Kesaksian Supralogika Kapten Mafella Sebelum Take-off dari Palu, Bukti Tuhan itu Ada!
Sumber gambar: http://jambi.tribunnews.com/2018/09/29/rekaman-captain-mafella-gelombang-tsunami-palu-dari-lensa-pesawat-terimakasih-tuhan
Tuhan benar-benar ada! Dia adalah nyata! Bukan fiksi! Gereja Duta Injil menjadi tempat kesaksian dari Pilot Batik Air, Captain Mafella yang memberikan kesaksian kenapa dia mempercepat penerbangannya 3 menit dari jadwal yang sudah ditentukan.
Ia mengatakan bahwa ia mendengar suara Tuhan, melalui setiap kegelisahan yang ia alami selama seharian itu.
Dia sendiri katanya tidak tahu kenapa bisa begitu. Ia terus menyanyi lagu-lagu Kristen rohani selama penerbangan dari Ujung Pandang ke Palu. Bahkan co-pilot yang Muslim pun mencandai sang pilot agar membuat rekaman lagu rohani.
Letak Bandara Palu itu memang ada di tengah-tengah lereng gunung. Dan itu mengingatkannya selalu dengan Mazmur 23 ayat 4. Apa bunyinya?
Letak Bandara Palu itu memang ada di tengah-tengah lereng gunung. Dan itu mengingatkannya selalu dengan Mazmur 23 ayat 4. Apa bunyinya?
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku. GadaMu dan tongkatmu itulah yang menghibur aku.
Dalam bahasa inggrisnya berbunyi demikian.
I may walk through valleys as dark as death but I won’t be afraid. You are with me and your sheperd’s rod makes me feel safe.
Bandara Palu itu adalah lembah yang sulit untuk didarati. Bahkan seorang kapten sehebat Mafella pun harus ekstra hati-hati dalam mendaratkan ini.
Penulis mengingat sebuah bandara di Hong Kong yang dulunya bernama Kai Tak Airport.
Dulu sebelum kalian lahir, penulis pernah mendapatkan kesempatan mencoba melihat sekeliling dalam mendarat di Bandara Kai Tak.
Lereng Hong Kong yang curam benar-benar membuat bandara tersebut sangat horor. Untuk landing, butuh belok terlebih dahulu sebesar kira-kira 90 derajat.
Bahkan pilot hebat pun, tidak sembarangan boleh mendarat di sana karena medan landing yang mengerikan. Kai Tak Airport dikenal dengan sebutan Kai Tak Heart Attack.
Sekarang Kai Tak Airport itu sudah tak digunakan. Hong Kong membuat sebuah pulau reklamasi untuk mendaratkan pesawat mereka, juga dengan tempat yang lebih besar tentunya.
Kembali ke Kapten Mafella di Palu yang dari Ujung Pandang. Kegelisahan yang ia rasakan membuat dirinya meminta cepat untuk lepas landas. Beberapa menit sebelum take off, dia bahkan tidak turun dari pesawat untuk mempercepat.
Semua via radio, kepada sang pahlawan, Anthonius Agung, yang namanya pernah dikenal pada tahun 200 masehi sebagai pengikut Kristus.
Anthony the Great from Egypt, adalah seorang kaya yang ditinggal mati orang tuanya pada usia 20 tahun. Ia menjual seluruh hartanya untuk mengikuti seorang guru dan belajar menjadi teladan Kristus.
Ia hanya makan roti tawar dengan air selama sisa hidupnya, dan tidur tanpa alas. 2000 tahun kemudian, ada seorang reinkarnasinya yang ada di Palu. Seorang takut akan Tuhan, pahlawan aviasi.
Kapten Mafella menceritakan di sebuah gereja Duta Injil, pengalamannya yang begitu berharga. Pesannya sederhana. Dari seluruh cerita panjangnya, kesaksiannya merujuk kepada satu hal.
Perlunya kepekaan dalam mendengar suara Tuhan. Kepekaan ini muncul bukan dari sebuah meditasi yang ada di gunung sana. Tapi kepekaan ini muncul dari kecintaan akan Tuhan. Kecintaan akan pembacaan Firman Tuhan.
Kapten Mafella adalah orang yang bersaksi dalam kisah ini. Anthony harus wafat untuk memberikan kesempatan untuk Kapten Mafella menyatakan betapa besarnya Tuhan semesta alam.
Kapten Mafella menjadi sosok yang meneruskan pesan-pesan dari Anthonius yang sudah meninggal itu. Meskipun Anthonius sudah mati, suaranya tetap terdengar.
Penulis sebenarnya tidak ingin membahas mengenai agama apa dari Kapten Mafella dan Anthonius Agung.
Nyanyian-nyanyian dari Kapten Mafella menunjukkan sebuah kegundahan. Kegundahan yang ia rasakan, ditutup dengan nyanyian.
Kisah Kapten Mafella membenarkan bahwa Tuhan itu benar-benar ada. Aldy, Mafella dan Anthonius adalah tiga orang pahlawan iman yang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Indonesia butuh orang-orang seperti Aldy yang terluntang lantung di laut dengan buku Alkitab, Mafella yang bernyanyi kepada Tuhan, dan Anthonius yang mempersiapkan jalan mulus bagi ratusan orang di atas pesawat.
Terberkatilah darat, laut dan udara di Indonesia, dengan keberadaan tiga orang pahlawan ini.
Semoga saja dengan keberadaan mereka, Indonesia terberkati oleh orang-orang dengan kesaksian mencengangkan ini.
Begitulah supra-supra. #JokowiLagi
No comments:
Post a Comment