Rahasia-rahasia Torah akan terungkap… dengan melompati huruf-hurufnya – Rabbi Moshe Cordovero, abad-16
Rabbi Michael Dov Weissmandl, seorang sarjana Yahudi Czekoslowakia, ahli matematika, astronomi dan agama Yahudi, menemukan suatu petunjuk tersamar dalam sebuah buku karangan seorang rabbi yang hidup abad ke-14, Rabbeynu Bachayah.
Rabbeynu Bachayah menguraikan suatu pola dari huruf-huruf yang disandikan dalam Torah. Penemuan yang terjadi abad ke-14 ini mendorong Rabbi Weissmandl untuk mulai menyelidiki contoh-contoh sandi lain yang mungkin tersembunyi di dalam Torah. Selama Perang Dunia II, dia mendapati bahwa ia bisa menemukan kata-kata atau frase-frase kata tertentu, apabila ia memeriksa huruf-huruf tersebut dalam urutan-urutan yang berjarak sama dalam teks Torah Ibrani.
Dengan kata lain, jika ia menemukan huruf pertama dari suatu kata misalnya “Torah”, dan kemudian melompat maju tujuh huruf, ia menemukan huruf kedua dari kata “Torah”, ia terus melompat maju dalam jumlah huruf yang sama untuk melihat apakah huruf-huruf lengkap untuk kata “Torah” dapat ditemukan dalam teks dalam jarak huruf yang sama.
Rabbi Weissmandl menyebut hal ini sebagai “equidistant letter sequence” (ELS: rangkaian huruf berjarak sama). Rabbi menjadi terheran-heran ketika menemukan bahwa sejumlah besar kata-kata penting disembunyikan sebagai sandi dalam teks Kitab Torah dalam jarak-jarak spasi yang sama. Jarak-jarak spasi antara huruf-huruf penting ini bervariasi dalam berbagai interval, misalkan interval 5 huruf, 7 huruf, 22 huruf dan sebagainya, baik melompat maju ataupun melompat mundur.
Awalnya Rabbi Weissmandl tidak dapat memastikan apakah fenomena ini benar-benar mengandung makna penting atau hanya terjadi karena susunannya kebetulan memungkinkan terbentuk banyak kombinasi kata-kata atau frase-frase kata bila kita membaca teks Ibrani itu dengan cara melompati sejumlah huruf dengan interval tertentu.
Pembuktian bahwa fenomena ini merupakan tanda dari suatu kecerdasan dan rancangan Ilahi baru diteguhkan hampir empat puluh tahun kemudian di Israel, yakni setelah manusia berhasil menciptakan komputer-komputer canggih dan membuat analisis-analisis statistik rumit sehingga dapat menganalisa teks Alkitab untuk membuktikan bahwa sandi-sandi ini tidak mungkin tercipta secara kebetulan.
Meskipun Rabbi Weissmandl menemukan banyak nama disandikan dengan cara menghitung huruf-huruf Torah Ibrani secara manual, ia tidak mencatat penemuan-penemuannya secara tertulis. Namun beberapa muridnya mencatat contoh-contoh dari penemuan sandi-sandinya.
Beberapa dekade kemudian, pelajar-pelajar di Israel yang telah mendengar tentang penyelidikan ini mulai melakukan penyelidikan Kitab Torah untuk memastikan sandi-sandi ini benar-benar ada atau tidak.

Rangkaian Huruf Berjarak Sama

Sekelompok sarjana Yahudi yang kemudian melanjutkan riset Rabbi Weissmandl, menemukan banyak sandi tersembunyi lainnya tersimpan di dalam teks Kitab Torah. Sebuah penyelidikan dilakukan oleh Doron WitztumYoaz Rosenberg, dan Eliyahu Rips di Hebrew University dan Jerusalem College of Technology. Mereka menerbitkan jurnal ilmiah berjudul “Equidistant Letter Sequences in the Book of Genesis,” pada tahun 1988 dalam majalah ilmiah Journal of the Royal Statistical Society. Majalah ilmiah ini merupakan salah satu jurnal ilmu pengetahuan dan matematika terkemuka di dunia.
Penggunaan software dan komputer-komputer canggih berkecepatan tinggi memungkinkan para sarjana Yahudi di Hebrew University menyelidiki teks Kitab Torah dengan cara-cara yang tidak mungkin dilakukan secara manual oleh generasi-generasi sebelumnya.
Penemuan-penemuan adanya sandi-sandi Ibrani yang kompleks, yang menunjukkan adanya pengetahuan profetik supernatural tentang masa depan ini menimbulkan kegemparan di kalangan para sarjana sekuler, karena data ini menantang konsep-konsep pemikiran para sarjana liberal yang tidak percaya akan fakta bahwa penulisan Kitab Suci diilhamkan Elohim secara lisan.
Penemuan ilmiah ini mengguncangkan dunia karena mengungkapkan adanya suatu tingkatan rancangan matematika dan kecerdasan Ilahi yang supernatural. Penemuan ini memberikan bukti matematis secara statistik yang tidak dapat dibantah, bahwa Kitab Suci benar-benar diilhamkan Elohim. Data-data yang luar biasa ini telah mematahkan pernyataan-pernyataan palsu yang selama ini digembar-gemborkan para sarjana liberal dan orang-orang skeptis bahwa Kitab Suci ditulis dan diutak-atik oleh orang-orang yang tidak diilhami Elohim dan bahwa Alkitab penuh dengan kekeliruan, ketidak-akuratan dan kontradiksi.

Iota dan Keraia

Tuhan Yeshua (Yesus) menyatakan bahwa setiap huruf yang tertulis dalam Kitab Suci ditulis dibawah inspirasi atau ilham langsung dari Elohim, dan dijaga ketepatannya sepanjang generasi-generasi bumi. “Sebab, sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sampai langit dan bumi berlalu, satu iota atau satu keraia pun dari Torah sekali-kali tidak akan lenyap, sampai segala sesuatu digenapi” Matius 5:18 (ILT)
Lukas 16:17 (ILT) Namun, adalah lebih mudah langit dan bumi berlalu daripada satu keraia Torah gagal.
Kata Yunani “iota” ini ekuivalen dengan huruf Ibrani (י)”yod“, yang merupakan huruf terkecil dalam abjad Ibrani. Kata Yunani “keraia” itu ekuivalen dengan coretan pada huruf “t” kecil.
Yeshua haMashiach (Yesus Kristus), secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap titik dan coretan terkecil dari huruf-huruf dan tanda baca yang tertera dalam teks asli Kitab Suci Ibrani, diilhamkan secara langsung oleh Elohim.
Pernyataan Tuhan Yeshua tentang Kitab Suci ini diteguhkan dua ribu tahun kemudian ketika para pakar matematika, statistik, dan programmer komputer di Israel menganalisis teks Alkitab Ibrani secara seksama. Para peneliti ini sangat terkejut ketika menemukan bahwa setiap huruf dalam Kitab Torah ternyata merupakan bagian dari suatu jalinan ketepatan matematis yang rumit dan menakjubkan.
Fenomena sandi-sandi Ibrani ini disembunyikan Elohim di dalam teks-teks Alkitab beribu-ribu tahun yang lalu, sampai kepada generasi modern ini. Sebagian besar sandi-sandi ini tidak mungkin ditemukan dengan cara menghitung interval-interval huruf dalam teks Alkitab Ibrani secara manual, tanpa menggunakan software komputer. Kecepatan pemrosesan komputer tingkat tinggi yang semakin berkembang dewasa ini memungkinkan para peneliti memeriksa setiap kombinasi yang mungkin terbentuk di dalam ribuan interval dari berjuta-juta huruf Kitab Suci Ibrani. Setelah terdeteksi oleh komputer, siapa pun bisa memeriksa kebenaran eksistensi sandi Alkitab tersebut, dengan cara menghitung huruf-huruf tersebut secara manual untuk memeriksa apakah suatu nama tertentu dapat dieja dengan cara melompati jumlah huruf secara tepat.

Proses Analisis Kitab Torah

Para ilmuwan menggunakan textus receptus Ibrani (teks Masoretik) purba dari Kitab Torah, kemudian menghapus setiap spasi yang ada di antara huruf-huruf, kata-kata, dan kalimat-kalimat dari 5 kitab pertama Torah.
Teks tradisional asli Alkitab ditulis dengan cara demikian, tanpa tanda baca atau spasi di antara huruf-huruf, kata-kata, atau kalimat-kalimat. Untuk menunjukkan seperti apa bentuknya naskah Ibrani Kuno ditulis, bisa dilihat contoh dalam bahasa Indonesia:
PDMLNYLHMMNCPTKNLNGTDNBMDNBMMJDTDKBRBNTKDNKSNG
Untuk memahami kalimat ini, para penterjemah menambahkan huruf vokal, spasi, dan tanda baca:
PaDa MuLaNYa ELoHiM MeNCiPTaKaN LaNGiT DaN BuMi. DaN BuMi MeNJaDi TiDaK BeRBeNTuK DaN KoSoNG,
בְּרֵאשִׁ֖ית בָּרָ֣א אֱלֹהִ֑ים אֵ֥ת הַשָּׁמַ֖יִם וְאֵ֥ת הָאָֽרֶץ׃
וְהָאָ֗רֶץ הָיְתָ֥ה תֹ֙הוּ֙ וָבֹ֔הוּ
Bereshit bara Elohim ‘et haShamayim ve’Et ha’Aretz. Ve ha’Aretz hayeTah Tohu vaVohu,
Dalam tradisi-tradisi Yahudi kuno dikisahkan bahwa Musa pertama kali melihat huruf-huruf Ibrani Kitab Torah ditunjukkan kepadanya di atas Gunung Sinai dalam bentuk deretan abjad yang bersambungan, tanpa spasi di antara huruf-hurufnya, terbentuk dari huruf-huruf api berwarna hitam. Di latar belakang sekeliling huruf-huruf api hitam ini terdapat api putih. Dikisahkan bahwa Musa menuliskan huruf-huruf Ilahi yang ditunjukkan kepadanya ini satu per satu, huruf demi huruf, dari 5 Kitab Torah sementara ia mencatat perintah-perintah Elohim kepada bangsa Israel.
Dalam eksperimen mereka, para ilmuwan memilih 300 pasangan kata dalam bahasa Ibrani yang secara logika punya makna berkaitan, misalnya: palu dan landasanpohon dan daunlaki-laki dan perempuanZedekia dan Matanyahu (nama asli Zedekia), Chanukkah dan keluarga Hasmon (keluarga Hasmon adalah keluarga imam yang memimpin pemberontakan melawan Kerajaan Yunani-Syria yang keberhasilan mereka dirayakan dengan Hari Raya Chanukkah). Mereka memerintahkan software komputer mencari logika pasangan seperti itu dalam teks Kitab Kejadian (Bereshit).
Misalkan bila komputer sudah menemukan huruf pertama dari kata “palu” (dalam bahasa Ibrani), ia akan mencari huruf kedua dengan interval 2 spasi di antara seluruh teks Kitab Kejadian. Jika komputer tidak menemukan huruf kedua dari kata “palu” dalam interval 2 spasi, maka ia akan mencarinya dengan interval 3 spasi, dan demikian seterusnya.
Misalkan komputer menemukan huruf kedua dari kata “palu” pada interval 12 spasi, maka ia akan mencari huruf ketiga dalam interval 12 spasi lagi, dan seterusnya dari keseluruhan huruf Ibrani yang berjumlah 78.064 dari Kitab Kejadian.
Karena komputer dapat menghitung berjuta-juta kalkulasi per detik, para ilmuwan dapat memeriksa, misalnya setiap huruf ke-4, ke-5, ke-7, dan sebagainya dengan cepat. Komputer dapat memeriksa setiap kombinasi dari jutaan kemungkinan yang dapat dicoba untuk menemukan kata-kata yang telah disandikan dalam Torah, yang tidak mungkin ditemukan manusia dengan cara menghitung manual, termasuk nama-nama tempat dan tokoh dunia terkenal seperti Hitler, Berlin, Sadat.
Setelah komputer meneliti seluruh teks Kitab Kejadian dengan menggunakan 300 pasangan kata Ibrani tersebut, para peneliti menjadi takjub ketika menemukan bahwa setiap pasangan kata tersebut ternyata ada di dalam Kitab Kejadian dan letaknya berdekatan satu dengan yang lainnya. Sebagai ahli statistik dan matematika, mereka menjadi terkejut karena mereka tahu bahwa membuat pola yang sedemikian rumit di bawah suatu permukaan teks kuno, misalnya Kitab Kejadian (Bereshit) yang mengisahkan Penciptaan dan sejarah mula-mula bangsa Yahudi, adalah suatu pekerjaan yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia mana pun di dunia.
Setelah menghitung kemungkinan-kemungkinan terjadinya fenomena ini semata-mata karena kebetulan, mereka mempublikasikan kalkulasi mereka dalam majalah ilmu pengetahuan matematika. Kemungkinan 300 pasangan kata Ibrani ini secara kebetulan ada di dalam teks Kitab Kejadian adalah 1 banding 50 kuadriliun, atau 1 kemungkinan dari 50 ribu trilyun.
Secara umum, majalah ilmiah menganggap hasil eksperimen dianggap memiliki petunjuk penting jika melampaui kemungkinan 1 banding 20 saja.

Kemungkinan Masa Depan

Para ilmuwan menemukan bahwa banyak dari kata-kata yang disandikan dalam Torah berbicara tentang kejadian-kejadian yang akan datang dan tokoh-tokoh yang pernah hidup dalam sejarah manusia dari zaman purbakala hingga sekarang.
Dalam Kejadian 1:1, para ilmuwan menemukan bahwa menghitung maju 49 huruf dari huruf pertama (ת) “tav” dari kata (תורה) “Torah“, mereka menemukan huruf kedua dari kata itu. Huruf “tav” pertama ditemukan pada kata (בְּרֵאשִׁ֖ית) “bereshit” (pada mulanya). Setelah melompati 49 huruf berikutnya, mereka menemukan huruf ketiga dari kata “Torah“. Secara menakjubkan, kata “Torah” dapat dieja dengan menggunakan setiap huruf ke-50 dari teks itu.
bible_code_in_genesis_11-4
Kejadian 1:1-4. Biblia Hebraica dari edisi Kittel’s (BHK) 1909. Empat huruf, dengan interval 50 huruf terpisah, dimulai dari huruf ‘tav’ pada ayat pertama, membentuk kata (תורה) “Torah“.
Selanjutnya, mereka menemukan bahwa ternyata ayat pembukaan kitab ke-2 dari Torah, Kitab Keluaran (Shemot), juga mengandung kata “Torah” yang dapat dieja pada interval 50 huruf, dimulai dengan huruf (ת) “tav” pertama yang ditemukan pada permulaan ayat pertama pada kata (וְאֵ֗לֶּה שְׁמוֹת֙) “Ve’eleh shemot” (inilah nama-nama).
bible_code_in_exodus_11-6
Keluaran 1:1-6. Biblia Hebraica dari edisi Kittel’s (BHK) 1909. Empat huruf, dengan interval 50 huruf terpisah, dimulai dari huruf ‘tav’ pada ayat pertama, membentuk kata (תורה) “Torah“.
Namun ketika memeriksa ayat-ayat pembukaan kitab ke-3 dari Torah, Kitab Imamat (Vayikra), mereka tidak menemukan kata “Torah” disandikan di dalamnya. Tapi mereka menemukan kata “YHWH” dapat dieja jika mereka melompat setiap huruf ke-8, dimulai dari huruf (י) “yod” pertama yang ditemukan dalam ayat pertama Kitab Imamat, dalam kata (וַיִּקְרָ֖א אֶל־ מֹשֶׁ֑ה) “‘vaiyikRa ‘el Mosheh” (memanggil kepada Musa). Dengan melompati setiap 8 huruf, dapat dieja (יהוה) “YHWH” (yod he vav/waw he).
Ketika memeriksa ayat-ayat pertama dari kitab ke-4 dan ke-5 dari Torah, yakni Kitab Bilangan (Bamidbar) dan Kitab Ulangan (Devarim), para ilmuwan kembali menemukan kata (תורה) “Torah” disandikan. Dalam Kitab Bilangan, kata “Torah” dieja dalam urutan huruf terbalik dengan menggunakan interval 50 huruf. Dalam Kitab Ulangan, kata “Torah” juga ditemukan, dieja dalam urutan terbalik, huruf-huruf tersebut muncul dalam interval 49 huruf yang dimulai pada ayat ke-5 dari kitab tersebut.
torah-yhwh
TORAH selalu mengarah kepada YHWH
Menurut perhitungan ahli matematika, kemungkinan kata “Torah” disandikan secara kebetulan belaka dalam ayat-ayat pembukaan kelima kitab pertama Alkitab adalah 1 banding 3 juta. Angka 50 adalah angka signifikan dalam Torah, sebagai contoh Elohim memerintahkan bangsa Israel membebaskan budak-budaknya pada tahun ke-50 atau tahun Yobel. Torah diberikan di Gunung Sinai tepat 50 hari sesudah mereka keluar dari Mesir. Roh Kudus turun pada hari ke-50 sesudah Yeshua bangkit dari kematian.
Kata-kata yang disandikan ini terjalin dalam pola-pola yang rumit dengan interval berjarak sama di dalam teks Torah, serta dapat dibaca dengan cara menghitung maju atau mundur. Para ilmuwan menyadari bahwa huruf-huruf yang disandikan ini membentuk kata-kata dan hubungan yang sedemikian kompleks dengan suatu rancangan supernatural, sehingga sangatlah mustahil bahwa pola-pola ini tercipta secara kebetulan.
Dalam Kejadian pasal 2, yang mengisahkan tentang taman Eden, para ilmuwan menemukan 25 nama pohon yang berbeda-beda disandikan dalam teks dari satu perikop ini.
Dimulai dengan ayat Kejadian 1:29 (ILT3) Lalu Elohim berfirman, “Lihatlah, Aku telah memberikan kepadamu segala tumbuhan yang mengandung benih yang ada di seluruh muka bumi, dan segala pohon yang padanya ada buah pohon yang mengandung benih, itu akan menjadi makanan bagimu.
Hingga diakhiri pada ayat…
Kejadian 2:9 (ILT3) Dan YAHWEH, Elohim, menumbuhkan dari tanah segala pohon yang disukai untuk penglihatan dan baik untuk makanan, juga pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu serta pohon pengetahuan baik dan jahat.
Pohon-pohon yang disandikan dalam bagian ini antara lain:
Tamariska” (interval 2), “Tarbantin” (interval -2), “Belukar atau hutan lebat” (interval -3), “Limau” (interval -3), “Akasia” (interval -3), “Almond atau badam” (interval 5), “Gandum” (interval 5), “Pohon kurma” (interval 5), “Cedar” (interval -5), “Pohon gaharu” (interval 6), “Anggur” (interval -6), “Semak duri” (interval 7), “Cassia” (interval 7), “Delima” (interval 8), “Pohon gofir atau cemara” (interval 8), “Semak belukar” [Crataegus] (interval 9), “Zaitun” (interval -9), “Kacang kenari” (interval 13), “Hazel atau kemiri” (interval -13), “Ara” (interval 14), “Pohon Willow” (interval -15), “Oak atau ek” (interval 17), “Tanaman anggur” (interval -18), “Jelai” (interval -28), “Chesnut “(interval 44), “Poplar” (interval -85).
Teori probabilitas menyatakan bahwa kemungkinan munculnya nama-nama pohon ini disandikan di dalam Kejadian pasal 2 terjadi secara kebetulan adalah 1 banding 100 ribu kesempatan.
Ribuan pola dan sandi-sandi yang terperinci dan akurat seperti ini ditemukan tersimpan di dalam teks Kitab Suci Ibrani purbakala. Sesudah mengadakan analisis statistik mendalam, para ahli matematika menyimpulkan bahwa pola dari kata-kata yang disandikan ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan ataupun ditulis oleh seorang manusia dengan sengaja. Kesimpulannya: hanya Kecerdasan Ilahi yang dapat memerintahkan Musa menuliskan teks-teks akurat yang berisi sandi-sandi yang sedemikian kompleks ini ribuan tahun yang lalu.

Nubuat di Dalam Bible Code

Para ilmuwan menemukan bahwa kata-kata yang disandikan dalam teks Kitab Torah mengungkapkan kejadian-kejadian dan tokoh-tokoh yang hidup ribuan tahun sesudah Musa menuliskan teks ini.
Nama “Zedekia“, raja Yehuda terakhir yang memerintah tahun 587 SM, dan “Matanyahu” yang merupakan nama asli Raja Zedekia sebelum menjadi raja (2 Raja 24:17) ditemukan berdekatan.
2Rj 24:17 Kemudian raja Babilon mengangkat Mattanya (Ibrani: mattanyahu), pamannya, memerintah menggantikan dia, dan dia mengganti namanya menjadi Zedekia.
Kata “Chanukkah“, yaitu Hari Raya Terang selama 8 hari yang diperingati dengan penyalaan Menorah sebagai peringatan Pentahbisan Bait Suci sesudah dicemarkan oleh “antikristus” Antiochus IV Ephiphanes tahun 165 M, disandikan bersamaan dengan “keluarga Hasmon” yang merupakan nama keluarga pejuang yang dipimpin Yudas Macabbeus, yang mengadakan pemberontakan dan mengalahkan pasukan Kerajaan Yunani-Syria pimpinan Antiochus IV Ephiphanes.
Bagaimana penulis Kitab Kejadian bisa tahu terlebih dahulu tentang Raja Zedekia, Matanyahu, Chanukkah, dan Hasmon, bila Kitab Kejadian ditulis berabad-abad sebelum peristwa-peristiwa ini terjadi?

Revolusi Perancis, Adolf Hitler dan Anwar Sadat dalam Nubuat Bible Code

Sandi-sandi dalam teks Torah ternyata juga menubuatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi baru-baru saja.
Nama almarhum mantan Presiden Mesir “Anwar Sadat” disandikan berdekatan dengan nama pemimpin tim pembunuhan, “Chaled Islambuli,” dari gerakan Ikhwanul Muslimin, berikut tanggal dan tahun pembunuhan, “8 Tishri” atau “6 Oktober 1981“, serta kata-kata “Chaled akan menembak Sadat“, “dia akan membunuh“, “presiden“, “tembakan“, “ditembak“, dan “parade militer“. Presiden Anwar Sadat ditembak pada saat sedang memeriksa barisan militer dalam parade militer 1981.
Dalam Kitab Ulangan 10:17-22, ditemukan sandi untuk “Hitler” (interval 22 huruf) dan “Nazi“. Para ahli secara mengejutkan juga menemukan frase kata “b’yam marah Auschwitz“, yang artinya “dalam lautan kepahitan Auschwitz”, kamp pembantaian bangsa Yahudi. Meloncat 13 huruf, dalam interval 22 huruf dari kiri ke kanan, para ahli matematika menemukan nama “Hitler“, musuh besar bangsa Yahudi. Di dekatnya muncul kata “Belsen” dan “Auschwitz“, nama-nama kamp konsentrasi Nazi, dan nama ibu kota pemerintahan Hitler, “Berlin.”
Dalam Ulangan 33:16 ditemukan pesan tersembunyi tentang malapetaka Nazi. Dengan interval 206 huruf, para ahli menemukan frase kata “Melek Natzim“, yang artinya “Raja Nazi”. Di dekatnya, ditemukan frase kata “kemi bait rah“, yang artinya “suatu rumah kejahatan bangkit”.
Dalam Ulangan 32:52 dengan interval 670 huruf, ditemukan nama “Aik’man“, nama Ibrani untuk Adolf Eichmann, pejabat Nazi yang merancang “Solusi Akhir“, sistem kamp-kamp konsentrasi untuk membantai orang-orang Yahudi.
Dalam Ulangan 33:12, para peneliti menemukan disandikan di dalamnya, dengan interval 22 huruf, ungkapan Ibrani yang menggambarkan betapa besarnya penderitaan orang-orang Yahudi yang mengalami penganiayaan ini, “re’tzach alm“, artinya “suatu bangsa berteriak: pembunuhan, pembantaian”.
Kata “holocaust” (pembantaian), ditemukan dalam Ulangan 10:20 dengan interval 13 huruf. Frase kata “krematorium untuk putra-putraku” ditemukan dalam Ulangan 31:28 dengan interval 134 huruf. Kata “Polandia” ditemukan dalam Ulangan 32:22 dengan interval mundur 107 huruf. Kata “wabah” ditemukan Ulangan 32:32 dengan interval mundur 134 huruf. Gelar untuk Hitler, “Fuhrer” disandikan di dalam Ulangan 32:50 dengan interval 5 huruf. Kata “genosida” yang dijalankan oleh Nazi Jerman, ditemukan dalam Ulangan 33:21 dengan interval mundur 22 huruf. Bahkan buku karangan Hitler yang terkenal itu, “Mein Kampf“, disandikan di dalam Kitab Bilangan 22:1 dengan interval 9832 huruf.
Dalam Kejadian 39 sampai 41, para ahli menemukan kata-kata dan frase-frase kata yang berhubungan dengan Revolusi Perancis. Kata-kata ini terletak berdekatan dalam satu kumpulan: “Mapecha haSarfatit” (Revolusi Perancis dalam bahasa Ibrani), “Louis” (nama Raja Perancis saat itu), “Beit Bourbon” yang artinya Rumah/istana Bourbon, dinasti kerajaan Louis, “haMarseilles” (lagu kebangsaan Perancis), “Bastilia” (penjara Bastille tempat penyiksaan para tahanan politik anti kerajaan). Fenomena lain yang menakjubkan adalah, pasal Kejadian 39 sampai 41 ini mengisahkan ketika Yusuf dipenjara di Mesir. Kata “Bastilia” disandikan dalam kalimat Kejadian 39:20 yang menjelaskan tentang “tempat mengurung para tahanan.”
Kejadian 39:20 (ILT) Kemudian majikan Yusuf menangkapnya dan menyerahkannya ke rumah bundar, tempat para tahanan raja dikurung; dan dia berada di sana, di dalam rumah bundar itu.

Pengujian Terhadap Bible Code

Beberapa ilmuwan matematika terkemuka dunia juga melakukan eksperimen pengujian terhadap fenomena sandi-sandi teks Torah ini. Dalam Kejadian 38 dikisahkan tentang riwayat Yehuda yang kawin dengan menantunya sendiri, Tamar, dan memperanakkan anak kembar, Perez dan Zerach. Perez adalah nenek moyang Boaz, yang mengawini Ruth, dan melahirkan Obed, ayah Yishai, ayah Raja Daud. Masing-masing kelima nama Ibrani nenek moyang Raja Daud ini ditemukan sebagai sandi huruf-huruf yang dapat dieja dengan interval 49 huruf, disembunyikan dalam teks Kejadian 38, secara berurutan dan kronologis seperti yang tercantum dalam silsilah Alkitab. Para ahli statistik menghitung bahwa probabilitas 5 nama ini secara kebetulan ditemukan dalam bagian Alkitab dalam urutan yang tepat dan kronologis, adalah 1 banding 800 ribu.
Mereka juga menguji teks Kejadian 28 yang mengisahkan tentang mimpi Yakub di Gunung Moria, Beit El, tentang suatu tangga yang ujungnya sampai ke surga. Para ahli menemukan kata-kata kunci “Beit El” (Rumah Elohim) dan “Torah“, dieja dalam sandi dengan interval 26 huruf dalam suatu deret berantai yang terdiri dari 9 huruf Ibrani. Dua kata penting ini muncul secara bersamaan dalam satu rangkaian dalam satu ayat Alkitab yang berbunyi “ini tidak lain dari rumah Elohim, ini pintu gerbang Surga”. Menurut perhitungan para ahli matematika, munculnya 2 kata kunci ini secara kebetulan tepat di dalam ayat tentang mimpi Yakub yang berbicara tentang “Rumah Elohim”, memiliki tingkat probabilitas 1 banding 17 milyar.
Dalam Kitab Imamat 1, yang berbicara tentang hukum-hukum Elohim tentang keimaman Harun sebagai Imam Besar, para ahli menemukan nama Harun dalam bahasa Ibrani (Aharon) disandikan sebanyak 25 kali dalam pasal ini (tidak termasuk 4 kali nama Aharon muncul di permukaan teks). Probabilitas peristiwa ini terjadi secara kebetulan adalah 1 banding 400 ribu.
Tahun 1994, dalam karya tulis lanjutan, tim peneliti merilis eksperimen mereka mencari pasangan kata-kata yang terdapat dalam bentuk sandi-sandi yang berhubungan dengan nama-nama 34 tokoh-tokoh besar rabbi Yahudi, tanggal kelahiran dan kematian mereka (dalam kalender Ibrani). Para ahli memilih secara acak 34 nama tokoh ini, berikut tanggal kelahiran dan kematian mereka, diambil dari buku Encyclopedia of Great Men in Israel. Selanjutnya mereka memerintahkan komputer untuk mencari dalam teks Kitab Torah, pasangan 34 nama tokoh Yahudi ini beserta tanggal kelahiran dan kematian mereka. Tanpa diduga-duga, program komputer itu menemukan ke-34 nama rabbi besar ini, di dalam Kitab Kejadian, berpasangan dengan tanggal-tanggal kelahiran dan kematian mereka dalam lokasi yang berdekatan. Menurut perhitungan para ahli matematika, probabilitas nama-nama dan tanggal-tanggal dari ke-34 orang ini muncul secara kebetulan di dalam teks Kitab Kejadian, adalah 1 banding 775 juta.
Hal ini menimbulkan kecurigaan dari para sarjana yang tergabung dalam Statistical Science Journal, yang kemudian menuntut para ilmuwan yang merilis jurnal sebelumnya menjalankan kembali program tes komputer dengan sampel tahap dua, yakni atas 32 nama rabbi besar Yahudi lainnya, yang terdapat dalam ensiklopedia itu. Tim penilai yang skeptis ini menjadi takjub ketika mereka mendapati bahwa hasil-hasil tes tahap dua ini sama suksesnya. Kesimpulan dari dua hasil pengujian ini menunjukkan bahwa nama-nama dan tanggal kelahiran dan kematian 66 tokoh rabbi besar Yahudi ini disandikan dalam jarak berdekatan di dalam teks Kitab Kejadian.
Dr. Jeffrey Satinover, dalam majalah Bible Review, Oktober 1995 melaporkan bahwa kemungkinan statistik nama 66 orang tokoh rabbi besar Yahudi ini secara kebetulan muncul secara bersamaan dengan tanggal kelahiran dan kematian mereka di dalam sandi interval huruf, di dalam teks purbakala seperti Kitab Kejadian, adalah lebih kecil dari 1 banding 2,5 milyar.
Profesor Harold Gans, peneliti senior sandi-sandi intelijen pemerintah asing bagi pemerintah Amerika, matematikawan senior di National Security Agency (NSA) Amerika, telah memberikan peneguhan resmi bahwa sandi-sandi teks Torah ini benar-benar nyata. Harold Gans memiliki kemampuan teknis untuk menguji sendiri pernyataan-pernyataan dan data-data tersebut. Tahun 1989 dia menciptakan program komputer orisinil yang kompleks pada komputernya untuk meneliti data Profesor Doron Witztum, ilmuwan Bible Code yang mempublikasikan eksistensi sandi-sandi teks Torah ini sejak pertama kali.
Sembilan belas hari dan sembilan belas malam (440 jam), Gans membiarkan program komputernya menguji-coba dan memeriksa semua kombinasi dan variasi yang mungkin terbentuk dari keseluruhan 78.064 huruf Ibrani Kitab Kejadian. Program komputer Dr. Gans meneliti ratusan ribu kombinasi huruf yang mungkin ditemukan dalam berbagai interval spasi. Di luar dugaan, penelitian Dr. Harold Gans justru menemukan bahwa di dalam teks Kitab Kejadian, terdapat sandi-sandi nama-nama kota tempat kelahiran 66 tokoh rabbi besar Yahudi ini. Profesor Witztum membuat tulisan ilmiah dan mengolah data baru ini, dan membuat kesimpulan yang membuktikan bahwa kemungkinan hal ini terjadi secara kebetulan adalah 1 banding 250 juta.
Dengan melihat semua hasil-hasil ini, keseluruhan 8 orang juri yang memeriksa Bible Code, yang semula adalah orang-orang skeptis, sesudah penelitian selama 6 tahun, akhirnya menjadi percaya akan keberadaan dan isi sandi-sandi Alkitab ini.

Penemuan-penemuan Besar Bible Code Lainnya

Hal-hal yang berhubungan dengan peristiwa Perang Teluk juga disandikan dalam Kitab Kejadian. Dalam Kejadian 8:12, dengan interval 6 huruf, para ahli menemukan nama “Saddam“. Dalam Kejadian 19:1,2 mereka menemukan kata “Scud-B” dan “milik Russia“. Dalam pasal 19 Kitab Kejadian, ditemukan frase kata “mereka menutup pintu“, yang mengacu kepada orang-orang Yahudi yang masuk ke tempat persembunyian ketika terjadinya ancaman senjata kimia pada Perang Teluk. Dalam Kejadian 19:29, ditemukan ungkapan “peluru kendali akan menggentarkan” yang dieja dalam interval 2 huruf. Frase kata ini diikuti “3 Shevat“, yang merupakan tanggal ketika pertama kalinya peluru-peluru kendali Scud milik Saddam Hussein ditembakkan ke Israel. Dalam Kejadian 29:2, nama “Amerika” (Amriyqah) ditemukan dalam interval 100 huruf, dimulai dari huruf “aleph” pertama dalam ayat tersebut. Dalam pasal yang sama juga ditemukan frase “di Iraq” dan “di Arab Saudi” dalam interval yang sama. Selain itu juga ditemukan nama jenderal pemimpin koalisi, Norman “Schwarzkopf” dan presiden AS saat itu “George Bush“. Dalam Kitab Bilangan, ditemukan nama kantor berita yang menyiarkan Perang Teluk, “CNN“, disandikan bersama dengan “Peter“, “Arnett“, nama wartawan terkenal CNN yang menyiarkan berita dari Baghdad selama Perang Teluk, ditemukan dalam Bilangan 36:5, dengan interval 2 huruf.

Pembunuhan Yitzhak Rabin

Dr. Moshe Katz, seorang sarjana Israel ahli Bible Code, dalam bukunya Computorah – Hidden Codes in the Torah, menemukan nama-nama “Rabin” dan “Arafat” dalam Kejadian 32:23-26. Frase kata yang ditemukan disandikan di situ adalah “Arafat – menjabat tangan – (milik) Rabin.” Kata “Arafat” dieja dalam interval 12 huruf bersama-sama frase “menjabat tangan“. Kata-kata “(milik) Rabin” muncul dalam Kejadian 32:23 dengan interval 8 huruf. Dalam pasal yang sama, Kejadian 32:19, dalam interval 195 huruf, ditemukan frase “bukan perdamaian sejati“. Nama “Rabin” juga ditemukan dalam bagian lain dari Torah, berdekatan dengan frase kata “putra sulung“, “kepala” dan “Israel“. Yitzhak Rabin adalah perdana menteri pertama yang dilahirkan di Israel.
Fenomena Bible Code menjadi terkenal karena peristiwa pembunuhan mantan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin, disandikan di dalam teks Torah. Michael Drosnin, penulis buku best seller “The Bible Code”, adalah reporter yang memberitahukan kepada Rabin mengenai ancaman pembunuhan yang ditemukan ahli matematika, Profesor Eliyahu Rips, di dalam Bible Code.
Ancaman pembunuhan Rabin dia ceritakan kepada reporter Michael Drosnin, yang kemudian pergi memberitahukan kepada Rabin mengenai ancaman ini. Dalam teks Torah ditemukan nama “Yitzhak Rabin” dan menyilangnya ada frase kata “pembunuh yang akan membunuh“. Nama Yitzhak Rabin ditemukan dalam Ulangan 2:33, dengan interval 4.772 huruf.
Dari kutipan buku The Bible Code, Michael Drosnin menuliskan:
Pada tanggal 1 September 1994, saya terbang ke Israel dan di Yerusalem bertemu dengan seorang teman dekat Perdana Menteri Yitzhak Rabin, yaitu penyair Chaim Guri. Saya memberikan kepadanya sepucuk surat yang seketika disampaikannya kepada Perdana Menteri.
“Seorang ahli matematika Israel telah menemukan satu sandi tersembunyi dalam Alkitab yang rupanya mengungkapkan perincian peristiwa-peristiwa yang terjadi beribu-ribu tahun setelah Alkitab ditulis,” surat saya kepada Rabin menyatakan.
“Alasan mengapa saya mengatakan kepada Anda tentang hal ini adalah karena satu-satunya kesempatan ketika nama Anda – Yitzhak Rabin – diberikan sandinya dalam Alkitab, kata ‘pembunuh yang akan membunuh’ menyilang nama Anda.”
Pada tanggal 4 November 1995, datanglah penggenapan yang mengerikan, tembakan di punggung Rabin oleh seorang laki-laki yang berkeyakinan bahwa dia mengemban misi dari Elohim, pembunuhan yang sudah diungkapkan sandinya di dalam Torah tiga ribu tahun yang lalu.
PM Yitzhak Rabin dalam pidato sebelumnya mengatakan, “Aku akan merobohkan pemukiman-pemukiman demi perdamaian. Aku tidak beranggapan kita harus melihat kepada Alkitab sebagai peta Negara Israel.” (Pidato Hari Kemerdekaan, 1994)
Hal ini diulanginya kembali dalam pidato ketika pertemuan Oslo, “Alkitab bukanlah sertifikat tanah Israel.” (Perjanjian Perdamaian Oslo, 5 Oktober, 1995)
30 hari kemudian, dia dibunuh, 4 November 1995.
Setiap tahun, orang-orang Yahudi membaca keseluruhan Torah, atau Kitab-kitab Musa. Ada perikop-perikop khusus yang harus dibaca di synagog setiap hari Shabbat. Minggu ketika Rabin dibunuh, pembacaan Torah berasal dari Kejadian 15. Khususnya, Kejadian 15:17-18 (ILT) Dan terjadilah, matahari telah terbenam dan hari telah menjadi gelap, dan tampaklah sebuah perapian yang berasap dan sebuah suluh yang berapi melintas di antara potongan-potongan daging itu. 18. Pada hari itulah YAHWEH telah membuat sebuah perjanjian dengan Abram, dengan berfirman, “Aku telah memberikan negeri ini kepada keturunanmu, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat.”
Karena Rabin secara terbuka menyatakan bahwa dia bukanlah orang religius dan bahwa tanah yang diberikan YAHWEH kepada Abraham dalam Kejadian 15:18 tidak ada signifikansinya hari-hari ini di dunia, dia tidaklah disukai di kalangan rabbi-rabbi konservatif. Segera sesudah pembunuhan itu, para rabbi mulai membicarakan tentang cara pembacaan yang berbeda dari Kejadian 15:17. Mereka menemukan bahwa huruf-huruf yang sama juga dapat dibaca (secara kasar), Api, api yang jahat kepada Rabin, Elohim menetapkan.”
evil-fire-god-decree
Beberapa rabbi mengatakan bahwa kata “api” disebutkan dua kali adalah nubuatan dari dua butir peluru yang menewaskan sang Perdana Menteri.
Sandi-sandi Ibrani kuno ini menunjukkan adanya pengetahuan profetik dari berbagai peristiwa, ribuan tahun sebelum penggenapannya, memberikan bukti absolut bahwa penulisan Alkitab didasarkan pada inspirasi Ilahi dari Elohim itu sendiri.

Nama Yeshua di Dalam Bible Code

Nama Yeshua (Yesus) disandikan dalam sejumlah besar bagian Alkitab Perjanjian Lama dari Kejadian sampai Maleakhi, secara khusus pada bagian-bagian Alkitab yang berisi nubuatan tentang Messias.
Nama Yeshua ditemukan pertama kali di dalam Kitab Kejadian 1:1 “Pada mulanya Elohim menciptakan langit dan bumi.” Dimulai kata pertama dalam Alkitab, (בְּרֵאשִׁ֖ית) “Bereshit” (pada mulanya), nama (ישוע) “Yeshua” ditemukan dalam bentuk sandi, yang dimulai pada huruf kelima dari kata “bereshit“, yakni huruf (י) “yod”. Dengan menghitung maju pada interval 521, dapat terbaca huruf-huruf dari frase kata “Yeshua Yakhol“, yang artinya “Yeshua Sanggup.”
Nama Yeshua disandikan dalam Yesaya 53:10, yang menubuatkan kesengsaraan-Nya di atas kayu salib:
Yesaya 53:10 (AYT) Akan tetapi, YAHWEH berkehendak menghancurkan dia, menempatkan dia dalam kesengsaraan. Ketika ia menyerahkan dirinya sebagai kurban penebus salah, ia akan melihat keturunannya dan memperpanjang hari-harinya; dan kehendak YAHWEH akan terlaksana di tangan-Nya.
Dengan menggunakan huruf Ibrani (י) “yod” dari kata (יַאֲרִ֣יךְ) “ya’arik” (memperpanjang), dengan menghitung maju sampai setiap huruf ke-25, akan terbaca frase kata “Yeshua Shmi“, yang artinya “Yeshua adalah Nama-Ku”, tepat persis di dalam ayat yang menubuatkan penderitaan-Nya sampai mati di kayu salib, sebagai kurban penebus salah demi menyelamatkan umat-Nya.
Para ahli matematika telah menghitung kemungkinan kombinasi huruf-huruf “Yeshua Shmi” (Yeshua adalah Nama-Ku) muncul secara kebetulan tepat pada ayat yang menubuatkan penderitaan-Nya ini, probabilitasnya hanya 1 banding 50 ribu trilyun. Dengan kata lain, Yeshua adalah penggenapan nubuat ayat ini, sebagai kurban yang ditetapkan Elohim untuk mati di dalam penderitaan demi menebus umat-Nya dari dosa-dosa mereka.
Dalam Kejadian 3:20-21 dikisahkan Elohim memberikan pakaian kulit binatang kepada Adam dan istrinya. Ini merupakan gambaran profetik bahwa Elohim harus mengurbankan “sesuatu” demi menutupi dosa-dosa Adam dan Hawa, suatu tanda yang bersifat nubuatan akan pengorbanan sempurna yang akan dikerjakan Anak Domba Elohim. Tepat pada ayat Kejadian 3:20, dimulai pada huruf terakhir “he” bila dihitung maju sampai setiap huruf ke-9, akan terbaca kata “Yoshiah“, yang artinya “Dia akan menyelamatkan”. Nama “Yoshiah” ekuivalen dengan (ישוע) “Yeshua“, yang artinya “YAH adalah keselamatan”.
Ini diteguhkan kembali dalam ayat yang sama dari Kejadian 3:21
Kejadian 3:21 (ILT) Dan YAHWEH, Elohim, membuat pakaian dari kulit (Ibrani: kateNot or) untuk manusia itu dan istrinya, dan mengenakannya kepada mereka.
Dimulai dari huruf (ע) “ayin” dari kata (ע֖וֹר) “or” (artinya kulit, bersembunyi), dengan menghitung mundur dengan interval 7 huruf, maka akan terbaca kata (ישוע) “Yeshua“. Ini juga bisa diartikan, penutup (kulit tempat persembunyian) dari dosa-dosa manusia itu adalah Yeshua.
Dalam Zakharia 11:12 tercatat nubuat mengenai harga pengkhianatan terhadap Yeshua, yaitu 30 keping perak.
Zakharia 11:12 (ILT) Dan aku berkata kepada mereka, “Sekiranya baik menurut pandanganmu, berikanlah upahku (Ibrani: se’kari) , tetapi jika tidak, tahanlah!” Maka mereka membayar upahku (Ibrani: se’kari), tiga puluh keping perak.
Upahku” dalam bahasa Ibrani “se’kari“, dimulai dengan huruf (י) “yod” bila dihitung maju sampai setiap huruf ke-24, akan terbaca nama (ישוע) “Yeshua“. Tiga puluh keping perak adalah harga upah yang diterima Yudas demi menjual Yeshua.
Dalam Zakharia 12:10, yang berbicara tentang nubuat ratapan bangsa Israel pada Akhir Zaman ketika pada akhirnya mereka menyadari bahwa Messias yang mereka nanti-nantikan itu ternyata Yeshua haMashiach:
Zakharia 12:10 (ILT) Lalu, ke atas keluarga Daud dan ke atas penduduk Yerusalem, Aku akan mencurahkan roh anugerah dan permohonan. Dan mereka akan memandang kepada-Ku yang telah mereka tikam; mereka akan meratap atasnya, seperti ratapan atas anak tunggal (Ibrani: ha’yachid); dan akan merasa pahit karenanya, seperti merasa pahit karena anak sulung.
Dengan menggunakan huruf (ח) “chet” dari kata (הַיָּחִ֔יד) “ha’yachid” (anak tunggal), bila dihitung maju setiap huruf ke-38, akan terbaca kata “Mashiach“.
Dalam Imamat 21:10-12 tertulis ketika Musa memberikan rincian petunjuk-petunjuk Elohim mengenai peraturan-peraturan keimaman kudus dan kurban-kurban yang harus dipersembahkan bagi dosa-dosa bangsa Israel.
Imamat 21:10 (ILT) Dan imam besar di antara saudara-saudara lelakinya, yang di atas kepalanya telah diurapi minyak urapan, dan yang menahbiskan tangannya untuk mengenakan pakaian, dia tidak akan membiarkan kepalanya dan dia tidak akan mengoyak pakaiannya.
Dimulai dari huruf “he” pertama dari ayat Imamat 21:10 lalu menghitung maju sampai setiap huruf ke-3, huruf-huruf yang dieja sebagai sandi tersebut akan membentuk ungkapan “haim dam Yeshua“, yang artinya “Lihatlah! Darah Yeshua.”
Salah satu nubuatan tentang pengkhianatan kepada Messias tercatat dalam Mazmur 41:8-11.
Mazmur 41:7 (ILT) Semua orang yang membenci aku berbisik bersama menentang aku; mereka bersekongkol melawan aku (Ibrani: yach shevu ra’ah), orang yang jahat kepadaku.
Frase kata Ibrani (יַחְשְׁב֖וּ רָעָ֣ה) “yach shevu ra’ah” (bersekongkol melawan aku), dimulai dengan huruf (י) “yod”, jika dihitung maju sampai setiap huruf ke-2, akan ditemukan nama (ישוע) “Yeshua“. Sandi-sandi nama Yeshua yang tersembunyi ini menunjukkan dengan jelas bahwa mereka yang membenci-Nya bersekongkol untuk melawan Dia.
Nama Yeshua bahkan disandikan di dalam Kitab Rut, nenek moyang Raja Daud, bapa leluhur Yeshua, dimulai pada ayat 1. Dimulai dengan huruf “yod” keempat, dengan menghitung sampai setiap huruf ke-5 dari ayat ini, akan terbaca nama (ישוע) “Yeshua“.
Berabad-abad sebelum kedatangan Messias Yeshua, nabi Yesaya sudah menubuatkan bahwa Dia akan datang sebagai pembebas umat manusia. Ini tertulis dalam Yesaya 61:1-2.
Yesaya 61:1 (ILT) Roh Tuhan YAHWEH ada padaku, karena YAHWEH telah mengurapi aku, untuk memberitakan kabar baik kepada yang lemah. Dia mengutus aku untuk membalut hati yang terluka, untuk memberitakan tahun pembebasan kepada para tawanan, dan kebebasan bagi orang-orang yang terbelenggu.
Dimulai dengan huruf (י) “yod” dari frase (ר֛וּחַ אֲדֹנָ֥י יְהוִ֖ה) “Ruach Adonai YHWH” (Roh Tuhan YAHWEH), dengan menghitung setiap huruf ke-9, akan ditemukan ejaan kata (ישוע) “Yeshua“. Kata “Oshiyah“, yang artinya “Aku akan menyelamatkan”, juga disandikan pada ayat ke-2 dengan hitungan setiap huruf ke-3. Kata “Oshiyah” merupakan variasi dari nama “Yeshua” (YAH adalah keselamatan).
Dalam Nubuat Besar tentang 70 Minggu Daniel yang tertulis dalam Daniel 9:25-27, telah menimbulkan banyak perdebatan mengenai siapakah Messias yang disingkirkan itu:
Daniel 9:26 (ILT) Dan sesudah enam puluh dua pekan, Messias akan disingkirkan, tetapi tidak ada kesalahan apa pun pada-Nya. Dan bangsa dari seorang penguasa yang datang, akan memusnahkan kota dan tempat kudus itu. Tetapi ajalnya dengan air bah; dan kehancuran ditetapkan, hingga pada akhirnya akan terjadi perang.
Ada para penafsir yang berpendapat bahwa Messias itu adalah Hizkia, atau Imam Besar Onias atau seseorang yang lain lagi. Sandi Alkitab menunjukkan dengan tepat, bahwa ayat di atas ini sesungguhnya merupakan nubuat dari nabi Daniel tentang kedatangan dan kematian Messias Yeshua. Nama (ישוע) “Yeshua” ditemukan di dalam teks Kitab Daniel, disandikan mulai huruf (י) “yod” dari frase kata (וְהָעִ֨יר) “v’ha’ iry” (kota), dengan cara menghitung maju setiap huruf ke-26.
Salah satu yang sangat spektakuler adalah Kitab Yesaya pasal 53, pasal yang secara khusus menubuatkan akan Hamba YAHWEH yang menderita. Di dalam pasal ini disandikan begitu banyak hal-hal yang berhubungan dengan Yeshua haMashiach (Yesus Kristus), pelayanan-Nya dan penderitaan hingga kematian-Nya di bumi. Dalam pasal ini tersembunyi kata-kata yang disandikan antara lain “Yeshua adalah Nama-Ku“, “Tanda Tangan-Nya“, “Mashiach“, “Orang Nazareth“, “Galilea“, “Shiloh” (gelar Yeshua), “Farisi“, “Orang-orang Lewi“, “Kayafas“, “Annas“, “Paskah“, “Herodes“, “Kaisar yang fasik itu musnah“, “Kota Roma yang jahat“, “Biarlah Dia disalibkan“, “Moriah” (Golgotha), “Salib“, “Tikam/tusuk“, “Dari Anak Domba Pendamaian“, “Roti“, “Anggur“, “Obed“, “Isai“, “Benih“, “Air“, “Yunus“, “Murid-murid meratap“, “Petrus“, “Matius“, “Yohanes“, “Andreas“, “Filipus“, “Thomas“, “Yakobus“, “Yakub“, “Simon“, “Thaddeus“, “Matias“, “Maria“, “Salome“, “Yusuf.”
Para ahli menemukan frekuensi munculnya nama “Yeshua” di dalam Bible Code, dengan interval <100 huruf adalah sebanyak 5.538 kali di dalam Perjanjian Lama Bahasa Ibrani, dengan 2.919 interval maju (136 kali tanpa spasi), dan 2.619 interval mundur.
Jumlah ini hanya meliputi nama “Yeshua” di dalam interval <100 huruf. Para ahli belum menghitung jumlah nama “Yeshua” yang disandikan di dalam Torah dengan interval >100 huruf.
Ini semua membuktikan kebenaran dari apa yang dikatakan Tuhan Yeshua, “Selidikilah Kitab-kitab Suci… Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku” (Yohanes 5:39).
“Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku” (Mazmur 40:7)

Kitab Yang Termeterai Hingga Akhir Zaman

Pernyataan hikmat dan inspirasi Elohim yang tidak ada bandingannya kepada kita yang hidup dalam Hari-hari Akhir ini mengingatkan akan nubuat yang disampaikan malaikat kepada Daniel:
Daniel 12:4,10 (ILT) Tetapi engkau, hai Daniel, sembunyikanlah segala firman itu dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada Akhir Zaman10. Banyak orang akan dibersihkan dan disucikan dan dimurnikan. Namun, orang-orang jahat akan berbuat jahat. Dan tidak seorang pun dari orang jahat itu akan memahaminya, tetapi orang yang bijaksana akan memahaminya.
Sesungguhnya penemuan sandi-sandi yang menyatakan nama Anak Elohim, Yeshua, yang tersimpan dalam teks Alkitab selama lebih dari tiga ribu tahun, merupakan penggenapan nubuat yang disampaikan oleh malaikat itu kepada Daniel.
Pengetahuan tentang Alkitab, sandi-sandi yang tersembunyi di dalamnya, dan nubuat-nubuat Ilahi yang dinyatakannya meningkat drastis akhir-akhir ini sementara kita menantikan kedatangan Messias Yeshua untuk mendirikan Kerajaan-Nya di bumi.
Sampai hari ini, sandi-sandi Ibrani ini terus memberikan kepada kita pengungkapan-pengungkapan baru akan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi dalam hari-hari ini, yang menjadi bukti absolut, bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah dituliskan YAHWEH Elohim di dalam Alkitab.

Hari YAHWEH

Tanpa perlu dipertanyakan lagi, Bible Code juga menyebutkan tentang “Akhir Zaman“, “Perang Dunia“, “bencana atom“, “terorisme“, “perang dengan pisau“, “senjata atom“, “Harmageddon“, “gempa bumi besar“, “keruntuhan ekonomi“, “asteroid“, “komet“, “benda seperti bintang“.
Senjata atom“, “Perang Dunia” disandikan dalam Yesaya 29, pasal yang berbicara tentang kehancuran Ariel (Yerusalem), dan menggambarkan dengan sangat detail akan “bencana ledakan bom atom.”
Yesaya 29:1-7 (ILT) Celaka bagi Ariel, hai Ariel, kota tempat Daud berkemah. Tambahkanlah tahun demi tahun, biarlah perayaan-perayaan silih berganti. 3. Dan Aku akan berkemah di sekelilingmu dan mengepung di atas parit-paritmu, dan Aku akan mendirikan kubu-kubu terhadapmu. 4. Maka engkau akan direndahkan, engkau akan berbicara dari dalam tanah, dan perkataanmu akan dianggap rendah dari dalam debu, dan suaramu akan keluar dari dalam tanah seperti seorang ahli nujum, dan perkataanmu akan berbisik dari dalam debu. 5. Dan pasukan lawanmu akan menjadi seperti debu halus, dan pasukan yang mengerikan akan berlalu seperti jerami, dan hal itu akan terjadi dengan tiba-tiba, seketika6. Engkau akan dilawat oleh YAHWEH Tsebaot dengan kilat dan gempa bumi dan suara gemuruhputing beliung dan badai, dan kobaran api yang menghanguskan7. Dan pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan Ariel, dan semua yang memeranginya dan kubu-kubunya dan yang mendesak kepadanya, akan menjadi seperti sebuah mimpi, suatu penglihatan malam. (Baca Senjata Hari Kiamat: Efek 300 Kiloton Bom Nuklir Bila Diledakkan di Atas Kota Anda)
Apa yang menarik adalah yang disebutkan dalam Kitab Ulangan, yang merupakan kitab terakhir dari Torah (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan). Orang-orang Yahudi menganggap bahwa Torah adalah Alkitab lengkap. Bagi mereka, kitab-kitab selebihnya dari Perjanjian Lama hanyalah sejarah dan penjelasan nubuat. Para rabbi terkemuka Yahudi mengatakan bahwa 3 ayat terakhir dari Kitab Ulangan, dapat dibaca dengan cara yang berbeda:
Ulangan 34:10-12 (ILT) Dan tidak pernah ada nabi seperti Musa yang bangkit di Israel, yang YAHWEH kenal dengan berhadapan muka, 11. berkenaan dengan segala tanda dan keajaiban yang telah YAHWEH utus ia untuk melakukannya di tanah Mesir, kepada Firaun, dan kepada semua hambanya dan terhadap seluruh negerinya, 12. dan berkenaan dengan segala kekuatan tangan dan berkenaan dengan segala ancaman yang dahsyat, yang telah Musa perbuat di mata segenap orang Israel.
Para rabbi besar Yahudi menemukan bahwa bagian terakhir dari Kitab Torah, Ulangan 34:10-12, dengan menggeser pemenggalan spasi-spasi huruf, juga dapat dibaca: “Untuk membinasakan, menghancurkan semuanya Dia mengirimkan pukulan yang sangat kuat, dan bagi setiap orang: kengerian yang dahsyat, api dan gempa bumi.”
Ini penggambaran yang sangat detail tentang Hari-hari Akhir, Perang Gog dan Magog.
Hal lain yang dapat ditemukan tentang Hari YAHWEH (Yom YHWH) adalah dalam kitab Zefanya:
Zefanya 1:14 (ILT) Sudah dekat Hari YAHWEH (Ibrani: Yom YHWH) yang besar itu, sudah dekat dan hampir tiba! Gema suara Hari YAHWEH (Ibrani: Yom YHWH) adalah pahit, orang kuat (Ibrani: gibbor) yang ada di sana pun akan menangis dengan suara keras.
Bagian terakhir dari ayat ini, “orang kuat yang ada di sana pun akan menangis dengan pahit”, menurut para rabbi terkemuka Yahudi juga dapat dibaca: “Orang perkasa itu adalah [orang] Nazareth.”
Tentu saja kita tahu siapa Orang Nazareth itu. Yang menjadikan lebih mengherankan adalah fakta bahwa Nazareth, menurut para ahli Alkitab, belum ada pada zaman nabi Zefanya. Ayat ini jelas-jelas menubuatkan kedatangan Yeshua, orang Nazareth itu, dalam konteks kedatangan-Nya pada Akhir Zaman: pada Hari YAHWEH (Yom YHWH).
Zefanya 1:14 juga dapat dibaca: “Hari YAHWEH yang hebat itu sudah dekat, sudah dekat, dan datang dengan cepat sekali! Dengarlah, suara Hari YAHWEH: Orang perkasa itu adalah [orang] Narazeth.”

Baca:

Hukum Probabilitas Penggenapan Nubuat: 350 Nubuat Alkitab yang Digenapi Yesus Kristus

Referensi:

“Equidistant Letter Seqences in the Book of Genesis,” Journal of the Royal Statistical Society 151:1 (1988), Doron Witztum, Eliyahu Rips and Yoav Rosenberg
“Equidistant Letter Sequences in the Book of Genesis, Journal of the Institute of Mathematical Statistics,” August 1994, D. Witztum, Eliyahu Rips and Yoav Rosenberg
“Torath Hemed,” 1958, Weissmandl, H.M.D.
“Codes in the Torah,” B’OR HaTorah, Number 6, 1987, D. Michaelson
“Divine Authorship? Computer reveals startling word patterns,” Bible Review, October 1995, J.B. Satinover
“Cosmic Codes: Hidden Message From the Edge of Eternity,” Chuck Missler
“Yeshua, The Hebrew Factor,” Yacov Rambsel
“The Bible Code,” Michael Drosnin
“The Signature of God,” Grant Jeffrey
“The Handwritting of God,” Grant Jeffrey