkakala” atau “Yom Teru’ah.”
Pada Hari Raya Peniupan Sangkakala, secara tradisional ada empat macam tiupan shofar (sangkakala tanduk domba) yang dibunyikan:
- Tekiah
- Shevarim
- Teru’ah
- Tekiah Gadolah
Sangkakala pertama yang ditiupkan disebut Tekiah, yaitu suara tak terputus yang memanggil manusia untuk menyelidiki hatinya, meninggalkan jalan-jalannya yang salah, dan mencari pengampunan melalui pertobatan. Ini adalah suara yang dipakai untuk “menghantarkan sang raja” ketika dia hendak dimahkotai sebagai raja. Ini adalah pengumuman dari Bapa Surgawi ketika Dia memperkenalkan Putera-Nya kepada dunia.
Suara sangkakala yang kedua adalah Shevarim (artinya “pecah”), yaitu suara tiupan terputus-putus yang bergetar, menyerupai suara seseorang yang meratap dalam pertobatan. Ini adalah suara ketika Maria “berteriak, menderita sakit bersalin, dan tersiksa pada saat melahirkan.”
Wahyu 12:2 (ILT3) Dan ketika mengandung dalam rahimnya, dia berteriak karena menderita sakit bersalin dan karena tersiksa pada saat melahirkan.
Sangkakala ketiga adalah Teru’ah dan suaranya seperti gelombang peringatan, memanggil orang-orang untuk berdiri bagi panji-panji Elohim.
Dalam bahasa Ibrani, Teru’ah (H8643), artinya adalah tanda, sinyal, alarm, panji-panji!
Apa tepatnya “panji-panji” atau “bendera” ini? Kita telah menemukan bahwa kata Ibrani untuk “tanda” (oth) juga memiliki arti “panji-panji” atau “bendera.”
Panji-panji itu adalah “benang kirmizi (merah)” seperti yang diikatkan pada tangan anak kembar Tamar ketika dia mengeluarkan tangannya. Kejadian 38:27-30 (ILT3)
- Dan terjadilah pada saat persalinannya, bahwa ternyata anak kembarlah yang ada di dalam kandungannya.
- Dan terjadilah pada saat persalinannya, bahwa salah satu mengeluarkan tangannya, lalu bidan memegang dan mengikatkan pada tangan itu seutas benang kirmizi seraya berkata, “Yang ini telah keluar lebih dahulu.”
- Dan terjadilah, ketika dia menarik tangannya kembali, dan ternyata saudaranya keluar. Lalu bidan itu berkata, “Betapa engkau telah menerobos, padamu ada terobosan.” Maka namanya disebut Peres.
- Dan sesudah itu barulah saudaranya, yang di tangannya ada benang kirmizi itu keluar. Dan dia menyebut namanya Zerah.
Anak kembar ini dinamai Zarah atau “Zerach” dalam bahasa Ibrani, dan dia adalah “tipikal” profetik Messias.
Nama Zerach (H2226) memiliki arti “terbitnya terang.”
Pada Yom Teru’ah, irisan pertama bulan sabit terbit sampai ia mencapai cahaya penuh pada hari ke-15 dalam bulan itu (bulan purnama) pada Hari Raya Tabernakel (Sukkot). Tapi anak kembar ini pertama-tama mengeluarkan tangannya sebagai suatu “tanda” atau “panji-panji” bahwa dia adalah “anak sulung.”
Perhatikan kesamaan kata-kata dari Kejadian 38:28 dengan Wahyu 12:2.
Kejadian 38:28 (ILT3) Dan terjadilah pada saat (sakit) persalinannya, bahwa salah satu mengeluarkan tangannya, lalu bidan memegang dan mengikatkan pada tangan itu seutas benang kirmizi (Ibrani: shaniy) seraya berkata, “Yang ini telah keluar lebih dahulu.”
Wahyu 12:2 (ILT3) Dan ketika mengandung dalam rahimnya, dia berteriak karena menderita sakit bersalin dan karena tersiksa pada saat melahirkan.
Jadi kita perhatikan, Tamar melahirkan anak kembar yang merupakan simbol dari Dua Keluarga Israel: Efraim dan Yehuda. Dan siapakah anak sulungnya? Dia adalah Zerach, yang diberikan tanda “benang kirmizi (merah)” pada tangannya.
Putra sulung Tamar adalah gambaran profetik dari “Putra sulung” Maria yang juga menjadi “anak sulung” dari antara orang mati.
Lukas 2:7 (ILT3) dan dia melahirkan anaknya laki-laki yang sulung. Dan dia membungkusnya dengan lampin, dan membaringkannya di dalam palungan, sebab tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Roma 8:29 (TB) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Kolose 1:18 (AYT) Ia adalah kepala dari tubuh, yaitu jemaat. Ia juga adalah yang awal, yang sulung dari antara orang mati supaya Ia menjadi yang utama dari segala sesuatu.
Perhatikan bahwa anak sulung Tamar mengenakan benang kirmizi (merah), untuk melambangkan Messias Yeshua yang juga adalah yang sulung dari antara orang mati. Benang kirmizi (merah) melambangkan darah yang mengalir keluar dari tangan-Nya ketika Dia dipakukan ke tiang kayu salib.
Mazmur 22:16 (AYT) Sebab, anjing-anjing mengepung aku, gerombolan penjahat mengelilingi aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.
Kata Ibrani untuk “benang kirmizi” dalam Kejadian 38:28 adalah (H8144) “shaniy,” yang artinya kirmizi, merah tua, serangga “coccus ilicis,” serangga betina yang dikeringkan ini mengandung zat pewarna yang dari padanya dibuat pewarna celupan untuk mewarnai kain menjadi kirmizi atau merah darah. Serangga betina “coccus ilicis” ini memberikan ilustrasi tentang perempuan yang melahirkan seorang anak laki-laki dengan benang kirmizi (merah)!
Yesaya 1:18 (AYT) “Datanglah sekarang dan biarlah kita beperkara bersama!” firman TUHAN, “Sekalipun dosa-dosamu seperti kirmizi (Ibrani: shaniy), itu akan menjadi seputih salju; sekalipun dosa-dosamu merah seperti kesumba (Ibrani: tola), itu akan menjadi seperti bulu domba.
Yesaya 1:18 (ILT) “Datanglah sekarang, dan biarlah kita beperkara bersama! YAHWEH berfirman, Sekalipun dosa-dosamu seperti kirmizi (Ibrani: shaniy), akan menjadi putih seperti salju, sekalipun memerah seperti lembayung (Ibrani: tola), akan menjadi putih seperti bulu domba,
Dalam ayat Yesaya ini, kata Ibrani untuk “kirmizi” adalah “shaniy,” yang merujuk kepada serangga ini, “coccus ilicis.” Kata “kesumba” (H8438 – tola) seringkali dipakai bersama-sama dengan kata “kirmizi,”: shaniy tola. Kata ini sinonim satu sama lain, tapi kata “tola” lebih merujuk kepada cacing ini. Belatung/tempayak, atau cacing kirmizi ini ditemukan pada salah satu spesies pohon oak di sekitar Mediterania dan kira-kira berukuran sebesar sebutir kacang polong. Serangga betinanya memiliki bentuk yang sangat membulat dengan warna merah.
Kata Ibrani “tola” (H8438) diterjemahkan sebagai: cacing, benda-benda berwarna merah kirmizi, merah darah, cacing betina ‘coccus ilicis‘, pewarna celupan yang dibuat dari tubuh serangga cacing ‘coccus ilicis‘ betina yang dikeringkan, cacing, belatung, tempayak, cacing ‘coccus ilicis‘.
Kata Ibrani “tola” (merah kirmizi) ini di dalam Alkitab juga diterjemahkan sebagai “cacing, tempayak, belatung“.
Ada kisah menakjubkan di balik cacing kecil ini, yang menjelaskan arti sesungguhnya ayat ini. Ketika masa hidup serangga coccus ilicis betina (atau cacing kirmizi) ini mendekati akhirnya, dia akan memanjat pohon dan merekatkan tubuhnya, menempatkan dirinya begitu kuat dan permanen, dia secara lahiriah memakukan tubuhnya sendiri ke kayu pohon, dan tidak pernah meninggalkan tempat itu lagi, dan mati di situ.
Tepat sebelum dia mati, cacing betina ini akan bertelur dan menetaskan anak-anaknya. Telur-telur yang tersimpan di bawah tubuhnya ini akan terlindung dari hewan-hewan predator. Kemudian, sesudah larva-larva ini menetas, mereka akan memasuki siklus kehidupan mereka sendiri. Sementara sang ibu mati, cairan merah kirmizi keluar dari dalam tubuhnya, menodai tubuhnya sendiri dan kayu di sekeliling tempat dia memakukan diri. Dia melakukan pengurbanan tertinggi dan karena kematiannya, anak-anak keturunannya mendapatkan kehidupan yang baru. Tubuh cacing kirmizi betina yang telah mati seperti inilah yang kemudian dikeringkan dan dihancurkan, dan zat pewarna merah diekstrak untuk digunakan sebagai bahan celupan (kesumba) untuk kain wol.
Bahan pewarna celupan ini disebut Kitab Suci sebagai “kirmizi” (warna) atau “kesumba merah” (cacing).
Kitab Mazmur 22:7 secara profetik berbicara tentang Messias:
Mazmur 22:7 (ILT3) Namun aku ini seekor cacing (Ibrani: tola) dan bukan manusia; suatu celaan bagi manusia, dan direndahkan oleh bangsa.
Kata “cacing” dalam ayat ini adalah “tola” (juga diterjemahkan merah kesumba) yaitu warna darah. Ayat ini sebenarnya berkata, “Tetapi Aku ini merah darah,” merujuk kepada cacing ‘coccus ilicis‘ sebagai metafora untuk darah-Nya sendiri yang dicurahkan bagi anak-anak-Nya. Dia dipakukan di kayu salib sama seperti cacing kirmizi betina memakukan dirinya sendiri di kayu pohon, berkurban bagi anak-anak-Nya supaya kita memperoleh hidup!
Bukan hanya itu saja, cacing “coccus ilicis” yang sudah dihancurkan mengandung bahan kimia yang bersifat anti bakteri, sehingga membuatnya dipakai dalam dua macam upacara penyucian:
- Ketika terjadi tulah, kirmizi dimasukkan dalam proses penyucian rumah. Imamat 14:52 (ILT3) Dan dia harus mentahirkan rumah itu dengan darah burung itu, dan dengan air yang mengalir, dan dengan burung yang masih hidup, dan dengan kayu aras, dan dengan hisop, dan dengan kain kirmizi (Ibrani: shaniy tola).
- Cacing kirmizi juga digunakan dalam ramuan bersama abu lembu betina merah. Bilangan 19:6 (ILT3) Dan haruslah imam itu mengambil kayu aras, hisop dan kain kirmizi (Ibrani: shaniy tola), dan haruslah dia melemparkannya ke tengah-tengah lembu betina yang sedang terbakar itu.
Abu ini digunakan untuk menyucikan seseorang ketika mereka menyentuh mayat (tempat hidup bakteri). Kirmizi ini, cacing coccus ilicis, diperlukan untuk menjadikan seseorang tahir, yang merupakan simbol dari darah Yeshua yang menyucikan dosa, sakit-penyakit dan kematian dari kita.
Yesaya 53:5 (AYT) Akan tetapi, ia ditikam karena pelanggaran-pelanggaran kita. Ia diremukkan (seperti cacing coccus ilicis) karena kejahatan-kejahatan kita. Hukuman yang mendatangkan kesejahteraan bagi kita ditimpakan ke atasnya, dan oleh bilur-bilurnya kita disembuhkan.
Ibrani 9:13-14 (AYT) Sebab, jika pemercikan darah kambing jantan dan sapi jantan, dan juga abu anak sapi betina kepada orang yang najis dapat menyucikan tubuh jasmani mereka, lebih-lebih lagi darah Kristus, yaitu Ia yang melalui Roh yang kekal mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban yang tidak bercacat kepada Elohim untuk menyucikan hati nuranimu dari perbuatan sia-sia supaya kamu dapat melayani Elohim yang hidup.
Ibrani 9:13-14 (ILT3) Sebab jika darah domba jantan dan lembu jantan, serta abu lembu muda yang memerciki mereka yang najis itu, dapat menguduskan sehingga suci secara lahiriah, betapa lebihnya darah HaMashiakh, yang melalui Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri tanpa cacat kepada Elohim, akan menyucikan hati nuranimu dari perbuatan-perbuatan yang mati, untuk beribadah kepada Elohim yang hidup.
Tali (benang) kirmizi juga disebutkan dalam Kitab Yosua, ketika Rahab si pelacur itu, menggantungkan tali “kirmizi” dari jendelanya, yang menyelamatkan nyawanya dari penyerbuan Israel ke Yerikho.
Yoshua 2:21 (ILT3) Dan dia berkata, “Biarlah terjadi menurut perkataanmu itu.” Dan dia membiarkan mereka pergi. Dan mereka pergi. Dan dia mengikatkan tali dari benang kirmizi (Ibrani: shaniy) di jendela.
Di sini, tali kirmizi yang telah dicelupkan ke dalam pewarna merah dari tubuh cacing kirmizi, digunakan untuk mengidentifikasi rumah Rahab, yang menyambut mata-mata Israel, dan itu menyelamatkan nyawanya dan seluruh keluarganya dari kemusnahan. Dengan cara yang sama, kita dipilih dan diidentifikasi oleh YHWH, melalui darah Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) yang telah membasuh seluruh dosa-dosa kita, supaya kita selamat dari kebinasaan.
Kata-kata terakhir Messias Yeshua ketika Dia mati tergantung di atas kayu juga amat sangat sesuai dengan metafora cacing ilicis ini:
Yohanes 19:30 (AYT) Setelah mencecap anggur asam itu, Yesus berkata, “Sudah selesai.” Kemudian, Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Sangat menarik bahwa kata “ilicis” di dalam bahasa Latin, secara hurufiah juga memiliki arti…. “Sudah selesai!”
Hubungan antara kain wol yang berasal dari anak domba yang digunting bulunya, dengan kesumba merah yang berasal dari cacing kirmizi ini sekarang menjadi jelas:
Hubungan antara kain wol yang berasal dari anak domba yang digunting bulunya, dengan kesumba merah yang berasal dari cacing kirmizi ini sekarang menjadi jelas:
Yesaya 1:18 (TB) Marilah, baiklah kita berperkara! — firman YAHWEH — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi (Ibrani: shaniy), akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba (Ibrani: tola), akan menjadi putih seperti bulu domba.
Ibrani 9:19 (TB) Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah (kirmizi) dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,
Pengantin Messias juga merupakan tipikal dari perempuan yang ada di dalam Kitab Amsal 31:21 dimana seisi rumahnya dikenakan pakaian kirmizi.
Amsal 31:21 (AYT) Ia tidak takut terhadap salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian kain kirmizi (Ibrani: shaniy; coccus ilicis).
Ini artinya bahwa pengantin perempuan dari Messias “diselubungi” dengan darah Anak Domba!
Nubuat yang diucapkan Yakub kepada anaknya, Yehuda, dalam Kejadian 49:11mengatakan bahwa dia akan “menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan. Dia mencuci pakaiannya dengan anggur dan jubahnya dengan darah buah anggur.”
Nubuat ini muncul kembali dalam Wahyu 19:13 tentang Messias kita, Singa dari suku Yehuda, dan dikatakan bahwa “Dia mengenakan jubah yang telah dicelup dengan darah, dan Nama-Nya disebut, ‘Firman Elohim.'”
Dalam Yesaya 63:1, nubuat Messianik mengatakan bahwa Messias akan datang dari “Edom.” Edom adalah kata yang artinya “merah kirmizi” (warna darah). Juga disebutkan bahwa Messias “mencelupkan pakaian-Nya” dengan darah. Yesaya 63:1-3 (AYT)
- Siapakah dia yang datang dari Edom, dengan mengenakan pakaian berwarna merah dari Bozra? Ia bersemarak dalam pakaiannya, melangkah dalam kebesaran kekuatannya? Ia berjalan dengan kuasanya yang besar. “Itu adalah Aku, yang berbicara dalam kebenaran, berkuasa untuk menyelamatkan.”
- “Mengapa pakaian-Mu merah dan baju-Mu seperti orang yang mengirik di pemerasan buah anggur?”
- “Aku telah menginjak-injak tempat pemerasan anggur seorang diri, dan dari bangsa-bangsa tidak ada seorang pun yang bersama dengan Aku. Aku akan menginjak mereka dalam amarah-Ku dan menginjak-injak mereka dalam murka-Ku, dan darah mereka memercik ke baju-baju-Ku dan mengotori semua pakaian-Ku.
Perhatikan bahwa “panji-panji” atau “tanda” itu adalah benang kirmizi, dan itu terjadi ketika Sangkakala Ketiga (Teru’ah) ditiupkan pada Hari Raya Peniupan Sangkakala. Maria meneriakkan satu teriakan terakhir sementara dia mendorong bayi Yeshua keluar dari rahimnya.
Lalu kapan Messias mati di atas kayu salib? Dia dipakukan ke kayu salib pada jam ke-3 (jam 9.00 pagi). Dan Dia mati pada jam ke-9 (jam 3.00 petang). Dia juga ada di dalam pusat bumi selama “tiga hari dan tiga malam.”
Matius 12:40 (ILT3) Sebab, sebagaimana Yunus berada di dalam perut ikan tiga hari dan tiga malam, demikianlah Anak Manusia akan berada di dalam rahim (Yunani: kardia; jantung, pusat) bumi tiga hari dan tiga malam.
Dapatkah Anda memperhatikan ada “tiga” kesaksian untuk kelahiran-Nya pada Hari Raya Peniupan Sangkakala? Dia juga dibangkitkan (atau dilahirkan kembali) dari kematian pada hari ketiga.
Kenapa kita perlu memperhatikan arti pentingnya tiupan sangkakala Teru’ah? Karena ini akan menunjukkan bahwa Messias dilahirkan pada Yom Teru’ah (Hari Raya Peniupan Sangkakala) dan bagaimana kata “Teru’ah” (tiupan) merupakan “tanda, panji-panji, dan sinyal” bagi Messias yang dijanjikan.
Sekarang perhatikan kata Ibrani untuk “tiupan”:
H8643 – teru’ah; artinya sambutan sukacita yang meriah atau seruan perang; khususnya tiupan sangkakala, alarm, peringatan, sinyal, suara gaduh, teriakan, pekik perang, seruan perang, sukacita, peringatan perang, pekik tempur, teriakan peperangan, tiupan untuk bergerak maju, teriakan sukacita, bersukacita, suara sukacita.
Akar kata “teru’ah” adalah “rua‘” (H7321) yang artinya merusak (khususnya dengan memecahkan); secara figuratif artinya untuk memekakkan telinga (dengan suara), yaitu teriakan atau seruan (peringatan atau sukacita): meniup tanda peringatan, teriakan (peringatan, keras), menghancurkan, membuat suara hiruk-pikuk sukacita, teriakan (untuk sukacita), teriakan kemenangan, membunyikan peringatan, teriakan peperangan, pekik tempur, membunyikan tanda untuk berperang atau berjalan maju, teriakan karena kesusahan.
Perhatikan apa yang dilakukan para malaikat, bala tentara surga pada hari ketika Messias dilahirkan: Lukas 2:9-14 (AYT)
- Tiba-tiba, malaikat Tuhan berdiri di depan mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar di sekeliling mereka sehingga mereka sangat ketakutan.
- Akan tetapi, malaikat itu berkata kepada mereka, “Jangan takut sebab dengarlah, Aku memberitakan kepadamu kabar baik tentang sukacita besaryang diperuntukkan bagi semua bangsa.
- Pada hari ini, telah lahir bagimu seorang Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
- Inilah tanda (Yunani: semeion) bagimu: Kamu akan menemukan Bayi yang dibungkus dengan kain lampin dan berbaring di dalam palungan (sukkah).”
- Tiba-tiba, tampaklah bersama-sama malaikat itu sekumpulan besar tentara surgawi yang memuji Elohim dan berkata,
- “Kemuliaan bagi Elohim di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi, di antara orang-orang yang berkenan kepada-Nya.”
Apakah Anda memperhatikannya? Pasukan malaikat berseru memuji (teru’ah)Elohim dan bersukacita pada Yom Teru’ah (Hari Raya Peniupan Sangkakala) dengan suara sangkakala “Teru’ah!” Ini adalah “panji-panji” atau “tandanya“! Tanda (Yunani: semeion) yang ditunjukkan kepada para gembala adalah seorang Bayi yang sedang berbaring di dalam sebuah palungan (sukkah; gubuk, pondok) dalam balutan kain lampin.
Dan kemudian sangkakala terakhir dibunyikan, yang keempat dan yang terakhir dalam Yom Teru’ah (Hari Raya Peniupan Sangkakala), yang disebut Tekiah Gadolah yaitu suara sangkakala yang panjang, tanpa terputus yang merupakan tipikal permohonan terakhir untuk sungguh-sungguh bertobat dan mendapatkan pendamaian. Ini adalah ketika Messias Yeshua benar-benar telah dilahirkan — pada sangkakala terakhir!
Dan kapankah pengantin perempuan Anak Domba, “satu manusia baru” di masa depan akan dilahirkan ke dalam imortalitas atau kekekalan? Pada Sangkakala Terakhir!
1Korintus 15:51-52 (ILT3) Lihatlah, aku mengatakan sebuah misteri kepadamu, sesungguhnya kita tidak akan meninggal semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dengan seketika, dalam sekejap mata, pada sangkakala terakhir, sebab sangkakala akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dengan tubuh baka (kekal), dan kita akan diubahkan.
Apakah Anda dapat melihat pola-Nya?
Messias Yeshua dilahirkan pada “sangkakala terakhir” pada Yom Teru’ah (Hari Raya Peniupan Sangkakala), dan demikian juga pengantin perempuan Messias di masa depan (Hari Terakhir) akan “dilahirkan” (atau dibangkitkan) ke dalam kekekalan pada “sangkakala terakhir” pada Hari Raya Peniupan Sangkakala!
Kenapa hal ini penting? Karena ini menunjukkan pola dan tipologi bahwa Messias Yeshua dilahirkan pada sangkakala terakhir pada Hari Raya Peniupan Sangkakala!
Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) datang ke dalam dunia dalam wujud manusia pada Millenium ke-4 dari sejak Penciptaan. Dan Dia juga mati pada hari ke-4 dalam minggu (Rabu), sebelum Dia dibangkitkan tiga hari dan tiga malam kemudian pada petang hari ke-7, Shabbat. Maka tidaklah mengherankan, bahwa tiupan sangkakala ke-4 adalah yang akan membawa kedatangan-Nya ke dalam dunia. Angka “4” dalam Kitab Suci menggambarkan “empat penjuru bumi” dan YHWH akan menuai bumi pada kedatangan Messias yang kedua. Pengantin perempuan-Nya (Gereja, orang-orang pilihan) juga akan dibangkitkan pada permulaan Millenium ke-7 (hari ke-7).
Karena itu sangatlah tepat bahwa Messias dilahirkan pada hari itu, karena YHWH telah mengumumkan Putra-Nya kepada dunia sebagai Malki-Tzedek, yang dalam bahasa Ibrani artinya “Raja Kebenaran.”
Dr. Ernest L. Martin mengutip banyak penemuan yang mengungkapkan tanggal yang tepat kapan Messias Yeshua (Yesus Kristus) dilahirkan ke dalam dunia.
Keseluruhan Buku Dr. Ernest L. Martin dapat didownload di sini.
Video di bawah ini memberikan ilustrasi kesejajaran planet-planet yang terjadi pada malam ketika Messias Yeshua dilahirkan:
Bagaimana kita tahu pasti bahwa Yeshua dilahirkan pada tanggal 11 September tahun 3 SM, pada waktu “Yom Teru’ah”? Dalam bukunya yang berjudul “The Star That Astonished the World,” Dr. Ernest L. Martin menunjukkan bahwa kesejajaran planet-planet yang terjadi pada tahun ketika Yeshua dilahirkan berasal dari nubuat yang ada di dalam Wahyu 12.
Tidak ada hari selain tanggal 11 September 3 SM, dimana dunia dapat melihat kesejajaran planet-planet terjadi seperti saat itu. Hanya pada hari itu saja, dan tidak pernah terjadi sebelumnya maupun tidak pernah terjadi lagi, bahwa konfigurasi planet-planet yang sama dan bintang-bintang akan terlihat seperti itu.
Kata Ibrani untuk “perawan” adalah “Bethulah” yaitu nama yang diberikan kepada konstelasi (rasi bintang) ini. Kaum Pagan mengganti nama konstelasi ini disesuaikan dengan dewa-dewa Pagan, dan mereka mengasimiliasi “perawan” ini dengan dewi-dewi ibu mereka yang palsu. Tapi asal-usulnya selalu mengarah kepada satu-satunya “ibu” yaitu Yerusalem “ibu kita semua.”
Konstelasi ini diganti namanya dalam bahasa Latin menjadi “Perawan Virgo” (Virgo=virgin; perawan) dan dia memiliki 12 bintang di sekeliling kepalanya (melambangkan dua belas suku Israel), dan bulan sabit ada di bawah kakinya. Matahari ada di “bagian tengah tubuhnya,” sehingga disebutkan bahwa dia “diselubungi matahari.” Dia juga melahirkan “Ariel,” Singa dari Suku Yehuda. Planet Yupiter juga terlihat di dalam konstelasi ini, yang disebut Malki-Tzedek(Raja Kebenaran), atau Malkisedek. Kaum Pagan menamai planet ini menurut nama dewa Pagan Yunani (Zeus) atau Yupiter (Romawi).
Telah menjadi tradisi umum di kalangan orang-orang Yahudi Messianis untuk mempercayai bahwa Messias Yeshua dilahirkan pada Hari Raya Tabernakel (Sukkot), dan bukan pada Hari Raya Peniupan Sangkakala. Tapi semakin dalam kita pelajari, nampaknya menjadi jelas bahwa Messias sesungguhnya menggenapi tiga Hari Raya Musim Gugur pada saat kelahiran-Nya dan menggenapi empat Hari Raya Musim Semi pada saat kematian-Nya. Ada pewahyuan yang sangat mengagumkan, dan Anda akan segera melihat semuanya itu.
Tipologi Penyunatan pada Yom Kippur
Dapat dipahami alasan kenapa banyak orang-orang Yahudi Messianis dan orang-orang dari Komunitas Akar Ibrani (Hebraic Roots) lainnya sampai pada kesimpulan bahwa Messias Yeshua (Yesus Kristus) dilahirkan pada waktu Hari Raya Tabernakel (Sukkot). Ini karena “tabernakel” atau “kemah, pondok, gubuk, kandang binatang” di dalam bahasa Ibrani disebut “sukkah“, dan ini merupakan tempat perlindungan atau perteduhan sementara selama tujuh hari sepanjang perayaan Sukkot (Tabernakel atau Pondok Daun). Dan kemudian pada hari ke-8 atau hari terakhir dalam perayaan Sukkot ini, nampaknya sangatlah sesuai bahwa Messias Yeshua disunatkan pada hari ke-8 sejak waktu kelahiran-Nya.
Tapi ada beberapa alasan mengapa Messias Yeshua (Yesus Kristus) tidak mungkin dilahirkan pada Hari Raya Sukkot (Tabernakel), dan hal ini akan menjadi jelas pada bagian akhir.
Berikut penjelasan kenapa Yeshua disunatkan pada Yom Kippur, dan bukannya pada hari ke-8 dari Hari Raya Sukkot, seperti yang biasanya diajarkan di kalangan Yahudi Messianis.
Secara tradisi sejak zaman dahulu di Israel, Yom Teru’ah (Hari Raya Peniupan Sangkakala) selalu dirayakan selama dua hari, karena fakta bahwa terlihatnya irisan pertama bulan sabit membutuhkan dua orang saksi yang terpercaya. Pada saat ketika bulan baru akhirnya dikuduskan oleh Sanhedrin, separuh hari sudah berlalu. Ingat bahwa permulaan hari di Israel dimulai pada saat petang hari, sesudah matahari terbenam. Sehingga hari berikutnya, pada tanggal 2 Tishri, Hari Raya Peniupan Sangkakala terus dirayakan.
Juga sangat menarik untuk dipahami bahwa sama seperti bulan baru, tidak ada seorang pun yang tahu hari maupun jamnya, ketika irisan pertama bulan sabit itu tiba-tiba muncul. Demikian juga halnya dengan bayi yang kelahirannya hanya dapat diperkirakan saja, tetapi tidak ada seorang pun yang tahu hari maupun jamnya ketika bayi itu tiba-tiba memutuskan untuk lahir ke dalam dunia. Pertama-tama kepala bayi itu akan muncul, sementara ia memulai perjalanan keluar melalui saluran kelahiran sang ibu. Demikian juga halnya dengan Bulan, yang memulai penampakan irisan pertama bulan sabitnya.
Pada hari pertama Yom Teru’ah, bangsa Israel membaca Kejadian 21, perikop tentang Sarah mengandung Ishak, dan mereka juga membaca 1Samuel 1-2:10, perikop tentang Hannah berteriak kepada YHWH memohon seorang putra, dan kemudian dia mengandung dan melahirkan nabi Samuel.
Ini bukanlah kebetulan belaka bahwa bagian Kitab Suci yang dibaca pada hari raya ini berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran, bahkan meskipun orang-orang Yahudi Orthodox tidak percaya bahwa Yeshua adalah Mashiach!
Dapatkah Anda bayangkan keterkejutan mereka ketika akhirnya pada suatu hari mereka akan menyadari bahwa ayat-ayat yang dibaca ini adalah lambang dari Messias mereka yang juga dilahirkan pada hari raya ini? Sedangkan bagi orang-orang Yahudi Messianis, mereka juga membaca 1Tesalonika 4:13-18, perikop itu berbicara tentang kedatangan Messias yang kedua kali, dan 1Korintus 15:51-54yang berbicara tentang “perubahan” yang terjadi pada pengantin perempuan ketika dia dilahirkan kembali (atau dibangkitkan dan mengenakan tubuh kekekalan). Sekali lagi, tipologi yang ada di sini berbicara tentang kelahiran dan kelahiran kembali!
Pada hari kedua Yom Teru’ah, yang disebut Akedah (pengikatan Ishak), orang-orang Israel membaca Kejadian 22:1-24. Pada hari ini, mereka membaca kisah Abraham yang mempersembahkan putranya, Ishak, di atas mezbah dan kemudian YHWH menyediakan seekor domba jantan sebagai kurban pengganti. Ishak sudah sepenuhnya dimaksudkan untuk “mati” meskipun dia tidak jadi dibunuh. Abraham juga harus “mati” di dalam hatinya atas putranya. Dia harus mati bagi keinginannya sendiri dan merelakan putranya sebelum akhirnya dia siap untuk menusukkan pisau itu ke tubuh Ishak.
Ishak sendiri juga telah siap menerima kematian, sehingga dalam hatinya dia telah “mati” dan bersedia menyerahkan nyawanya karena kasihnya kepada ayahnya dan kepada Penciptanya. Ketika kemudian malaikat muncul kepada Abraham dan menghentikan dia dari membunuh Ishak, kita bisa mengatakan bahwa dia “dilahirkan kembali.” Ini secara esensi artinya kelahiran takdir barunya sebagai anak perjanjian!
Orang-orang Israel juga membaca Yeremia 31:1-19 dimana itu berbicara tentang restorasi dan penyelamatan Israel pada kedatangan Messias yang kedua kalinya. Mengapa penting untuk menjelaskan ini? Karena sementara kita mengungkap detail-detail kapan Messias dilahirkan, kita akan dapat melihat tradisi-tradisi yang dipraktekkan oleh Keluarga Yehuda pada hari raya ini, yang semuanya mengarah kepada kelahiran Messias yang sudah lama mereka nanti-nantikan, hanya jika mereka mempunyai mata yang terbuka untuk dapat melihat-Nya.
Maria mengalami sakit bersalin pada petang hari tanggal 30 Elul, (hari terakhir dari bulan Ibrani ke-6). Lalu sementara matahari terbenam, dimulailah hari ke-1 bulan ke-7 Tishri, dan dia mengalami sakit bersalin sepanjang hari itu sementara empat jenis tiupan sangkakala ditiupkan. Pada petang hari ke-1 bulan ke-7 Tishri, hampir sebelum memasuki hari ke-2 Tishri, pada waktu matahari terbenam, Messias Yeshua dilahirkan pada sangkakala yang terakhir!
Dalam websitenya, Rabbi Dr. Hillel ben David (Greg Killian) menjelaskan kenapa Yom Teru’ah masih tetap dirayakan selama dua hari.
Pada mulanya… Bulan baru tidak ditentukan oleh perhitungan astronomi, tapi hanya diproklamasikan sesudah saksi-saksi memberikan kesaksian kemunculan irisan pertama bulan sabit. Pada tanggal 30 setiap bulannya, para anggota Sanhedrin berkumpul di pelataran di Yerusalem, yang dinamai Beit Ya’azek, dimana mereka menunggu untuk menerima kesaksian dari dua orang saksi yang terpercaya. Kemudian mereka akan menguduskan bulan baru berdasarkan perhitungan mereka dan kesaksian kedua orang saksi ini. Jika bulan sabit tidak terlihat pada tanggal 30, bulan baru secara otomatis akan dirayakan pada hari ke-31 (yang adalah hari pertama bulan berikutnya).
Normalnya kita mengetahui beberapa hari sebelumnya, tanggal hari raya berikutnya. Namun, ada satu hari raya yang sesungguhnya jatuh pada saat bulan baru. Satu-satunya hari raya yang jatuh pada saat bulan baru adalah… Yom Teru’ah…
Karena itu, Yom Teru’ah adalah hari raya yang “tidak ada seorang pun yang tahu hari maupun jamnya kapan itu dimulai, tidak juga malaikat-malaikat di Surga, tidak juga Anak, tapi hanya Bapa saja.” Hingga Sanhedrin menguduskan bulan baru pada bulan ke-7 Tishri, tidak ada seorang pun yang tahu kapan Yom Teru’ah akan dimulai…
Markus 13:32 (AYT) “Akan tetapi, tentang hari atau jam itu, tidak ada seorang pun yang tahu, tidak juga malaikat-malaikat di surga, bahkan tidak juga Anak, hanya Bapa.
… Hari-hari Yom Teru’ah ini dinamai “yoma arichta” (satu hari yang panjang) untuk menunjukkan bahwa kekudusan kedua hari ini bukanlah kekudusan yang diragukan, namun kekudusan yang pasti… Alasan kenapa kita merayakan selama dua hari adalah karena jika kita menunggu untuk memulai perayaan hingga sesudah bulan baru dikuduskan, kita akan terlewatkan separuh dari perayaan, karena bulan baru hanya dapat dikuduskan selama jam-jam siang hari. Bulan baru juga sangat sulit disaksikan pada hari pertama karena ia hanya dapat dilihat kira-kira sekitar saat matahari terbenam, di dekat matahari, ketika matahari bergerak ke utara. Jadi, mencari irisan yang sangat tipis dan remang-remang dari bulan sabit, yang begitu dekat dengan matahari, adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan…
Kedua hari ini dirayakan seperti satu hari yang panjang yang berlangsung selama empat puluh sembilan jam, mulai dari waktu penyalaan lilin, enam belas menit sebelum matahari terbenam; hingga waktu havdalah, empat puluh dua menit sesudah matahari terbenam…
Catatan: Mungkinkah “empat puluh sembilan jam” yang digunakan untuk merayakan Hari Raya Yom Teru’ah ini melambangkan “tujuh puluh tujuh” atau “shebuah” (tujuh, periode tujuh (hari atau tahun), minggu) dari nubuat siklus 70 Minggu Daniel? Jika 70 x 7 = 490 dan 70 “shebuah” (minggu) sama dengan 490 tahun, dapatkah kita melihat pola 70 x 7 sama dengan berapa kali kita harus mengampuni saudara kita? (Matius 18:22).
Sekarang menurut kesaksian Ernest L. Martin, kelahiran Messias terjadi pada saat matahari terbenam pada Yom Teru’ah, Hari Raya Peniupan Sangkakala, sekitar pukul 6-7 petang. Torah mengatakan kepada kita bahwa pada hari ke-9 bulan ke-7 Tishri, ada Hari Raya Pendamaian (Yom Kippur) yang dimulai pada saat petang:
Imamat 23:32 (ILT3) Itulah Sabat perhentian bagimu dan kamu harus merendahkan dirimu pada tanggal sembilan bulan itu (Tishri) pada petang hari; dari petang hingga petang, kamu harus merayakan sabatmu.”
Sekarang kita dapat menghitung delapan hari sesudah kelahiran-Nya hingga penyunatan-Nya tepat sebelum Yom Kippur:
- Messias dilahirkan pada saat matahari terbenam tanggal 1 Tishri, tepat sebelum 2 Tishri.
- Matahari terbenam tanggal 2 Tishri: Hari ke-1
- Matahari terbenam tanggal 3 Tishri: Hari ke-2
- Matahari terbenam tanggal 4 Tishri: Hari ke-3
- Matahari terbenam tanggal 5 Tishri: Hari ke-4
- Matahari terbenam tanggal 6 Tishri: Hari ke-5
- Matahari terbenam tanggal 7 Tishri: Hari ke-6
- Matahari terbenam tanggal 8 Tishri: Hari ke-7
- Matahari terbenam tanggal 9 Tishri: Hari ke-8, Messias disunatkan.
Tanggal 9 Tishri pada saat matahari terbenam, memasuki tanggal 10 Tishri, Yom Kippur dimulai (Imamat 23:32).
Sekarang menjadi masuk akal bahwa Dia disunatkan menjelang Hari Raya Pendamaian (Yom Kippur), kira-kira saat hari ke-9 Tishri akan berakhir dan tanggal 10 akan dimulai. Lalu, lima hari kemudian Dia tinggal di dalam sukkah (palungan) sebagai bayi yang baru dilahirkan bersama-sama kedua orang tuanya selama 7 hari Perayaan Sukkot (Hari Raya Tabernakel atau Pondok Daun).
Tipologi penyunatan pada saat Yom Kippur jauh lebih tepat, karena kulit khatan itu seperti selubung yang menyelubungi hati kita. Dan Yom Kippur diberi julukan “muka ketemu muka” atau “bertatap muka.”
Kenapa itu disebut “muka dengan muka“? Karena ini adalah saat ketika Imam Besar pergi ke belakang tabir satu kali dalam setahun dan dia datang “bertatap muka” dengan YHWH. Ini adalah waktu ketika Yakub bergulat dengan YHWH sepanjang malam, dan menjelang pagi dia menyatakan bahwa dia telah melihat Elohim “muka dengan muka” (Kejadian 32:30).
Kejadian 32:30 (ILT3) Dan Yakub menamai tempat itu Pniel, karena, “Aku telah melihat Elohim muka dengan muka, dan jiwaku dilepaskan.”
Pergulatan Yakub diserupakan seperti seorang bayi yang berjuang untuk keluar dari saluran kelahiran. Dia harus “mati” terhadap sifat-sifat dosa lamanya, dan menjelang pagi dia dilahirkan kembali sebagai manusia baru yang telah berjumpa dengan Penciptanya. Nama barunya menyertai pengalaman “kelahiran kembali“-nya, karena sejak saat itu dia tidak lagi disebut Ya’aqob, tetapi Yisra’el (Israel)
Pada Perjamuan Kawin Anak Domba yang akan datang, Keluarga Yehuda akhirnya akan melihat Messias mereka “muka dengan muka” dan mereka akhirnya akan mengenali Dia seperti dinubuatkan dalam Zakharia 12:10. Selubung itu kemudian akan diangkat dari mata mereka sehingga mereka dapat melihat Dia muka dengan muka!
Karena darah anak domba dipercikkan pada saat Yom Kippur “di belakang tabir,” di mezbah, penyunatan Messias Yeshua digambarkan sebagai “pola dan bayangan” dari pengurbanan final-Nya di kayu salib, yang akan “menutupi” (mendamaikan) dosa-dosa kita, satu kali dan untuk selama-lamanya. Kata “pendamaian” dalam bahasa Ibrani adalah “kippur,” namun kata ini berasal dari akar kata:
H3722 – kaphar: menutupi (khususnya dengan bitumen), secara figuratif menebus atau mengampuni, mendamaikan atau membatalkan: — menenangkan, meredakan (murka), mengadakan pendamaian, mentahirkan, membatalkan, memaafkan, berbelas kasihan, menentramkan, membersihkan (menyingkirkan), menanggalkan, melepaskan, (mengadakan) rekonsiliasi.
Apa yang “ditanggalkan” pada saat penyunatan? Kulit khatan! Dan apa yang “ditutupi” pada Yom Kippur? Dosa-dosa kita! Rasul Paulus berbicara dengan bahasa profetik yang sama:
Kolose 2:11 (ILT) Di dalam Dia, kamu telah disunat dengan sunat yang tidak dilakukan oleh tangan, tetapi dengan penanggalan tubuh dosa secara lahiriah oleh sunat Kristus,
Apakah Anda melihat ini? Kata “pendamaian” adalah “kippur” yang berasal dari akar kata “kaphar” yang artinya “menanggalkan tubuh dosa di dalam daging oleh penyunatan!”
Darah bayi Yeshua dicurahkan pada saat penyunatan-Nya sebagai bayangan dari Diri-Nya sebagai kambing kurban Yom Kippur di masa mendatang. Darah kambing memungkinkan “selubung” (kulit khatan) kita disingkirkan dari hati kita sehingga kita bisa “melihat” Dia “muka dengan muka“!
“Selubung” hati di dalam Kitab Suci disebut kulit khatan. Kita diperintahkan untuk “menanggalkan kulit khatan hati kita” dalam Ulangan 10:16 dan Yeremia 4:4. Dan ketika “selubung” atau kulit khatan ini disingkirkan, kita kemudian bisa datang untuk bertemu “muka dengan muka” dengan Pencipta kita!
Ulangan 10:16 (ILT3) Dan kamu harus menyunat kulit khatan hatimu dan janganlah kamu mengeraskan tengkukmu lagi.
Yeremia 4:4 (ILT3) Sunatlah dirimu bagi YAHWEH, dan buanglah kulit khatan hatimu, hai orang-orang Yehuda dan yang tinggal di Yerusalem, supaya murka-Ku tidak menyala seperti api dan membakar, dan tidak ada seorang pun yang dapat memadamkan, oleh karena kejahatan perbuatanmu.
Inilah sebabnya orang-orang Yahudi memberi julukan untuk Hari Raya Pendamaian atau Yom Kippur sebagai “muka dengan muka“!
Inilah saat ketika Kohen Gadol (Imam Besar) di Bait Suci akan pergi ke belakang tabir ke dalam Ruang Maha Kudus dan memercikkan darah anak domba di atas Tutup Pendamaian, satu kali dalam setahun pada saat Yom Kippur. Ini akan membuat dia bertemu “muka dengan muka” dengan YHWH, sementara dia bersyafaat bagi bangsa Israel. Fakta bahwa darah domba jantan digunakan pada Yom Kippur untuk dipercikkan di atas Tutup Pendamaian oleh Imam Besar (di belakang tabir) merupakan bayangan dari saat ketika bayi Yeshua disunatkan.
Imam Besar kekal kita, menurut peraturan Malki-Tzedek, disunatkan (disingkirkan) kulit khatan-Nya pada hari ke-8 sesudah kelahiran-Nya sebagai gambaran dari tirai di Bait Suci yang dikoyakkan, seperti halnya tirai hati kita disingkirkan oleh pengurbanan-Nya, satu kali untuk selamanya. Darah-Nya dicurahkan melalui penyunatan (perjanjian) pada Yom Kippur sebagai tanda bahwa hanya oleh darah-Nya yang bisa mendamaikan untuk dosa-dosa kita!
Di masa depan, ketika pengantin perempuan “dilahirkan” ke dalam imortalitas (kekekalan), dia juga akan ditanggalkan “selubung” tubuh daging mortalnya. Pengantin laki-laki akan menyingkirkan “selubung” dari wajah pengantin perempuan, seperti yang dilakukan pada upacara pernikahan tradisional, dan dia akan berhadapan “muka dengan muka” dengan pengantin laki-laki (Messias) pada akhirnya!
Secara profetik sangatlah sesuai bahwa Messias Yeshua disunatkan pada Yom Kippur, dan lalu lima hari kemudian Dia akan “tinggal” di dalam “tabernakel” atau sukkah (palungan) bersama orang tuanya selama tujuh hari untuk Perayaan Sukkot.
Alasan Kenapa Dia Tidak Dilahirkan pada Hari Raya Tabernakel (Sukkot)
Alasan lain mengapa kelahiran Messias tidak mungkin terjadi pada Hari Raya Sukkot adalah, karena menurut Injil Lukas, Yusuf dan Maria harus pergi ke Bethlehem untuk didaftarkan. Ketika mereka sedang ada di sana, Maria melahirkan bayi Yeshua. Lukas 2:4-7 (ILT)
- Dan Yusuf pun naik dari Galilea, dari kota Nazaret, ke Yudea, ke kota Daud yang disebut Betlehem, karena dia berasal dari keluarga dan garis keturunan Daud,
- untuk mendaftarkan diri bersama Maria, wanita yang telah dipertunangkan dengannya, yang sedang mengandung.
- Dan terjadilah, ketika mereka berada di sana, waktu untuk ia bersalin telah digenapi,
- dan dia melahirkan anaknya laki-laki yang sulung. Dan dia membungkusnya dengan lampin, dan membaringkannya di dalam palungan, sebab tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Catatan: Ini sangat penting, karena ada tiga hari raya ziarah yang diwajibkan bagi setiap laki-laki bangsa Israel, dimana mereka harus pergi ke Yerusalem untuk dilakukan setiap tahunnya. Menurut perintah Torah dalam Ulangan 16:16, itu adalah: Pesach (Paskah), Pentakosta (Shavuot atau Hari Raya Tujuh Minggu), dan Hari Raya Tabernakel (Sukkot).
Ulangan 16:16 (ILT) Tiga kali dalam setahun setiap laki-laki di antaramu harus terlihat di hadapan YAHWEH, Elohimmu, di tempat yang akan Dia pilih, yaitu pada hari raya Roti Tidak Beragi, dan pada hari raya Tujuh Pekan, dan pada hari raya Sukkot.
Tapi karena Yerusalem jaraknya 8 kilometer dari Bethlehem, kita tahu bahwa Yusuf dan Maria tidak mungkin berada di Yerusalem untuk Perayaan Tabernakel (Sukkot), jika Messias dilahirkan pada hari itu. Jika Dia memang dilahirkan pada Hari Raya Tabernakel (Sukkot), pastilah Dia akan lahir di Yerusalem yang jaraknya 8 kilometer jauhnya (bukan di Bethlehem).
Yusuf harus berdiri di hadapan YHWH di Bait Suci di Yerusalem dan membawa persembahan pada Hari Raya Tabernakel (Sukkot) menurut Keluaran 23:19-20. Tapi bila Yusuf ada di Bethlehem, 8 kilometer jauhnya, sedang menolong istrinya melahirkan di dalam sukkah (palungan), lalu bagaimana dia dapat pergi ke Yerusalem untuk mempersembahkan persembahan untuk Hari Raya Tabernakel? Anda perhatikan, dia tidak dapat berada di dua tempat sekaligus, dan Yusuf tidak akan meninggalkan Maria sendirian di sana saat sakit bersalin sementara dia sendiri pergi ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban di Bait Suci.
Juga, ada tradisi kuno yang berlaku, yang mengatakan bahwa barangsiapa membantu perempuan melahirkan bayi, mendapat hak adopsi anak tersebut dan membawa dia masuk ke dalam sukunya! Karena itu, dapat ditentukan bahwa Messias berasal dari garis keturunan Lewi (suku ibu-Nya) dan garis keturunan Yehuda (suku ayah-Nya, Yusuf) sesuai Matius 1:16! Itu artinya bahwa Yusuf harus berada di sana pada saat kelahiran Yeshua, untuk mengadopsi Putranya ke dalam suku Yehuda! Malki-Tzedek memiliki kedudukan baik sebagai imam (Lewi) dan raja (Yehuda).
Para gembala juga diberitahukan supaya pergi ke Bethlehem untuk melihat Anak itu, namun mereka tidak disuruh pergi ke Yerusalem. Jika kelahiran-Nya adalah pada saat Hari Raya Tabernakel, Malaikat YHWH pasti menyuruh mereka pergi ke Yerusalem untuk menjalankan perayaan di Yerusalem (bukan ke Bethlehem).
Lukas 2:15-16 (AYT) Ketika para malaikat meninggalkan para gembala itu dan kembali ke surga, para gembala itu berkata satu kepada yang lain, “Mari kita ke Betlehem untuk melihat hal-hal yang sudah terjadi ini, yang telah Tuhan beritahukan kepada kita.” Lalu, mereka cepat-cepat pergi dan menemukan Maria dan Yusuf, serta Bayi yang terbaring di palungan.
Sebenarnya, ada bukti nyata bahwa Yeshua tidak mungkin dilahirkan pada salah satu hari raya ziarah: Perayaan Paskah, Pentakosta atau Tabernakel. Ini adalah waktu-waktu dimana seluruh orang laki-laki Israel diharuskan oleh hukum Torah untuk berada di Yerusalem (Ulangan 16:6,11,16). Namun Lukas memberitahu kita bahwa pada saat kelahiran Messias “setiap orang pergi ke kampung halamannya” (Lukas 2:3). Selain itu, pemerintah Romawi tidak mungkin akan memilih tiga musim perayaan utama bangsa Yahudi untuk melakukan sensus, ketika sebagian besar orang Yahudi di Palestina diharuskan berada di Yerusalem.
Alasan bahwa tidak ada kamar penginapan bukan karena orang-orang memenuhi daerah Yerusalem untuk tujuan perayaan, tapi, seperti dikatakan Lukas, mereka ada di sana supaya didaftarkan untuk sensus.
Menurut perintah Torah dalam Imamat 12, Maria sudah menggenapi 40 hari pentahirannya sesudah melahirkan anak laki-laki, lalu mereka pergi membawa Anak itu ke Yerusalem untuk dipersembahkan kepada YHWH. Jika Dia memang dilahirkan di Yerusalem selama Hari Raya Tabernakel, mereka tidak akan perlu melakukan perjalanan ke sana sesudah hari-hari pentahirannya, karena Maria sudah berada di sana pada waktu kelahiran-Nya dan 40 hari sesudahnya.
Lukas 2:22 (ILT3) Dan ketika hari-hari pentahiran mereka telah digenapi menurut Torah Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada YAHWEH.
Menurut Torah, seorang perempuan dianggap najis selama 7 hari sesudah melahirkan bayi laki-laki. Tapi dia dianggap najis selama 14 hari sesudah melahirkan anak perempuan:
Imamat 12:2-4 (ILT3) “Berbicaralah kepada bani Israel, katakanlah: Ketika seorang wanita mengandung lalu melahirkan bayi laki-laki, maka dia menjadi najis selama tujuh hari, seperti masa sakit haidnya, dia menjadi najis. Dan pada hari kedelapan, kulit khatan anak itu haruslah disunat. Dan selama tiga puluh tiga hari dia harus tetap tinggal di dalam pentahiran darah nifasnya, dan dia tidak boleh bersentuhan dengan segala yang kudus, dan dia tidak boleh masuk ke tempat kudus sampai menjadi genap masa pentahirannya.
Ini artinya, Maria harus tetap dipisahkan selama tujuh hari sesudah kelahiran Messias. Ini artinya, Maria tidak bisa merayakan Hari Raya Tabernakel bersama Yusuf di dalam sukkah (pondok, palungan), karena ini akan menjadikan perayaan mereka atas hari raya kudus ini najis. Juga, selama Sepuluh Hari Yang Diagungkan, orang-orang Israel akan berpuasa dan berdoa sampai Yom Kippur untuk mentahirkan dan menyucikan diri mereka.
Maria tujuh hari ada dalam kenajisan dan kemudian Anak laki-lakinya akan disunatkan. Sangatlah sesuai, bahwa Maria “najis” selama tujuh hari pertama dalam periode “Sepuluh Hari Yang Diagungkan,” tapi pada Yom Kippur, dia sudah menjadi tahir sehingga dia bisa pergi ke Bait Suci untuk penyunatan Anak laki-lakinya. Maria tidak diijinkan masuk ke dalam tempat kudus selama 33 hari lagi, tapi setidaknya dia bisa masuk ke pelataran luar Bait Suci pada waktu Yom Kippur untuk melaksanakan penyunatan Anak laki-lakinya.
Imamat 12:4 (ILT3) Dan selama tiga puluh tiga hari dia harus tetap tinggal di dalam pentahiran darah nifasnya, dan dia tidak boleh bersentuhan dengan segala yang kudus, dan dia tidak boleh masuk ke tempat kudus sampai menjadi genap masa pentahirannya.
Kenapa Tidak Ada Kamar di Penginapan?
Karena meskipun Hari Raya Tabernakel adalah satu-satunya “hari raya ziarah” dari tiga Hari Raya Musim Gugur, banyak orang bepergian dan datang lebih awal untuk tinggal di sekitar kota-kota di Yerusalem, dengan maksud untuk menjalankan keseluruhan tiga Hari Raya Musim Gugur. Dan seperti disebutkan di atas, itu juga karena adanya sensus, sehingga setiap orang kembali ke kota tempat asalnya, sehingga penginapan-penginapan semuanya penuh.
Messias menggenapi penggenapan lanjutan dari keseluruhan tiga Hari Raya Musim Gugur pada kedatangan-Nya yang pertama:
- Pengumuman: Yom Teru’ah, menghantarkan sang Raja.
- Penyunatan: Yom Kippur, menyingkirkan selubung (kulit khatan) disebut “muka dengan muka.”
- Tinggal bersama kita: Sukkot; tinggal bersama manusia di dalam tubuh yang mortal (dapat binasa).
Messias akan menggenapi keseluruhan tiga Hari Raya Musim Gugur pada waktu kedatangan-Nya yang kedua:
- Messias menghantarkan pengantin perempuan: Yom Teru’ah.
- Messias menyingkirkan selubung dari wajah pengantin perempuan: Yom Kippur.
- Messias melaksanakan pesta perjamuan kawin: Sukkot; tinggal bersama-sama pengantin perempuan selama 1.000 tahun dalam Shabbat (perhentian).
Kapan Tepatnya Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) Dilahirkan?
Dalam menyelidiki hal-hal ini, akan digunakan penelitian dari beberapa sumber (ahli) yang berbeda dengan tujuan untuk menentukan lebih akurat kapan Yeshua dilahirkan. Pertama-tama kita akan melihat bukti-bukti dari Kitab Suci, yang secara mutlak membuktikan bahwa Yeshua TIDAK DILAHIRKAN pada 25 DESEMBER, dan itu dapat dibuktikan tanpa menyisakan keraguan sama sekali.
Website Michael Schiefler menunjukkan diagram waktu untuk jadwal pelayanan imam-imam yang ditetapkan Raja Daud dalam 2Tawarikh 24. Cukup mudah menentukan tanggal kapan Messias dilahirkan hanya dengan mengetahui bahwa ayah Yohanes Pembaptis (Zakharia) adalah seorang imam di Bait Suci dari kelompok Abiyahu (Abiah), seperti ditulis dalam Lukas 1:5. Ini membantu kita untuk menentukan lebih tepat waktu kelahiran Yeshua pada sekitar bulan September.
Lukas 1:5 (ILT3) Pada zaman Herodes, raja Yudea, ada seorang imam bernama Zakharia dari kelompok Abia, dan istrinya dari keturunan Harun juga, namanya Elisabet.
Sesudah kita menyingkirkan tanggal 25 Desember sebagai waktu kelahiran Yeshua dengan menggunakan ayat-ayat Alkitab yang dijelaskan Michael Schiefler, kemudian kita akan melihat penelitian astronomis Dr. Ernest L. Martin.
Dan terakhir, kita akan melihat penelitian Matrix Bible Code oleh Roy Reinhold, yang akan menentukan dengan tepat kelahiran Messias Yeshua pada Hari Raya Peniupan Sangkakala (Yom Teru’ah), 11 September 3 SM.
Menimbang semua bukti-bukti dan penelitian yang disajikan di sini, kita bisa melihat bahwa Yeshua haMashiach menggenapi keseluruhan tiga Hari Raya Musim Gugur pada saat kelahiran-Nya, sebagai berikut:
- Hari Raya Peniupan Sangkakala (Yom Teru’ah): hari kelahiran.
Sangat masuk akal untuk mempercayai bahwa pengumuman kelahiran-Nya terjadi tanggal 11 September 3 SM, dengan munculnya konstelasi “Bethulah” (Perawan Virgo) di langit malam itu, dan Maria mulai merasakan sakit bersalin pada malam itu. Tapi kelahiran-Nya yang sesungguhnya terjadi pada petang hari saat matahari terbenam, tepat sebelum memasuki 2 Tishri. Ini akan berarti bahwa Dia dilahirkan pada saat matahari terbenam pada 1 Tishri, tepat sebelum memasuki 2 Tishri. Seperti dijelaskan sebelumnya, sejak zaman dahulu Hari Raya Peniupan Sangkakala secara tradisional dirayakan selama dua hari karena dua orang saksi diperlukan untuk menguduskan bulan baru. Ini artinya hanya tersisa 8 hari sampai tiba Yom Kippur ketika Dia akhirnya disunatkan.
- Hari Raya Pendamaian (Yom Kippur): penyunatan.
- Hari Raya Tabernakel (Sukkot atau Pondok Daun): tinggal dalam palungan/sukkah bersama orang tuanya.
Berikut ini artikel Michael Schiefler, yang lebih meyakini bahwa kelahiran Yeshua jatuh pada Hari Raya Tabernakel, dan bukan pada Hari Raya Peniupan Sangkakala. Hari Raya Tabernakel dirayakan 15 hari SESUDAH Hari Raya Peniupan Sangkakala setiap tahunnya.
Perhitungan Michael Schiefler merupakan “perkiraan” waktu dalam tahun itu bahwa Yeshua dilahirkan selama Hari Raya Musim Gugur YHWH di bulan September. Perhitungannya didasarkan pada akhir “periode kehamilan” yang tidak dapat ditentukan kapan pastinya. Kelahiran dapat terjadi kapan pun di dalam “selang waktu” kira-kira 15 hari antara Hari Raya Peniupan Sangkakala sampai Hari Raya Tabernakel.
Penelitian Michael Schiefler digunakan di sini hanya untuk tujuan menunjukkan bukti-bukti Alkitab tentang perkiraan waktu dalam tahun itu ketika Malaikat Gabriel mengunjungi ayah Yohanes Pembaptis, Zakharia. Hal ini membantu kita mengetahui kapan Yohanes Pembaptis dilahirkan. Dari situ, kita dapat menghitung 6 bulan (180 hari) kemudian untuk menentukan dengan tepat kapan Yeshua dilahirkan.
Kita juga akan menggunakan diagram untuk menunjukkan waktu dalam tahun ketika Gabriel mengunjungi Maria (ibu Yeshua) untuk mengumumkan bahwa dia akan mengandung.
Berikut ini kutipan website Michael Schiefler.
Pada Hari Apa Yeshua Dilahirkan?
Oleh Michael Schiefler
Sementara sebagian besar dunia merayakan hari kelahiran Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) pada tanggal 25 Desember, dapatkah hari yang tepat kelahiran Yeshua ditentukan dari Alkitab? Pertanyaan ini akan dipelajari secara detail, dan akan menghasilkan kesimpulan yang sangat menarik. Perikop pertama yang yang akan kita lihat dimulai dengan ayah Yohanes Pembaptis, Zakharia:
Lukas 1:5 (ILT3) Pada zaman Herodes, raja Yudea, ada seorang imam bernama Zakharia dari kelompok Abia, dan istrinya dari keturunan Harun juga, namanya Elisabet.
Lukas 1:8 (ILT3) Dan terjadilah pada saat melaksanakan tugas keimamannyasesuai giliran kelompoknya di hadapan Elohim,
Lukas 1:23-24 (ILT) Dan terjadilah, ketika hari-hari pelayanannya diselesaikan, dia pulang ke rumahnya. Dan setelah hari-hari itu, Elisabet, istrinya, mengandung.
Petunjuk yang diberikan kepada kita di sini adalah bahwa Zakharia berasal dari “kelompok” Abiyahu (Abia).
24 Kelompok Imam Bait Suci
Raja Daud sesuai perintah Elohim (1Tawarikh 28:11-13) membagi anak-anak Harun ke dalam 24 kelompok (1Tawarikh 24:1-4), untuk menyusun jadwal dimana Bait Suci YHWH dapat diorganisir dengan imam-imam sepanjang tahun dalam tatanan bergilir yang berurutan. Sesudah 24 kelompok imam ditentukan, dibuang undi untuk menentukan urutan dimana masing-masing kelompok akan melayani di Bait Suci (1Tawarikh 24:7-19). Urutan ini adalah sebagai berikut:
Pembagian Kelompok Imam
Ayat Referensi
| Pembagian | Pembagian |
1Tawarikh 24:7
|
1. Yoyarib
|
2. Yedaya
|
1Tawarikh 24:8
|
3. Harim
|
4. Seorim
|
1Tawarikh 24:9
|
5. Malkia
|
6. Miyamin
|
1Tawarikh 24:10
|
7. Hakos
|
8. Abia
|
1Tawarikh 24:11
|
9. Yesua
|
10. Shekanya
|
1Tawarikh 24:12
|
11. Elyasib
|
12. Yakim
|
1Tawarikh 24:13
|
13. Hupa
|
14. Yesebeab
|
1Tawarikh 24:14
|
15. Bilga
|
16. Imer
|
1Tawarikh 24:15
|
17. Hezir
|
18. Hapizes
|
1Tawarikh 24:16
|
19. Petahya
|
20. Yehezkel
|
1Tawarikh 24:17
|
21. Yakhin
|
22. Gamul
|
1Tawarikh 24:18
| 23. Delaya |
24. Maazya
|
1Tawarikh 24:19 (ILT3) Inilah urutan mereka untuk ibadah mereka, untuk masuk ke dalam bait YAHWEH, sesuai dengan peraturan mereka, dari Harun, leluhur mereka, sebagaimana YAHWEH, Elohim Israel, telah memerintahkannya kepadanya.
Masing-masing dari 24 “kelompok” imam-imam akan memulai dan mengakhiri pelayanan mereka di Bait Suci pada hari Shabbat, dengan masa penugasan selama satu minggu (2Tawarikh 23:8; 1Tawarikh 9:25). Pada tiga musim perayaan ziarah dalam setahun, seluruh orang laki-laki Israel diharuskan pergi ke Yerusalem untuk merayakan perayaan-perayaan YHWH, sehingga pada periode musim-musim ini seluruh imam-imam akan dibutuhkan berada di Bait Suci untuk melayani orang banyak. Tiga hari raya itu adalah Hari Raya Roti Tak Beragi, Hari Raya Pentakosta,dan Hari Raya Tabernakel (Sukkot).
Ulangan 16:16 (ILT3) Tiga kali dalam setahun setiap laki-laki di antaramu harus terlihat di hadapan YAHWEH, Elohimmu, di tempat yang akan Dia pilih, yaitu pada hari raya Roti Tidak Beragi, dan pada hari raya Tujuh Pekan, dan pada hari raya Sukkot.
Siklus Pelayanan Tahunan di Bait Suci
Kalender Ibrani dimulai pada musim semi, pada bulan Abib (Nisan), jadi “kelompok” imam-imam yang pertama adalah keluarga Yoyarib, yang akan melayani selama tujuh hari. Kemudian minggu kedua menjadi tanggung jawab keluarga Yedaya. Minggu ketiga adalah Hari Raya Roti Tak Beragi, maka seluruh imam-imam akan hadir untuk pelayanan di Bait Suci. Lalu jadwalnya berlanjut dengan kelompok ketiga imam-imam, dari keluarga Harim.
Dengan tatanan ini, ketika 24 kelompok telah selesai, siklus pelayanan kelompok-kelompok imam akan berulang kembali. Jadwal ini akan mencakup 51 minggu atau 357 hari, cukup untuk menyelesaikan kalender lunar Ibrani (kira-kira 354 hari). Jadi, dalam periode satu tahun, masing-masing kelompok imam akan melayani di Bait Suci dua kali dalam jadwal kelompok mereka, selain dari 3 hari raya utama, selama total waktu penugasan kira-kira 5 minggu.
Masa Konsepsi Yohanes Pembaptis
Sekarang kembali kepada Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis. Lukas 1:23-24 (AYT) Setelah jangka waktu tugas keimamannya berakhir, pulanglah Zakharia ke rumahnya. Setelah peristiwa itu, Elisabet hamil dan menyembunyikan diri selama lima bulan.
Dimulai pada bulan pertama, Abib (Nisan), pada musim semi (Maret-April), jadwal pelayanan imam-imam akan menjadikan Zakharia melayani pada minggu ke-10 dari setahun. Ini karena dia anggota kelompok Abiyahu (Abia), kelompok ke-8. Dan baik Hari Raya Roti Tak Beragi (tanggal 15-21 Abib) dan Pentakosta (6 Sivan) sudah dilaksanakan sebelum jadwal tugasnya. Ini menjadikan pelayanan Zakharia di Bait Suci dimulai pada Shabbat kedua dari bulan ketiga, Sivan (Mei-Juni).
Bulan ke-1
|
Bulan ke-2
|
Bulan ke-3
| |
Abib – Nisan
(Maret – April) |
Zif – Iyyar
(April – Mei) |
Sivan
(Mei – Juni) | |
Minggu-1
|
Yoyarib (1)
|
Seorim (4)
|
Seluruh Imam
(Pentakosta) |
Minggu-2
|
Yedaya (2)
|
Malkia (5)
|
Abia (8)
|
Minggu-3
|
Seluruh Imam
(Hari Raya Roti Tak Beragi) |
Miyamin (6)
|
Yesua (9)
|
Minggu-4
|
Harim (3)
|
Hakos (7)
|
Shekanya (10)
|
Sesudah menyelesaikan pelayanannya di Bait Suci pada Shabbat ketiga di bulan Sivan, Zakharia pulang ke rumahnya dan segera terjadi konsepsi putranya, Yohanes. Jadi Yohanes Pembaptis kira-kira dikandung segera sesudah Shabbat ketiga dari bulan Sivan.
Masa Konsepsi Yeshua haMashiach (Yesus Kristus)
Jadi alasan kenapa informasi tentang masa konsepsi Yohanes ini sangat penting, adalah karena menurut Lukas, Yeshua dikandung oleh Ruach ha’Qodesh (Roh Kudus) pada bulan keenam kehamilan Elisabeth.
Lukas 1:24-27 (ILT3) Dan setelah hari-hari itu, Elisabet, istrinya, mengandung.Dan dia menyembunyikan diri selama lima bulan sambil mengatakan, “Demikianlah YAHWEH telah berbuat bagiku pada waktu Dia memperhatikan untuk menghapuskan aibku di hadapan orang-orang.” Dan pada bulan keenam, malaikat Gabriel diutus oleh Elohim ke sebuah kota di Galilea yang bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang telah ditunangkan dengan seorang pria bernama Yusuf dari keluarga Daud, dan nama perawan itu Maria.
Catatan: Ayat 26 di atas berbicara tentang bulan keenam kehamilan Elizabeth, bukan bulan Elul yang adalah bulan keenam dari kalender Ibrani, dan ini menjadi jelas dalam konteks ayat 24 dan lagi ayat 36.
Lukas 1:36 (ILT3) Dan lihatlah, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada masa tuanya, dan inilah bulan keenam bagi dia yang disebut mandul.
Maria tinggal bersama Elizabeth selama setidaknya 3 bulan kehamilannya, sampai waktunya Yohanes dilahirkan.
Lukas 1:56-57 (ILT3) Dan, Maria tinggal bersamanya kira-kira tiga bulan, dan dia kembali ke rumahnya. Dan bagi Elisabet, digenapilah waktunya untuk ia bersalin, dia pun melahirkan seorang anak laki-laki.
Sekarang meneliti informasi mengenai waktu permulaan konsepsi Yohanes pada akhir bulan ketiga, Sivan, dan menghitung maju enam bulan, kita tiba pada akhir bulan ke-9, Kislev (November-Desember) sebagai waktu permulaan konsepsi Yeshua.
Perlu diperhatikan bahwa hari pertama perayaan Yahudi, Chanukkah, Hari Raya Terang, dirayakan pada hari ke-25 Kislev. Yeshua (Yesus) juga disebut Terang Dunia (Yohanes 8:12; 9:5; 12:46). Ini tidak kelihatan sebagai kebetulan belaka. Dalam Injil Yohanes, Chanukkah disebut Hari Raya Pentahbisan.
Yohanes 10:22 (AYT) Pada waktu itu, hari raya Pentahbisan berlangsung di Yerusalem. Saat itu musim dingin.
Chanukkah adalah hari raya delapan hari, merayakan penyalaan kembali menorah dalam pentahbisan kembali Bait Suci. Menurut Talmud, pelita menorah secara ajaib tetap menyala selama delapan hari meskipun jatah sisa minyak yang ada hanya cukup untuk satu hari.
Kelahiran Yohanes Pembaptis
Berdasarkan konsepsi yang terjadi tidak lama sesudah Shabbat ketiga bulan Sivan, dengan proyeksi masa kehamilan ke depan kira-kira 10 bulan lunar (40 minggu), kita tiba di bulan Abib (Nisan). Nampaknya Yohanes Pembaptis dilahirkan di pertengahan bulan, yang akan bertepatan dengan Pesach (Paskah) dan Hari Raya Roti Tak Beragi (Chag Matzah). Menarik untuk dicatat, bahkan sampai hari ini, telah menjadi tradisi bagi orang-orang Yahudi untuk menggunakan piala khusus untuk anggur selama Seder Paskah (seremoni makan malam Paskah), sebagai antisipasi kedatangan Elia pada minggu itu, yang didasarkan pada nubuat Maleakhi:
Maleakhi 4:5 (ILT3) “Lihatlah Aku mengutus Nabi Elia kepadamu sebelum datangnya hari YAHWEH yang besar dan mengerikan itu.
Yeshua menyebut Yohanes sebagai “Eliyahu” (Elia) yang ditunggu-tunggu bangsa Israel:
Matius 17:10-13 (ILT) Dan para murid-Nya menanyai Dia, dengan berkata, “Mengapa kemudian para ahli kitab berkata, bahwa seharusnyalah Elia datang terlebih dahulu?” Dan seraya menanggapi, YESUS berkata kepada mereka, “Elia memang datang terlebih dahulu dan akan memulihkan segala sesuatu, tetapi Aku berkata kepadamu, bahwa Elia sudah datang, dan mereka tidak mengenal dia seutuhnya, sebaliknya, mereka berbuat kepadanya sebanyak apa yang mereka inginkan. Demikian juga Anak Manusia akan segera menderita oleh mereka.” Pada waktu itu, mengertilah para murid itu bahwa Dia berbicara kepada mereka mengenai Yohanes Pembaptis.
Malaikat yang menampakkan diri kepada Zakharia di Bait Suci juga mengindikasikan bahwa Yohanes adalah “Elia” yang ditunggu-tunggu kedatangannya:
Lukas 1:17 (AYT) Ia akan berjalan mendahului Tuhan dengan roh dan kuasa Elia, ‘untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anak mereka’. Ia juga akan membuat orang-orang yang tidak taat untuk berbalik kepada hikmat orang-orang benar. Dengan demikian, ia mempersiapkan umat yang telah disediakan bagi Tuhan.”
Dan kemudian Hari Raya Roti Tak Beragi (Chag Matzah) dimulai pada hari ke-15 bulan ke-1, Abib (Nisan). Ini sepertinya adalah tanggal kelahiran Yohanes Pembaptis, “Eliyahu” (Elia) yang dinantikan itu.
Kelahiran Yeshua haMashiach (Yesus Kristus)
Karena Yeshua mulai dikandung enam bulan sesudah Yohanes Pembaptis, dan kita sudah menentukan perkiraan tanggal kelahiran Yohanes, kita hanya perlu menghitung enam bulan ke depan dalam kalender Ibrani untuk tiba pada perkiraan tanggal kelahiran Yeshua. Dari hari ke-15 bulan pertama Abib (Nisan), kita menuju ke hari ke-15 bulan ke-7 Tishri. Dan apa yang kita temukan pada tanggal itu? Itu adalah Hari Raya Tabernakel! Hari ke-15 bulan Tishri adalah hari dimulainya perayaan ketiga dan yang terakhir dalam tahun itu, dimana seluruh orang laki-laki Israel berkumpul di Yerusalem untuk ibadah di Bait Suci (Imamat 23:34).
Immanuel
Yesaya 7:14 (ILT3) Sebab itu Tuhan sendiri akan memberikan kepadamu sebuah tanda (Ibrani: oth), lihatlah, perawan (Ibrani: bethulah) itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang putra, dan dia akan memanggil namanya: Immanuel.
Immanuel artinya “El bersama kita.” Anak Elohim telah datang untuk tinggal bersama, atau “tabernakel” di bumi dengan umat-Nya.
Yohanes 1:14 (AYT) Firman itu telah menjadi daging dan tinggal di antara kita.Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan Anak Tunggal Bapa, penuh dengan anugerah dan kebenaran.
Kata Ibrani untuk “pondok” adalah “sukkah,” dan nama Ibrani untuk Hari Raya Tabernakel adalah Sukkot, festival sukacita dan perayaan:
Lukas 2:7-11 (ILT) dan dia melahirkan anaknya laki-laki yang sulung. Dan dia membungkusnya dengan lampin, dan membaringkannya di dalam palungan, sebab tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Dan di wilayah yang sama, para gembala sedang tinggal di padang dan ternak mereka. Dan tampaklah seorang malaikat YAHWEH tiba-tiba berdiri di dekat mereka dan kemuliaan YAHWEH menyinari mereka dan mereka dicekam ketakutan yang luar biasa. Dan malaikat itu berkata kepada mereka, “Jangan takut, karena lihatlah, aku memberitakan kabar baik kepadamu, suatu sukacita besar yang akan terjadi bagi segala bangsa, karena pada hari ini telah dilahirkan bagimu seorang Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Kenapa tidak tersedia kamar di penginapan? Bethlehem hanya berjarak 8 kilometer dari Yerusalem, dan seluruh orang laki-laki Israel harus datang untuk menghadiri Hari Raya Tabernakel seperti yang diperintahkan oleh hukum Musa. Setiap kamar berjarak berkilometer-kilometer di sekeliling Yerusalem pastilah sudah disesaki oleh para peziarah. Jadi yang dapat ditemukan Maria dan Yusuf sebagai tempat penginapan hanyalah sebuah kandang (sukkah).
Juga perlu dicatat bahwa Hari Raya Tabernakel adalah perayaan selama delapan hari (Imamat 23:36, 39). Kenapa delapan hari? Kemungkinan karena seorang bayi harus dipersembahkan kepada Elohim dengan melakukan penyunatan pada hari kedelapan sesudah kelahiran:
Lukas 2:21 (ILT3) Dan, ketika delapan hari telah digenapi untuk menyunatkan Bayi itu, Nama-Nya pun disebut YESHUA, Nama yang disebutkan oleh malaikat sebelum Dia dikandung di dalam rahim.
Jadi bayi Yeshua disunatkan pada hari kedelapan dan hari terakhir Perayaan Tabernakel, pada hari Shabbat. Orang-orang Yahudi sekarang ini menganggap ini sebagai perayaan terpisah dari Hari Raya Tabernakel, dan mereka menyebutnya Shemini Atzeret yang artinya “Perhimpunan Hari Kedelapan.”
Kesimpulan
Jadi, jika kita mengikuti pemikiran-pemikiran di atas, berdasarkan bukti-bukti Alkitab, suatu kesimpulan dapat dibuat bahwa Yeshua haMashiach dilahirkan pada hari ke-15 bulan ke-7 Tishri, pada hari pertama Perayaan Tabernakel, yang jatuh pada kerangka waktu bulan September-Oktober dari kalender kita!
Bulan | Bulan Yahudi | Permulaan Bulan | Yohanes | Yeshua |
1. | Abib/Nisan | Maret-April | Kelahiran Yohanes | 4 |
2. | Zif/Iyyar | April-Mei | 5 | |
3. | Sivan | Mei-Juni | Konsepsi Yohanes | 6 |
4. | Tammuz | Juni-Juli | 1 | 7 |
5. | Ab/Av | Juli-Agustus | 2 | 8 |
6. | Elul | Agustus-September | 3 | 9 |
7. | Ethanim/Tishri | September-Oktober | 4 | Kelahiran Yeshua |
8. | Bul/Heshvan | Oktober-November | 5 | |
9. | Chisleu/Kislev | November-Desember | 6 | Konsepsi Yeshua |
10. | Tebeth/Tevet | Desember-Januari | 7 | 1 |
11. | Shebat/Shevat | Januari-Februari | 8 | 2 |
12. | Adar | Februari-Maret | 9 | 3 |
Penggenapan Tabernakel Masa Depan
Sangat menarik untuk dicatat bahwa Hari Raya Tabernakel adalah “perayaan pengumpulan” tuaian (Keluaran 23:16 dan 34:22). Jika kedatangan pertama Yeshua memang benar-benar terjadi pada 15 Tishri, hari pertama Perayaan Tabernakel, maka sangat beralasan untuk berasumsi bahwa penuaian bumi ini, pengumpulan orang-orang percaya pada kedatangan Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) yang kedua, juga akan terjadi tepat pada tanggal yang sama. Faktor yang tidak diketahui adalah tahun terjadinya peristiwa ini.
Artikel Michael Schiefler berakhir di sini.
Menentukan Hari Kelahiran Yeshua pada Tanggal yang Pasti
Di atas, Michael Schiefler telah mempresentasikan bukti untuk kelahiran Messias pada Hari Raya Tabernakel, namun dia tidak memperhitungkan jumlah spesifik hari-hari masa kehamilan. Karena itu, kelahiran Messias yang jatuh pada Hari Raya Tabernakel masih berupa perkiraan. Kecuali kita dapat menentukan jumlah berapa hari Maria mengandung bayi Yeshua di dalam rahimnya. Kita akan mencari hal ini dalam penyelidikan lebih lanjut.
Penyelidikan Dr. Ernest L. Martin, Ph.D.
Dalam websitenya, berjudul Associates for Scriptural Knowledge, Dr. Ernest L. Martin, Ph.D. menjawab pertanyaan-pertanyaan besar mengenai: Mengapa tanggal itu penting jika berbicara mengenai perayaan kelahiran dan kebangkitan Yeshua haMashiach (Yesus Kristus).
Keseluruhan isi buku dan perhitungan Dr. Ernest L. Martin, Ph.D. dapat Anda baca di sini.
Website lain, Torah Calendar, sependapat bahwa kelahiran Messias Yeshua terjadi pada tanggal 11 September 3 SM, bisa Anda baca di sini.
Keseluruhan perhitungan dapat didownload di sini.
Dr. Ernest Martin menunjukkan kepada kita bahwa konstelasi Virgo (Ibrani: Bethulah; perawan) dan Ariel, Singa dari Yehuda juga terlihat sebagai tanda di langit menurut Wahyu 12. Ini terlihat tepat pada tanggal 11 September 3 SM, yang jatuh pada 1 Tishri pada Hari Raya Peniupan Sangkakala (Yom Teru’ah). Namun, banyak orang-orang Yahudi Messianis merayakan hari kelahiran-Nya pada Hari Raya Tabernakel yang tiba 15 hari kemudian. Ada banyak alasan-alasan Alkitabiah kenapa orang-orang Yahudi Messianis merayakan hari kelahiran Messias Yeshua pada Hari Raya Tabernakel seperti yang sudah kita lihat dalam penelitian Michael Schiefler.
Sebagian orang-orang Yahudi Messianis berpendapat bahwa konstelasi ini muncul dua minggu sebelumnya pada Hari Raya Peniupan Sangkakala, untuk mempersiapkan para gembala dan orang-orang majus, namun mereka menyimpulkan bahwa kelahiran Messias yang sesungguhnya terjadi pada Hari Raya Tabernakel 15 hari kemudian. Michael Rood, seorang pengajar profetik Messianis berpendapat bahwa kelahiran Messias terjadi pada tanggal 26 September 3 SM pada Hari Raya Tabernakel (Sukkot), karena kata “sukkah” memiliki arti “gubuk, pondok, palungan, kandang,” dan Yeshua datang untuk “tabernakel di antara kita,” menurut Yohanes pasal 1, “Firman itu telah menjadi daging dan tinggal di antara kita.” Hari Raya Tabernakel adalah hari raya panjang selama delapan hari, dan bayi laki-laki yang baru dilahirkan ini disunatkan pada hari ke-8 sesudah kelahiran-Nya.
Karena alasan inilah nampaknya orang-orang Yahudi Messianis berpendapat bahwa sangat sesuai jika Yeshua dilahirkan di dalam “sukkah” pada Hari Raya Sukkot (Tabernakel) dan delapan hari kemudian, yang disebut “hari kedelapan perayaan”, orang tuanya akan membawa Dia ke Bait Suci untuk disunatkan.
Anda bisa melihat kenapa kedua perayaan ini (Yom Teru’ah dan Sukkot) nampak sangat sesuai sebagai tipologi profetik mengenai kapan Messias Yeshua dilahirkan. Sangat mengejutkan bahwa ternyata Yeshua haMashiach menggenapi keseluruhan tiga Hari Raya Musim Gugur selama periode 15 hari dari kelahiran-Nya! Penelitian Ernest L. Martin dan Roy Reinhold, akan membantu kita menentukan secara tepat tanggal kelahiran-Nya, termasuk masa kehamilan selama 271 hari, dan Anda akan segera mengerti kenapa.
Roy Reinhold, seorang peneliti Bible Code, menguatkan bukti-bukti penelitian Ernest L. Martin, dan menunjukkan di dalam matrix tersebut kelahiran Yeshua pada tanggal 11 September 3 SM. Ini dapat Anda lihat di sini.
Berikut ini kutipan dari artikel penelitian Bible Code oleh Roy Reinhold.
Matrix Bible Code Kelahiran Yeshua
Oleh Roy A. Reinhold, 1 Februari 2001
Beberapa hari sebelum 1 Januari 2001, aku memutuskan untuk menyelidiki apakah Alkitab dapat mengidentifikasi hari yang tepat dari kelahiran Yeshua (Yesus), karena banyak buku-buku dan artikel-artikel yang telah ditulis menyampaikan berbagai pandangan dan teori-teori. Tanggal tradisional yang dirayakan di gereja adalah 25 Desember 1 SM, meskipun tanggal ini baru muncul tahun 360 M. Seluruh bapak-bapak gereja mula-mula tidak menyatakan secara jelas tanggal kelahiran Yeshua yang pasti dalam tulisan-tulisan mereka.
Pertama-tama, aku ingin menunjukkan kepada Anda titik tengah dari keseluruhan matrix Bible Code (ELS 19), dimana terdapat frase kata “khag hamolad” (perayaan Kelahiran) dengan huruf merah, dan di atasnya “ranu ami” (Bernyanyilah atau Bersukacitalah, hai umat-Ku). Area matrix dengan informasi tanggal kelahiran Yeshua di bawah area tengah dari keseluruhan matrix, jadi alangkah baiknya melihat pusat matrix ini dan mendapatkan perspektif.
Perhatikan bahwa aku mematikan seluruh frase-frase kata lain di dalam matrix yang ditampilkan, supaya Anda bisa melihat pusat dari keseluruhan matrix dengan jelas. Ranu ami (Bernyanyilah atau Bersukacitalah, hai umat-Ku) tertulis dalam huruf hijau dari atas ke bawah, sementara khag hamolad (perayaan Kelahiran) tertulis dalam huruf merah dari bawah ke atas. Itu sebabnya laporan matrix di atas menunjukkan istilah “perayaan Kelahiran” dalam laporan dengan loncatan huruf atau ELS -19, sementara “Bernyanyilah (Bersukacitalah), hai umat-Ku” memiliki loncatan huruf atau ELS +19. Ini pengetahuan dasar Bible Code bagi pemirsa yang belum paham Bible Code. Apa yang signifikan adalah bahwa istilah-istilah ini vertikal pada garis yang sama dan berdekatan satu sama lain, dan mereka menentukan topik dari keseluruhan matrix ini.
Bagi orang-orang yang baru mengenal Bible Code, nilai-R dalam laporan matrix di atas adalah ukuran statistik signifikasi dalam skala log 10. Nilai-R 0.0 artinya ada peluang 50-50 istilah ini muncul dalam ukuran matrix ini, nilai-R negatif artinya istilah itu sepertinya muncul dalam matrix karena kebetulan (istilah pendek), sementara semakin tinggi nilai-R positif menunjukkan kecil kemungkinan istilah ini muncul karena kebetulan. Nilai-R +1.0 artinya peluang muncul 1:10, +2.0 artinya peluang muncul 1:100, +3.0 artinya peluang muncul 1:1000, +6.0 artinya peluang muncul 1:1 juta, dan seterusnya karena ini dalam skala log 10. Ini cara kasar untuk menghitung kemungkinan munculnya istilah tersebut secara kebetulan, meskipun kita tidak akan membahas perhitungan statistik dalam artikel ini. Aku hanya menunjukkan karena angka statistik ini tercantum dalam laporan Matrix Bible Code di atas.
Keseluruhan matrix Bible Code ini pertama kali ditemukan oleh para peneliti di Bible Code Digest (Ed Sherman, Dr. Nathan Jacobi, dan Dave Swaney) meskipun mereka belum meneliti seluruh informasi saat aku memutuskan untuk melihat dan menyelidiki jika kita dapat menentukan hari kelahiran Yeshua yang sebenarnya dari matrix ini. Bible Code Digest merilis newsletter bulanan tentang Bible Code dengan harga ekonomis di website ini.
Ok, pertama lihat sepintas matrix di bawah ini (akan kelihatan ruwet bagi Anda).
Matrix di atas kelihatan ruwet, tapi jika Anda dapat menelusuri huruf-hurufnya, Anda akan dapat melihat istilah-istilah seperti Ruach dan HaKodesh saling menyilang, Malaikat-malaikat dan Bintang saling menyilang, Rosh dan Khodeshsaling menyilang, Rosh dan Hashanah saling menyilang, palungan dan sukkah(kandang) saling menyilang, dan dan istilah-istilah lain yang berhubungan saling menyilang atau paralel berdekatan, atau sangat berdekatan. Lebih enak melihat laporan matrixnya dan membaca apa yang tercantum di sana.
Laporan Matrix Bible Code Kelahiran Yeshua (Yesus)
Matrix Bible Code ini ditemukan dalam Kitab Amsal pasal 15:6, mulai huruf ke-30 dan berakhir pada Amsal 17:16. Matrix Bible Code ini berisi total 1919 huruf, terdiri dari 101 baris, 19 kolom. Dalam Matrix Bible Code ini ditemukan 36 kata atau frase kata yang berhubungan dengan kelahiran Yeshua haMashiah (Yesus Kristus).
Apa yang ditunjukkan di sini adalah bahwa Yeshua dilahirkan pada Rosh ha’Shanah (kepala tahun), yang juga disebut Yom Teru’ah (Hari Raya Peniupan Sangkakala). Itu juga Rosh Qodesh, yang artinya kepala bulan. Rosh ha’Shanah jatuh pada 1 Tishri setiap tahun dalam kalender Yahudi, dan itu terjadi pada musim gugur. Matrix Bible Code menunjukkan bahwa kelahiran Yeshua terjadi dalam tahun Yahudi 3759, yaitu musim gugur tahun 3 SM. Pada tahun 3 SM, 1 Tishri jatuh pada tanggal 11 September 3 SM. Dengan data-data yang diperoleh dari hasil pencarian dalam Matrix Bible Code yang menunjukkan “Rosh ha’Shanah,” “Yom Teru’ah,” “Rosh Khodesh,” dan “pada 1 Tishri,” ini jelas membuktikan bahwa tanggal 1 Tishri adalah hari tepatnya kelahiran Yeshua haMashiach (Yesus Kristus).
Catatan: Hari Raya Peniupan Sangkakala tidak pernah disebut “Rosh ha’Shanah” (kepala tahun) di dalam Kitab Suci. Orang-orang Yahudi menyebut Yom Teru’ah sebagai “kepala tahun” karena itu adalah akhir dari “musim menuai” dan itu permulaan siklus baru musim “menabur dan menuai.” “Kepala tahun” yang sesungguhnya menurut Kitab Suci adalah bulan yang disebut “Abib” menurut Keluaran 12:2 dan 13:4, ketika YHWH menyatakan kepada Israel “ini akan menjadi bagimu permulaan bulan-bulan: ini akan menjadi bulan pertama dari tahun bagimu.” Ini terjadi pada musim semi, 14 hari sebelum Paskah.
Keluaran 12:2 (ILT) “Bulan ini bagimu akan menjadi permulaan dari bulan-bulan; ia bagimu menjadi yang pertama dari bulan-bulan dalam setahun.
Matrix Bible Code bahasa Ibrani ini menunjukkan bahwa Yeshua dilahirkan pada Yom Teru’ah (Hari Raya Peniupan Sangkakala) pada 1 Tishri 3759, atau 11 September 3 SM pada Kalender Solar (matahari). Matrix menunjukkan bahwa Yusuf dan Maria ada di Bethlehem (Beit Lechem; rumah roti) dan tinggal di dalam sukkah, sebuah kandang. Yeshua haMashiach datang dari Surga, ke Bumi, dan nama-Nya disebut Ajaib, dan Penasihat, dan Anak Manusia. Palungan atau tempat makanan hewan disebutkan sebagai tempat di mana Maria membaringkan bayinya sesudah lahir. Ruach ha’Qodesh (Roh Kudus) hadir dan para gembaladatang untuk memberikan penghormatan. Disebutkan juga bahwa para malaikatmengumumkan kelahiran-Nya kepada para gembala, dan bintang-bintang di langit mengumumkan kelahiran-Nya kepada dunia.
Semua detail-detail dari kitab Injil mengenai kelahiran Messias tersajikan di sini dan kemungkinan ada lebih banyak lagi yang belum ditemukan dalam Matrix Bible Code ini daripada yang sudah kita lihat.
Periode Kehamilan
Sudahkah kita membuktikan bahwa Yeshua dilahirkan tepat pada tanggal 11 September 3 SM? Jika Matrix Bible Code tidak menunjukkan masa kehamilan 270-271 hari sebelum 11 September 3 SM, maka ini tidak memenuhi kriteria menunjukkan seluruh aspek yang berhubungan dengan masa konsepsi dan kelahiran Yeshua.
Jika kita menghitung hari-hari mulai 1 Januari sampai 11 September 3 SM (bukan tahun lompatan, karena tahun 4 SM adalah tahun lompatan, yang akan menjadikan tahun 1 SM adalah tahun lompatan), maka kita mendapatkan jumlah 254 hari. Ini artinya 18 hari mundur di bulan Desember 4 SM, adalah tanggal persisnya terjadi konsepsi bayi Yeshua oleh Ruach ha’Qodesh di dalam rahim Maria (Desember memiliki 31 hari). Maka target kita adalah 13 Desember 4 SM, sebagai tanggal terjadinya konsepsi berdasarkan rata-rata 271 hari periode kehamilan manusia untuk bayi laki-laki. Kata Ibrani untuk kehamilan adalah “herayon” (hey, resh, yud, vav, nun). Karena huruf-huruf Ibrani juga memiliki nilai numerik, ini akan terbaca sebagai berikut:
Hey = 5, resh = 200, yud =10, vav = 6, nun = 50
Total = 5 + 200 +10 +6 + 50 = 271
Apakah ada dukungan ayat Kitab Suci bahwa Yeshua dilahirkan pada 1 Tishri?
Ya, dalam 1 Korintus 15:45 dikatakan tentang Yeshua,
1Korintus 15:45 (AYT) Seperti yang tertulis, “Manusia pertama, Adam, menjadi jiwa yang hidup.” Adam yang terakhir menjadi roh yang memberi hidup.
1Korintus 15:22 (ILT) Sebab, bahkan sebagaimana semua orang mati di dalam Adam, demikian juga semua orang akan dihidupkan di dalam HaMasiach.
Yeshua adalah Adam kedua, dan para Rabbi-rabbi Israel sejak lama sudah mengajarkan bahwa hari kelahiran Adam adalah 1 Tishri. Jadi bukanlah kebetulan bahwa Adam kedua juga dilahirkan pada tanggal yang sama, 1 Tishri.
Pengumuman Malaikat kepada Maria dan Konsepsi Yeshua
Oleh Roy A. Reinhold, 1 Februari 2001
Kita telah sampai pada titik di mana kita mencari bukti-bukti pendukung terhadap tanggal 1 Tishri 3759, hari lahirnya Yeshua (11 September 3 SM) dengan menyelidiki apakah matrix Bible Code ini juga berisi pengumuman malaikat kepada Maria dan kehamilannya. Kehamilan mulai terjadi 270-271 hari sebelum kelahiran, atau tanggal 13 Desember 4 SM.
Sub Matrix Bible Code ini berasal dari Kitab Amsal 15:16 huruf ke-11 dan berakhir pada Amsal 17:16. Jumlah huruf dalam matrix 1938, terdiri dari 102 baris, 19 kolom. Ditemukan 33 kata dan frase kata yang berhubungan dengan konsepsi Yeshua.
Hasil Matrix Bible Code menunjukkan:
Seperti dapat Anda lihat, area sub-matrix mengenai kehamilan ini ternyata menceritakan sebuah kisah. Matrix Bible Code menunjukkan bahwa tahunnya adalah 3758 (4 SM), dan sesuatu yang mengejutkan muncul. Ketika mencari semua tanggal yang mungkin untuk bulan Kislev di dalam area matrix, muncul 22 Kislev, sekaligus itu menunjukkan petang 1 Chanukkah sebagai tanggalnya. Ini keduanya berada dalam tahun Yahudi 3758 (4 SM). Aku sebelumnya menduga bahwa pengumuman malaikat kepada Maria dan proses kehamilan terjadi secara bersamaan, tapi ternyata bukan seperti ini kasusnya.
Terlihat bahwa Malaikat Gabriel mengunjungi Maria pada tanggal 22 Kislev 3758(11 Desember 4 SM), dan mengumumkan kepada Maria bahwa dia akan mengandung dan melahirkan seorang Anak oleh kuasa Ruach ha’Qodesh (Roh Kudus). Namun, kehamilan tidak terjadi sampai petang 1 Chanukkah, yang dimulai pada 25 Kislev setiap tahunnya. Chanukkah adalah Perayaan Terang dan memperingati kemenangan Maccabee atas Antiochus Epiphanies dan bangsa Syria. Mereka merebut kembali dan membebaskan Yerusalem dan Bukit Bait Suci, dan menyalakan kembali menorah di tempat kudus Bait Suci, hanya dengan jatah minyak yang cukup untuk sehari saja, tapi secara ajaib pelita itu terus menyala selama 8 hari.
Chanukkah memperingati pentahiran yang ajaib dari Bait Suci dan 8 hari menorah yang menyala secara supernatural.
Perhatikan kata-kata dalam hasil Matrix Bible Code: Yosef (Yusuf); Miryam(Maria); Ruach ha’Qodesh (Roh Kudus); mengandung, menjadi hamil, dsb. Ini semuanya adalah identifikasi-identifikasi penting yang menunjukkan bahwa ini benar-benar waktu ketika Malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Maria, dan mengumumkan bahwa dia akan mengandung oleh Roh Kudus dan melahirkan seorang Anak laki-laki.
Lukas 1:31 (ILT3) Dan lihatlah, engkau akan mengandung di dalam rahimmu, dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan engkau akan menyebut Nama-Nya YESHUA.
Matrix menunjukkan bahwa ketika 24 Kislev berakhir dan 25 Kislev dimulai, menandai permulaan Chanukkah, kuasa Roh Kudus datang ke atas Maria dan dia mulai mengandung. Hari itu tanggal 13 Desember 4 SM, ketika Maria mulai mengandung dan menjadi hamil oleh bayi Yeshua, sang Messias.
Matrix itu menunjukkan bahwa Maria adalah seorang perawan (Bethulah). Anaknya adalah “Yeshua haMashiach” yang datang “dari Surga” “ke Bumi.” “Yusuf” dan “Maria” hidup di “Nazareth” di “Galilea.”
Ereb 1 Chanukkah itu lebih spesifik dibandingkan dengan hanya menyebutkan tanggal 25 Kislev, karena “ereb” itu menunjuk dengan tepat waktu beberapa jam pada petang hari tanggal 13 Desember 4 SM. Kriterianya sudah terpenuhi sekarang, dimana kehamilan Maria ditunjukkan tepat 271 hari sebelum hari kelahiran-Nya. Kejutannya adalah, kita menemukan tanggal ketika Malaikat Gabriel datang mengumumkan kepada Maria, yaitu beberapa hari sebelum kehamilan itu sendiri. Apa yang perlu diperhatikan sekarang adalah, apakah Brit Milah (mempersembahkan anak sulung dan penyunatan) di Bait Suci itu terjadi pada hari ke-8 sesudah kelahiran Yeshua.
Matrix Bible Code Penyunatan (Brit Milah) Yeshua di Bait Suci pada Hari ke-8
Oleh Roy A. Reinhold, 1 Februari 2001
Matrix Bible Code ini berasal dari Kitab Amsal 15:2 huruf ke-15 dan berakhir pada Amsal 16:6. Jumlah huruf-huruf 1064 karakter, terdiri dari 56 baris dan 19 kolom. Ditemukan 16 kata dan frase kata di dalam matrix yang berhubungan dengan penyunatan Yeshua.
Peristiwa-peristiwa di Bait Suci pada hari ke-8 sesudah kelahiran Yeshua di dalam sukkah (kandang) di Bethlehem merupakan hal penting untuk memperoleh kepastian tingkat tinggi bahwa Bible Code menunjukkan tanggal-tanggal yang tepat untuk seluruh peristiwa-peristiwa yang disebutkan dalam Alkitab. Kita telah melihat bahwa malaikat mengunjungi Maria dan mengumumkan bahwa dia akan mengandung dan melahirkan seorang Anak oleh kuasa Roh Kudus. Peristiwa ini terjadi pada 22 Kislev 3758 (10/11 Desember 4 SM). Ditunjukkan tanggal 10 dan 11, karena dalam tradisi Yahudi, hari dimulai pada waktu petang sampai petang, dan bukannya dari tengah malam sampai tengah malam sebagaimana kita menentukan hari dalam kalender Gregorian.
Selanjutnya, Maria adalah seorang perawan, dan mengandung oleh kuasa Ruach ha’Qodesh (Roh Kudus). Kehamilan terjadi pada permulaan 25 Kislev, hari pertama Chanukkah, Perayaan Terang. Dalam Matrix Bible Code, ini ditunjukkan oleh banyaknya kemunculan dari Erev 1 atau Petang 1. Kehamilan ini terjadi tanggal 13 Desember 4 SM pada waktu petang, yang persis sesuai dengan perhitungan awal yang didasarkan pada masa kehamilan rata-rata manusia yaitu 270-271 hari untuk seorang anak laki-laki.
Kita tahu bahwa tidak ada tambahan bulan Adar II dalam tahun Yahudi 3758, karena 1 Tishri dimulai tahun berikutnya dan itu terjadi pada tanggal 11 September 3 SM. Jika memang ada tambahan satu bulan Adar II, maka 1 Tishri akan jatuh pada awal Oktober 3 SM. Ini penting untuk menunjukkan bahwa kehamilan terjadi pada petang hari pertama Chanukkah. Kronologi yang sama terulang kembali dalam kalender Ibrani 1999, Rosh ha’Shanah terjadi pada tanggal 11 September 1999 (1 Tishri 5760). Setiap kalender Yahudi yang Anda lihat akan menunjukkan bawah mundur 270-271 hari akan jatuh pada tanggal 13 Desember 1998, yaitu petang hari 1 Chanukkah pada 25 Kislev. Anda tidak perlu memeriksa kalender Yahudi 3758 untuk melihat peristiwa-peristiwa zaman lampau ini. Yang perlu Anda bandingkan hanya kalender Yahudi tahun 1998 dan 1999 dan tanggal-tanggalnya persis sama dengan kalender sipil pada tahun 4 SM dan 3 SM.
Apakah ada ayat Kitab Suci yang akan membuat kita percaya bahwa kita telah menemukan tanggal konsepsi Yeshua dengan tepat?
Mungkin ada satu kiasan yang terdapat dalam nubuat nabi Hagai.
Hagai 2:18-19 (ILT3) “Sekarang arahkanlah hatimu, sejak hari ini dan seterusnya, sejak hari kedua puluh empat dari bulan yang kesembilan (24 Kislev), sejak hari saat tempat suci YAHWEH didirikan. Arahkanlah hatimu! Apakah benih sudah ada di dalam lumbung? Ya, sampai sekarang pohon anggur, dan pohon ara, dan pohon delima, dan pohon zaitun belum menghasilkan. Mulai hari ini, Aku akan memberkati.”
Kadang-kadang kita heran kenapa Kitab Suci begitu spesifik dalam mengutip hari dan bulan untuk suatu peristiwa. Nabi Hagai berkata, “Apakah benih sudah ada di dalam lumbung?” Mungkin ini adalah kiasan untuk peristiwa di masa depan ketika pohon anggur yang benar, akar pohon zaitun, pohon ara surgawi, akan dikandung sebagai seorang Anak Manusia. Benih di dalam lumbung merupakan kiasan mengenai kehamilan di dalam rahim Maria.
Catatan: Dalam nubuat Hagai ini, kata Ibrani untuk “benih” adalah “zera” (H2233) yang memiliki akar kata yang sama dengan anak kembar Tamar “Zerach” (H2226). Kata ini memiliki arti: benih, menabur, keturunan; benih laki-laki, anak keturunan, anak-anak.
Kata Ibrani untuk “lumbung” adalah:
H4035 – megurah: yang artinya takut, lumbung, tempat penyimpanan gandum.
Kata “megurah” ini berasal dari akar kata:
H4033 – magur: yang artinya tempat persinggahan, tempat tinggal, pengembaraan; berhubungan dengan menginap; tempat tinggal sementara; tinggal, ziarah, singgah, menjadi orang asing.
Ini menarik karena Yeshua datang untuk “tinggal” bersama umat manusia di dalam tubuh mortal (sementara) dan sesudah kelahiran-Nya, Dia juga tinggal di dalam palungan (lumbung, pondok atau sukkah).
Sementara 24 Kislev berakhir dan 25 Kislev dimulai, Maria mengandung oleh kuasa Roh Kudus. Benih itu kini ada di dalam lumbung, dan suatu berkat bagi dunia sudah ada di sini, mulai hari itu sampai seterusnya.
Sekarang mari kita perhatikan Matrix Bible Code untuk Brit Milah.
Saya membuat laporan Matrix Bible Code di atas sesederhana mungkin supaya Anda dapat dengan cepat melihat orang-orang yang disebutkan dalam Lukas 2:21-39, ada di sana di Bait Suci. “Simeon Tzaddiq” ada di sana (Simeon orang benar dan saleh, ayat 25).
Lukas 2:25 (ILT) Dan lihatlah! Ada seorang pria di Yerusalem namanya Simeon, dan orang ini benar juga saleh, sedang menantikan penghiburan bagi Israel, dan Roh Kudus ada padanya.
Lukas 2:36 (ILT) Dan adalah Hana, seorang nabiah, anak perempuan Fanuel, dari suku Asher, yang telah bertambah lanjut dalam usia, yang pernah hidup bersama seorang suami selama tujuh tahun sejak masa perawannya.
Bersama “Channah” (Nabiah Hana, anak perempuan Penuel). “Brit” dan “Milah” ditemukan pada ELS (Equidistant Letter Sequence: Urutan Huruf-huruf Berjarak Sama) yang tepat sama hanya terpisah 4 kolom dan disilang oleh kata “milah,” yaitu penyunatan. “Maria” ada di sana, dan Anda mungkin bertanya, “Di manakah Yusuf?” Namanya juga ditemukan di sana, tapi nama Yusuf menyilang pada jarak ELS yang lebih lebar, sehingga tidak dimasukkan di sini, supaya menjadikan tabel Matrix Bible Code lebih mudah dilihat. Yeshua dan Mashiach ada di dalam matrix, dan yang paling penting tanggal 8 Tishri dan tahun 3759 (18 September 3 SM).
Roy menambahkan, “Aku harus mengakui bahwa ada kemungkinan jauh lebih banyak lagi yang dapat ditemukan di dalam Matrix Bible Code ini, tapi aku tidak meluangkan waktu terlalu banyak di situ, karena ini sudah menunjukkan secara tepat apa yang perlu kita ketahui. Seluruh peristiwa yang berhubungan dengan pengumuman, konsepsi, kelahiran, dan Brit Milah (penyunatan) di Bait Suci sudah ditunjukkan, bahwa semuanya ini ada di dalam satu Matrix Bible Code, dari Kitab Amsal 15-17. Tanggal-tanggalnya saling tersulam begitu rapat dan menunjukkan hal-hal yang terjadi. Sekarang kita ringkas semua yang telah kita temukan:
- Pengumuman Malaikat Gabriel kepada Maria terjadi pada 22 Kislev 3758, yang jatuh pada tanggal 10/11 Desember 4 SM.
- Maria mengandung bayi Yeshua oleh Roh Kudus yang terjadi pada penghujung 24 Kislev, permulaan 25 Kislev pada waktu petang, dalam tahun 3758, yang jatuh pada tanggal 13 Desember 4 SM. Ini adalah permulaan 1 Chanukkah, Perayaan Terang.
- Kelahiran Yeshua di Bethlehem terjadi pada tanggal 1 Tishri 3759 (Rosh ha’Shanah), yang jatuh pada tanggal 11 September 3 SM.
- Brit Milah di Bait Suci terjadi pada tanggal 8 Tishri 3759, yang jatuh pada tanggal 18 September 3 SM.
Apakah ada dukungan ilmiah untuk skenario di atas?
Seorang teman menulis kepadaku selagi aku mengerjakan Matrix Bible Code di atas dan menyarankan buku tulisan Dr. Ernest L. Martin. Aku memesan buku ini, dan pada bagian akhir dari artikel ini, aku akan menghubungkan apa yang ditunjukkan Dr. Martin dalam bukunya mengenai tanda-tanda di langit dan tanggal sebenarnya dari kematian Raja Herodes. Tidak perlu dikatakan lagi, ulasan Dr. Martin sesuai 100% dengan skenario yang ditunjukkan oleh Matrix Bible Code Ibrani!
Sarjana Lain Membuktikan Tanggal Pasti Kelahiran Yeshua
Oleh Roy A. Reinhold, 28 Maret 2002
Roy Reinhold berkata, “Ketika aku pertama kali menemukan buku Dr. Ernest L. Martin ‘The Star that Astonished the World,’ Aku sedang mengerjakan Matrix Bible Code kelahiran Yeshua.” Kesarjanaannya telah teruji oleh pemeriksaan secara teliti dan setidaknya satu aspek dari bukunya sekarang ada dalam edisi terakhir dari “The Handbook of Biblical Chronology.” Dr. Ernest L. Martin menunjukkan dalam bukunya, bahwa tanda-tanda di langit yang ditunjukkan dalam Wahyu 12:1-3, terjadi hanya pada satu hari di tahun 3 SM, dan itu terjadi tepat pada tanggal 11 September 3 SM, antara pukul 18.15 dan 19.49.
Tanda-tanda langit apakah mereka ini?
Wahyu 12:1-3 (ILT3) Dan terlihatlah suatu tanda besar di langit, seorang wanita dengan berselubungkan matahari dan bulan di bawah kakinya dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya. Dan ketika mengandung dalam rahimnya, dia berteriak karena menderita sakit bersalin dan karena tersiksa pada saat melahirkan. Dan terlihatlah suatu tanda lain di langit, dan lihatlah, seekor naga merah besar yang mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Karena bumi itu berotasi, terjadi pergerakan nyata dari matahari dan bulan, sementara bintang-bintang entah bagaimana berkedudukan tetap dalam hubungannya dengan bumi. Matahari ada di bagian tengah di sepanjang garis ekliptik di rasi Perawan Virgo pada 11 September 3 SM, dan bulan ada di bawah kakinya tepat mulai pukul 18.15 sampai 19.49 pada 11 September 3 SM. Menurut Dr. Martin, tanda besar di langit ini hanya terjadi pada satu hari itu saja, di tahun 3 SM.
Konstelasi Virgo (Bethulah; perawan) adalah tanda di langit — “seorang perempuan berselubungkan matahari dan bulan ada di bawah kakinya” dalam tahun Yahudi 3759, pada 1 Tishri yang terjadi pada tanggal 11 September 3 SM.
Sementara tanggal kelahiran Yeshua yang ditemukan oleh Dr. Martin sesuai 100% dengan apa yang ditemukan di dalam Matrix Bible Code, dapatkah kita menyimpulkan bahwa kelahiran Yeshua terjadi tepat antara pukul 18.15 sampai 19.49 pada tanggal 11 September 3 SM? Saya percaya bahwa kita dapat menerima waktu kelahiran Messias Yeshua pada jam 19.00 plus minus satu jam berdasarkan tanda yang persis berada di langit.
Bagaimana dengan kematian Herodes yang berhubungan dengan semuanya ini? Lagipula, banyak sarjana Alkitab yang mengatakan bahwa Raja Herodes mati pada tahun 4 SM, atau 5 SM? Dr. Ernest L. Martin dalam bukunya, bekerja keras meneliti setiap kemungkinan waktu kematian Raja Herodes dan dengan angka-angka yang didapat dari sarjana-sarjana lain, dia membuktikan bahwa Herodes mati beberapa minggu sesudah gerhana bulan total pada tanggal 10 Januari 1 SM. Dia menunjukkan tanggal kematian Herodes pada kira-kira 29 Januari 1 SM plus minus beberapa hari. Sejarawan Flavius Josephus menulis banyak detail mengenai kematian dan penguburan Raja Herodes dalam bukunya Jewish Antiquities. Dia menuliskan bahwa Raja Herodes mati tidak lama sesudah gerhana bulan. Gerhana-gerhana bulan di Israel yang terjadi pada periode waktu itu adalah sebagai berikut:
Kematian Raja Herodes dan Gerhana Bulan
7 SM — tidak ada gerhana bulan
6 SM — tidak ada gerhana bulan
5 SM — gerhana bulan total pada tanggal 23 Maret, waktu antara gerhana bulan dengan Paskah adalah 29 hari
5 SM — gerhana bulan total pada tanggal 15 September, waktu antara gerhana bulan dan Paskah adalah 7 bulan
4 SM — gerhana bulan parsial pada tanggal 13 Maret, waktu antara gerhana bulan dan Paskah adalah 29 hari
3 SM — tidak ada gerhana bulan
2 SM — tidak ada gerhana bulan
1 SM — gerhana bulan total pada tanggal 10 Januari, waktu antara gerhana bulan dan Paskah adalah 12,5 minggu
Dr. Martin dan sejumlah sarjana lain telah menunjukkan bahwa detail-detail yang dituliskan oleh Josephus dan para sejarawan lain dari zaman itu adalah bahwa Raja Herodes pasti sudah mati sekitar 3 minggu sesudah gerhana bulan itu. Kemudian ada persiapan penguburan kerajaan dan periode 30 hari untuk prosesi dan penguburan. Sesudah semuanya itu selesai, raja baru, Archelaus mengambil alih banyak tugas-tugas kerajaan sebelum Paskah. Dari semuanya ini, gerhana-gerhana bulan pada musim semi dalam tahun 5 SM dan 4 SM tidak mungkin merupakan gerhana bulan yang mendahului kematian Raja Herodes. Anda perlu membaca buku Dr. Ernest L. Martin untuk mendapatkan seluruh detail dan informasi pendukung lainnya.
Apa Arti Semuanya Ini?
Ini artinya adalah, bahwa Natal secara keseluruhan adalah kepercayaan Pagan dan merupakan kesinambungan dari agama yang dipraktekkan di Babel kuno. Yeshua dilahirkan pada tanggal 11 September 3 SM, dan sebelumnya dikandung pada tanggal 13 Desember 4 SM. Tidak ada hal-hal apa pun yang berhubungan antara Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) dengan Natal kecuali tradisi-tradisi buatan manusia. Saturnalia adalah perayaan titik balik matahari musim dingin yang berasal dari Babel kuno dan Ratu Semiramis yang melahirkan dewa Tammuz pada tanggal 25 Desember.
Dunia kuno Romawi dan Yunani menyembah matahari di dalam agama yang dinamai Mithraisme, dan 25 Desember adalah Hari Kelahiran Matahari (Sol, dewa matahari). Tammuz dianggap sebagai reinkarnasi kelahiran kembali Nimrod, yang juga dikenal sebagai Ba’al. Balok kayu “yule” berasal dari Babel kuno, merupakan lambang dari tunggul akar Nimrod atau Ba’al, yang “ditebang” oleh anak Nuh, Shem. Pohon hijau yang didekorasi dengan perak dan emas dan dipasakkan ke bawah supaya tidak bergoyang-goyang, dirayakan oleh bangsa Israel kuno dalam kemurtadan mereka. Yeremia 10:2-4 (ILT)
- Beginilah YAHWEH berfirman, “Janganlah kamu mempelajari kelakuan bangsa-bangsa, dan janganlah gentar akan tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa digentarkan olehnya.
- Sebab, kebiasaan bangsa-bangsa adalah kesia-siaan, karena seseorang telah memotong dengan kapak sebatang pohon dari hutan, sebagai karya pahatan tangan.
- Mereka menghiasinya dengan perak dan emas, mereka menguatkannya dengan paku dan palu sehingga dia tidak goyah.
Yeremia 10:2-4 (AYT)
- Beginilah firman TUHAN, “Janganlah mempelajari jalan bangsa-bangsa, ataupun cemas akan tanda-tanda langit walaupun bangsa-bangsa takut terhadap mereka.
- Sebab, kebiasaan-kebiasaan orang-orang itu tidak berguna. Sebab, seseorang menebang sebatang pohon dari hutan, dan dikerjakan dengan sebuah kapak oleh tangan seorang pengrajin?
- Mereka menghiasnya dengan perak dan emas. Mereka mengencangkannya dengan paku-paku dan palu-palu supaya itu tidak bergeser.
Ada sejumlah referensi dalam Perjanjian Lama mengenai pohon hijau sebagai tiang berhala. Ini sama dengan tradisi pohon Natal yang digunakan orang-orang pada masa kini untuk merayakan Natal.
Bola-bola bundar yang berkilau-kilauan itu melambangkan matahari. Para Paus pada sekitar tahun 350 M, dengan sengaja mengganti nama hari kelahiran dewa matahari Sol pada tanggal 25 Desember sebagai tradisi Kristen. Ini tercatat dalam tulisan-tulisan Romawi pada masa itu. Seluruh tradisi-tradisi Natal ini dijalankan oleh kaum Pagan sebelum hari itu diganti namanya menjadi Hari Raya Kristen.
Tidakkah mengherankan bahwa ditemukan patung-patung perempuan bersama anak kecil ribuan tahun sebelum Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) dilahirkan? Simbol-simbol Madonna dan anak kecil ini adalah Ratu Semiramis dan Tammuzyang berasal dari Babel kuno.
Ada banyak orang Kristen yang bertanya-tanya ketika membaca Kitab Wahyu, apa yang dimaksud dengan Misteri Babel di zaman modern ini? Ini adalah sebagian gereja modern, yang berisi campuran antara ajaran-ajaran yang benar dari Alkitab, ditambah hari-hari raya Kristen paling sakral yang merupakan tradisi-tradisi Pagan penyembahan Ba’al kuno. Seluruh tradisi-tradisi Pagan kuno ini adalah bagian dari perayaan kelahiran kembali matahari pada tanggal 25 Desember. Tidak satu pun hal-hal ini berasal dari YHWH Elohim, Bapa kita.
Kaum Puritan di Amerika Serikat melarang perayaan Natal karena mereka tahu kebenarannya dan mengajarkan apa dibahas di sini, bahwa Hari Natal tidak ada hubungannya sama sekali dengan Messias, atau peristiwa konsepsi maupun hari kelahiran Yeshua haMashiah (Yesus Kristus).
Dalih pertama yang biasanya diucapkan orang-orang adalah, “Ya, tapi kan kita bisa berbuat baik pada hari itu?” Ya, kita bisa berbuat “baik” pada hari kapan pun di dalam setahun. Kenapa kita harus memberikan hadiah-hadiah dan memasang pohon hijau di dalam rumah kita dan di dalam gereja (Rumah Tuhan) untuk menyambut Hari Natal tanggal 25 Desember? Apakah karena semua orang melakukan hal-hal itu?
Dalih kedua, hamba-hamba Elohim akan berkata bahwa mereka berkhotbah tentang Injil Keselamatan pada hari itu dan banyak orang yang diselamatkan. Ya, itu memang terjadi; tapi bukankah hanya Firman Elohim, dan bukan perangkap-perangkap “kemegahan” dan “kemeriahan” hari raya Pagan yang menjerat jiwa-jiwa itu, yang dapat menyelamatkan orang-orang? Itu pun dapat terjadi pada hari mana pun dalam setahun. Dan bukankah seharusnya kita memberitakan kebenaran tentang kelahiran Messias Yeshua?
Faktanya adalah bahwa orang-orang percaya, umat Elohim, harus bertobat karena memelihara hari-hari raya Pagan ini dan menyebutnya Hari Raya sukacita dan sangat penting; sehingga satu-satunya perayaan yang dinanti-nantikan oleh orang-orang Kristen di dalam setahun adalah Hari Natal. Kita bisa mengolok-olok bangsa Israel ketika mereka mengadopsi tradisi-tradisi Pagan dan akhirnya mereka diusir keluar dari Tanah Perjanjian, sekaligus kehilangan hak atas janji-janji dan warisan Elohim, karena kemurtadan mereka, tapi apakah kita sendiri tidak sedang melakukan hal yang sama?
Harap pertimbangkan kembali jika akan merayakan hari-hari raya Pagan dan menyebut itu Hari Raya Kristen.
Artikel Roy Reinhold berakhir di sini.
Di atas sudah dipresentasikan penelitian tiga orang sarjana Alkitab yang menunjukkan fakta bahwa Messias Yeshua tidak mungkin dilahirkan pada tanggal 25 Desember, dan tidak ada perintah apa pun untuk merayakan hari kelahiran Yeshua pada tanggal itu. Kita telah melihat bukti-bukti Alkitab, dimulai dengan kelahiran Yohanes Pembaptis, dan melalui hal ini dengan jelas dapat dibuktikan tanpa keraguan sedikit pun bahwa Messias dilahirkan 6 bulan sesudah kelahiran saudara sepupu-Nya, Yohanes, dalam bulan Ibrani yang ke-7 Tishri, yang biasanya jatuh antara September-Oktober.
Kita juga telah melihat ayat-ayat nubuat dalam Wahyu dan bukti-bukti pendukung dari konstelasi-konstelasi yang muncul di langit malam ketika Messias dilahirkan.
Bukti-bukti ini lebih lanjut diteguhkan oleh penelitian Bible Code yang dikerjakan oleh Roy Reinhold. Dan akhirnya, kita sudah memiliki lebih banyak bukti-bukti Alkitabiah yang memberikan penerangan yang mengungkapkan nilai-nilai profetik penting dari Messias Yeshua yang dilahirkan pada Hari Raya Peniupan Sangkakala (Yom Teru’ah) dan penggenapan lanjutan-Nya dari Hari-hari Raya Musim Gugur YHWH selama masa kelahiran-Nya di dunia ini.
Pernikahan Yakub, Lea dan Rahel
Penting untuk dipahami bahwa Yakub menikahi dua pengantin perempuan dalam periode 15 hari yang sama. Pengantin perempuan pertamanya adalah Lea (anak sulung) yang merupakan “tipikal” dan bayangan Keluarga Efraim, Sepuluh Suku Israel Utara.
Perayaan pernikahan antara Yakub dan Lea berlangsung selama tujuh hari (Kejadian 29:28).
Pengantin perempuan kedua, Rahel adalah yang “dilahirkan kedua,” dan dia merupakan tipikal Dua Suku Selatan Keluarga Yehuda. Rahel juga menikah dengan Yakub pada akhir minggu Lea. Perayaan pernikahan mereka juga berlangsung tujuh hari lagi.
Kenapa ini penting?
Masa kelahiran Messias dimulai pada Hari Raya Peniupan Sangkakala (Yom Teru’ah, 1 Tishri) dan diakhiri pada Hari Raya Tabernakel (Sukkot, mulai 15 Tishri), karena kelahiran-Nya merupakan lambang dari kelahiran kembali pengantin perempuan-Nya di masa depan, “Dua Keluarga Israel” yang dilambangkan oleh Lea dan Rahel. Anak sulung (orang-orang percaya lahir baru) dilambangkan dalam Lea dan Efraim akan menikah dulu dengan Messias pada Hari Raya Peniupan Sangkakala (Yom Teru’ah) dan pengantin perempuan kedua dilambangkan dalam Rahel akan menikah kemudian dengan Messias pada Hari Raya Pendamaian (Yom Kippur).
Ketika kedua pengantin perempuan ini menjadi “satu tongkat” di tangan YHWH (satu pohon zaitun) menurut Yehezkiel 37:16, ini akan terjadi pada Yom Kippur. Dan kemudian kedua pengantin perempuan ini akan menjadi hanya satu pengantin perempuan (satu bangsa) dan akan masuk ke dalam perjamuan kawin Anak Domba selama tujuh hari pada Hari Raya Tabernakel (Sukkot).
Yehezkiel 37:16-17, 19 (ILT) “Dan engkau, hai anak manusia, ambillah sepotong kayu dan tuliskanlah di atasnya: Untuk Yehuda, dan sekutunya, bani Israel. Kemudian ambillah sepotong kayu yang lain dan tuliskanlah di atasnya: Untuk Yusuf, tongkat Efraim dan seluruh keluarga Israel, sekutunya. Dan gabungkanlah mereka satu dengan yang lainnya bagi dirimu sendiri, menjadi satu batang kayu. Dan mereka akan menjadi satu kesatuan di tanganmu. Katakanlah kepada mereka: Beginilah Tuhan YAHWEH berfirman: Lihatlah, Aku akan mengambil batang kayu Yusuf yang ada di tangan Efraim dan suku-suku Israel, sekutunya, dan Aku telah menempatkan mereka bersamanya, bersama batang kayu Yehuda, dan telah menjadikan mereka satu batang kayu, dan mereka akan menjadi satu di tangan-Ku.
Apakah Anda bisa melihat polanya? Periode 15 hari kelahiran Messias Yeshua secara akurat menggambarkan kelahiran kembali kedua pengantin perempuan ke dalam satu pengantin perempuan, yang akan mencapai puncaknya pada Hari Raya Tabernakel. Dengan pola inilah kita bisa mengatakan bahwa Messias menggenapi keseluruhan tiga Hari Raya Musim Gugur YHWH pada waktu kelahiran-Nya.
Dia harus menggenapi “kelahiran kembali” kedua pengantin perempuan, Dua Keluarga Israel. “Perempuan” di dalam Wahyu 12 adalah ibu Yerusalem, yang akan melahirkan “satu manusia baru.”
Secara umum selama ini telah diajarkan bahwa Messias belum menggenapi Hari-hari Raya Musim Gugur, dan bahwa Dia akan menggenapinya pada waktu kedatangan-Nya yang kedua. Namun yang kebanyakan orang belum menemukannya adalah, bahwa sebenarnya keseluruhan Hari-hari Raya YHWH mempunyai lebih dari satu kali penggenapan, dan bahwa itu tidak bersifat “diam” di dalam satu era zaman saja. Jika Messias kita adalah “yang telah dan yang ada dan yang akan datang” (dulu, sekarang, dan akan datang), tidakkah masuk akal bahwa Hari-hari Raya Profetik-Nya juga terus bergerak seiring waktu? Karena itu kita sekarang bisa melihat bahwa Dia telah menggenapi keseluruhan Tujuh Hari Raya YHWH (mo’edim) pada waktu kedatangan-Nya yang pertama, dan Dia akan menggenapi ketujuh itu lagi pada waktu kedatangan-Nya yang kedua.
Kepingan yang Menentukan!
Satu kepingan puzzle yang “menentukan” kepastian akan hari kelahiran Messias pada Hari Raya Peniupan Sangkakala (Yom Kippur), terdapat pada perikop tentang Yeshua “berpuasa selama empat puluh hari.”
Puasa empat puluh hari Messias Yeshua, dimulai pada tanggal 1 bulan ke-6 Ibrani Elul, dan itu mencapai puncaknya pada Yom Kippur. Bagaimana kita tahu ini yang terjadi? Jika kita membaca kisah ini di Injil Lukas, Yeshua sesungguhnya sedang berbicara dalam bahasa “Yom Kippur.” Lukas 4:14-21 (AYT)
- Yesus kembali ke Galilea dengan penuh kuasa Roh, dan berita tentang-Nya menyebar ke seluruh daerah di sekitarnya.
- Lalu Ia mulai mengajar di sinagoge dan semua orang memuji-Nya.
- Kemudian Yesus pergi ke Nazaret, kota tempat Ia dibesarkan. Seperti kebiasaan-Nya, Yesus pergi ke sinagoge pada hari Sabat dan berdiri untuk membaca.
- Kitab Nabi Yesaya diberikan kepada-Nya, lalu Ia membuka kitab itu dan menemukan bagian yang menuliskan,
- “Roh Tuhan ada pada-Ku, karena Ia telah mengurapi Aku untuk memberitakan Kabar Baik (Injil) kepada orang-orang miskin. Ia mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada para tawanan, dan pemulihan penglihatan kepada orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas,
- dan untuk mengabarkan bahwa tahun rahmat Tuhan sudah datang.”
- Yesus menutup kitab itu lalu mengembalikannya kepada pejabat rumah ibadah, dan kemudian Ia duduk. Mata semua orang di dalam sinagoge itu terpaku pada diri-Nya.
- Lalu, Yesus mulai berbicara kepada mereka, “Hari ini, genaplah apa yang dituliskan Kitab Suci ini saat kamu mendengarnya.”
Tugas dan peranan Imam Besar (Kohen Gadol) setiap tahun pada waktu Yom Kippur adalah untuk bertindak sebagai “sanak penebus” bagi bangsa Israel. Imam Besar mewakili “suami” pengantin perempuan (Israel), dan hanya dia yang bisa “berdiri mewakili” pengantin perempuan dan mengadakan pendamaian bagi dosa-dosa mereka tahun demi tahun. Aturan untuk Imam Besar sementara waktu diberikan kepada anak-anak Harun sesudah bangsa Israel berdosa dengan patung tuangan anak lembu emas dalam Keluaran 32.
Sesudah “pelanggaran” mereka, “hukum imam besar” ditambahkan karena pelanggaran.
Galatia 3:19 (TB) Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran — sampai datang keturunanyang dimaksud oleh janji itu — dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.
Musa membuat Harun dan anak-anaknya menjadi imam besar baru yang melakukan pelayanan demi bangsa Israel, setiap tahun untuk Yom Kippur. Tapi sebelum itu, kedudukan Imam Besar adalah milik Malki-Tzedek (Kejadian 14:18).
Kenapa Musa menyerahkan peranan “Kohen Gadol” (Imam Besar) kepada anak-anak Harun (Suku Lewi), dan bukannya kepada Suku Yehuda yang dari padanya Imamat Malki-Tzedek berasal? Ini karena Harun adalah pencetus pelanggaran bangsa Israel. Dialah yang mula-mula menyebabkan Israel berdosa dengan anak lembu emas!
Karena itu, satu-satunya cara supaya Harun dan anak-anaknya bisa tetap hidup, adalah jika mereka yang memberikan nyawa mereka sebagai “tebusan” bagi bangsa Israel!
Setiap tahun ketika Imam Besar menjalankan tugas “sanak penebus” pada waktu Yom Kippur, dia pertama-tama harus “menguduskan dirinya sendiri” dengan darah lembu jantan. Dan kemudian dia harus mengadakan kurban bagi bangsa Israel dengan darah kambing jantan. Lembu jantan ini harus dibunuh sebagai simbol “penyembahan anak lembu emas” sudah dibunuh. Dan kambing jantan dibunuh sebagai simbol bahwa Israel terbunuh karena dosa-dosanya sendiri sesudah pelanggaran mereka dalam Keluaran 32. Tindakan ini adalah untuk mengingatkan mereka tahun demi tahun tentang “pelanggaran besar” di padang belantara (Mazmur 19:13) yang tidak akan mereka inginkan untuk terulang kembali.
Jadi Anda perhatikan “hukum” yang menjadikan suku Lewi (manusia mortal) sebagai “Imam-imam Besar” setiap tahun untuk Yom Kippur, sekarang telah berubah ketika Messias Yeshua dibaptis!
Ibrani 7:12 (ILT3) Sebab ketika keimaman diubah, maka akan terjadi perubahan torah karena kebutuhan.
Messias Yeshua datang untuk memulihkan kembali kedudukan Imam Besar (suami dan sanak penebus) kepada aturan Malki-Tzedek dari Yehuda. Maka ketika Yeshua dibaptiskan oleh Yohanes, yang berasal dari suku Lewi, Yohanes bertindak sebagai “Imam Besar” di pemandangan mata YHWH; sedangkan Imam Besar Kayafas yang dipilih manusia (Sanhedrin), adalah seorang “peniru” atau “yang palsu” (impostor), yang pada akhirnya dia menyalibkan Messias Yeshua.
Yohanes menjadi “Imam Besar” sementara sampai “keturunan” (Messias) itu datang (Galatia 3:19). Ketika Yohanes membaptiskan Yeshua, dia mentransfer kedudukan Imam Besar dari suku Lewi kembali kepada suku Yehuda, menurut aturan Malki-Tzedek! Itu sebabnya Yohanes akhirnya mati.
Bangsa Israel memiliki tradisi berpuasa selama empat puluh hari menjelang Yom Kippur untuk memperingati ketika Musa berada di Gunung Sinai selama empat puluh hari empat puluh malam. Pada akhir empat puluh hari ini, Musa kembali turun dan mendapati bangsa Israel sedang melakukan “pelanggaran” dengan patung anak lembu emas tuangan. Kemudian Musa harus mengadakan pendamaian bagi mereka, dan inilah waktu dimana dia “menetapkan hukum” Imam Besar kepada anak-anak Harun.
Inilah alasan kenapa bangsa Israel sampai hari ini menyerukan “empat puluh hari teshuva” atau pertobatan. Inilah sebabnya kenapa Yeshua berpuasa selama empat puluh hari sampai kepada Yom Kippur. Messias Yeshua menjalankan peranan kambing kurban pada waktu dibaptiskan, karena baptis adalah simbol kematian (Roma 6:4). Kemudian, Dia dipimpin ke padang gurun sebagai “kambing korban” oleh Roh Kudus.
Istilah “kambing korban” atau “kambing penanggung dosa” secara literal artinya “pihak tidak bersalah yang menggantikan pihak yang bersalah.”
Sesudah Yeshua keluar dari padang gurun, sesudah berpuasa empat puluh hari, Dia pergi ke Bait Suci dan Dia membaca gulungan Kitab Yesaya 61. Di dalam perikop ini Dia menunjukkan kepada bangsa Israel bahwa Dialah “Mashiach” (Yang Diurapi) dan Dia mendeklarasikan kepada mereka “tahun rahmat YHWH” (atau tahun yang diterima YHWH), yang hanya berhak dideklarasikan oleh Kohen Gadol (Imam Besar) setiap tahunnya pada waktu Yom Kippur!
Anda perhatikan, jika tali merah kirmizi yang diikatkan pada kambing bagi Azazelitu berubah menjadi putih dan batu putih muncul, itu artinya bangsa Israel “diterima” oleh YHWH tahun itu pada waktu Yom Kippur. Itu artinya Imam Besar mereka sudah memperdamaikan dosa-dosanya sendiri dan kemudian menjadi “wadah yang layak” untuk mendamaikan bangsanya. Itu sebabnya mereka “diterima.” Tapi jika Imam Besarnya “rusak” dan dia tidak menguduskan dirinya sendiri, maka dia tidak layak untuk mendamaikan bangsanya juga, dan kemudian dia akan mati di belakang tabir dan seluruh bangsa Israel “tidak diterima” oleh YHWH tahun itu!
Ketika Messias Yeshua mendeklarasikan “tahun rahmat YHWH” atau “tahun yang diterima YHWH,” pada dasarnya Dia berkata kepada mereka:
“Akulah sekarang Imam Besarmu, sanak penebusmu, suamimu, menurut aturan Malki-Tzedek, dan engkau diterima karena Aku telah mengadakan pendamaian bagimu di dalam kekekalan sebagai Anak Domba yang telah disembelih sejak permulaan dunia ini!”
Kenapa perlu menyelidiki semuanya sampai sejauh ini?
Karena Yeshua tidak mungkin bertindak sebagai Imam Besar tahun itu pada waktu Yom Kippur, kecuali Dia sudah sampai pada ulang tahun-Nya yang ke-30. Pada waktu pembaptisan-Nya, dalam Lukas 3:23 disebutkan bahwa Yeshua sendiri berumur kira-kira tiga puluh tahun ketika memulai pelayanan-Nya,” tapi dia belum mencapai umur tiga puluh tahun.
Lukas 3:23 (AYT) Ketika Yesus memulai pelayanan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun.
Ini artinya bahwa ketika Dia sedang berpuasa di padang gurun, ulang tahun-Nya ke-30 telah tiba. Pada waktu Dia keluar dari padang gurun untuk membaca gulungan Kitab Yesaya 61 pada waktu Yom Kippur, Dia harus sudah berumur 30 tahun supaya dapat menjadi Imam Besar menurut peraturan Malki-Tzedek, menurut Torah (Bilangan 4:3-47).
Apa artinya ini? Ini artinya bahwa jika Yeshua dilahirkan pada Hari Raya Tabernakel, yang terjadi 5 hari SESUDAH Yom Kippur, maka Dia tidak dapat bertindak sebagai Imam Besar pada tahun itu! Torah mengharuskan semua laki-laki setidaknya berumur 30 tahun sebelum mereka dapat menjadi seorang Imam Besar!
Ulang tahun Yeshua harus terjadi SEBELUM Yom Kippur dan inilah yang membuktikan bahwa Dia dilahirkan pada waktu Yom Teru’ah!
Keluarlah Dari Babel Hai Umat-Ku!
Sekarang kita telah mengetahui kebenarannya, dan kita punya tanggung jawab di hadapan YHWH untuk keluar dari “Misteri Babel Besar, Ibu dari Wanita-wanita Pelacur dan Kejijikan Bumi” seperti yang disebutkan dalam Kitab Wahyu 17.
Wahyu 17:5 (ILT) Dan pada dahinya ada sebuah nama yang tertulis: Rahasia, Babilon yang besar, Ibu dari para pelacur dan dari kejijikan bumi.
Natal tidak lain adalah agama Pagan kuno yang didaur ulang, yang berasal dari Nimrod dan istrinya (sekaligus ibunya) Semiramis, dari Menara Babel. Nama “Nimrod” (H5248) artinya: “pemberontak.” Kekristenan modern telah mengadopsi seluruh ritual-ritual Pagan dari Menara Babel. Kata “babel” (H894) artinya “kekacauan dan campur-baur.”
Kita telah mengetahui bahwa YHWH Elohim kita bukanlah Pencipta kekacauan.
Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) yang sama yang disembah dan dimuliakan oleh orang-orang Kristen pada Hari Natal (Christ-Mass) sekarang telah memanggil kita untuk keluar dari “kekacauan dan campur-baur” agama Babel kuno ini.
Wahyu 18:4 (AYT) Lalu, aku mendengar suara lain dari surga berkata, “Hai umat-Ku, keluarlah darinya (Babel besar) supaya kamu tidak terlibat dalam dosanya dan tidak menerima bencana yang akan menimpanya.
Wahyu 18:4 (TB) Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya (Babel besar) supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
Baca juga:
Referensi:
Dewa-dewa yang Dilahirkan Pada Hari Natal, 25 Desember
Hari Natal 25 Desember
Mengapa Natal dirayakan pada 25 Desember? Kebanyakan orang beranggapan bahwa hal itu selalu merupakan hari raya Kristen dan itu adalah perayaan kelahiran Yeshua Ha-Mashiach, atau Yesus Kristus. Tapi ternyata Yesus tidaklah dilahirkan pada 25 Desember. Namun, banyak messias-messias palsu (anti-Kristus) atau dewa-dewa yang dilahirkan pada hari itu. Kaum pagan (penyembah dewa-dewa) merayakan festival yang melibatkan tokoh pahlawan supernatural yang mengunjungi pohon cemara dan meletakkan hadiah-hadiah pada tanggal 25 Desember, jauh-jauh hari sebelum Yesus dilahirkan. Dari akarnya yang mula-mula di Babel, perayaan kelahiran atau “kelahiran kembali” dewa matahari pada 25 Desember dirayakan dengan berbagai nama di seluruh dunia kuno. Jika Anda perhatikan, “winter solstice” (titik balik matahari musim dingin) terjadi beberapa hari sebelum 25 Desember setiap tahunnya. Winter solstice adalah hari dalam setahun dimana siang harinya paling singkat. Dalam dunia kuno, 25 Desember adalah hari dalam setiap tahun ketika hari mulai menjadi lebih lama kembali. Karena itu, kaum pagan kuno menetapkan 25 Desember sebagai tanggal kelahiran atau “kelahiran kembali” matahari.
Ribuan tahun sebelum adanya “Santa Claus” atau “Sinterklas,” ada tokoh supernatural lain yang akan mengunjungi suatu pohon dan meletakkan hadiah-hadiah setiap tanggal 25 Desember.
Namanya adalah Nimrod. Dalam bahasa Ibrani, arti nama Nimrod adalah “pemberontakan.” Dia adalah Anti-Kristus pertama di dunia.
Perayaan 25 Desember berawal pada mulanya sekali di Babel kuno.
Winter solstice, atau titik balik matahari musim dingin, adalah fenomena astronomi yang ditandai dengan siang hari yang terpendek dan malam hari yang terpanjang. Terjadi pada kisaran tanggal 23 Desember di belahan Bumi Utara.
Dari mana “Christmas” atau Hari Natal berasal?
Kata “Christmas” atau “Natal” tidak dapat ditemukan di mana pun di seluruh Alkitab. Kata “Christmas” atau “Natal” belum ditemukan hingga kira-kira seribu tahun setelah Yesus naik ke Surga.
Ensiklopedia Katholik menyatakan tentang hal ini:
“Kata untuk “Christmas” dalam Inggris Kuno akhir adalah “Cristes Maesse”, Massa Kristus, pertama kali disebutkan pada tahun 1038 M.”
Namun sebenarnya Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) tidak pernah dilahirkan pada 25 Desember. Kenyataannya karena pada waktu itu terlampau dingin bagi para gembala untuk keluar bersama kawanan domba mereka pada malam hari di Israel pada 25 Desember. Sebagian besar sarjana Kristen paham akan hal ini.
Kapan Yeshua (Yesus) sebenarnya dilahirkan?
Dalam Injil Lukas kita membaca bahwa ayah Yohanes Pembaptis adalah Zakharia, dan dia adalah seorang imam yang melayani di Bait Suci. Dia dari “kelompok Abia” (Lukas 1:5). Selagi melayani di Bait Suci, seorang malaikat menampakkan diri kepadanya dan memberitahukan bahwa istrinya akan memiliki seorang anak laki-laki, yang harus dinamai Yohanes. Sesudah itu, Zakharia menyelesaikan “hari-hari pelayanannya,” dan dia pulang ke rumahnya (ayat 23). “Dan setelah hari-hari itu, Elisabet, istrinya, mengandung.…” (ayat 24).
Nama-nama berbagai kelompok imam yang melayani di Bait Suci dituliskan dalam 1 Tawarikh 24:1-19. “Abia” atau “Abiyah” adalah kelompok ke-8. Menurut sejarawan Yahudi, Josephus, setiap kelompok imam ini melayani di Bait Suci selama satu minggu, kelompok pertama melayani pada minggu pertama bulan Nisan, pada musim semi (bandingkan 1 Tawarikh 27:1-2), dan setiap kelompok dalam urutannya sendiri-sendiri. Seluruh imam akan melayani bersama-sama selama perayaan tahunan (Paskah di musim semi, Pentakosta, dan kemudian Pondok Daun di musim gugur). Setelah enam bulan, urutan ini akan berulang kembali, sehingga masing-masing “kelompok” akan melayani dua minggu dalam setahun.
Karena itu, kelompok Abiyah akan melayani pada minggu ke-8. Minggu ke-8 dari 1 Nisan, diluar minggu Paskah, ketika semua imam melayani di Bait Suci, jatuh pada Iyar 27 sampai Sivan 5, tepat 1 hari sebelum Pentakosta, yang biasanya jatuh pada Sivan 6. Sesudah melayani satu minggu di Bait Suci, Zakharia harus tetap di Yerusalem satu minggu berikutnya, karena Perayaan Shavuot atau Pentakosta pada minggu itu. Karena itu, dia pulang ke rumah tak lama sesudah itu, dan kemudian istrinya mengandung. Ini terjadi kira-kira pertengahan bulan Juni. Jika kita tambahkan sembilan bulan kepada waktu ini, jangka waktu yang normal bagi seorang bayi untuk dikandung dalam rahim, Yohanes Pembaptis pastinya dilahirkan kira-kira pertengahan bulan Maret, di musim semi, segera sebelum Paskah.
Yeshua dikandung kira-kira enam bulan sesudah Yohanes (Lukas 1:24-31, perhatikan ayat 26).
Dalam bulan yang keenam Elohim menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret. Lukas 1:26 (TB)
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Lukas 1:36 (TB)
Ini menunjukkan Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) dikandung kira-kira pada pertengahan Desember. Ini akan membawa saat kelahirannya sembilan bulan, atau 271 hari kemudian, pada bulan September.
Berdasarkan informasi yang kita miliki dari Kitab Suci, nampaknya sangat mungkin bahwa Yeshua (Yesus) dilahirkan pada musim gugur, yang jatuh di sekitar bulan September-Oktober. Kira-kira antara perayaan Yom Teru’ah (Hari Raya Peniupan Sangkakala atau Rosh Ha’Shanah, yakni permulaan tahun baru Yahudi, 1 Tishri) sampai Hari Raya Sukkot atau Pondok Daun (15 Tishri).
Hari kelahiran Yeshua secara tepatnya adalah pada tanggal 1 Tishri 3759, yang jatuh pada tanggal 11 September 3 SM, pada Perayaan Yom Teru’ah (Hari Raya Peniupan Sangkakala), yang juga merupakan permulaan Tahun Baru Yahudi. Dia mulai dikandung pada Erev 1 Chanukkah – Perayaan Terang, 24 Kislev 3758, yang jatuh pada tanggal 13 Desember 4 SM.
Dari mana tanggal-tanggal itu berasal? Secara lengkap dapat dibaca di sini.
Lalu Siapa yang Dilahirkan pada 25 Desember?
Jika Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) tidak dilahirkan pada 25 Desember, lalu siapa yang lahir pada hari itu? Dengan kata lain, hari kelahiran siapakah yang dirayakan seluruh “umat Kristen” pada 25 Desember, meskipun kita menyebutnya hari kelahiran “Kristus”? Atau, “Kristus” mana yang kita maksudkan?
Kata “Kristus” hanyalah terjemahan dari kata Yunani ‘Christos,’ yang artinya “yang diurapi” – itu berasal dari kata Ibrani “Mashiach,” yang dari padanya berasal kata Messias. Jadi “Messias” mana yang lahir pada 25 Desember? “Messias yang asli” atau “Messias palsu”?
Dalam buku History of Rome, oleh Michael Grant, tertulis sebagai berikut:
“Namun ada juga kepercayaan pagan lainnya selama masa yang sama ini, yang lebih kurang hampir menyaingi Kristus untuk mengendalikan dunia Barat. Ini adalah sekte Matahari, yang dihormati oleh jutaan penduduk Kekaisaran Romawi, dan kepercayaan itu pada suatu waktu menjadi penyembahan resmi…
“Di Romawi, keilahian Matahari muncul sejak awal, dan kemudian, berabad-abad kemudian, dalam kubah Pantheon Hadrian yang menakjubkan, bukaan jendela di bagian tengah, yang dikelilingi bintang, mewakili bulatan matahari… yang lama sebelumnya, Kaisar Aurelian mendirikan kuil besar Matahari yang Tak Terkalahkan sebagai pusat dan titik fokus keseluruhan sistem kepercayaan negara (274). Hari kelahiran dewa ini adalah 25 Desember, dan ini, yang diubah menjadi Hari Natal, adalah satu warisan yang dipinjam Kekristenan dari sektenya.” (hal. 391-392)
Dalam buku tulisan sejarawan Jack Finegan, Myth & Mystery: An Introduction to the Pagan Religions of the Biblical World. Finegan menuliskan:
“… Namun penyembahan dewa matahari terus meluas di seluruh kekaisaran, dan di bawah Aurelian (270-275 M) sekte ini dikembalikan pada kedudukannya yang tinggi. Dalam tahun 274 Aurelian menyatakan dewa – yang sekarang disebut Deus Sol Invictus – sebagai Dewa resmi Kekaisaran Romawi. Dia mendirikan kuil matahari yang indah sekali di Roma… dan menetapkan perayaan hari kelahiran matahari (naturalis solis invicti) pada 25 Desember, tanggal ini kemudian diterima menjadi winter solstice (hari titik balik matahari musim dingin, juga hari kelahiran dewa Mithra). Pada zaman Kaisar Konstantin, sekte Deus Sol Invictus masih berkedudukan tinggi, dan gambar dewa matahari ada di mata uang koin Konstantin… Pada waktu itu dengan tujuan untuk mengubah arti pentingnya, tanggal suci yang sudah ada, hari kelahiran Yesus, yang telah dirayakan di Timur pada 6 Januari… ditempatkan di Roma pada 25 Desember, pada tanggal perayaan kelahiran Sol Invictus. Tanggal ini muncul dalam sebuah daftar tanggal yang disusun sekitar 336 M dan dipublikasikan di kalender kota Roma, diperiksa oleh Filocalus, untuk tahun 354″ (Finegan, hal. 211-212).
Pada waktu Kekaisaran Romawi melegalkan agama Kristen pada abad ke-4, sebagian besar agama lain di dalam kekaisaran Romawi merayakan kelahiran dewa-dewa mereka pada 25 Desember.
Sebelumnya di dunia Romawi kuno, pada 25 Desember diadakan sebuah festival yang disebut Saturnalia yang merupakan perayaan terbesar dalam setahun. Saturnalia adalah festival dimana orang Romawi memperingati pentahbisan kuil dewa mereka, Saturnus. Hari raya ini dimulai pada 17 Desember dan akan berlangsung seminggu penuh hingga 23 Desember.
Saturnalia diperingati dengan saling memberi hadiah, perayaan, nyanyian, dan sangat banyak pelacuran. Para pendeta Saturnalia akan membawa rangkaian dahan pohon cemara berbentuk bundar dalam prosesi di seluruh kuil-kuil berhala Romawi.
Belakangan, orang Romawi juga menjalankan festival pada 25 Desember yang disebut Dies Natalis Solis Invicti, yang artinya “hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan.” Pada dasarnya, itu adalah cara bagi kekaisaran untuk menyatukan seluruh hari kelahiran “Dewa Matahari” pada 25 Desember di seluruh kekaisaran Romawi menjadi satu hari raya.
Pada tahun 350 M, Paus Julius I menyatakan bahwa hari kelahiran Yesus akan dirayakan pada 25 Desember untuk seterusnya. Tanpa keraguan, Paus Julius sebenarnya sedang mencoba mempermudah kemungkinan orang pagan Romawi penyembah berhala untuk menjadi penganut agama Katholik.
Kekristenan mengambil alih hari kelahiran dewa matahari, sekte matahari, dan mengubahnya menjadi Hari Natal, hari “kelahiran” Yesus Kristus.
Namun, hari raya baru ini pada mulanya tidak terlalu dihiraukan orang Kristen. Penyebaran perayaan 25 Desember oleh orang Kristen belum terjadi hingga tahun 378. Nampaknya itu dihentikan lagi pada 381, dan kemudian dihidupkan lagi pada tahun 400. Namun kebenarannya adalah, bahwa 25 Desember dirayakan sebagai hari kelahiran dewa-dewa lain, lama sebelum itu dihubungkan dengan Yesus.
Ini terjadi empat abad setelah Messias Yeshua (Yesus Kristus) dilahirkan. Pada waktu inilah, Gereja beralih untuk memasukkan hari kelahiran dewa matahari ini ke dalam kalender “Kristen”, dan mengubah “hari kelahiran-Nya” menjadi hari kelahiran “Kristus” (Messias) itu sendiri. Apa yang nyata-nyata merupakan penyembahan berhala sekarang diubahkan menjadi sesuatu yang “Kristiani.” Setidaknya, bagi yang memperhatikan, itu nampak seperti “Kristen.” Sekarang itu disebut “Kristiani.” Namun kebenarannya, itu masih merupakan pagan.
Dewa-dewa Matahari Kuno yang “Lahir” Pada 25 Desember
Mithra
Penyembahan dewa Mithra dari Indo-Persia bermula berabad-abad sebelum masehi. Dewa ini juga disebut “Mitra” dalam agama Veda India. Di Persia, disebut dengan nama Mithra atau Mihr. Dia dianggap “dewa baik” yang memberikan kesehatan, kekayaan dan makanan.
Mithra adalah cahaya dan kekuatan di belakang matahari. Di Babel, Mithra disebut Shamash, dewa matahari, dan dia juga disebut Bel, dewa matahari versi Mesopotamia dan Kanaan/Phoenicia. Disebut juga Marduk, dewa yang mewakili planet Jupiter dan matahari. Mithra juga disebut dengan nama Apollo (Yunani).
Oleh orang Romawi, Mithra disebut “Matahari ilahi, Matahari yang tak terkalahkan.” Dia dikatakan “Kuat perkasa, penguasa perkasa, raja terbesar dari dewa-dewa! Ya Matahari, penguasa langit dan bumi, dewa segala dewa.” Mithra juga dijuluki “mediator” atau “perantara” antara surga dan bumi.
Mithra digambarkan sebagai “jalan,” “kebenaran,” “terang,” “hidup,” “firman,” “anak Allah,” “gembala yang baik.” Mithra sering diwakili sedang memanggul seekor anak domba di bahunya.
Mithra atau Mitra, disembah sebagai Itu (Mitra-Mitu-Itu) di setiap rumah orang Hindu di India. Itu dianggap sebagai dewa tumbuh-tumbuhan. Mithra atau Mitra (dewa matahari) dipercayai sebagai mediator antara Tuhan dan manusia, antara surga dan bumi. Dikatakan bahwa Mithra atau “matahari” dilahirkan di sebuah gua pada 25 Desember. Dipercaya juga bahwa Mithra atau dewa matahari dilahirkan oleh seorang perawan. Dia melintasi langit, dan memiliki 12 satelit, yang dianggap murid-murid Matahari. Festival terbesar Matahari dirayakan pada Winter Solsticedan Vernal Equinox – Hari Natal dan Easter. Simbolnya adalah anak domba.
Menurut mitologi Persia, Mithra dilahirkan pada 25 Desember, oleh perawan bernama Anahita, yang dijuluki “ibu dewa.” Anahita juga dikenal sebagai “Anaitis” – arti namanya “murni” atau “tidak bercela,” yang pada zaman kuno disamakan dengan dewi perawan Artemis.
Beberapa atribut Mithra:
- Bayi ini dibungkus kain pembalut, ditempatkan dalam palungan dan dikunjungi para gembala.
- Dia dianggap guru besar dan tuan yang berkelana.
- Dia punya 12 kawan atau “murid.”
- Dia melakukan mujizat-mujizat.
- Sebagai “lembu besar Matahari,” Mithra mengorbankan dirinya sendiri demi kedamaian dunia.
- Mithra naik ke surga dengan kereta mataharinya.
- Mithra dipandang sebagai gembala yang baik, “jalan, kebenaran dan terang,” pembebas, penyelamat, dan messias.
- Mithra maha tahu, dia “mendengar segalanya, melihat segalanya, tahu segalanya. Tidak ada yang dapat menipunya.”
- Dia diidentifikasi dengan singa dan anak domba.
- Hari sucinya adalah Minggu (Sunday=hari matahari).
- Kepercayaannya memiliki ritual ekaristi, atau perjamuan.
- Mithra “menaruh tandanya di dahi prajurit-prajuritnya.”
- Mithraisme menekankan pembaptisan.
25 Desember sebenarnya adalah hari kelahiran Mithra, dewa matahari.
Dalam Catholic Encyclopedia, disebutkan mengenai Mithraisme:
25 Desember dirayakan sebagai hari kelahiran Mithra, natalis invicti, kelahiran matahari musim dingin, tak terkalahkan oleh musim.
Kutipan dari Encyclopedia Encarta:
“Mithraisme mirip dengan Kekristenan dalam berbagai aspek, contohnya, dalam hal merendahkan diri dan kasih persaudaraan, pembaptisan, ritual persekutuan, penggunaan air suci, pemujaan para gembala pada saat kelahiran Mithra, pengadopsian hari Minggu dan tanggal 25 Desember (hari ulang tahun Mithra) sebagai hari suci, dan kepercayaan akan kekekalan jiwa, penghakiman terakhir, dan kebangkitan. Mithraisme berbeda dari Kekristenan dalam hal pengecualian kaum perempuan dari upacara-upacaranya dan kesediaannya untuk berkompromi dengan politheisme. Namun kesamaannya, memungkinkan pengikutnya mudah berpindah kepada doktrin Kristen” (“Mithraism,” Microsoft (R) Encarta. Copyright (c) 1994 Microsoft Corporation. Copyright (c) 1994 Funk & Wagnall’s Corporation).
Horus
Horus, dari Mesir, dilahirkan oleh seorang perawan, Isis, pada winter solstice 25 Desember. Pada teks di Kuil Abydos dari Seti I, Isis menyatakan, “Akulah perawan besar.”
Ibunya, Isis, melahirkan dia di rawa-rawa, dia diperingatkan oleh dewa Thoth, untuk melarikan diri dan menyembunyikan anak itu dari Seth yang jahat. Seth telah membunuh ayah Horus, yang bernama Osiris, dan berusaha membunuh Horus juga. Isis dapat menjaga Horus tetap tersembunyi dari Seth, hingga Horus bertumbuh dewasa. Horus berusaha membalaskan kematian ayahnya, dan bertarung melawan Seth, dan mengalahkan dia.
Dalam banyak kasus dewa-dewa di berbagai belahan dunia, beberapa dewa (dan dewi) Mesir memiliki atribut “Matahari”, menjadikan mereka dewa-dewa Matahari, termasuk di antaranya Ra atau Re, Osiris dan Horus. Horus, anak laki-laki Isis, pada mulanya juga diidentifikasi sebagai Ra, dewa matahari Mesir, demikian juga dengan Mithra.
Sejarawan Yunani, Herodotus, menyamakan Osiris dengan Dionysus (Yunani) dan Horus dengan Apollo (dewa matahari Yunani). “Di Mesir, Apollo adalah Horus, Demeter adalah Isis, Artemis adalah Bubastis.”
Dalam tulisan Mesir kuno seperti teks piramid, Horus disebut “Penguasa Langit,” bersamaan dengan julukan matahari lainnya seperti “Dia yang wajahnya terlihat,” “Dia yang rambutnya terbelah.” Dalam teks piramid Sp. 326, Horus disebut “Penguasa sinar matahari.”
Hari kelahiran Horus diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 Desember di kuil-kuil. Sejarawan Macrobius (395–423 M) mengatakan:
“Sebuah patung Horus sebagai bayi diletakkan di sebuah palungan, di tempat yang ditata seperti kandang, dan patung Isis diletakkan di sampingnya. Horus, disimbolkan sebagai juru selamat umat manusia. Dialah pembalas terhadap kuasa kegelapan, dia adalah terang dunia.”
“… pada saat winter solstice, matahari nampak seperti anak kecil, seperti itu sehingga orang Mesir membawanya keluar dari kuil pada hari yang ditetapkan, karena hari itu adalah yang terpendek dan dewa terlihat seperti bayi kecil.”
“Kira-kira pada waktu winter solstice (25 Desember), Isis melahirkan Harpocrates (Horus kanak-kanak), tidak sempurna dan premature.”
Plutarch, sejarawan Yunani abad pertama.
Attis dari Phyrgia
Dalam banyak tulisan mistis kuno, dewa Romawi-Phrygo kuno, Attis, digambarkan dilahirkan oleh ibunya yang masih perawan pada 25 Desember, yang akhirnya dibunuh dan dibangkitkan sesudahnya.
Beberapa atribut Attis:
- Attis dilahirkan pada 25 Desember oleh Perawan Nana.
- Dia seorang gembala.
- Dia dianggap “putra tunggal yang dilahirkan,” “firman” dan penyelamat yang dibunuh demi keselamatan umat manusia.
- Sektenya memiliki tradisi makan kurban, yang menganggap tubuhnya sebagai roti yang dimakan oleh para penyembahnya.
- Imam-imamnya adalah sida-sida kerajaan surga.
- Attis memiliki atribut sebagai anak Allah dan Bapa.
- Pada “Jumat Hitam,” dia mati pada sebatang pohon, dan darah sucinya tercurah turun untuk membebaskan bumi. Menurut mitos, dia mati karena dibunuh babi liar atau mengebiri dirinya sendiri.
- Dia turun ke dunia orang mati.
- Setelah tiga hari, Attis dibangkitkan pada 25 Maret sebagai “Dewa yang maha tinggi.”
Penderitaan Attis diperingati pada 25 Maret, tepat sembilan bulan sebelum festival kelahirannya, pada 25 Desember. Waktu kematiannya juga adalah waktu ketika dia mulai dikandung. Setiap tahun dia lahir pada winter solstice, dan setiap tahun ketika hari-hari menjadi pendek, dia mati.
Dionysus putra Zeus
Dewa anggur Yunani, Dionysus atau Bacchus, juga disebut Iacchus, digambarkan lahir dari seorang perawan pada 25 Desember. Melakukan mujizat seperti mengubah air menjadi anggur, dan muncul dengan dikelilingi 12 manusia. Menyandang julukan “bapa” dan “penyelamat”. Mati, bangkit setelah tiga hari, dan naik ke surga. Menurut tradisi umum, Dionysus merupakan putra dewa Zeus dan perempuan manusia, Semele. Dalam versi Kreta untuk cerita yang sama, Dionysus adalah putra Zeus dengan Persephone, anak perempuan Demeter, yang juga disebut Kore, yang dianggap “dewi perawan.” Dalam mitos umum mengenai kelahiran Dionysus/Bacchus, Semele secara misterius dihamili oleh salah satu petir dewa Zeus – suatu kehamilan perawan yang ajaib. Dionysus merupakan simbol matahari.
Dionysus dipercayai memiliki beberapa atribut yang “sama” dengan karakter Kristus (Messias) dan tradisi Kristen:
- Dionysus lahir dari seorang perawan pada 25 Desember atau Winter Solstice(titik balik matahari musim dingin).
- Dia adalah putra “bapa” di surga.
- Sebagai Anak Suci, Bacchus ditempatkan dalam sebuah ranjang/palungan/ayunan “di antara binatang-binatang.”
- Dionysus adalah seorang pengajar yang berkeliling sambil melakukan mujizat-mujizat.
- Dia adalah dewa anggur, dan mengubah air menjadi anggur.
- Dionysus menunggang seekor keledai pada “perarakan kemenangan.”
- Dia seorang raja suci yang dibunuh dan dimakan dalam ritual ekaristi untuk kesuburan dan penyucian.
- Dewa ini pergi ke dunia orang mati untuk menyelamatkan kekasihnya, bangkit dari tanah setelah mati tiga hari.
- Dionysus bangkit dari kematian pada 25 Maret dan naik ke surga.
- Bacchus dijuluki “Bapa,” “Pembebas” dan “Penyelamat.”
- Dionysus dianggap “Putra Tunggal yang dilahirkan,” “Raja segala raja,” “Dewa segala dewa,” “Penanggung dosa,” “Pembebas,” “Yang diurapi” (messias), dan “Alfa Omega.”
- Dia diidentifikasi dengan kambing jantan atau anak domba.
- Julukan pengurbanannya “Orang muda di pohon” menunjukkan dia digantung pada pohon atau disalibkan.
Gelar “Raja segala raja” dan julukan lainnya mungkin menggambarkan hubungan Dionysus dengan Osiris. Dionysus, Bacchus, Zagreus, dalam mitologi Sumeria-Babilonia kuno, juga disebut Dumuzi-absu, atau Tammuz.
Hercules
Hercules, anak dewa Zeus, ditakdirkan dari lahir untuk menduduki tahta Argos. Hera, istri Zeus yang cemburu menginginkan tahta itu bagi yang lainnya dan berusaha menunda kelahiran Hercules, dan akhirnya berusaha membunuh Hercules selagi di tempat tidurnya, dengan mengirim dua ekor ular untuk melilit dia. Hercules membunuh ular-ular itu, meskipun dia belum berusia satu tahun. Selanjutnya, dia dikirim ke pinggiran negeri dimana dia menjadi seorang gembala.
Herkules mengadakan perjalanan turun ke Hades dan kembali dari situ bersama Theseus dan Peirithous. Tubuh Hercules tidak dapat ditemukan dan dia dianggap dibawa oleh dewa-dewa. Ketika rombongan Iolaus datang untuk mencari dan mengumpulkan tulang-tulang Hercules, dia tidak dapat menemukan satu pun, sehingga mereka menduga, sesuai dengan kata-kata ramalan, dia berpindah dari antara manusia ke dalam kumpulan dewa-dewa.
Jupiter
Jupiter atau Yupiter dianggap “Raja segala dewa” dan dewa surga dan halilintar dalam mitologi Romawi. Dia dianggap sama dengan Zeus dalam mitologi Yunani.
Osiris
Selama dinasti kerajaan Mesir ke-18 dan 19 (1300 SM), Osiris juga dijuluki “raja kekekalan, penguasa segala keabadian, yang melintasi jutaan tahun dalam umur hidupnya, pangeran dewa-dewa dan manusia, dewa segala dewa, raja segala raja, tuan segala tuan, pangeran segala pangeran, pemerintah dunia yang ada selamanya.”
Osiris secara tradisional digambarkan sebagai pria berjenggot yang kakinya dimumifikasi. Ia sering terlihat memakai mahkota runcing dengan bulu burung unta dan membawa tongkat lengkung dan cambuk. Tongkat lengkung diperkirakan menggambarkan Osiris sebagai dewa gembala, tetapi simbolisme cambuk juga lebih tidak jelas. Dia biasanya digambarkan sebagai firaun dengan kulit warna hijau – warna kelahiran kembali – atau hitam, menunjukkan kesuburan dataran tepi Sungai Nil.
Osiris dianggap sebagai anak sulung dari dewa Bumi Geb, dia penguasa orang-orang mati dan pemberi kehidupan dengan menumbuhkan tanaman dan banjir yang menyuburkan sungai Nil. Melalui pengharapan kelahiran baru setelah kematian, Osiris dikaitkan dengan siklus alam, namun ia dipuja sebagai Dewa Orang-orang Mati sampai penindasan agama Mesir pada waktu munculnya Kekristenan di Kekaisaran Romawi.
Dia juga digambarkan sebagai: ‘dia yang selalu ramah dan awet muda’ dan ‘dewa ilmu pengetahuan’. Firaun dan orang-orang kaya Mesir kuno lainnya terhubung dengan Osiris dalam kematian jika mereka membayar ritual untuk asimilasi, yang berarti mereka dapat bangkit dari antara orang mati bersama Osiris dan memperoleh hidup yang kekal.
Salah satu versi dari mitos Osiris mengatakan bahwa saudaranya, Seth, bersama dengan Ratu Ethiopia, bersekongkol dengan 72 orang kaki tangannya untuk merencanakan pembunuhan Osiris. Seth menipu Osiris dengan memasukkannya ke dalam peti sarkofagus, yang kemudian disegel dan dibuang ke sungai Nil. Tapi istri Osiris, Isis, mencari jenazahnya sampai ia menemukannya tertambat pada batang pohon asam, yang menopang atap istana. Dia berhasil mengangkat peti mati dan itu membukanya, tapi Osiris sudah mati. Dia menggunakan mantera untuk membangkitkan Osiris kembali ke kehidupan supaya bisa menghamilinya, tapi setelah itu ia meninggal lagi dan Isis menyembunyikan tubuhnya di padang pasir. Beberapa bulan kemudian, Isis yang secara ‘supernatural’ menjadi hamil, akhirnya melahirkan Horus, dewa pelindung Nekhen di Mesir Atas yang sering digambarkan sebagai burung elang, seperti dengan kepala elang itu. Kemudian, saat berburu di padang gurun, Seth menemukan tubuh Osiris dan merobeknya menjadi 14 potong, mencerai-beraikannya ke seluruh negeri.
Isis mengumpulkan semua bagian tubuhnya kembali – kecuali (maaf) penisnya, yang dimakan ikan lele – dan menyatukannya dengan kain perban untuk dimakamkan secara layak. Para dewa terkesan dengan pengabdian Isis dan membangkitkan Osiris sebagai dewa penguasa dunia orang mati.
Sol Invictus
Sol Invictus, “Matahari yang tak terkalahkan”, adalah dewa matahari resmi Kekaisaran Romawi dan menjadi pelindung para prajurit Romawi. Hari kelahirannya dirayakan pada 25 Desember pada perayaan Dies Natalis Solis Invicti, Hari kelahiran Matahari yang Tak Terkalahkan.
Adonis
Dalam mitologi Yunani, Adonis adalah dewa kecantikan dan hasrat. Awalnya, dia adalah dewa yang disembah di wilayah Phoenicia (Lebanon modern), namun belakangan diadopsi oleh orang-orang Yunani. Menurut kepercayaan, dia adalah putra Theias, raja Syria, dengan Myrrha (atau Smyrna), putrinya sendiri. Menurut mitologi, Myrrha jatuh cinta kepada ayahnya dan memperdayakan dia sehingga berhubungan seks dengannya, sehingga Adonis dikandung. Ketika Theias mendapati bahwa putrinya telah tidur dengan dia, dia berusaha mencarinya untuk membunuhnya. Myrrha memohon kepada dewa-dewa untuk mengubah bentuknya, dan akhirnya dia diubah menjadi pohon myrrh (mur, kemenyan). Dalam bentuk pohon, dia melahirkan Adonis, yang kepadanya dewi Aphrodite jatuh cinta. Dia melindunginya dan menugaskan Persephone untuk membesarkan dia. Namun belakangan, Persephone menolak untuk mengembalikan Adonis kepada Aphrodite. Ini menimbulkan pertengkaran yang akhirnya diselesaikan oleh Zeus. Sebagai akibatnya, Adonis harus tinggal selama sepertiga tahun bersama masing-masing dewi, dan sepertiga tahun dengan siapa pun yang dia inginkan. Adonis memilih meluangkan waktu dua pertiga tahun bersama Aphrodite.
Adonis mati ketika dia diserang seekor babi liar yang dikirim Artemis, yang iri hati dengan kemampuannya berburu. Versi mitologi yang lain menyebutkan bahwa babi hutan liar ini dikirim oleh Ares, karena dia mencintai Aphrodite. Ketika Adonis mati, Aphrodite menuangkan nektar ke atas darahnya, dan bunga berbentuk bintang tumbuh di atasnya.
Helios
Helios adalah personifikasi Matahari dalam mitologi Yunani. Dia adalah putra Titan (Raksasa) Hyperion dan Titan perempuan, Theia, yang juga dikenal sebagai Euryphaessa dan saudara dewi Selene, bulan, dan Eos, fajar.
Helios digambarkan sebagai Titan (raksasa) yang rupawan bermahkotakan lingkaran cahaya matahari, yang mengendarai kereta matahari melintasi langit setiap hari ke bumi – mengelilingi Oceanus dan melalui dunia lautan kembali ke timur pada waktu malam. Helios dikatakan mengendarai kereta emas yang ditarik oleh kuda-kuda berapi, Pyrois, Aeos, Aethon, dan Phlegon.
Helios pada akhirnya dikenal juga sebagai dewa terang, Apollo. Namun, mereka juga dipandang sebagai dua dewa/titan yang berbeda, Helios adalah Titan (raksasa), sedangkan Apollo adalah seorang Olympian. Dalam mitologi Romawi, Helios disebut Sol, yakni Sol Invictus.
Bacchus
Bacchus adalah dewa Romawi untuk pertanian dan anggur, merupakan nama lain dari dewa Yunani Dionysus. Dia adalah dewa terakhir yang bergabung dengan 12 dewa Olympian. Tanaman-tanamannya adalah anggur dan tumbuhan ivy membelit. Dia sering membawa tongkat yang berujung buah pinus (pine cone). Para pengikutnya adalah makhluk kambing iblis Satyr dan Maenad, perempuan-perempuan gila/liar yang menari-nari dengan enerjik selama perayaan-perayaannya.
Bacchus adalah putra dewa Yupiter (nama Yunani dewa Zeus) dan Semele, seorang perempuan manusia yang oleh Juno (nama Yunani dewi Hera) diperdayai sehingga meminta kepada Yupiter supaya memperlihatkan dirinya yang sesungguhnya. Karena dia hanyalah seorang perempuan mortal, dia terbakar ketika melihat Yupiter dalam bentuk tubuhnya yang ilahi. Sehingga Yupiter menjahit bayi Bacchus ke pahanya, dan melahirkan dia sembilan bulan kemudian. Sebagai seorang anak, Bacchus dididik oleh Silenus, yang begitu mencintai anggur dan seringkali harus dibawa di punggung keledai. Sebelum dia menempati posisinya di Olympus, Bacchus mengembara ke seluruh dunia selama bertahun-tahun, pergi sampai ke India untuk mengajar orang-orang bagaimana cara menanam anggur.
Apollo
- Apollo adalah putra dewa Zeus dan Titan (raksasa) perempuan, Leto. Dia dilahirkan di pulau Delos.
- Dia dan saudari kembarnya, Artemis, keduanya dewa Olympian, mewarisi keahlian memanah.
- Nama aslinya, Phoebus, yang artinya “terang” atau “murni” dan berhubungan dengan neneknya, Titan (raksasa) Phoebe.
- Apollo adalah penyihir yang ahli, dikenal menyukakan Olympus dengan lagu-lagu yang dimainkan dari lira emasnya. Liranya, alat musik berdawai sejenis harpa kecil, dibuat oleh Hermes.
- Sembilan ‘Muse’ menyertai dia; mereka adalah dewa-dewi yang menginspirasi seni dan musik.
- Apollo mengajar manusia ilmu pengobatan, sehingga dia sering disebut sang “Penyembuh.”
- Apollo disebut Dewa Terang dan Dewa Kebenaran.
- Apollo bertindak sebagai perantara antara dewa-dewa dengan manusia.
- Karena kesetiaan dan integritasnya, dia dianugerahkan karunia nubuat dan meramal.
- Apollo melindungi Oracle di Delphi terhadap Hercules, yang marah kepada para pendeta wanita yang menolak meramalnya.
- Apollo membunuh seekor ular naga bernama Python dalam suatu pertandingan, dengan anak panah tunggal.
- Menurut Illiad Homer, Apollo memainkan peranan penting dalam Perang Troya. Dia meracuni perkemahan Yunani dengan wabah dan membantu Paris membunuh Achilles.
- Ironisnya, Apollo jug seorang “Pemurni”, yang dapat mentahirkan mereka yang ternoda oleh darah kerabatnya.
- Dolphin dan angsa adalah binatang-binatang keramat baginya.
- Pohon salam, yang digunakan di Yunani sebagai simbol status, adalah pohon Apollo.
- Apollo secara tidak sengaja membunuh rekan terdekatnya, Hyacinthus, dalam pertandingan melempar.
- Apollo berjasa membunuh para Cyclops sebagai pembalasan karena mempersenjatai Zeus dengan halilintar.
- Dia punya banyak kisah selingkuh baik dengan dewi-dewi maupun wanita-wanita mortal. Yang paling terkenal dari wanita-wanita ini bernama Hecuba, yang kawin dengan Raja Troya. Perselingkuhan Apollo dengan Hecuba menghasilkan putra bernama Troilus.
- Cinta Apollo ditolak oleh Cassandra, wanita mortal, sehingga dia dikutuk dengan membuat ramalan-ramalannya tidak dipercayai.
- Putra Apollo yang paling terkenal adalah Asclepius, meskipun dia punya banyak anak-anak keturunan yang lain.
- Dalam Kitab Wahyu, Apollo adalah Binatang yang keluar dari dalam jurang maut.
Wahyu 9:11 (ILT) Dan mereka mempunyai raja atas mereka, yaitu malaikat Abyssos, nama Ibrani baginya Abaddon, dan dalam bahasa Yunani dia mempunyai nama Apollyon (artinya Penghancur).
Tammuz
Dalam Alkitab, dewa Tammuz disebutkan dalam Yehezkiel 8:14 (ILT) Dan Dia membawaku ke gerbang bait YAHWEH yang menghadap ke sebelah utara. Dan tampaklah wanita-wanita yang sedang duduk meratapi Tammuz (Ibrani: Tammuz; “tunas kehidupan”, dewa Sumeria-Babylonia untuk makanan dan tanaman).
Tammuz, anak laki-laki Nimrod dengan istrinya (ibunya sendiri), Semiramis, diidentifikasikan sebagai Dewa Matahari Babel dan disembah pada Winter Solstice. Sementara hari-hari menjadi semakin singkat sepanjang musim salju, durasi siang hari menjadi paling singkat pada saat winter solstice, titik balik matahari musim dingin, kira-kira tanggal 22-23 Desember. Tammuz dianggap mati selama winter solstice ini, dan diperingati dengan membakar sebatang kayu di perapian. Bahasa Kasdim untuk bayi adalah “yule”, dan menjadi asal usul istilah “balok kayu yule” (Yule log). Kelahiran kembali Tammuz dirayakan dengan mengganti balok kayu tadi dengan memotong sebatang pohon dan menghiasnya pada keesokan harinya. (Baca Yeremia 10)
Agama pagan terbesar yang menyebarkan penyembahan matahari di dunia Yunani dan Romawi pada 25 Desember adalah sekte Mithraisme. Mereka menyebutnya “Kelahiran Matahari.” Mithra, dewa matahari, dianggap lahir pada waktu itu, demikian juga Osiris, Horus, Tammuz, Hercules, Bacchus, Adonis, Jupiter – semuanya adalah Messias pagan. Fakta ini mengindikasikan bahwa semua dewa-dewa matahari pagan dan jejak keilahian mereka memiliki akar pada dewa matahari Babel kuno – Nimrod.
Hari Kelahiran Anti-Kristus
Namun, bagaimana messias-messias palsu ini bisa memiliki “atribut-atribut” yang “sama” dengan Yeshua (Yesus), sang Messias (Kristus) yang sesungguhnya?
Satan telah mengetahui bahwa Messias yang sebenarnya (Yeshua) akan datang ke dalam dunia. Itu sebabnya dia mengerahkan segenap kemampuannya untuk membangkitkan “orang-orang terbaiknya” untuk mendahului dan mengambil posisi sebagai “Messias.” Hal ini sudah dilakukannya sejak zaman dahulu, dan itu akan terus dilakukannya sampai kepada saat yang terakhir, dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Matius 24:24 (TB)
Perhatikan baik-baik apa yang dikatakan Yeshua (Yesus) kepada kita,
“Siapa pun yang datang sebelum Aku, mereka adalah para pencuri dan perampok, sebaliknya domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.” Yohanes 10:8 (ILT)
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Yohanes 10:10 (TB)
Rasul Yohanes juga memperingatkan tentang hal ini,
“Hai anak-anak kecil, inilah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar bahwa seorang Antikristus sedang datang, sekarang bahkan banyak antikristus (anti-messias) telah muncul, dari itu kita tahu bahwa ini adalah waktu yang terakhir.” 1Yohanes 2:18 (ILT)
Sebelum Messias Yeshua (Yesus Kristus) dilahirkan, sudah ada “banyak anti-Messias” atau “antikristus” yang telah datang dan pergi.
Apa arti kata “anti” dalam bahasa aslinya?
G473 – anti: artinya lawan, yaitu pengganti, menggantikan posisi, menggantikan tempat, menunjukkan kontras, lawannya.
Dengan kata lain, antikristus (anti-messias) juga memiliki arti: messias palsu, yang menggantikan posisi Messias yang sebenarnya. Mereka adalah para pencuri dan perampok jiwa-jiwa, yang datang hanya untuk menyesatkan dan membinasakan jiwa-jiwa siapa pun yang dapat dibawanya, bahkan sekiranya mungkin, orang-orang pilihan juga.
Hari Natal 25 Desember adalah hari kelahiran antikristus-antikristus ini.
Pohon Natal
Menurut tradisi Babel kuno, Semiramis (yang akhirnya dikenal sebagai dewi Astarte/Asherah/Ashtoreth/Asytoret/Isis/Ishtar/Easter dalam agama pagan lainnya) menyatakan bahwa setelah kematian putranya/suaminya, Nimrod (ya, Semiramis kawin dengan putranya sendiri, Nimrod), sebuah pohon cemara tumbuh besar dalam semalam dari tunggul pohon yang telah mati. Tunggul yang mati ini menggambarkan Nimrod yang mati, dan pohon cemara yang bertumbuh ini menggambarkan Nimrod yang bangkit kembali. Semiramis berkata bahwa Nimrod akan mengunjungi pohon cemara itu dan meletakkan hadiah-hadiah setiap tahun pada perayaan kelahirannya, yang akan terjadi pada 25 Desember.
Dalam Bibletools.org, Mike Ford menggambarkan tradisi pagan kuno mengenai Nimrod seperti ini:
Setelah kematian Nimrod (kurang lebih 2167 SM), Semiramis menyebarkan kepercayaan bahwa dia menjadi seorang dewa. Semiramis menyatakan bahwa dia melihat sebatang pohon cemara bertunas dan bertumbuh besar dari akar tunggul pohon yang sudah mati, menggambarkan bertunasnya kehidupan kembali Nimrod. Pada hari ulang tahun kelahirannya, dia berkata, Nimrod akan mengunjungi pohon cemara itu dan menaruh hadiah-hadiah di bawahnya.
John Punkett menggambarkan mitos pagan kuno mengenai 25 Desember sebagai berikut:
Dari banyak tulisan kuno, banyak hal dapat dipelajari dari orang ini (Nimrod), yang memulai kemurtadan besar yang terorganisasi secara mendunia dari Elohim yang mendominasi dunia hingga sekarang. Nimrod sangatlah jahat, dikatakan bahwa dia kawin dengan ibunya sendiri, yang bernama Semiramis. Setelah Nimrod mati sebelum waktunya, ibu/istrinya, Semiramis, menyebarluaskan ajaran jahat mengenai Nimrod yang dikatakannya selamat dan menjadi makhluk roh. Dia menyatakan sebatang pohon cemara yang bertunas dan bertumbuh besar dalam semalam dari tunggul pohon yang mati, yang menjadi simbol bertunasnya kehidupan kembali Nimrod yang sudah mati. Pada setiap ulang tahun kelahirannya, dia menyatakan, Nimrod akan mengunjungi pohon cemara dan menaruh hadiah-hadiah di atasnya. 25 Desember adalah hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul sebenarnya dari pohon Natal.
Dari dongeng asli yang disebarluaskan oleh Semiramis (“Ratu Surga”) datanglah tradisi pagan untuk pergi ke hutan “suci” dan menaruh hadiah-hadiah bagi Nimrod (yang belakangan disembah sebagai “Baal”) di pohon cemara.
Berikut ini menggambarkan apa yang dipercayai orang Babel mengenai asal-usul pohon Natal:
“Dongeng Babel kuno mengatakan sebuah pohon cemara bertunas dari tunggul pohon yang sudah mati. Tunggul yang mati ini menggambarkan Nimrod yang mati, dan pohon cemara yang bertumbuh ini menggambarkan Nimrod yang hidup kembali di dalam Tammuz. Di antara orang-orang Druid, pohon oak dianggap keramat, di antara orang-orang Mesir itu adalah pohon palem, dan bagi orang Romawi adalah pohon cemara, yang dihiasi dengan buah-buahan beri merah selama perayaan Saturnalia.” (Walsh, Curiosities of Popular Customs, hlm. 242).
Berikut kutipan dari Encyclopeda Britannica tentang “Christmas” (Natal):
“Di dunia Romawi, Saturnalia (17 Desember) adalah saat bersukaria dan saling tukar menukar hadiah. 25 Desember juga dianggap sebagai hari kelahiran dewa misterius Iran, Mithra, sang Surya Kebenaran. Pada Tahun Baru Romawi (1 Januari), rumah-rumah dihiasi hijau-hijauan dan pelita-pelita, dan hadiah-hadiah diberikan kepada anak-anak dan fakir miskin. Kebudayaan ini, juga ditambah lagi dengan ritual Jerman dan ritual Yule dari Celtic, ketika suku Teutonic memasuki Galia, Inggris dan Eropa tengah. Makanan dan berkumpul bersama-sama, balok kayu Yule dan kue-kue Yule, hijau-hijauan dan pohon cemara, hadiah-hadiah dan ucapan selamat semuanya menjadi hal-hal yang dilakukan dalam memperingati musim perayaan ini. Nyala api dan cahaya, simbol kehangatan dan umur panjang, selalu dihubungkan dengan festival musim dingin, baik oleh kaum pagan maupun Kristen” (Encyclopedia Britannica, 15th ed., vol. II, p. 903).
Penyembahan pada pohon adalah hal umum di kalangan orang-orang pagan kuno. Menurut Festivals, Holy Days, dan Saints’ Days:
“Pohon Natal… merangkum ide penyembahan pohon… ornamen berkilauan berbentuk bola-bola merupakan simbol matahari… seluruh festival Winter Solsticetelah diadopsi ke dalam Hari Natal… penggunaan holly dan mistletoe pada upacara Druid; pohon Natal untuk memberikan penghormatan kepada pohon cemara keramat Odin…” (hal 236). (Note: holly, sejenis tumbuhan hijau dengan daun-daun runcing dan memiliki buah berbentuk gugusan berwarna merah. Dewa Odin adalah dewa kuno bangsa Eropa, ayah dewa Thor).
Dalam bukunya Christmas Folklore, Collins menuliskan:
“Banyak tumbuh-tumbuhan yang dipakai pada Natal merupakan simbol kesuburan. Khususnya setiap pohon cemara, dengan kemampuannya bertahan pada bulan-bulan yang tandus, namun yang paling menarik adalah holly, ivy, dan mistletoe. Holly dengan daun-daunnya yang runcing, bunga-bunga putih, dan buah beri merah, melambangkan hasrat seksual laki-laki. Faktanya, dalam lagu-lagu Inggris… holly adalah pria dan ivy adalah wanita. Penggunakan tumbuh-tumbuhan ini sangat mungkin “dipinjam” oleh orang “Kristen” di antara budaya-budaya lain dari Saturnalia Romawi.”
Ivy, pasangan holly, dalam ritual Yunani kuno mengambil nama dari seorang gadis yang menari-nari dan sangat bergembira di hadapan Dionysus sampai-sampai dia jatuh mati di kakinya. Dewa pagan, Dionysus, tergerak oleh tariannya, mengubah dia menjadi ivy supaya bisa membelit apa pun yang ada di dekatnya. Dionysus, adalah versi Yunani dari dewa anggur dan kesukariaan, merupakan nama lain dari Bacchus, Tammuz, atau Nimrod.
Mistletoe, sejak zaman dahulu, dipandang misterius dan keramat, simbol dari matahari, pemberi kehidupan, pembangkit nafsu, dan pelindung terhadap penyakit dan racun. Tanaman ini secara khusus dianggap keramat oleh kaum Druid Celtic yang mempersembahkannya dalam doa kepada dewa-dewa. Mistletoe dianggap oleh kaum pagan sebagai “ranting emas.” Dua hari raya besar ketika kaum pagan mengumpulkan mistletoe adalah pada hari pertengahan musim panas, Summer Solstice (titik balik matahari musim panas), dan 25 Desember, Winter Solstice. Itu dianggap memiliki kuasa menunjukkan harta karun di bumi, dan dibentuk menjadi “tongkat sihir.”
Dalam buku “The Two Babylons”, Hislop menggambarkan beberapa tradisi kuno di sekitar pohon Natal pada halaman 97…
“Pohon Natal, yang sekarang begitu umum di antara kita, juga sama umumnya di zaman Romawi dan Mesir kuno. Di Mesir, yang dipakai adalah pohon palem, di Roma digunakan pohon cemara. Pohon palem menunjukkan dewa messias mereka, Baal-Tamar. Pohon cemara menunjukkan dia sebagai Baal-Berith. Ibu dari Adonis, dewa matahari dan perantara ilahi yang besar, dikatakan berubah secara mistis menjadi sebatang pohon. Dan dalam keadaan itulah dia melahirkan anak laki-laki ilahinya. Jika ibunya adalah sebatang pohon, anak laki-lakinya dikenali sebagai ‘manusia yang berasal dari cabang’ (tunas). Dan inilah keseluruhan cerita tentang meletakkan batang kayu Yule ke dalam api di malam Natal, dan kemunculan pohon Natal pada keesokan harinya.”
Menurut tradisi Babel kuno, festival musim semi Ishtar (Easter) adalah waktu ketika “Ratu Surga” dipercayai menjadi hamil. Sembilan bulan kemudian dewa matahari akan “lahir” atau “dilahirkan kembali”.
Bagi orang Babel kuno, pohon-pohon perayaan ini disembah sebagai “Ratu Surga”, dan hadiah-hadiah dibawa ke “kerumunan” pepohonan yang ditumbuhkan untuk menghormatinya dan diletakkan di bawahnya sebagai persembahan-persembahan.
Orang Babel juga menggunakan karangan bunga atau daun berbentuk bundar untuk mewakili kelahiran matahari, karena benda itu menggambarkan “rahim” dari ibu Bumi.
Ketika Gereja Roma Katholik memutuskan untuk menjadikan 25 Desember sebagai “Hari Raya Kristen” pada abad ke-4, mereka mengadopsi hari raya penyembahan berhala yang sudah lama ada dan tetap mempertahankan tradisi penyembahan berhala yang sama.
Bolehkah Merayakan Natal?
Orang-orang Kristen mula-mula, sepenuhnya menolak tradisi-tradisi ini. Pada abad ke-3, Tertullian menulis sebagai berikut tentang perayaan-perayaan pagan ini:
“Pada hari kesukaanmu, kami (orang Kristen) tidak menutupi pintu rumah kami dengan karangan bunga dan daun, tidak juga menghiasinya dengan lampu-lampu. Pada panggilan untuk perayaan umum, kamu menganggapnya layak untuk menghiasi rumahmu seperti rumah pelacuran yang baru. Kami dituduh melanggar tradisi karena kami tidak merayakan hari raya itu bersama-sama kamu…”
Dalam Kitab Yeremia, Elohim memberikan peringatan: Yeremia 10:1-4 (ILT)
- Dengarlah firman yang telah YAHWEH sampaikan kepadamu, hai keluarga Israel.
- Beginilah YAHWEH berfirman, “Janganlah kamu mempelajari kelakuan bangsa-bangsa, dan janganlah gentar akan tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa digentarkan olehnya.
- Sebab, kebiasaan bangsa-bangsa adalah kesia-siaan, karena seseorang telah memotong dengan kapak sebatang pohon dari hutan, sebagai karya pahatan tangan.
- Mereka menghiasinya dengan perak dan emas, mereka menguatkannya dengan paku dan palu sehingga dia tidak goyah.
Ada banyak orang Kristen yang bertanya-tanya ketika membaca Kitab Wahyu, apa yang dimaksud dengan Misteri Babylon atau Rahasia Babel di zaman modern ini? Ini adalah sebagian gereja modern, yang berisi campuran antara ajaran-ajaran yang benar dari Alkitab, ditambah hari-hari raya Kristen paling sakral yang merupakan tradisi-tradisi Pagan penyembahan Ba’al kuno. Seluruh tradisi-tradisi Pagan kuno ini adalah bagian dari perayaan kelahiran kembali matahari pada tanggal 25 Desember. Tidak satu pun hal-hal ini berasal dari YHWH Elohim, Bapa kita.
Kaum Puritan di Amerika Serikat melarang perayaan Natal karena mereka tahu kebenarannya dan mengajarkan apa dibahas di sini, bahwa Hari Natal tidak ada hubungannya sama sekali dengan Messias, atau peristiwa konsepsi maupun hari kelahiran Yeshua haMashiach (Yesus Kristus).
Dalih pertama yang biasanya diucapkan orang-orang adalah, “Ya, tapi kan kita bisa berbuat baik pada hari itu?” Ya, kita bisa berbuat “baik” pada hari kapan pun di dalam setahun. Kenapa kita harus memberikan hadiah-hadiah dan memasang pohon hijau di dalam rumah kita dan di dalam gereja (Rumah Tuhan) untuk menyambut Hari Natal tanggal 25 Desember? Apakah karena semua orang melakukan hal-hal itu?
Dalih kedua, hamba-hamba Elohim akan berkata bahwa mereka berkhotbah tentang Injil Keselamatan pada hari itu dan banyak orang yang diselamatkan. Ya, itu memang terjadi; tapi bukankah hanya Firman Elohim, dan bukan perangkap-perangkap “kemegahan” dan “kemeriahan” hari raya Pagan yang menjerat jiwa-jiwa itu, yang dapat menyelamatkan orang-orang? Itu pun dapat terjadi pada hari mana pun dalam setahun. Dan bukankah seharusnya kita memberitakan kebenaran tentang kelahiran Messias Yeshua?
Alasan yang senada digunakan Harun ketika dia dan selebihnya dari kaum Israel menyembah anak lembu emas ketika Musa ada di atas gunung Sinai untuk menerima Hukum Torah. Harun berkata bahwa penyembahan anak lembu emas ini dilakukan sebagai Hari Perayaan bagi YHWH:
Dan Harun melihat, dan dia mendirikan sebuah mezbah di depannya. Dan Harun pun berseru dan berkata, “Esok pagi, Hari Raya bagi YAHWEH!” Dan keesokan harinya, bangunlah mereka pagi-pagi sekali, lalu mengangkat persembahan bakaran dan membawa persembahan pendamaian. Dan umat pun duduklah untuk makan dan minum, kemudian bangkitlah mereka dan bersukaria. Keluaran 32:5-6 (ILT)
Namun kita tahu akhir ceritanya, apakah YHWH berkenan kepada perayaan mereka.
Faktanya adalah bahwa selama ribuan tahun, orang-orang percaya – umat Elohim – dilahirkan di dalam tradisi-tradisi ini, sehingga menerima seluruh adat-istiadat kuno ini sebagai suatu “kebenaran.”
Namun semakin kita mempelajari kebenaran sesungguhnya tentang asal-usul tradisi-tradisi ini, semakin kita mengerti bahwa pada dasarnya kita semua harus bertobat karena memelihara hari-hari raya Pagan ini dan menyebutnya Hari Raya sukacita dan sangat penting; sehingga satu-satunya perayaan yang dinanti-nantikan oleh orang-orang Kristen di dalam setahun adalah Hari Natal.
Kita bisa mengolok-olok bangsa Israel ketika mereka mengadopsi tradisi-tradisi Pagan dan akhirnya mereka diusir keluar dari Tanah Perjanjian, sekaligus kehilangan hak atas janji-janji dan warisan Elohim, karena kemurtadan mereka, tapi apakah kita sendiri tidak sedang melakukan hal yang sama?
Harap pertimbangkan kembali jika akan merayakan hari-hari raya Pagan dan menyebut itu Hari Raya Kristen.
Keluarlah Dari Babel Hai Umat-Ku!
Sekarang kita telah mengetahui kebenarannya, dan kita punya tanggung jawab di hadapan YHWH Elohim untuk keluar dari “Misteri Babel Besar, Ibu dari Wanita-wanita Pelacur dan Kejijikan Bumi” seperti yang disebutkan dalam Kitab Wahyu 17.
Wahyu 17:5 (ILT) Dan pada dahinya ada sebuah nama yang tertulis: Rahasia, Babilon yang besar, Ibu dari para pelacur dan dari kejijikan bumi.
Natal tidak lain adalah agama Pagan kuno yang didaur ulang, yang berasal dari Nimrod dan istrinya (sekaligus ibunya) Semiramis, dari Menara Babel. Nama “Nimrod” (H5248) artinya: “pemberontak.” Kekristenan modern telah mengadopsi seluruh ritual-ritual Pagan dari Menara Babel. Kata “babel” (H894) artinya “kekacauan dan campur-baur.”
Kita telah mengetahui bahwa YHWH Elohim kita bukanlah Pencipta kekacauan.
Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) yang sama yang disembah dan dimuliakan oleh orang-orang Kristen pada Hari Natal (Christ-Mass) sekarang telah memanggil kita, generasi Akhir Zaman, untuk keluar dari “kekacauan dan campur-baur” agama Babel kuno ini, sebelum Hari Penghakiman itu tiba!
Wahyu 18:4 (AYT) Lalu, aku mendengar suara lain dari surga berkata, “Hai umat-Ku, keluarlah darinya (Babel besar) supaya kamu tidak terlibat dalam dosanya dan tidak menerima bencana yang akan menimpanya.
Wahyu 18:4 (TB) Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya (Babel besar) supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
Baca:
Lampiran:
Dalam bukunya “The Two Babylons”, Alexander Hislop menggambarkan asal-usul Natal dari Babel pada halaman 93:
“Jauh sebelum abad ke-4, dan lama sebelum masa Kristen itu sendiri, suatu festival dirayakan di antara bangsa-bangsa pagan, pada waktu tertentu di dalam setahun, untuk menghormati kelahiran anak laki-laki Ratu Surga bangsa Babel. Patut diduga, dengan maksud untuk menyatukan bangsa-bangsa pagan, dan untuk memperbanyak jumlah orang-orang penganut Kristen, Gereja Katholik, mengadopsi festival yang sama itu dan memberinya nama Kristus. Kecenderungan pihak Kristen untuk menyatukan sebagian unsur-unsur paganisme mulai berkembang dari situ. Dan kita mendapati Tertullian, bahkan pada zamannya, kira-kira tahun 230, meratapi dengan sedihnya inkonsistensi murid-murid Kristus mengenai hal ini, dan itu berbanding terbalik dengan kesetiaan yang teguh dari kaum pagan kepada takhayul mereka sendiri.”
Nama “Yule” (masa Natal) adalah kata Babel untuk “bayi” atau “anak kecil” seperti digambarkan Hislop pada halaman 93 dan 94 dari bukunya:
“Natal tanpa diragukan lagi mempunyai asal-usul dari festival pagan (penyembahan dewa-dewa). Waktu perayaannya dalam setahun, upacaranya, yang hingga sekarang masih dirayakan, membuktikan asal-usulnya. Di Mesir, anak laki-laki Isis, gelar orang Mesir bagi ratu surga, dilahirkan pada waktu ini, ‘kira-kira pada waktu winter solstice.’ Nama ini juga dipakai dalam perayaan Natal – hari “Yule” (masa Natal) – membuktikan sepenuhnya bahwa hal ini adalah paganisme dan berasal dari Babel. ‘Yule’ adalah nama Chaldee (Kasdim) untuk ‘bayi’ atau ‘anak kecil’. 25 Desember disebut oleh para leluhur kaum Anglo-Saxon pagan dengan nama ‘hari Yule’ atau ‘hari Anak,’ dan malam sebelumnya disebut ‘hari Ibu,’ (Christmas Eve) jauh sebelum mereka mengenal Kekristenan. Semuanya ini cukup untuk membuktikan sifat aslinya. Menurut dalam dan luasnya paganisme, hari kelahiran ini dirayakan.”
Hari raya pagan “Yule” telah dirayakan oleh kaum pagan di Eropa utara mulai akhir Desember sampai awal Januari selama berabad-abad lamanya. Balok besar kayu Yule biasanya dibakar di seluruh Eropa utara untuk menghormati dewa Thor. Festival ini akan berlanjut hingga balok kayu Yule habis terbakar, yang bisa mencapai dua belas hari lamanya. Dari sini kita mengenal apa yang disebut “12 hari Natal”.
Wiccan, kaum neo-pagan dan bahkan banyak penyihir masih merayakan Yule sampai hari ini. Banyak dari mereka berpikir sangat lucu ketika orang Kristen menggunakan kata Yule. Yule adalah hari raya paling penting bagi mereka. Berikut ini kutipan yang diambil dari website mereka:
Kelahiran Anak Kembar:
Hari suci Kemetic (Mesir kuno). Hari kelahiran Anak Kembar, Heru Sa Aset dan Bast, anak-anak Aset [Isis]. Asal-usul Yule dan Natal. Pada Winter Solstice Asar [Osiris] mati. Aset [Isis] dengan bantuan sihir Nebt Het [Nephthys] menciptakan Pillar Djed [maaf: penis buatan] bagi suaminya dan menghamili dia. Selama tiga hari penuh (22-24 Desember) Asar terbaring mati dan Anak Kembar bertumbuh di rahim Aset’s. Pada hari ini (25 Desember) Anak Kembar dilahirkan, reinkarnasi atau kebangkitan kembali dari ayah mereka. Pohon cemara adalah simbol Asar yang berkulit hijau, Dewa kesuburan dan tumbuh-tumbuhan. Lampu berwarna-warni adalah simbol Aset, dewi sihir dan cahaya ilahi. Merah, hijau, dan putih adalah warna lilin tradisional Bast (ini adalah hari lahirnya sendiri selama ribuan tahun sejarah Kemetic awal), hingga akhirnya disesuaikan untuk warna merah bagi Aset (warna darah menstruasi Ibu), hijau bagi Asar (warna tumbuh-tumbuhan), dan putih bagi Anak Kembar (warna cahaya murni).
Dari Kitab Henokh kita mengetahui bahwa dewa-dewa ini tidak lain adalah para Malaikat yang Jatuh, yang menyesatkan seluruh umat manusia.
Henokh 19:1 Dan Uriel berkata kepadaku, “Di sini akan ditempatkan jiwa-jiwa malaikat yang telah menyatukan diri mereka dengan perempuan, dan yang mengambil berbagai bentuk, telah mencemarkan manusia, dan telah menyebabkan manusia tersesat sehingga mereka membawa persembahan kepada setan-setan seperti kepada dewa-dewa, yaitu pada hari ketika penghakiman besar, di mana mereka akan dihakimi, pada kesudahannya.
Henokh 68:4 Dan saat dia berdiri di hadapan TUHAN segala Roh, Michael yang kudus berbicara kepada Rufael, “Aku tidak akan mengambil bagian atas mereka (para Malaikat yang Jatuh) di hadapan mata Tuhan, karena TUHAN segala Roh murka kepada mereka, karena mereka bertindak seolah-olah mereka adalah dewa-dewa.
Dalam bukunya, Pembelaan Iman yang Kedua, Justin Martyr menulis topik yang berhubungan jelas dengan dewa-dewa yang disebutkan dalam Kitab Henokh ini:
“Namun para malaikat melanggar ketetapan ini, dan terpikat cinta kepada wanita, dan melahirkan anak-anak yang disebut roh-roh jahat, selanjutnya mereka menaklukkan umat manusia bagi diri mereka sendiri, sebagian melalui tulisan-tulisan sihir, dan sebagian melalui teror yang menakutkan dan hukuman-hukuman, dan sebagian melalui ajaran mempersembahkan korban, dan kemenyan, dan persembahan curahan kepada dewa-dewa, pada saat mereka sangat membutuhkan setelah mereka diperbudak oleh gairah hawa nafsu, dan diantara manusia, mereka menyebarkan pembunuhan, peperangan, perzinahan, perbuatan-perbuatan yang penuh hawa nafsu, dan semua kejahatan.
Demikian juga para penyair dan orang-orang yang mempelajari mitologi, tanpa mengetahui bahwa itu adalah para malaikat dan roh-roh jahat yang telah dilahirkan para malaikat itu, yang melakukan hal-hal ini kepada para laki-laki dan wanita, dan kota-kota dan bangsa-bangsa, yang melakukan hubungan dengan mereka, menyatakan diri mereka sebagai Dewa, dan bagi mereka yang terhitung sebagai keturunannya langsung (Nephilim), dan bagi keturunan dari saudara-saudaranya, Neptunus dan Pluto, dan kepada anak-anak keturunannya lagi. Sebab sebagaimana nama yang diberikan para malaikat itu kepada dirinya sendiri atau kepada anak-anaknya, demikianlah dengan nama itu mereka dipanggil.”
No comments:
Post a Comment