Cekcok Petugas dan Teroris, Mako Brimob Rusuh, Kebenaran Tetap Aman
- Manuel Mawengkang
Mako Brimob, Kelapa Dua rusuh, pada hari Selasa malam hingga Rabu dini hari. Akibat dari cekcok alias adu mulut yang terjadi antara penjaga dan teroris. Informasi ini pun tersebar viral ke media sosial luar negeri.
Kemungkinan besar, hal ini sudah direncanakan dan sudah dirancang sedemikian rupa oleh para bangsat-bangsat yang ada di luar negeri, entah mereka ingin membuat gaduh suasana, berisik, brisik atau membuat risih saja. Mengerti maksud penulis?
Kerusuhan ini terjadi dua hari selang pembubaran HTI. Ini adalah hal yang lumrah, karena memang HTI sudah begitu berakar di Indonesia karena bertahun-tahun. Apakah mereka adalah simpatisan HTI yang ditangkap, dan membuat rusuh?
Belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian sampai saat ini. Tidak ada penjelasan, dan mungkin ini menjadi pertanyaan yang tidak pernah ada jawaban. Apakah karena ditutup-tutupi, atau untuk menjaga perasaan simpatisan HTI, atau memang tidak ada hubungannya sama sekali.
Ini adalah misteri yang hanya menjadi pertanyaan tanpa jawaban, menandakan sebuah potensi yang mungkin terjadi, dengan keberadaan HTI ini, memberikan ketidakpastian. Tidak perlu juga kita menghubungi-hubungkan antara cekcok napi teroris dengan petugas dengan HTI. Karena memang belum tentu juga toh?
Insiden kerusuhan itu terjadi di Mako Brimob, tempat pemegang kebenaran sedang tertahan dan di dalam pertapaan kuno, mengasingkan diri dari kebisingan dunia. Kebenaran yang ibarat ulat yang nyaris hancur karena diinjak oleh raksasa, selamat. Ia dalam fase kepompong. Dan di dalam fase kepompong, tidak banyak yang bisa ia lakukan. Insiden muncul di lokasi pupa yang sedang bersiap menjadi kupu-kupu.
Menjadi sebuah hal yang lumrah bahwa banyak orang yang tidak suka dengan pemegang kebenaran itu. Cahayanya pun begitu terang bersinar, meskipun masih dalam fase kepompong. Mereka ketakutan, mengalami kekhawatiran yang tak kunjung padam.
"Saat ini pukul 01.00 dini hari, saya pastikan tidak ada yang meninggal dunia," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Iqbal saat ditemui di depan Mako Brimob Kelapa Dua, Rabu dini hari.
Ketegangan sempat terjadi hanya dalam kurun waktu beberapa jam saja. Tidak ada korban yang meninggal, tidak ada yang perlu khawatir. Aparat keamanan negara ini mampu mengatasi ancaman terorisme. Bagaimana tidak? Mereka adalah orang-orang yang berdedikasi untuk bangsa dan negara ini. Untuk semangat rela berkorban, jangan ditanya lagi.
Mereka jauh lebih berani ketimbang teroris yang hanya bersembunyi di balik anonimitas. Tito Karnavian, adalah kapolri yang benar-benar menjaga dan mengetahui cara permainan teroris. Dirinya selalu beberapa langkah lebih maju dari teroris.
Saat artikel ini diturunkan, arus lalu lintas padat di Jalan Komjen M Jasin, Kelapa Dua, Depok. Tepat di depan Gereja Gideon, lalu lintas nampak terhenti. Banyak pengendara berputar balik ke arah Jalan Raya Bogor.
Penutupan jalan ini, tentu tidak lepas dari aksi terorisme yang terjadi di dalam rutan Mako Brimob. Meskipun bisa dikendalikan dengan mudah oleh Polri dan TNI, tentu tetap harus dijaga kondusivitasnya. Jalan di depan Mako Brimob harus tetap lengang, agar tindakan-tindakan preventif bisa dikerjakan.
Korban luka memang ada, tapi korban luka minor, bukan luka parah. Beberapa korban luka ada dari petugas. Mungkin luka memar dan luka yang tidak terlalu perlu dijadikan sebuah berita yang viral. Mungkin saja ada peristiwa kekerasan fisik terjadi. Akan tetapi, kita percaya bahwa pihak kepolisian benar-benar ahli.
"Ada beberapa korban luka, baik dari petugas. Tapi bukan luka serius," ujar Iqbal dalam jumpa pers di depan Mako Brimob Kelapa Dua, Rabu (9/5/2018) dini hari.
Informasi yang beredar viral di media sosial hanya meresahkan masyarakat saja. Foto-foto yang beredar tidak jelas dan perlu dipertanyakan validitasnya. Maka, saran penulis kepada para manusia jelmaan kampret, cari berita yang valid.
Kebenaran tetap ada di sana, ia tenang dan tertidur pulas, seperti anak kecil yang siap menantikan esok hari yang lebih baik. Kepompong itu tetap utuh. Thanos tidak berhasil menembus kepada kejujuran hatinya. Karena kelemahan Thanos adalah cinta. Ia tidak lagi memiliki sosok yang bisa ia cintai. Ia hanya sendiri, dengan kekuatan yang tidak terbendung. Akan tetapi kekuatan cinta jauh melampaui kekuatan teror ini.
Biarlah seluruh dunia dan isinya, bertengkar satu sama lain. Akhirnya, semuanya akan membuktikan, bahwa kemenangan ada di tangan mereka yang benar.
No comments:
Post a Comment