Untuk menemukan suatu pemalsuan, pertama-tama kita harus memahami yang asli terlebih dahulu. Elohim adalah tidak terbatas dan tentu saja ada hal-hal yang tidak akan kita pahami tentang Dia. Namun, semua yang diungkapkan Alkitab harus kita terapkan dengan kuat pada konsep umum kita tentang siapa Dia dan bagaimana Dia. Hal yang fundamental untuk memahami Elohim adalah gambar-Nya. Elohim mengatakan kepada kita bahwa Dia menjadikan manusia di dalam gambar-Nya dan seperti keserupaan-Nya dalam Kejadian 1:26 – tetapi apakah artinya itu?
kejadian-1-26
Kejadian 1:26 Dan Elohim berfirman, “Kita akan membuat manusia dalam gambar Kita, seperti keserupaan Kita, dan mereka akan memerintah pada ikan di laut, dan pada hewan terbang di langit, dan pada binatang, dan di seluruh bumi, dan pada semua hewan merayap yang merayap di atas bumi.”
Bagaimana kita memahami “gambar” dan “keserupaan”? Apakah “gambar” berkonotasi sesuatu yang bersifat fisik dalam cara bagaimana Elohim “kelihatan” atau apakah itu hanya karakter ilahi-Nya? Apakah “keserupaan” hanya berbicara tentang sifat-sifat-Nya? Mungkinkah itu mungkin mengacu kepada seperti bagaimana rupa Elohim? Secara umum, para komentator Alkitab menganggap kata “gambar” hanya merujuk kepada sifat-sifat Elohim. Setiap kali kita menemukan bahasa di dalam Alkitab yang berbicara tentang tangan, kepala, kaki Elohim atau sejenisnya, itu dijelaskan dalam bahasa anthropomorfik (menggambarkan Elohim dalam istilah-istilah yang dapat dipahami manusia).
Namun demikian, Alkitab mendemonstrasikan bahwa di mana ada beberapa penglihatan profetik atau penggambaran tentang Elohim, kita menangkap sekilas gambar-Nya (seperti apa rupa Elohim). Memiliki pemahaman yang baik tentang Gambar Elohim akan membantu kita mencari tahu apa yang ada bagi orang-orang percaya di masa depan, dan juga bagaimana musuh telah mencoba menghancurkan gambar di dalam diri manusia di masa lampau, dan akan menyesatkan dunia dalam waktu dekat di masa depan.
Menurut Alkitab, Elohim adalah yang kekal dan tidak ada yang seperti Dia:
Ulangan 4:39 Dan engkau akan mengetahui hari ini dan engkau akan kembali kepada hatimu bahwa YHVH, Dia Elohim di surga di atas dan atas bumi di bawah, tidak ada yang lain.
Dia adalah yang “menyatakan hal yang kemudian, sejak permulaan,” (Yesaya 46:10). Elohim menyatakan, “Akulah yang awal dan Aku yang akhir, dan tidak ada Elohim selain Aku.” (Yesaya 44:6).
Elohim juga menyatakan, “Aku telah membuat bumi, dan menciptakan manusia di atasnya, Aku telah membentangkan langit dengan tangan-Ku, dan Aku telah memerintahkan semua tentara langitnya (Yesaya 45:12). Elohim ada di dalam dan dari diri-Nya sendiri, tidak pernah diciptakan dan tidak ada kesudahannya. Tidak ada yang seperti Dia di surga di atas, di atas bumi atau di bawah bumi.
Manusia pertama (Adam) diciptakan kira-kira enam ribu tahun yang lalu dan setiap manusia terakhir di planet ini adalah keturunan Adam, karena itu kita semua adalah makhluk-makhluk yang diciptakan. Kita tidak akan pernah menjadi Elohim karena kita tidak pernah bisa melalui usaha-usaha kita sendiri untuk mencapai keelohiman. Kita tidak berevolusi ke tatanan atau eksistensi yang lebih tinggi. Manusia tidak akan pernah menjadi Elohim atau setara dengan Yang Mahakuasa! Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa manusia telah jatuh dari bagaimana pada mulanya dia diciptakan. Kita diciptakan dalam gambar dan keserupaan Elohim, tetapi pada saat kejatuhan, ketika dosa dan kematian masuk ke dalam dunia, gambar Elohim di dalam manusia itu telah rusak. Namun, pertanyaan yang ada di hadapan kita adalah, apa persisnya yang dimaksud Elohim ketika Dia mengatakan bahwa Dia menciptakan kita “di dalam gambar dan keserupaan-Nya”?
Ada beberapa cara untuk memastikan arti yang tepat dari frasa kata itu. Pertama-tama, kita akan memeriksa kata-kata Ibrani dalam setiap ayat yang muncul di dalam Alkitab untuk melihat bagaimana mereka digunakan dalam konteks lain. Dalam pelajaran Alkitab, itu adalah konteks, konteks, konteks. Konteks kata menentukan apa arti sebuah kata. Kita juga dapat menggunakan perbandingan linguistik untuk melihat bagaimana bahasa-bahasa Semitik lain memahami akar kata yang sama di dalam bahasa mereka. Kita dapat berpaling kepada terjemahan-terjemahan kuno awal seperti Septuaginta Yunani dan Targumim Aramik untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana kata-kata itu diterjemahkan.
Kemudian kita akan mengalihkan perhatian kepada apa yang dinyatakan Elohim tentang diri-Nya dalam bagian-bagian Kitab Suci. Alkitab mengatakan bahwa Elohim adalah roh. Jelas bahwa Elohim bukanlah daging dan darah (bergantung kepada oksigen, makanan, air – bukan bentuk kehidupan berbasis karbon), tetapi apakah fakta bahwa Dia adalah roh berarti bahwa Dia tidak memiliki suatu tubuh? Paulus membedakan antara berbagai jenis tubuh di dalam 1 Korintus 15. Kita juga akan memeriksa bagian-bagian di mana seorang nabi, pelihat atau murid “melihat” suatu penglihatan tentang Elohim di surga atau yang semacam itu. Bagaimana seharusnya ini ditafsirkan dalam penjelasan Paulus tentang tubuh-tubuh surgawi?
Hal berikutnya yang harus dilihat adalah benih Elohim. 1 Yohanes 3:9 mengatakan bahwa kita memiliki benih (sperma) Elohim yang tinggal di dalam kita.
1 Yohanes 3:9 Setiap orang yang telah dilahirkan dari Elohim, ia tidak melakukan dosa, karena benih-Nya (σπέρμα sperma) tetap tinggal di dalam ia dan dia tidak dapat berbuat dosa, karena dia telah dilahirkan dari Elohim.
Kata sperma [σπερμα sperma], adalah sama seperti yang digunakan untuk menggambarkan benih manusia dan bahkan hewan yang berguna untuk mengembangbiakkan ras. Petrus mengatakan bahwa kita telah ditebus dengan benih yang tidak fana. Apa artinya bahwa kita memiliki benih Elohim (yang tidak fana)? Bagaimana itu berbeda dari benih yang dapat binasa yang kita miliki saat ini? Mungkinkah ini sebabnya mengapa Yesus dengan tegas mengatakan bahwa kita harus dilahirkan kembali? Paulus berkata bahwa kita adalah ciptaan baru, yang lama telah berlalu. Apakah impartasi Roh Kudus ada hubungannya dengan fakta bahwa Elohim menghembuskan nafas ke dalam manusia di Taman Eden? Apakah itu yang hilang ketika manusia berdosa?
Bukti-bukti alkitabiah akan mendemonstrasikan bahwa “gambar” dan “keserupaan” Elohim tidak hanya merujuk kepada karakter dan sifat-sifat Elohim, tetapi juga kepada rupa atau bentuk-Nya, yaitu, bagaimana Dia secara umum “kelihatan” ketika dilihat dengan mata (atau mata batiniah). Selanjutnya, benih Elohim, meskipun tidak terdiri dari bermacam-macam protein dan asam amino seperti di dalam rantai DNA, adalah apa yang kita terima di dalam tubuh baru kita. Ini juga merupakan esensi dari Adam pra-kejatuhan. Adam juga mengenakan cahaya (seperti Elohim) sebelum kejatuhan – sesuatu yang akan dipulihkan bagi kita satu kali kelak di alam surgawi/spiritual.

Dalam Gambar dan Bentuk Elohim

Elohim menyatakan dalam Kejadian 1:26-27 bahwa Dia menjadikan Adam di dalam gambar-Nya.
Kejadian 1:26 Dan Elohim berfirman, “Kita akan membuat manusia dalam gambar Kita, seperti keserupaan Kita, …
Kejadian 1:27 Dan Elohim menciptakan » manusia dalam gambar-Nya, dalam gambar Elohim Dia menciptakan »dia, laki-laki dan perempuan Dia menciptakan »mereka.
Fakta ini ditegaskan kembali dalam:
Kejadian 9:6 Yang mencurahkan darah manusia, oleh manusia darahnya akan dicurahkan, bahwa dalam gambar Elohim, Dia membuat » manusia.
Elohim adalah makhluk yang tak terbatas dan memiliki banyak karakteristik yang bisa dikomunikasikan dan tidak bisa dikomunikasikan yang dapat dilihat di sini. Tentu saja manusia tidaklah mahakuasa atau pun mahatahu seperti Elohim. Tetapi dia memiliki bagian sampai tingkatan tertentu dari kreativitas, visi, gairah, kemampuan untuk mencintai, belas kasihan, dan lain-lain dari Elohim – kualitas-kualitas yang merupakan bagian dari “gambar” dan “keserupaan-Nya”. Namun, untuk penelitian ini, kita tidak akan berfokus pada aspek-aspek tersebut, tetapi khususnya bagaimana baik “gambar” maupun “keserupaan” digunakan di dalam Alkitab dalam kaitannya dengan bentuk-Nya. Kata-kata dan kombinasi kata-kata adalah apa yang membentuk Alkitab, dan sebagai akibatnya, theologi kita dibangun di atas kata-kata yang kita temukan dalam Alkitab. Untuk alasan ini, menelusuri sebuah kata di seluruh Alkitab adalah cara yang sangat praktis untuk memahami signifikansinya dan bagaimana kita mengartikannya.

Tselem צֶלֶם

Kata “gambar” (Ibrani tselem צֶלֶם) digunakan 15 kali dalam Kitab Suci Ibrani. Arti dasar dari akar katanya memiliki arti “bayangan” (lihat Leksikon Ibrani Gesenius). Berdasarkan penggunaannya, kita dapat dengan yakin menyimpulkan definisi berikut: ‘representasi hidup atau tidak hidup dari sesuatu yang lain.’ Dalam 11 dari 15 ayat, kata “gambar” (tselem צֶלֶם) digunakan untuk merujuk kepada berhala-berhala. Berhala adalah gambar (representasi fisik) dari Iblis (atau “laki-laki” dalam Yehezkiel) sebagaimana Paulus mengatakan kepada kita dalam 1 Korintus. Paulus menyatakan bahwa berhala sesungguhnya adalah iblis:
1 Korintus 10:20 “bahwa apa yang bangsa-bangsa kurbankan, mereka mengurbankannya kepada setan-setan dan bukan kepada Elohim. Dan aku tidak ingin kamu menjadi sekutu setan-setan.”
Kata tselem צֶלֶם digunakan untuk menggambarkan berhala-berhala ini atau gambar-gambar yang hanya representasi dari iblis-iblis yang benar-benar disembah.
Bilangan 33:52 “hancurkanlah segala patung mereka, dan dengan segala patung-patung (tsalmei צַלְמֵי) leburan mereka, hancurkanlah, juga musnahkanlah seluruh tempat pemujaan mereka.”
Ayat-ayat dari Yehezkiel secara khusus memberikan penjelasan karena mereka menunjukkan bahwa gambar-gambar itu merupakan representasi manusia – suatu bentuk yang dapat kita sepakati:
Yehezkiel 7:20 “Dan keindahan perhiasannya telah menempatkan dia dalam keagungan, tetapi di dalamnya mereka telah membuat patung-patung (tsalmei צַלְמֵי) kekejian mereka, yaitu benda-benda kejijikkan mereka.”
Yehezkiel 16:17 “tetapi engkau membuat bagimu patung-patung(tsalmei צַלְמֵי) lelaki dan melakukan persundalan dengan mereka.”
Yehezkiel 23:14 menunjukkan bahwa sebuah “gambar” secara akurat merepresentasikan hal yang nyata: “Dan dia melihat pria-pria yang terukir di dinding, patung-patung (tsalmei צַלְמֵי) orang Kasdim yang diukir dengan warna merah.”
Jelas sebuah gambar (tselem צֶלֶם) tidak sama dengan yang asli. Sebuah gambar (tselem צֶלֶם) tidak dapat berjalan atau berbicara dalam kasus-kasus ini, tetapi mereka benar-benar menggambarkan bagaimana orang-orang itu terlihat – sama seperti foto modern dari seseorang bukanlah orangnya, tetapi merupakan gambar dari orang tersebut. Kita mungkin telah melihat foto seseorang dan tahu seperti apa rupa mereka, tetapi mungkin kita sama sekali tidak tahu apa-apa tentang orang itu. Oleh karena itu, gambar hanya menyampaikan sebagian informasi tentang seseorang dan tidak semua detail.
Ayat terakhir yang perlu kita diskusikan untuk penelitian kita adalah Kejadian 5:3 yang menyatakan bahwa Seth diperanakkan bagi Adam dalam gambarnya.
kejadian-5-3
Kejadian 5:3 Dan manusia (Adam) hidup seratus tiga puluh tahun, dan dia membuat lahir dalam keserupaannya, seperti gambarnya(tzalmo צַלְמ֑וֹ), dan dia menyebut » namanya Shet.
Ayat ini adalah ilustrasi yang luar biasa tentang bagaimana kita ada di dalam gambar Elohim. Sama seperti anak-anak kita bertingkah laku seperti kita, mereka juga terlihat sama (serupa) seperti kita. Ketika saya melihat anak-anak saya, saya melihat di wajah dan tubuh mereka kombinasi dari istri saya dan saya. Mereka sangat mirip dengan kami – mereka ada dalam gambar kami. Anak laki-laki saya yang kecil mengingatkan saya ketika saya masih kecil, karena dia bertingkah laku seperti saya – dia mirip dengan saya.
Ketika Elohim menciptakan manusia, Dia membentuk Adam untuk bertingkah laku seperti Elohim dan terlihat seperti Elohim. Meskipun anak-anak saya terlihat seperti saya dan bertingkah laku seperti saya, mereka jelas-jelas merupakan makhluk-makhluk yang terpisah dan berbeda dari saya. Demikian juga, Elohim membuat Adam bertingkah laku dan terlihat seperti Elohim, tetapi Adam tidak sama dengan Elohim.

Temunah תְּמוּנָה

Kata temunah [תְּמוּנָה] memiliki arti “bentuk, gambar, keserupaan, representasi, kemiripan”, dan sangat mirip dengan kata tselem צֶלֶם yang sudah kita pelajari. Menurut Elohim sendiri, Musa melihat bentuk YHVH(temunat YHVH תְמֻנַ֥ת יְהוָ֖ה).
Bilangan 12:8 “Aku berbicara kepadanya dari mulut ke mulut bahkan oleh sebuah penampakan, dan bukan dalam teka-teki; dan dia memandang bentuk YHVH (temunat YHVH תְמֻנַ֥ת יְהוָ֖ה). Jadi mengapakah kamu tidak takut untuk berbicara menentang hamba-Ku, Musa?”
Sebelumnya, orang-orang Israel diperintahkan untuk tidak membuat temunah apa pun dari hal-hal yang ada di surga ataupun di bumi:
Keluaran 20:4 Engkau tidak akan membuat bagimu patung pahatan dan bentuk (temunah  תְּמוּנָה) apa pun yang di langit, dari atas, dan yang di bumi, dari bawah, dan yang di dalam air, dari bawah bumi.
Kata temunah תְּמוּנָה yang sama digunakan untuk apa yang Musa lihat, dan juga untuk menggambarkan apa yang tidak dilihat oleh orang-orang Israel. Mereka tidak dapat melihat bentuk Elohim yang sesungguhnya sebagaimana Musa dapat melihat-Nya. Namun, kata yang sama ini juga digunakan untuk mendeskripsikan “gambar” dan “keserupaan” dari hal-hal lain – yaitu, seperti apa bentuknya. Musa menceritakan kepada orang-orang Israel fakta bahwa mereka tidak melihat bentuk Elohim – meskipun dia melihat-Nya. Karena itu mereka tidak boleh membuat keserupaan Elohim.
Ulangan 4:12 Dan YHVH berfirman kepadamu dari tengah-tengah api, suara kata-kata kamu dengar, dan bentuk (temunah תְּמוּנָה) tidak kamu lihat, kecuali suara.
Ulangan 4:15 “Dan kamu harus benar-benar berjaga bagi jiwa-jiwamu, bahwa kamu tidak melihat bentuk (temunah תְּמוּנָה) apa pun pada hari YHVH berbicara kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api.
Ulangan 4:16 Supaya jangan kamu menjadi rusak dan kamu membuat bagimu patung ukiran, segala bentuk (temunah תְּמוּנָה) figur kemiripan laki-laki atau perempuan.
Ulangan 4:23 Jagalah kamu, supaya jangan kamu melupakan » perjanjian YHVH, Elohimmu, yang telah Dia potong dengan kamu, dan kamu membuat bagimu patung pahatan bentuk (temunah תְּמוּנָה) apa pun yang telah YHVH, Elohimmu, perintahkan kamu.
Ulangan 4:25 Bahwa kamu akan membuat lahir anak-anak lelaki dan anak-anak dari anak-anak, dan kamu lama tinggal di negeri itu dan kamu berbuat rusak, dan kamu membuat patung ukiran bentuk(temunah תְּמוּנָה) apa pun, dan kamu berbuat jahat di mata YHVH, Elohimmu, untuk membuat murka-Nya.
Sebagai kesaksian dari apa yang tersimpan bagi kita di masa depan, Pemazmur mengatakan bahwa kita akan ada di dalam temunah Elohim (bentuk Elohim) ketika kita bangun atau ketika kita dibangkitkan.
Mazmur 17:15 Aku akan memandang wajah-Mu dalam kebenaran; pada saat aku bangun, aku akan dipuaskan oleh keserupaan-Mu(temunatekha תְּמוּנָתֶךָ).
Jadi Musa melihat bentuk Elohim dan kita akan bangkit di dalam keserupaan-Nya (bentuk-Nya), temunah (תְּמוּנָה) adalah bentuk/keserupaan/kemiripan dari figur apa pun.

Penglihatan Yehezkiel tentang Elohim

Nabi Yehezkiel menceritakan tentang penglihatan yang dia dapatkan pada pasal pertama dari kitabnya. Dia menggambarkan aspek-aspek visual dari serangkaian makhluk-makhluk yang dia lihat yang pergi ke mana pun Roh itu pergi.
Yehezkiel 1:1 Dan terjadilah … terbukalah langit dan aku melihat penglihatan-penglihatan [marot מַרְא֥וֹת] dari Elohim.
Yehezkiel 1:4 Dan aku melihat, dan lihatlah, angin badai datang dari utara, awan besar dan api dan cahaya yang menyelubung ke sekelilingnya, dan dari tengah-tengahnya ada yang seperti kilau batu ambar dari tengah-tengah api itu.
Yehezkiel 1:5 Dan dari tengah-tengahnya ada rupa [demut דְּמוּת] empat makhluk hidup, dan inilah penampakan [mar’eihen מַרְאֵֽיהֶ֔ן] mereka: pada mereka ada rupa [demut דְּמוּת] manusia [Adam אָדָ֖ם],
Yehezkiel 1:10 Dan rupa [demut דְּמוּת] wajah mereka keempatnya adalah wajah manusia dan wajah singa di sebelah kanan, keempatnya juga ada wajah lembu di sebelah kiri serta wajah rajawali, itulah keempatnya.
Yehezkiel 1:13 Dan rupa [demut דְּמוּת] makhluk-makhluk hidup itu: penampakan mereka [mar’eihen מַרְאֵֽיהֶ֔ן] adalah seperti bara api yang menyala, seperti penampakan [mareh מַרְאֵ֣ה] suluh-suluh, itulah yang bolak-balik di antara makhluk-makhluk hidup itu dan terang ada pada api itu, dan dari api itu ada cahaya yang keluar.
Yehezkiel 1:14 Dan makhluk-makhluk hidup itu terus terbang kian kemari seperti penampakan [mareh מַרְאֵ֣ה] kilat.
Dia kemudian menjelaskan apa yang dia lihat di atas makhluk-makhluk hidup itu:
Yehezkiel 1:22 Dan rupa [demut דְּמוּת] cakrawala di atas kepala-kepala makhluk hidup ini seperti kilau batu kristal yang menakjubkan, yang terbentang di atas kepala-kepala mereka dari atas.
Setelah menjelaskan dengan sangat terperinci penampakan atau keserupaan makhluk-makhluk hidup itu, Yehezkiel kemudian menceritakan bahwa dia melihat YHVH di atas cakrawala itu:
Yehezkiel 1:26 Dan di atas cakrawala yang di atas kepala mereka, ada rupa [demut דְּמוּת] sebuah takhta, seperti penampakan [mareh מַרְאֵ֣ה] batu safir, dan di atas rupa [demut דְּמוּת] takhta itu ada rupa [demutדְּמוּת] seperti penampakan [kemareh כְּמַרְאֵ֥ה] manusia [Adam אָדָם] di atasnya dari atas.
Yehezkiel 1:27 Dan Aku melihat seperti kilau batu ambar, seperti penampakan [mareh מַרְאֵ֣ה] api sekeliling tempat kedudukannya, mulai dari penampakan [mareh מַרְאֵ֣ה] pinggangnya dan ke atas, dan mulai dari penampakan [mareh מַרְאֵ֣ה] pinggangnya dan ke bawah; aku melihat ada yang seperti penampakan [mareh מַרְאֵ֣ה] api dan ada cahaya padanya di sekelilingnya.
Yehezkiel 1:28 Seperti penampakan [mareh מַרְאֵ֣ה] busur yang ada di awan pada hari hujan, demikianlah penampakan [mareh מַרְאֵ֣ה] cahaya sekelilingnya, penampakan [mareh מַרְאֵ֣ה] rupa [demut דְּמוּת] kemuliaan YHVH, dan aku melihat, dan aku tersungkur pada mukaku, dan aku mendengar suara Dia yang berfirman.
Ayat 26 menunjukkan kepada kita bahwa Dia yang di atas takhta (yang kita tahu pasti itu Elohim atau YHVH dari ayat 28) memiliki penampakan seorang manusia. ayat 26 dalam teks Ibrani mengatakan “rupa seperti penampakan Adam” (demut kemareh Adam דְּמוּת כְּמַרְאֵה אָדָם). Dengan kata lain, Elohim, yang duduk di atas takhta, terlihat seperti Adam. Yehezkiel tidak mendeskripsikan Elohim di dalam gambar manusia; jika kita mengingat Kejadian 1:26-27, adalah manusia yang dibuat di dalam gambar Elohim. Jadi, Yehezkiel mengatakan kepada kita bahwa Elohim memiliki rupa seperti Adam, yang benar-benar menunjukkan bahwa manusia (Adam) memiliki rupa atau gambar Elohim.
Yehezkiel mendapatkan perjumpaan lain dengan manusia api ini dalam Yehezkiel 8:2.
Yehezkiel 8:2 Dan aku melihat, dan lihatlah, rupa seperti penampakan api [terjemahan Septuaginta: “manusia”], dari penampakan pinggangnya dan ke bawah seperti api, dan dari pinggangnya dan ke atas seperti penampakan terang, seperti kilauan mata ambar.
Kita tahu bahwa ini juga adalah Elohim karena fakta bahwa dalam ayat-ayat berikut “Dia” berbicara dalam kata ganti orang pertama dan menyatakan bahwa Dia adalah yang diprovokasi untuk murka dan yang juga akan menghakimi.
Yehezkiel 8:17 Dia berfirman kepadaku, “Hai anak manusia, apakah engkau sudah melihatnya? … Sebab, mereka telah memenuhi tanah ini dengan kekerasan, dan telah berbalik untuk membangkitkan murka-Ku. …
Yehezkiel 8:18 Dan Aku juga akan berurusan dengan mereka dalam murka-Ku, mata-Ku tidak akan berbelaskasihan, dan Aku tidak akan merasa sayang. Dan walaupun mereka menangis di telinga-Ku dengan suara nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka.”

Dia Yang Seperti Anak Manusia

“Manusia” api ini sama dengan yang kita lihat disingkapkan dalam kitab Wahyu sebagai Dia yang berkata bahwa Dia “hidup, dan telah mati, dan lihatlah, Aku hidup selama-lamanya.” Dia juga digambarkan sebagai “Anak Manusia” yang merupakan cara Ibrani untuk mengatakan “manusia”.
Wahyu 1:12 Dan aku berpaling untuk melihat suara siapa yang berbicara denganku. Dan setelah berpaling, aku melihat tujuh kaki pelita emas.
Wahyu 1:13 Dan di tengah-tengah ketujuh kaki pelita itu, ada orang serupa Anak Manusia yang memakai jubah panjang dengan di dadanya terlilit sabuk emas,
Wahyu 1:14 dan rambut di kepala-Nya putih bagaikan bulu domba [seperti Daniel 7:9], putih seperti salju, dan mata-Nya seperti nyala api,
Wahyu 1:15 dan kaki-Nya serupa tembaga yang berkilap seperti dibakar dalam tungku, dan suara-Nya seperti desau air bah,
Wahyu 1:16 dan yang di tangan kanan-Nya memegang tujuh bintang, dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya seperti matahari bersinar dengan kekuatannya.
Wahyu 1:17 Dan ketika aku melihat-Nya, aku jatuh pada kaki-Nya seperti orang mati. Dan Dia meletakkan tangan kanan-Nya atasku seraya berkata kepadaku, “Jangan takut! Akulah Yang Pertama dan Yang Terakhir,
Wahyu 1:18 dan Yang Hidup, dan Aku pernah menjadi yang mati, tetapi lihatlah, Akulah yang hidup sampai selama-lamanya, amin; dan Aku memegang kunci alam maut dan kematian.
Semua bukti menunjukkan bahwa manusia terlihat seperti Elohim. Tentu saja Elohim tidak terbatas jauh di atas ciptaan-Nya, namun demikian, Dia telah membuat kita terlihat seperti Dia. Suatu hari nanti, kita akan menjadi seperti Dia (Mazmur 17:15, 1 Yohanes 3:2, dll.) dalam artian bahwa kita juga akan bersinar dan memiliki karakteristik api juga.

Tubuh Spiritual

Namun demikian, bagaimana ini bisa terjadi ketika kita diberitahu dengan sangat jelas dalam Yohanes 4 bahwa Elohim adalah roh? Bagaimana mungkin Elohim memiliki bentuk atau rupa? Kita perlu beralih ke 1 Korintus 15 di mana Paulus menjelaskan bahwa di dunia yang akan datang kita tidak akan tidak bertubuh, tetapi kita akan memiliki jenis tubuh yang baru. Tubuh yang di sini, yang dari padanya Adam aslinya dibuat, adalah terbuat dari debu.
Kejadian 2:7 Dan YHVH Elohim membentuk » manusia debu dari tanah, dan Dia meniup ke dalam hidungnya nafas hidup, dan manusia itu ada sebagai jiwa yang hidup.
Artinya, manusia adalah bentuk kehidupan berbasis karbon dan secara lahiriah memiliki tubuh duniawi. Namun, tubuh surgawi akan memiliki sifat yang berbeda dan tidak terbatas seperti tubuh duniawi yang berbasis karbon atau berbasis debu yang kita miliki di dunia saat ini. Paulus menanggapi pertanyaan yang muncul, “Bagaimana orang mati dibangkitkan? Dengan tubuh seperti apa mereka datang?“ (1 Korintus 15:35) dengan memberikan penjelasan mendalam tentang berbagai jenis tubuh (manusia, hewan, burung, ikan, dan jasmani dan spiritual), dan seperti apa tubuh baru kita kelak.
1 Korintus 15:35 Namun, seseorang akan berkata, “Bagaimanakah orang-orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh macam apakah mereka akan datang?”
1 Korintus 15:36 Hai engkau yang bebal! Apa yang engkau taburkan, tidak dijadikan hidup, kecuali dia telah mati.
1 Korintus 15:37 Dan apa yang engkau taburkan, engkau tidak menaburkan tubuh yang akan jadi, melainkan biji yang polos, ia boleh jadi biji gandum atau beberapa yang lainnya.
1 Korintus 15:38 Tetapi Elohim memberikan kepadanya suatu tubuh seperti yang Dia kehendaki, dan kepada tiap-tiap benih, tubuhnya sendiri-sendiri.
1 Korintus 15:39 Tidak setiap daging itu sama, sebaliknya daging itu berbeda-beda, yang satu daging manusia dan yang lain daging binatang buas dan yang lain ikan dan yang lain lagi burung.
1 Korintus 15:40 Juga ada tubuh surgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi yang satu itu kemuliaan surgawi sedangkan yang lain itu duniawi.
1 Korintus 15:41 Lain kemuliaan matahari, lain pula kemuliaan bulan, bahkan lain pula kemuliaan bintang-bintang, karena antara bintang dengan bintang berbeda dalam kemuliaan.
Paulus membuat serangkaian pewahyuan penting tentang bagaimana Tuhan Yeshua ada, dan bagaimana kita akan ada pada waktu kebangkitan. Dia mulai dengan mengatakan bahwa pertama-tama ada berbagai jenis daging: hewan, ikan, manusia, dan kemudian dia membagi antara surgawi dan duniawi.
1 Korintus 15:42 Demikian juga dengan kebangkitan orang-orang mati, ditaburkan dalam kefanaan, dibangkitkan dalam kekekalan;
1 Korintus 15:43 ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan; ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.
1 Korintus 15:44 Tubuh jasmani ditaburkan, tubuh rohani dibangkitkan; ada tubuh jasmani, ada pula tubuh rohani.
Paulus menunjukkan kesejajaran antara tubuh duniawi dan tubuh rohani. Hanya karena tubuh masa depan kita tidak akan terbuat dari debu, bukan berarti itu tidak nyata. Sebaliknya, tubuh masa depan kita adalah sangat nyata, dapat disentuh dan permanen.
1 Korintus 15:45 Demikian telah tertulis: Manusia pertama, yaitu Adam, telah menjadi makhluk yang hidup, tetapi Adam yang terakhir, menjadi roh yang memberi hidup.
1 Korintus 15:46 Namun yang pertama bukanlah yang rohani tetapi yang jasmani, baru sesudah itu yang rohani.
1 Korintus 15:47 Manusia pertama berasal dari bumi, debu tanah; manusia kedua berasal dari surga, yaitu Tuhan.
1 Korintus 15:48 Sebagaimana yang dibuat dari debu tanah, seperti itu pula orang-orang yang dibuat dari debu tanah; dan sebagaimana yang surgawi, seperti itu pula orang-orang yang surgawi.
1 Korintus 15:49 Dan sama seperti kita telah mengenakan gambar yang dibuat dari debu tanah, kita juga akan mengenakan gambar yang surgawi.
Di sini kita belajar bahwa sama seperti kita ada dalam keserupaan (lahiriah) Adam, demikian juga kita akan mengenakan gambar Yeshua (lahiriah).
1 Korintus 15:50 Dan aku mengatakan hal ini, hai saudara-saudara, bahwa daging dan darah tidak berkuasa untuk mewarisi kerajaan Elohim, begitu pula kefanaan tidak mewarisi yang tidak dapat binasa.
1 Korintus 15:51 Lihatlah, aku mengatakan sebuah misteri kepadamu, sesungguhnya kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
1 Korintus 15:52 dengan seketika, dalam sekejap mata, pada sangkakala terakhir, sebab sangkakala akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dengan tubuh yang tidak dapat binasa, dan kita akan diubahkan.
1 Korintus 15:53 Sebab, seharusnyalah yang fana ini mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang tunduk pada kematian ini mengenakan keabadian.
1 Korintus 15:54 Dan bilamana yang fana ini telah dapat mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang tunduk pada kematian ini telah dapat mengenakan keabadian, maka akan tergenapilah firman yang telah tertulis, “Maut telah ditelan dalam kemenangan.”
Inti pernyataan Paulus adalah bahwa yang spiritual bukan berarti samar-samar atau tanpa tubuh. Ini berarti, memiliki tubuh tetapi dalam dimensi spiritual (yang akan kita bahas lebih lanjut). Tubuh Yeshua yang dibangkitkan tampaknya menjadi paradigma untuk seperti apa tubuh kita nantinya. Tubuh kebangkitan-Nya adalah tubuh yang tidak takluk kepada dosa, kerusakan, dekomposisi, kelayuan, penuaan, pembusukan, atau kematian. Itu bisa berjalan menembus dinding tembok dan ada di dalam dimensi spiritual, namun bisa masuk ke dalam dimensi kita yang sekarang ini, dan makan serta minum sesuka hati. Jika Yeshua adalah paradigma, maka itu berarti bahwa kita akan memiliki tubuh yang mirip, jika bukan persis sama secara paralel. Paulus menyatakan bahwa diri kita yang baru akan ada dalam keserupaan dengan Elohim:
Efesus 4:24 kemudian mengenakan manusia yang baru, yang diciptakan serupa dengan Elohim di dalam keadilan dan kekudusan yang berdasarkan pada kebenaran.

Diubah Serupa Dengan Tubuh-Nya

Paulus bahkan lebih spesifik dalam kitab Filipi di mana dia menyatakan bahwa tubuh kita akan diubah menjadi serupa dengan tubuh-Nya. Keberadaan kita di dunia yang akan datang tidak akan hanya ada sebagai jiwa tanpa tubuh, tetapi kita akan memiliki tubuh yang bahkan akan lebih nyata dan dapat diraba, lebih daripada tubuh kita saat ini. Itu tidak akan terbuat dari debu seperti yang dari padanya kita dibuat sekarang ini. Kita akan terbuat dari “roh” dan itu akan ada sama seperti Tuhan Yeshua sendiri!
Filipi 3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini untuk menjadi serupa dengan tubuh kemuliaan-Nya, sesuai dengan pekerjaan-Nya yang sanggup menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Yohanes menguatkan ini dalam suratnya yang pertama ketika dia menyatakan:
1 Yohanes 3:2 apabila Dia telah dinyatakan, kita akan menjadi serupa dengan Dia, karena kita akan melihat Dia sebagaimana Dia ada.
Apa yang kita pelajari adalah bahwa Elohim adalah roh dan tentu saja Dia tidak duniawi – Dia tidak tersusun dari debu tanah; esensi-Nya adalah roh (dan tidak diciptakan). Namun, itu bukan berarti Dia tidak bertubuh; Dia memiliki tubuh rohani dan menjadikan manusia seperti diri-Nya. Tubuh kita adalah refleksi atau bayangan dari seperti apa Dia. Alam surgawi menurut Kitab Suci adalah yang original, dan hal-hal yang di sini di bumi kurang lebih hanyalah bayangan atau copy atau salinan dari yang surgawi. Kita membaca dalam Ibrani 8:5 tentang para imam,
Ibrani 8:5 yang beribadah menurut contoh dan bayangan dari hal-hal surgawi, sama seperti Musa telah diperintahkan, ketika akan segera mendirikan tabernakel; sebab Dia berfirman, “Perhatikanlah, agar engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah diperlihatkan kepadamu di atas gunung itu.”
Faktanya, setiap tempat di mana Elohim dilihat dalam suatu penglihatan di Alkitab, Dia memiliki ciri-ciri yang dapat kita hubungkan dengan tubuh. Selain teks pengungkapan terperinci dari Yehezkiel 1, ada beberapa teks lain di mana suatu bentuk atau rupa Elohim digambarkan.
Keluaran 24:9 Lalu naiklah Musa dan Harun, Nadab, dan Abihu, dan ketujuh puluh tua-tua Israel.
Keluaran 24:10 Dan mereka melihat Elohim Israel, dan di bawah kaki-Nya seperti lantai bertatahkan permata safir, dan seperti murninya isi surga.
Keluaran 24:11 Namun kepada para pemuka bani Israel Dia tidak menaruh tangan-Nya, maka mereka dapat melihat Elohim, lalu mereka makan dan minum.
Di sini kita memiliki referensi yang sama dengan batu safir seperti yang kita lihat dalam Yehezkiel 1:26. Di sini tampak bahwa hanya kaki-Nya yang terlihat, tetapi itu signifikan. Jika kita menafsirkan teks ini dengan terus terang, kita harus menyimpulkan bahwa Musa dan para penatua Israel benar-benar melihat Elohim termasuk kaki-Nya. Mungkinkah teks itu memiliki arti seperti apa yang dikatakannya? Nabi Mikha dalam 2 Tawarikh 18:18 menjelaskan apa yang dia lihat:
2 Tawarikh 18:18 Dan dia berkata, “Sebab itu, dengarkanlah firman YAHWEH: Aku telah melihat YAHWEH duduk di atas takhta-Nya, dan seluruh tentara surga berdiri di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya.
Dari sini kita mempelajari bahwa Elohim sedang duduk. Meskipun kita dapat menduga bahwa Elohim tidak membutuhkan duduk karena kelelahan seperti raja-raja manusia, tubuh-Nya terlihat dalam posisi sedang duduk di atas takhta-Nya. Ini juga yang dilihat oleh Yesaya dan Daniel:
  • Yesaya 6:1 aku melihat Tuhan duduk di sebuah takhta, tinggi dan menjulang, dan jubah-Nya memenuhi tempat suci.
  • Daniel 7:9 Aku melihat hingga takhta-takhta diturunkan, dan Yang Lanjut Usia duduk, jubah-Nya putih seperti salju dan rambut kepala-Nya seperti bulu domba yang bersih. Takhta-Nya seperti nyala api, roda-rodanya seperti api yang berkobar-kobar.
Daniel melihat lebih banyak daripada Yesaya. Dia mencatat bahwa Yang Lanjut Usia duduk dan juga bahwa pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut kepala-Nya putih seperti bulu domba. Tidak hanya Elohim sedang duduk, tetapi Dia memiliki rambut di atas kepala-Nya. Seringkali para sarjana Alkitab berusaha untuk menjelaskan deskripsi-deskripsi ini dengan menafsirkan secara kiasan atau mengklaim bahwa para penulis Alkitab menggunakan bahasa anthropomorfik (lihat contohnya John Gill; Daniel 7:9).
Namun, interpretasi ini gugur setelah pemeriksaan lebih dalam. Lagipula, kita telah melihat bahwa Yehezkiel mengatakan bahwa dia melihat penampilan seperti “Adam” duduk di atas takhta. Tentu saja, Elohim jauh lebih besar daripada yang dapat kita pahami, tetapi bentuk dasar atau silhouette-Nya tidak dapat diragukan. Dia ada sebagai tubuh spiritual. Dapatkah kita sepenuhnya memahami ini? Tidak. Tetapi pemahaman umum cukup sederhana untuk dapat dipahami.
Nampaknya para sarjana Alkitab bersemangat untuk menjaga karakter Elohim; mereka mungkin takut bahwa jika bahasa tangan, kaki, kepala, dan rambut Elohim dipahami secara terlalu lahiriah, itu dapat membawa orang-orang untuk menurunkan Elohim ke dalam gambar manusia. Tetapi seperti yang telah kita bahas, justru sebaliknya yang benar; Elohim telah menciptakan Adam dan umat manusia dalam gambar dan keserupaan-Nya. Kita diciptakan sempurna di dalam gambar dan keserupaan Elohim (seperti apa rupa-Nya dan bagaimana Dia bertingkah laku), tetapi kejatuhan menusia ke dalam dosa merusak gambar itu. Ketika Adam dan Hawa mendengarkan kata-kata licik dari ular, mereka seketika mati, namun itu membutuhkan waktu 930 tahun bagi Adam untuk akhirnya menyerah kepada kematian – bagaimana keduanya ini bisa benar? Kita akan membahas dalam bagian selanjutnya.

Terkait:

DNA of the Gods, Chris Hardy, PhD.