Pesan TUHAN dalam Bible Code Tsunami Indonesia
Bencana Tsunami Selat Sunda yang diakibatkan runtuhnya lereng Gunung Anak Krakatau karena erupsi baru-baru ini yang menewaskan ratusan orang, telah menarik perhatian dunia.
Termasuk pakar Bible Code Internasional, Rabbi Matityahu Glazerson dari Israel, yang sesudah membaca berita tsunami Indonesia tersebut, segera mencari di dalam software Bible Code, apakah peristiwa tersebut disandikan di antara huruf-huruf Torah Ibrani, yang didiktekan YHVH Elohim kepada Musa sekitar 3600 tahun yang lalu. Rabbi Glazerson menemukan serangkaian kode-kode huruf Ibrani berjarak interval yang sama, membentuk kelompok frase-frase kata Ibrani yang saling menyilang satu sama lain, antara lain kata צונמי tsunami, אנדנסיה Indonesia, אסונ ason (tragedi mengerikan), dan איומ ayom (ancaman).
Penemuan Rabbi Glazerson ini dia publikasikan dalam video Youtube yang diunggahnya pada 23 Desember 2018, sehari sesudah peristiwa tsunami, berjudul “TSUNAMI IN INDONESIA IN BIBLE CODE – MATITYAHU GLAZERSON.”
Mengawali videonya, Rabbi Glazerson menunjukkan berita tentang “Tsunami Indonesia Menewaskan Ratusan Orang.” Setidaknya 222 orang tewas dan 843 terluka sesudah tsunami menghantam kota-kota pesisir Indonesia. Tidak ada peringatan gelombang raksasa yang menerjang sewaktu malam, menghancurkan ratusan gedung, menyapu mobil-mobil dan menjebol akar-akar pohon.
Rabbi mengatakan ini peristiwa yang sulit, namun ini mengajarkan kita tentang nubuatan Nabi Zefanya yang secara persis bernubuat tentang kasus seperti ini.
Beralih kepada ayat-ayat dari kitab Zefanya, rabbi membaca dari Zefanya 3:6-9. Beginilah yang difirmankan Tuhan:
Zefanya 3:6 “Aku telah melenyapkan bangsa-bangsa, menara-menara perang mereka telah runtuh. Aku telah menghancurkan jalan-jalan mereka, sehingga tidak ada seorang pun yang melewatinya. Kota-kota mereka telah dihancurkan, sehingga tidak ada seorang manusia pun dan tidak ada satu pun yang tinggal.
Rabbi menjelaskan, “Inilah yang terjadi di Twin Tower (Menara Kembar WTC), dan tsunami yang kita lihat di Youtube, gempa bumi, hurricane; segala sesuatu yang Tuhan perbuat, dan apakah tujuannya?” Rabbi melanjutkan membaca ayat 7:
Zefanya 3:7 Aku telah berkata: Tentulah dia akan takut kepada-Ku dan dia akan menerima perintah, sehingga tempat kediamannya dan semua yang Aku telah memerintahkan kepadanya tidak akan dilenyapkan. Tetapi mereka bangun lebih awal, mereka semakin rusak segala perbuatan mereka.”
“Hal-hal mengerikan yang terjadi bertujuan supaya orang-orang bertobat dan hidup menurut Torah.” kata Rabbi Glazerson. Meskipun mereka bukan orang Yahudi, tetapi orang non-Yahudi pun tetap punya kewajiban berpegang pada hukum moralitas. Maka sesudah Tuhan melihat kerusakan manusia, pelanggaran Torah, maka Tuhan berfirman, “Sebab itu nantikanlah Aku, firman YHVH. Aku telah menunggu kamu, supaya kamu takut kepada-Ku, supaya kamu kembali dan mendengarkan, maka penghukuman tidak akan datang kepadamu,” dan kita akan diampuni. Segala hal yang terjadi adalah akibat kita setiap kali tidak mau mendengarkan. Maka Tuhan berfirman, “Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku, kamu tidak berubah, kamu tidak bertobat, maka tunggulah Aku, firman YHVH.”
Zefanya 3:8 “Sebab itu tunggulah Aku, firman YHVH, pada waktu Aku bangkit menerkam mangsa. Sebab keputusan-Ku adalah untuk mengumpulkan bangsa-bangsa bagi-Ku, untuk menghimpun kerajaan-kerajaan, untuk mencurahkan ke atas mereka geram-Ku, yaitu kepanasan amarah-Ku. Karena dalam api kemurkaan-Ku yang penuh kecemburuan, seluruh bumi akan terbakar hangus.
Rabbi kemudian menjelaskan ayat ini sebagai peristiwa Gog U’Magog, dan kemudian berbicara tentang alephbet Ibrani yang akan digenapi pada zaman Mesias, ketika lidah kudus, bahasa Ibrani itu akan dipulihkan, yang dia jelaskan dalam ayat 9,
Zefanya 3:9 Tetapi sesudah itu, Aku akan mengembalikan kepada bangsa-bangsa bibir yang dibersihkan, supaya mereka semua memanggil kepada Nama YHVH untuk melayani-Nya dengan bahu-membahu.
Selanjutnya Rabbi Glazerson beralih kepada tabel Bible Code yang didapatnya dari huruf-huruf Ibrani di dalam Torah, tentang bencana mengerikan yang telah kita saksikan.
Rabbi Glazerson berkata, “Yang aku cari adalah kombinasi paling baik dari pertemuan kata אנדנסיה Indonesia dan צונמי tsunami.”
Rabbi kemudian menunjukkan kata אנדנסיה Indonesia dalam blok huruf Ibrani warna hitam di tengah-tengah tabel, dari bawah ke atas. Menyilang kata Indonesia, dari sebelah kanan ke kiri dalam blok warna merah mendatar, rabbi menunjukkan kata צונמי tsunami. Dua kombinasi kata ini merupakan pusat dari keseluruhan elemen-elemen yang ditemukan di dalam tabel Bible Code Tsunami Indonesia.
Kemudian untuk menjelaskan suatu macam peristiwa, rabbi mencari tahun terjadinya, dan dia menemukan תשעח 5778. Mengapa bukan 5779 (tahun Ibrani sekarang ini)? Rabbi menjelaskan bahwa seperti yang sudah dia katakan berulang-ulang kali, bila itu muncul, menunjukkan dimulai hitungannya dari penciptaan manusia. Sedangkan kita mendapatkan angka 5779 karena itu dihitung dari penciptaan dunia. Namun 6 hari sesudah penciptaan dunia, Adam diciptakan. Dan bila kita berbicara tentang Mesias, penebusan, itu harus dihitung dari penciptaan manusia karena Mesias menebus keturunan Adam.
Ini juga dapat dipahami bahwa Tsunami Indonesia, yang disebabkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau, yang mulai aktif sejak Juni 2018, masih masuk dalam tahun Ibrani 5778, dan yang hingga tahun Ibrani 5779 sekarang ini masih menunjukkan aktivitas erupsinya. Setidaknya 4 pakar Inggris memprediksi akan terjadinya tsunami-tsunami susulan karena aktivitas Gunung Anak Krakatau yang masih terus berlanjut.
Setelah menemukan tahunnya, rabbi mencari frase kata Mashiach םשיח yang dia temukan menyilang mendatar dari sebelah kiri ke kanan, dalam kotak warna hitam. Dan Ben (anak laki-laki) Isai בן ישי yang merupakan gelar Mesias, dalam kotak warna merah menurun dari kanan atas ke kiri bawah. Semua kata-kata ini menyilang kata אנדנסיה Indonesia yang artinya bahwa semua fenomena ini, semua yang sedang terjadi di dunia ini adalah tanda yang jelas bahwa kita sedang mendekati waktu Mesias, yakni Mesias ben Isai.
Rabbi kemudian menunjukkan kata אסונ ason (kotak warna merah menyilang turun di sebelah atas), yang artinya tragedi mengerikan, yang seperti dikatakan nabi, ini semua adalah איומ ayom (kotak warna pink menyilang menurun) yang artinya ancaman, yang menyilang kata אנדנסיה Indonesia (kotak hitam menyilang dari bawah ke atas), supaya orang-orang melakukan שובה shuvah (kotak warna biru mendatar), yakni pertobatan atau kembali, אל יהוה kepada YHVH (kotak warna hitam mendatar di sebelah kiri atas tabel), yakni Hashem, Tuhan.
Rabbi menjelaskan, tabel ini adalah satu-satunya kesempatan ketika kata אנדנסיה Indonesia bertemu dengan צונמי tsunami.
Rabbi Glazerson mengatakan, inilah yang dinubatkan oleh nabi Zefanya, dan bila kita membaca keseluruhan pasal itu, akan terasa seperti membaca surat kabar hari ini.
Tabel Bible Code Tsunami Indonesia ini dikatakan Rabbi Glazerson sebagai signifikan dan penting dan memberikan pelajaran tentang apa yang sesungguhnya dikehendaki Tuhan melalui peristiwa bencana ini, supaya bangsa-bangsa non-Yahudi bertobat, berbalik kepada Tuhan dan berpegang pada Tujuh Hukum Nuh.
Namun bila tidak, tunggulah Aku, firman YHVH… “Sebab keputusan-Ku adalah untuk mengumpulkan bangsa-bangsa bagi-Ku, untuk menghimpun kerajaan-kerajaan, untuk mencurahkan ke atas mereka geram-Ku, yaitu kepanasan amarah-Ku. Karena dalam api kemurkaan-Ku yang penuh kecemburuan, seluruh bumi akan terbakar hangus.” Ini adalah deksripsi tentang bagaimana perang Gog U’Magog akan berlangsung, supaya orang bertobat dan hidup menurut Torah.
Kemudian terjadilah sesuatu yang menakjubkan, bahwa Tuhan akan memulihkan lidah kudus (lashon haqodesh), supaya mereka semua memanggil kepada Nama YHVH untuk melayani-Nya dengan bahu-membahu.
Rabbi Glazerson menutup videonya dengan ajakan supaya kita kembali kepada Tuhan, bertobat, kembali kepada Torah, dan kemudian Mesias ben Isai akan datang untuk membawa damai sejahtera dan ketenangan kepada seluruh dunia.
Terkait:
Sumber: https://harituhan.wordpress.com/2018/12/29/pesan-tuhan-dalam-bible-code-tsunami-indonesia/
No comments:
Post a Comment