A story with tens of thousands of articles.

A story with tens of thousands of articles.
life and death, blessing and cursing, from the main character in the hands of readers.

Saturday, April 4, 2015

Saat krisis ekonomi wanita pilih pria culun sebagai pasangan?

BERANDA    ABOUT US    ADS : 1 USD FOREVER     ASMARA    BIOGRAFI     BUKU     BUKU PINTAR 

CHRISTIAN FAITH     DISCLAIMER     DUNIA KERJA     ENTREPRENEURS     GO PUBLIC (IPO)     

KESEHATAN     LIST OF ALL ARTICLES     MARKETING     MY STARTUP     OTHERS     

TIP SUKSES DAN KAYA     TIPS BLOGGER     TIP SEO


Saat krisis ekonomi wanita pilih pria culun sebagai pasangan?





Ilustrasi pria bekerja. ©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/NorGal
Reporter : Tantri Setyorini | Minggu, 31 Agustus 2014 21:03


Merdeka.com - Jika dihadapkan pada pilihan antara pria keren dan tajir serta pria membosankan dan tak berdompet tebal, mana yang akan Anda pilih sebagai pasangan tetap? Normalnya wanita akan lebih memilih pria yang menarik dan berkesan kuat dari segi penampilan, perilaku, maupun kondisi finansial. Wanita cenderung lebih menyukai para pria yang menonjol dalam berbagai aspek, sebab hal itu menunjukkan keunggulan mereka jika dibandingkan pria-pria lainnya.
Tetapi teori tersebut ternyata tidak berlaku pada saat masa resesi. Dilansir Your Tango, sebuah penelitian yang dilakukan kepada sekelompok mahasiswi menghasilkan bukti bahwa dalam kondisi normal gadis-gadis tersebut lebih memilih pria yang menonjol secara fisik maupun finansial. Tetapi begitu dihadapkan pada risiko resesi, kejatuhan ekonomi, dan krisis keuangan global, mayoritas para wanita tersebut lebih memilih pria-pria 'culun' sebagai pasangan ideal, dalam artian pria-pria yang memiliki fisik dan kepribadian tidak menarik menurut standar konvensional dan kemampuan ekonomi sedang.
Para peneliti berasumsi kalau hasil ini didasari oleh keinginan para wanita untuk mengambil pilihan yang lebih 'aman'. Pasalnya para pria yang dianggap tidak menarik dianggap cenderung lebih menghargai pasangan dan lebih besar kemungkinannya untuk bertahan dalam suatu hubungan serius saat permasalahan besar seperti kesulitan ekonomi melanda. Sementara pria dengan banyak kelebihan dalam kualitas fisik maupun non-fisik dianggap sebagai pilihan yang jauh lebih berisiko dan tidak layak untuk dicoba saat kondisi ekonomi tidak stabil.
Bagaimana menurut pendapat Anda?
[tsr]

No comments:

Post a Comment

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...