NUBUATAN ALKITAB TERPANJANG YANG PALING MENAKJUBKAN (1)
[AkhirZaman.org] Berapa banyak dari kita yang pernah menerima surat panggilan dari pengadilan karena satu kasus hukum tertentu? Mungkin sebagian besar dari kita belum pernah terjerat kasus hukum. Tetapi ada berita untuk kita semua. Tak lama lagi kita akan memiliki satu Kasus di Pengadilan. Kita akan menghadap pengadilan tertinggi di alam semesta, yaitu Pengadilan Surgawi. Kita semua yang pernah hidup di bumi ini memiliki panggilan untuk tampil di hadapan pengadilan Tuhan karena pelanggaran kita terhadap hukum Tuhan yang kudus.
Mari kita membaca dari 2 Korintus 5:10, “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.” Jadi kita semua harus tampil di hadapan pengadilan Kristus supaya dapat diputuskan upah dari perbuatan kita masing-masing.
Alkitab mengatakan dalam 1 Pet. 4:17, “Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?” Perhatikan bahwa penghakiman dimulai pada rumah Allah atau di gereja.
Kita akan mencari tahu kapan saat penghakiman itu tiba. Suatu hari dan tidak lama lagi, Tuhan akan menjatuhkan vonis yang tidak dapat dibatalkan kepada setiap orang. Tetapi jangan dulu takut ketika kita mendengar kata vonis. Karena ada 2 jenis vonis, yaitu vonis bebas dan vonis hukuman.
Mari kita baca bahwa dari Wahyu 22:11, “Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!” Jadi disini kita mendapati sebuah keputusan final, putusan yang tidak dapat dibatalkan terhadap setiap orang. Orang yang diputuskan bersalah akan terus berbuat jahat, sedangkan yang diputuskan benar akan terus berbuat kebenaran.
Setelah putusan ini apa yang terjadi? Mari kita baca ayat berikutnya, Wahyu 22:12, “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.” Kita lihat dalam ayat ini bahwa setelah keputusan dibuat maka Tuhan akan datang dan membawa upah yang akan diberikan kepada setiap orang menurut perbuatannya selama dia hidup.
Yang artinya: Bahwa sebelum putusan atau vonis dibuat dan Yesus akan datang membawa upah, harus ada terlebih dahulu sebuah pengadilan untuk menentukan upah apa yang akan dibawa kepada setiap orang. Tentunya pendapat ini adalah hal yang masuk akal.
Jika demikian, apakah Alkitab memberitahu kita tentang pengadilan Tuhan? Wahyu menuliskan ada amaran tentang hari penghakiman diakhir zaman. Wahyu 14:6,7, “Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”
Ini adalah pekabaran malaikat pertama, pekabaran yang diberitakan ke seluruh dunia. Pekabaran itu adalah “saat penghakiman-Nya telah tiba.” Bukan sesuatu yang akan datang, tetapi sesuatu telah tiba. Ini terjadi di zaman akhir (di zaman kita sekarang) sesaat sebelum kedatangan Yesus.
Kalau begitu, pertanyaan apakah yang muncul sehubungan dengan penghakiman Tuhan. Ada 3 pertanyaan, yaitu:
1. Kapan penghakiman itu dimulai?
2. Dimana penghakiman itu terjadi?
3. Seperti apa penghakiman itu?
2. Dimana penghakiman itu terjadi?
3. Seperti apa penghakiman itu?
Untuk menjawabnya kita akan pelajari sekarang dengan pergi ke buku Daniel pasal 7. Dimana Daniel mendapat sebuah penglihatan mengenai penghakiman yang akan terjadi. Kita mulai ayat yang ke-9, Alkitab mengatakan: “Sementara aku terus melihat,takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar.” Disini nabi Daniel menerima suatu penglihatan yang luar biasa mengenai pengadilan atau penghakiman. Takhta pengadilan itu diletakkan di hadapan raja.
Lalu apa yang akan dibahas dalam pengadilan Tuhan? Pengkhotbah 12:14, “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.” Kita tidak dapat menyembunyikan rahasia dari Allah! Kita bisa saja menyembunyikan sesuatu dari suami atau istri, atau orang tua, atau majikan, tetapi kita tidak bisa menyembunyikannya dari Tuhan. Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan segera.
Saudaraku, sepertinya situasi yang akan membuat kita terhukum ketika segala perbuatan kita dihadapkan dalam pengadilan Tuhan. Tapi ada Seseorang di sini dalam peristiwa penghakiman ini. Kita membaca tentang Dia dari Daniel 7:13, “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.”
Siapakah yang dimaksud “Anak Manusia”? Itu adalah Yesus. Apakah peran Yesus dalam penghakiman tersebut?
1. Dia adalah pengacara kita.
1 Yohanes 2:1 menyatakannya pada kita: “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.”
1 Yohanes 2:1 menyatakannya pada kita: “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.”
2. Dia adalah hakim kita.
Yohanes 5:22,27 mengatakan bahwa: “Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak . . . Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.” Ayat ini mengatakan bahwa semua penghakiman diberikan kepada Yesus. Allah Bapa adalah ibarat Hakim Ketua; tetapi Yesus adalah hakim yang menjalankan. Jadi Dia adalah pengacara kita, dia juga adalah hakim kita. Tapi di saat bersamaan Dia juga adalah:
Yohanes 5:22,27 mengatakan bahwa: “Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak . . . Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.” Ayat ini mengatakan bahwa semua penghakiman diberikan kepada Yesus. Allah Bapa adalah ibarat Hakim Ketua; tetapi Yesus adalah hakim yang menjalankan. Jadi Dia adalah pengacara kita, dia juga adalah hakim kita. Tapi di saat bersamaan Dia juga adalah:
3. Teman kita.
4. Dia juga adalah Juruselamat kita.
Sekarang kita coba pikirkan hal ini. Jika kita harus pergi ke pengadilan, dan pengacara kita adalah yang menjadi Hakim. Dia adalah teman baik kita. Dia juga sudah membayar tebusan untuk kasus kita. Apakah kita masih merasa takut? Tentu tidak! Jika kita memberikan hidup kepada Yesus, kita tidak perlu takut penghakiman karena kita tahu akan dibenarkan dalam penghakiman.
Sekarang kita coba pikirkan hal ini. Jika kita harus pergi ke pengadilan, dan pengacara kita adalah yang menjadi Hakim. Dia adalah teman baik kita. Dia juga sudah membayar tebusan untuk kasus kita. Apakah kita masih merasa takut? Tentu tidak! Jika kita memberikan hidup kepada Yesus, kita tidak perlu takut penghakiman karena kita tahu akan dibenarkan dalam penghakiman.
Dimana penghakiman berlangsung? Tampaknya terjadi di sorga. Apakah demikian yang Alkitab katakan? Sebelum kita jawab, ada sebuah pertanyaan lagi: KAPANpenghakiman dimulai?
Alkitab memberitahu kita kapan waktu penghakiman dimulai. Kita akan mulai menjawab pertanyaan ini dari Daniel 8:14, “Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar.”
Mungkin saat ini Anda berpikir bahwa ayat ini bukankah menyatakan tentang pemulihan tempat kudus/Bait Suci? Lalu apa hubungannya dengan penghakiman?”
Untuk menjawabnya, kita perlu terlebih dahulu mengetahui gambaran dari bait suci dan upacaranya. Kita hanya akan melihat gambarannya secara sekilas. Alkitab menunjukkan kepada kita bahwa ada dua bait suci: Bait Suci yang di bumi, dan satu lagi adalah Bait Suci surgawi. Anda dapat membaca mengenai bait suci ini dalam Ibrani pasal 8 dan 9.
Bait suci yang ada di bumi merupakan bayangan dari bait suci surgawi. Dalam 2 bait suci ini menggambarkan proses bagaimana orang berdosa itu disucikan dan dilayakkan untuk surga. Bait Suci atau Kaabah dan upacaranya adalah illustrasi dari Tuhan tentang rencana keselamatan-Nya.
Ketika seorang berkata “mari saya berikan ilustrasi”, itu artinya dia hendak menjelaskan satu pokok pembahasan tertentu dengan cara lebih mudah untuk dipahami.
Demikian juga dengan bait suci dan upacaranya. Ini diberikan sebagai bentuk “ilustrasi atau cara” Tuhan untuk membantu kita lebih mudah memahami bagaimana Tuhan menyelesaikan masalah dosa. Semua jenis simbol dalam Bait Suci dan upacaranya adalah menunjuk kepada Yesus, pengorbanan-Nya, dan pelayanan-Nya bagi kita.
Jadi jangan lupa: Bait suci dan segala bentuk upacaranya adalah ilustrasi Allah dalam rencana keselamatan. Ini semua menunjukkan bagaimana Dia berurusan dengan masalah dosa.
Upacara dalam Bait Suci sendiri ada 2, yaitu Upacara Harian (Imamat 4) dan Upacara Tahunan (Imamat 16). Dalam upacara harian, setiap hari para imam masuk ke Bilik Suci. Ketika seseorang berdosa maka dia akan membawa korban (umumnya domba) ke Bait Suci. Domba yang dia bawa haruslah domba yang sempurna. Lalu ia akan meletakkan tangannya ke atas kepala hewan itu dan mengakui dosanya. Ini melambangkan bahwa dosa dari orang berdosa secara simbolis dipindahkan ke domba yang tak bercacat. Siapa yang sesungguhnya bersalah? Orang berdosa. Siapa yang tidak bersalah? Domba. Domba ini tidak melakukan sesuatu yang salah. Lalu kepada siapa kesalahan orang berdosa dipindahkan? Kepada domba yang tidak bersalah. Kemudian domba yang tak bercacat itu disembelih, dan darahnya ditampung dalam sebuah baskom. Dan sebagian besar darah itu dicurahkan di mezbah pembakaran. Kemudian domba yang sudah mati diletakkan di atas mezbah korban bakaran dan dibakar. Kira-kira pengorbanan domba ini melambangkan siapa? Domba melambangkan Yesus dan kematianNya di kayu Salib.
Hanya darah Kristus yang dapat menghapus dosa kita. Meskipun orang Israel di sepanjang Perjanjian Lama mengorbankan domba setiap hari, tapi domba itu sendiri tidak memiliki jasa kebajikan. Itu semua merujuk kepada Yesus Kristus. Dan sebagian besar darah domba yang tercurah di mezbah bakaran itu juga melambangkan darah Yesus yang tercurah di kayu Salib.
Kembali kepada upacara harian itu. Setelah domba itu dibakar, dan sebagian darahnya dicurahkan di bawah mezbah bakaran, lalu apa yang selanjutnya dilakukan sampai upacara itu selesai? Sebelumnya kita pelajari tentang bagian Bait Suci. Di bawah ini adalah gambar tentang Bait Suci berdasarkan Keluaran 40:1-3.
Yang diluar garis merah ini adalah pelataran/halaman luar. Yang di dalam garis merah adalah pelataran/halaman dalam. Di dalam pelataran/halaman dalam ada bangunan Bait Suci terbagi menjadi 2. Yang pertama adalah Bilik Yang Suci (di sebelah kanan gambar tirai bercorak biru), dan yang kedua adalah Bilik Yang Mahasuci (di sebelah kiri gambar tirai bercorak biru). Dan tirai yang pada gambar di atas berwarna biru adalah yang menjadi pembatas antara Bilik Yang Suci dengan Bilik Yang Maha Suci.
Tadi kita sudah bahas bahwa sebagian besar darah domba dicurahkan di bawah mezbah bakaran. Tetapi ada sebagian dari darah itu dibawa masuk ke dalam Bait Suci dan dipercikkan di tirai yang menjadi pembatas antara Bilik Yang Suci dan Bilik Yang Maha Suci. Dengan begitu selesailah upacara harian, dan orang berdosa itu diampuni, namun catatan pengampunan orang berdosa masih tersimpan di Bait Suci.
Jadi: Orang berdosa sudah diampuni, namun masih tersimpan catatan dosanya di bait suci. Inilah yang terjadi di Pelayanan/Upacara Harian.
Ingat! Bahwa semua ini adalah ilustrasi dari Allah tentang rencana keselamatan, tentang bagaimana Dia berurusan dengan masalah dosa. Dan pengorbanan hewan setiap hari dalam Perjanjian Lama menyatakan dua fakta tentang dosa:
1. Dosa membawa Maut.
Alkitab menyatakan hal ini dalam Roma 6: 23, “Sebab upah dosa ialah maut, tetapikarunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Alkitab menyatakan hal ini dalam Roma 6: 23, “Sebab upah dosa ialah maut, tetapikarunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
2. Tidak ada orang berdosa yang harus mati karena ada pengganti yang disediakan. Dan juga menyatakan bahwa orang berdosa tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.
Yohanes Pembaptis berkata tentang Yesus dalam Yohanes 1:29, “Lihatlah Anak Domba Allah (Yesus), yang menghapus dosa dunia.” Semua domba melambangkan Yesus yang akan datang dan mati.
Jadi kita dapat melihat, melalui Upacara/Pelayanan Harian orang berdosa diampuni, namun catatan dosanya dipindahkan/masih ada di dalam Bait Suci. Maka perlu adanya satu masa untuk pembersihan Bait Suci melalui Upacara Tahunan. Pembersihan itu terjadi sekali dalam setahun di Bilik Yang Maha Suci. Apa yang dibersihkan dari Bait Suci? “Catatan” dari dosa2 yang sudah diampuni.
Mengapa catatan dosa itu perlu untuk dibersihkan/dihapuskan? Bukankah kita sudah diampuni? Misal Anda mempunyai hutang. Dan ada surat perjanjian hutang. Lalu orang yang kepadanya Anda berhutang mengatakan kalau hutang Anda sudah dianggap lunas. Tapi surat hutang itu masih ada. Artinya bisa saja sewaktu-waktu Anda dituntut untuk membayar hutang karena bukti hutang Anda masih ada. Namun jika bukti surat itu dibakar atau dimusnahkan, maka siapa pun sudah tidak ada yang menuntut Anda. Begitu pula saat catatan dosa kita dibersihkan/dihapuskan, maka kita terjamin untuk benar-benar bebas dari tuntutan dosa. (tetapi karakter pemberi hutang itu tidak sepenuhnya menggambarkan karakter Tuhan)
Dan pada zaman Israel ini dilambangkan dengan hari pendamaian yang terjadi setahun sekali. Hanya Imam Besar yang bisa melakukan hal ini. Upacara pada hari itu sering disebut sebagai: Pembersihan Kaabah, disebut juga Hari Pendamaian, dan juga disebut Hari Penghakiman.
Jadi sekarang kita tahu bahwa pembersihan bait suci adalah sama halnya dengan Hari Penghakiman.
Imamat 23: 24-27, “”Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.” TUHAN berfirman kepada Musa: “Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.””
10 hari sebelum Hari Penghakiman, para imam akan meniupkan serunai/terompet untuk mengumumkan bahwa Hari Penghakiman sudah dekat. Pertanyaan: Kira-kira apa yang dilakukan oleh orang-orang Israel selama 10 hari menjelang Hari Penghakiman tersebut? Jika hari ini kita tahu bahwa hidup kita hanya tinggal 10 hari, bagaimana kita akan hidup pada masa 10 hari ke depan? Pastinya masing-masing kita akan memeriksa hati dan mengakui dosa-dosa kita, bukannya menuding dosa orang lain. Kita akan benar-benar ingin memastikan bahwa segala sesuatu tidak ada masalah antara kita dengan Tuhan dan antara kita dengan sesama.
Dan itulah yang sesungguhnya dilakukan oleh orang-orang Israel selama masa 10 hari tersebut. Mereka akan memeriksa hati mereka masing-masing. Mengakui dosanya masing-masing, bukannya mencari kekurangan orang lain. Mereka akan membereskan permasalahan antara mereka dengan Tuhan dan antara mereka dengan sesama mereka. Ketika matahari terbenam pada Hari Penghakiman, nasib dari setiap orang Israel sudah ditentukan untuk tahun berikutnya. Setiap orang Israel yang tidak mengakui dosanya dalam hidup mereka akan di singkirkan dari perkemahan bangsa Israel; tidak bisa diselamatkan. Hal ini menjadi penghakiman yang bersifat nasional dan individu.
(Hari terakhir dalam kalender Israel—Yom Kippur—adalah Hari Penghakiman. Sampai hari ini masih menjadi hari yang sakral dalam kalender orang Isarel, karena mereka tidak percaya kepada kedatangan Yesus yang pertama kali)
Hari Penghakiman pada masa orang Israel melambangkan Hari Penghakiman di zaman akhir . Ada berapa banyakkah manusia yang masih memiliki kasus yang ditunda pada Hari Penghakiman? Semua orang. Apa yang terjadi di Bait Suci dunia ketika Hari Penghakiman? “Catatan” dari dosa yang sudah diampuni dibersihkan pada Hari Penghakiman.
Pertanyaan, apakah dosa-dosa kita diampuni jika kita mengakuinya? Dan apakah ada catatan atas dosa-dosa kita di bait suci surgawi? Jawabnya adalah ya, ada!
Daniel 7:10 menyatakan penghakiman/pengadilan sudah dimulai dan “dibukalah kitab-kitab.”
Dan kalau kita baca dalam Pengkhotbah 12:14, dikatakan bahwa “Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.” Jadi ada catatan dari dosa-dosa kita yang sudah diampuni di buku surgawi, namun belum dihapuskan. Kita bisa membaca lebih lanjut mengenai Hari Pendamaian di dalam Imamat 16.
Itulah tadi gambaran singkat pelajaran tentang bait suci. Hal yang perlu diingat adalah, bait suci dan seluruh upacaranya merupakan lambang/simbol dari rencana keselamatan.
Kita telah pelajari bahwa Pembersihan Kaabah adalah sama dengan Hari Penghakiman. Tetapi sekali lagi pertanyaannya adalah: Kapankah Hari Penghakiman itu dimulai?
NUBUATAN ALKITAB TERPANJANG YANG PALING MENAKJUBKAN (2)
[AkhirZaman.org] Dalam artikel “Nubuatan Alkitab Terpanjang Yang Paling Menakjubkan (1)” kita telah mempelajari bahwa Hari Pendamaian atau Hari Penghakiman dalam Bait Suci di Perjanjian Lama melambangkan Penghakiman di sorga. Namun pertanyaannya apakah Penghakiman itu telah dimulai dan kapankah itu dimulai?
Mari kita kembali baca Daniel 8:14, “Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar.” Itu bisa juga berarti bahwa penghakiman akan dimulai setelah berakhirnya nubuatan 2300 petang dan pagi.
Hal ini akan menuntun kita pada pertanyaan berikut: Kapan masa 2300 petang dan pagi (hari) ini dimulai dan berakhir? Setelah nubuatan 2300 hari berakhir akan dimulai penghakiman.
Lalu Bait Suci yang mana yang digunakan selama masa penghakiman untuk zaman kita? Bait Suci dunia atau Bait Suci surgawi?
Mari kita kembali ke Daniel 8 untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Allah menyatakan hal ini kepada Daniel dalam mimpi, tapi dia tidak mengerti. Jadi Allah mengutus malaikat Gabriel untuk membantu Daniel mengerti. Mari kita baca bahwa dari Daniel 8:16, 17, “Aku (Daniel) mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: “Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!” Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: “Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!””
Sama seperti Tuhan ingin Daniel dapat memahami penglihatan ini, Dia juga ingin kita memahaminya hari ini. Hal ini menjadi satu nubuatan yang penting bagi hidup kita yang dapat berpengaruh pada bagaimana kita hidup saat ini sebagaimana yang dirasakan Daniel pada saat itu. Masa penghakiman/pengadilan Allah ini dimulai setelah nubuatan 2300 hari berakhir.
Lalu akhir dari nubuatan 2300 petang dan pagi ini akan membawa kita zaman kapan? Ini adalah tentang akhir masa atau Zaman Akhir.
Kita akan menelusuri 3 fakta mengenai akhir nubuatan 2300 petang dan pagi serta hubungannya dengan masa penghakiman:
1. Ini berlaku pada Zaman Akhir.
Pertanyaannya, karena nubuatan ini berlaku pada masa zaman akhir, jadi Bait Suci yang mana yang bisa diterapkan dalam nubuatan tersebut? Duniawi atau Surgawi? Tentu seharusnya adalah Bait Suci Surgawi. Karena Bait Suci Duniawi sudah tidak ada lagi. Bait suci ini sudah di hancurkan pada tahun 70 masehi oleh Roma.
Jadi kita tahu bahwa penghakiman yang dimulai setelah berakhirnya nubuatan 2300 petang dan pagi tidak dapat di terapkan ke dalam Bait Suci duniawi melainkan surgawi.
2. Berbicara tentang Kaabah Sorgawi.
Karena Bait Suci Duniawi sudah tidak ada lagi.
Karena Bait Suci Duniawi sudah tidak ada lagi.
3. Waktu disini hanya Lambang.
Kita memiliki 2300 hari. Jika ini diartikan secara nyata atau sesungguhnya, maka 2300 hari hanya 6,3 tahun. Pertanyaannya, apakah jarak waktu dari Daniel hidup sampai zaman kita hanya berselisih 6,3 ? Tentu saja tidak. Jadi kita tahu bahwa 2300 hari bukanlah waktu yang sesungguhnya, namun hanyalah lambang.
Kita memiliki 2300 hari. Jika ini diartikan secara nyata atau sesungguhnya, maka 2300 hari hanya 6,3 tahun. Pertanyaannya, apakah jarak waktu dari Daniel hidup sampai zaman kita hanya berselisih 6,3 ? Tentu saja tidak. Jadi kita tahu bahwa 2300 hari bukanlah waktu yang sesungguhnya, namun hanyalah lambang.
Kita telah mempelajari bahwa dalam Nubuatan Alkitab, 1 hari nubuatan adalah sama dengan 1 tahun literal. Kita dapat membacanya dari buku Yehezkiel 4:6 dan Bilangan 14:34.
Jadi, jika 1 hari nubuatan adalah adalah sama dengan 1 tahun yang nyata, maka 2300 hari adalah 2300 tahun.
Ini adalah Nubuatan Waktu yang terpanjang dalam Alkitab, suatu nubuatan yang paling menakjubkan.
Tentang waktu ini Daniel telah dibuat menjadi bingung. Mari kita baca dari Daniel 8:27. Disini Daniel menggambarkan apa yang terjadi kepadanya setelah dia mencoba untuk memahami penglihatan tersebut: “Maka aku, Daniel, lelah dan jatuh sakit beberapa hari lamanya; kemudian bangunlah aku dan melakukan pula urusan raja. Dan aku tercengang-cengang tentang penglihatan itu, tetapi tidak memahaminya.”
Sekarang mungkin kita berpikir: “Ini adalah pelajaran yang sangat rumit, saya tidak yakin saya mengerti semuanya.” Jangan takut, tidak hanya kita yang susah untuk mengerti. Karena Daniel yang seorang nabi pun juga tidak mengerti. Bahkan, ia berusaha keras untuk memahaminya, sampai dia menjadi jatuh sakit mungkin sampai pingsan.
Tetapi mari melihatnya dengan hati-hati! Daniel 8 berakhir dengan Daniel sakit dan pingsan. Namun pasal 9 dimulai dengan doa Daniel untuk memahami penglihatan ini. Kita dapat membaca doanya dalam Daniel 9:4-19. Ada pelajaran yang bisa kita pelajari dari doanya: Nubuatan Alkitab dapat dipahami dengan benar hanya melalui doa yang sungguh-sungguh.
Sebagai jawaban atas doa Daniel, Allah mengutus malaikat Gabriel kembali untuk menjelaskan kepadanya nubuatan 2300 petang dan pagi. Malaikat itu mulai dengan menjelaskan bahwa penglihatan itu akan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah untuk orang-orang Yahudi dan bagian kedua akan bagi bangsa-bangsa lain.
Dalam artikel nubuatan “Misteri Omega! Rahasia Wahyu untuk Kekuatan Pribadi! (2)” kita melihat ada nubuatan 70 minggu atau 490 tahun bagi orang Yahudi. Dan waktu 490 tahun ini dimulai dalam tahun yang sama dari dimulainya nubuatan 2300 tahun.
Jadi bila 2300 dikurangi 490 maka akan tersisa 1810. Dan 1810 tahun adalah waktu bagi bangsa-bangsa lain di luar Yahudi.
Mari kita mulai dengan bagian pertama nubuatan 2300 petang dan pagi, yaitu 490 tahun untuk orang-orang Yahudi. Mari kita pergi ke Daniel 9:24 (KJV), “Tujuh puluh minggu telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.” Siapakah bangsanya Daniel? Israel atau Yahudi.
Alkitab berakar tujuh puluh minggu ditetapkan bagi bangsamu. Kata “ditetapkan” dalam bahasa aslinya, Ibrani, berarti “diambil dari atau dipisahkan dari.” Artinya 490 tahun akan diambil dari sesuatu. Diambil dari apa? Satu-satunya nubuatan yang dapat diambil/dipotong adalah nubuatan 2300 tahun, karena rentang waktunya lebih panjang dari 490 tahun.
Jadi bagian pertama nubuatan 2300 tahun adalah 490 tahun yang diberikan bagi orang-orang Yahudi/Israel. Dari manakah asalnya 490 tahun? 70 minggu sama dengan 490 hari. Tetapi kita sedang mempelajari nubuatan yang artinya 490 hari adalah 490 tahun.
Ingat apa yang pernah dikatakan Petrus? Petrus bertanya kepada Yesus: “Berapa kali aku harus mengampuni saudaraku? Sampai tujuh kali?” Tetapi Yesus menjawab, “Bukan tujuh kali, melainkan tujuh puluh kali tujuh kali (Lihat Matius 18:21,22).” Dan itulah yang Allah lakukan bagi orang Yahudi: Memberi kesempatan kepada mereka sepanjang 70 x 7 adalah 490 tahun.
Tapi pertanyaannya tentu saja: Kapankah nubuatan 2300 tahun dan 490 tahun dimulai? Yang jelas keduanya dimulai di tahun yang sama. Mari kita cari jawabannya dari Daniel 9:25, “Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.”
Yerusalem sudah menjadi puing-puing ketika penglihatan ini diberikan. Mereka telah dihancurkan oleh bangsa Babel. Dan malaikat Gabriel memberitahu Daniel bahwa ketika perintah untuk memulihkan dan membangun kota Yerusalem dikeluarkan, maka itulah menjadi tahun dimulainya nubuatan 490 tahun dan 2300 tahun tersebut.
Sejarah membuktikan bahwa tahun dimulainya pembangunan Israel dan Yerusalem adalah 457 SM di musim gugur. Dan Alkitab mencatat perintah untuk membangun kembali Yerusalem adalah dari Raja Arthasasta dari Media-Persia ( terdapat dalam Ezra 7:11-26).
Ensiklopedia (Wikipedia) menegaskan hal ini. Berikut adalah dari Wikipedia mengenai apa yang terjadi di tahun 457 SM: “Artahsasta I mengeluarkan dekrit bahwa kota pemerintahan Yerusalem harus dibangun kembali (Lihat Ezra 7, Daniel 9 and Nehemia 1 dalam PL).”
Jadi sejarah menegaskan bahwa waktu dimulainya nubuatan 2300 tahun dan 490 tahun itu adalah saat dimana perintah untuk memulihkan Yerusalem dikeluarkan pada tahun 457 SM, ketika Arthasasta I mengeluarkan perintah untuk membangun kembali Yerusalem.
Dan bagian pertama dari nubuatan 2300 tahun, yaitu 490 tahun adalah menjadi bagian orang-orang Yahudi. Lalu apa saja yang akan terjadi selama kurun waktu 490 tahun itu.
Mari kita membaca ayat Daniel 9:25 (KJV) lagi: “Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh minggu; dan enam puluh dua minggu.”
Disini kita dapat 7 + 62 = 69 minggu/pekan. 69 pekan ada berapa hari? 69 x 7 = 483 hari atau dalam bahasa nubuatan itu adalah 483 tahun. Dan 483 tahun ini akan membawa kita pada pengurapan Mesias.
Dari tahun 457 SM jika kita tambahkan 483 tahun, maka kita akan tiba pada masa di mana Yesus diurapi sebagaimana dinyatakan dalam Daniel 9:25. Tahun Yesus diurapi adalah ketika Dia dibaptis pada tahun 27 M (meski 457 SM + 483 adalah 26, namun karena tidak ada tahun 0, maka kita ketemu pada tahun 27 M).
Tetapi kita masih memiliki 1 minggu (7 hari) atau 7 tahun yang tersisa untuk menyelesaikan/menggenapi nubuatan 70 minggu atau 490 tahun. Dengan kata lain masih ada 7 tahun waktu bagi bangsa Israel. Lalu peristiwa apa saja yang terjadi selama sisa waktu 7 tahun itu? Mari kita lihat jawabannya dalam Daniel 9:27 (KJV), “Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu minggu. Pada pertengahan satu minggu itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.” Peristiwa pertama adalah pada pertengahan 7 hari (1 minggu) atau 7 tahun itu adalah “dihentikannya korban sembelihan dan korban santapan.” Dihentikannya korban sembelihan merujuk pada peristiwa penyaliban Yesus. Pada tahun berapa Yesus disalibkan? Pada pertengahan minggu atau pertengahan 7 tahun itu. Jadi 27 M ditambahkan 3,5 (7 : 2 = 3½ ) maka akan ketemu pada tahun 31 M (3½ tahun setelah Yesus dibaptis pada tahun 27 M). Luar biasa, Alkitab menubuatkan tahun berapa Yesus akan dibaptis, dan bahkan tahun berapa disalibkan.
Sampai kepada Yesus disalib pada tahun 31 M baru mencapai total 486,5 tahun. Berarti masih ada 3,5 tahun lagi supaya nubuatan 490 tahun tergenapi. Kapankah waktu tergenapinya nubuatan 490 tahun? Jika kita tambahkan 3½ dari tahun 31 M, tahun berapa kita dapatkan? Tahun 34 M.
Lalu apa yang terjadi di tahun 34 M itu? Kisah Para Rasul pasal 7, Stefanus mati dilempari dengan batu di tahun 34 M. Berikut ini informasi dari Ensiklopedia perihal kejadian di tahun 34 M: “Rasul Paulus dan Barnabas mulai mengkhotbahkan Injil ke semua bangsa. Stefanus, martir pertama dari Kekristenan dilempari batu.” Inilah yang dinyatakan Ensiklopedia di tahun 34 yang kita pelajari. Sejak saat itu, Injil di masyurkan ke semua bangsa. Di tahun 34, perjanjian Tuhan dengan orang Yahudi secara bangsa telah berakhir.
Di tahun 34 M adalah waktu berakhirnya kesempatan yang diberikan Tuhan kepada orang Israel selama 490 tahun. Dan Tuhan menolak bangsa Yahudi sebagai bangsa pilihan-Nya karena mereka menolak Yesus sebagai Mesias mereka. Tetapi tentu saja orang-orang Yahudi/Israel masih bisa diselamatkan secara individual dengan menerima Yesus, sebagaimana kesempatan itu diberikan kepada kita yang bukan orang Yahudi/Israel.
Saudara-saudara, setelah tahun 34 M, Injil diberitakan ke bangsa-bangsa lain. Dengan kata lain Injil itu diberitakan kepada kita. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan kepada kita dalam Galatia 3:29, “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” Saudara-saudara, ayat ini adalah untuk kita, karena semua kita adalah bukan orang Yahudi. Apakah kita milik Kristus? Jika benar, maka kita juga adalah keturunan Abraham. Semua janji yang dibuat kepada Abraham pada zaman dahulu kala adalah juga untuk kita, jika kita telah menyerahkan hidup kita kepada Yesus Kristus.
Jadi itu tadi bagian pertama dari nubuatan 2300 petang dan pagi, yaitu waktu sepanjang 490 tahun yang Tuhan berikan kepada Israel, namun mereka menolaknya. Dan setelah nubuatan itu berakhir di tahun 34 M maka Injil itu pun mulai dikhotbahkan kepada seluruh bangsa (tidak hanya kepada bangsa Israel),dan itu dimulai oleh Paulus dan Barnabas tidak lama setelah kematian Stefanus (Kisah Para Rasul 7).
Lalu bagaimana dengan bagian kedua dari nubuatan 2300 petang dan pagi? Bagian yang akan memberikan jawaban kepada kita kapankah Hari Penghakiman Tuhan di Bait Suci sorga akan dimulai. Jika nubuatan 2300 tahun telah dikurangi bagian pertama nubuatan itu, yaitu 490 tahun, maka tersisa 1810 tahun lagi. Jika kita ambil tahun 34 M dan menambahkan 1810 tahun yang tersisa, maka kita akan tiba di tahun 1844.
Tahun 1844 adalah tahun dimana berakhirnya nubuatan 2300 hari atau tahun. Dan sebagaimana dalam Daniel 8:14 menyatakan bahwa di akhir nubuatan 2300 tahun akan terjadi pembersihan Bait Suci sorga. Pembersihan Bait Suci sorga adalah juga disebut dengan Hari Penghakiman Tuhan. Jadi demikian kita tahu bahwa Hari Penghakiman Tuhan dimulai pada 1844.
Tetapi pertanyaannya adalah: Bagaimana kita bisa yakin bahwa 1844 adalah dimulainya Hari Penghakiman itu?
Kita akan lanjutkan dalam artikel “Nubuatan Alkitab Terpanjang Yang Paling Menakjubkan (3).”
Kita akan lanjutkan dalam artikel “Nubuatan Alkitab Terpanjang Yang Paling Menakjubkan (3).”
NUBUATAN ALKITAB TERPANJANG YANG PALING MENAKJUBKAN (3)
[AkhirZaman.org] Dalam artikel “Nubuatan Alkitab Terpanjang Yang Paling Menakjubkan (2) kita telah mempelajari bahwa nubuatan terpanjang Alkitab, yaitu nubuatan 2300 hari atau tahun, terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama adalah nubuatan 70 minggu (490 hari) atau 490 tahun, yang juga menjadi kesempatan terakhir yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel apakah mereka bisa setia sebagai bangsa pilihan.
Dengan telah dipotongnya 490 tahun dari 2300 tahun maka masih tersisa 1810 tahun. Akhir dari nubuatan 490 tahun adalah pada tahun 34 M, yang juga menjadi tahun pertama kali Injil kebenaran diberitakan kepada bangsa lain oleh Paulus dan Barnabas. Jika dari 34 M ditambahkan 1810 tahun (bagian kedua dari nubuatan 2300 tahun), maka kita mengetahui bahwa nubuatan 2300 tahun berakhir pada tahun 1844 M(34 + 1810 = 1844).
Dan dalam Daniel 8: 14 menyatakan bahwa di akhir nubuatan 2300 hari (tahun) akan terjadi pembersihan Bait Suci sorga. Pembersihan Bait Suci sorga adalah juga disebut dengan Hari Penghakiman Tuhan. Jadi demikian kita tahu bahwa Hari Penghakiman Tuhan dimulai pada 1844.
Tetapi pertanyaannya adalah: Bagaimana kita bisa yakin bahwa tahun 1844 adalah dimulainya Hari Penghakiman itu?
Perhatikan, kita memiliki empat titik nubuatan:
1. Yang pertama adalah tahun 457 SM, yang sudah di cek berdasarkan sejarah dan kronologinya dengan Alkitab. Itu salah satu titik waktu yang paling jelas.
2. Kemudian kita juga memiliki Tahun 27 Masehi, Kristus dibaptiskan, ini juga sudah dibuktikan.
3. Lalu tahun 31 Masehi ketika Kristus mati di Kalvari. Inipun akurat.
4. Selanjutnya kita memiliki tahun 34 Masehi ketika Injil diberitakan kepada semua bangsa. Itu pun sudah dibuktikan akurat.
2. Kemudian kita juga memiliki Tahun 27 Masehi, Kristus dibaptiskan, ini juga sudah dibuktikan.
3. Lalu tahun 31 Masehi ketika Kristus mati di Kalvari. Inipun akurat.
4. Selanjutnya kita memiliki tahun 34 Masehi ketika Injil diberitakan kepada semua bangsa. Itu pun sudah dibuktikan akurat.
Dan sebagaimana 4 titik sebelumnya yang akurat sesuai pembuktiannya, kita ketahui bahwa titik waktu terakhir 1844—waktu untuk penghakiman—adalah juga tepat.
Sekarang jangan lewatkan poin penting berikut. Siapapun yang menolak tahun 1844 sebagai waktu untuk penghakiman, sesungguhnya juga menolak Yesus Kristus sebagai Mesias dalam Daniel 9. Karena nubuatan ini semuanya berkaitan satu sama lain dan tidak berdiri sendiri-sendiri.
Alkitab mengatakan kepada kita: “Sampai lewat dua ribu tiga ratus hari; lalu tempat kudus itu akan dibersihkan” (Daniel 8:14).
Kita sudah pelajari tadi bahwa “pemulihan tempat kudus” adalah sama dengan dimulainya “waktu penghakiman.” Jadi penghakiman di sorga dimulai di surga pada tahun 1844. Itulah sebabnya Alkitab berkata dalam Wahyu. 14:7, “Katanya dengan suara nyaring, takutlah akan Allah, dan muliakanlah dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya.” Jadi penghakiman telah dimulai.
Mungkin dimulai sejak zaman Adam, Tuhan menelusuri dari zaman ke zaman memeriksa kehidupan dari setiap orang yang hidup di bumi. Suatu hari, nama kita akan disebut dalam pengadilan tersebut, itu pasti akan terjadi. Karena Alkitab mengatakan kepada kita bahwa ketika Yesus datang kembali, Dia sudah membuat keputusan untuk menentukan upah kepada setiap orang berdasar perbuatannya.
Pada jaman Perjanjian Lama, orang-orang Yahudi memeriksa hati mereka selama sepuluh hari sebelum penghakiman (yang ditandai dengan peniupan serunai atau terompet pada hari pertama-Imamat 23:24). Itu seharusnya jadi pelajaran dan perenungan bagi kita hari ini. Kita seharusnya menyelidik hati kita untuk memastikan bahwa tidak ada yang menjadi penghalang kita dengan Allah.
Tak satu pun dari kita yang tahu persis kapan nama kita akan dipanggil dalam penghakiman. Namun pekabaran ini memberikan dorongan dan keberanian bagi kita semua dalam menghadapi penghakiman. Kita memiliki Yesus sebagai pengacara yang menawarkan untuk menangani kasus kita. Dia kita tidak pernah kalah dalam menangani kasus.
1 Yohanes 2:1 berkata: “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang Pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang Adil.”
Saudara, kita tidak perlu takut dalam penghakiman. Karena Yesus akan menjadi pembela kita di sana jika kita menyerahkan hidup kita kepada-Nya
Yudas 1:24, “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.”
Saudara, tak satu pun dari kita manusia yang sempurna/tak bernoda. Tetapi Yesus rindu menjaga kita supaya kita menjadi sempurna/tak bernoda.
Bagaimana Yesus bisa membuat kita tak bernoda ketika kita begitu kotor dan bernoda? Berikut adalah caranya. Yesus telah membayar hukuman atas semua kesalahan kita di kayu salib. Dia mati untuk kita dan membayar harga kita, sehingga kita dapat diampuni. Suatu hari nama kita akan dipanggil. Dan ketika nama kita disebut dalam penghakiman, apa yang akan kita lakukan?
Mari coba kita bayangkan. Ketika nama kita disebut dalam penghakiman, lalu Yesus berdiri untuk mewakili setiap orang yang percaya kepadaNya. Kemudian dibacakanlah sebuah buku yang mencatat daftar panjang dosa-dosa kita dan kita tidak bisa menyembunyikannya. Kita bisa bayangkan akan ada suatu momen yang sunyi. Kemudian Yesus berdiri dan berkata sambil menyebut nama kita masing-masing: “Aku di sini untuk mewakili orang ini (sambil menyebut nama kita masing-masing). Dia memang berdosa, tapi dia mengakui dosa-dosanya kepada-Ku. Aku telah hidup dalam dirinya, dan dia juga telah hidup di dalam Aku. Dosa-dosa yang ia sayangi, telah dia serahkan kepadaKu.“ Dan alam semesta dapat melihat pada buku yang menuliskan: Mencuri, mengaku, diampuni. Berdusta, mengaku, diampuni. Berzinah, mengaku, diampuni. Kembali Yesus berkata: “Darah-Ku, Bapa, darah-Ku memohon atas nama orang ini.”
Kemudian kita bisa membayangkan alam semesta mengatakan: “Haleluya, hapus catatan dosanya!” Kemudian dosa kita semua dihapuskan dan di tempat kita tertulis karakter Yesus yang sempurna.
Jika Yesus berdiri bagi kita dalam penghakiman, apa yang kita lakukan? Kita tidak akan melakukan apa-apa dalam penghakiman itu! Selama kita telah memberikan hidup kita kepada Yesus, maka kita tidak perlu takut menghadapi penghakiman. Pertanyaan bagi kita saat ini: Apakah kita sudah menyerahkan kehidupan kita hari demi hari ke dalam tuntunan TUHAN? Atau kita sementara masih memikul beban kita sendiri dalam kehidupan kita?
Suatu hari nanti, dan itu tidak lama lagi, nama kita akan disebut, dan ketika nama itu disebut, apakah kita rindu supaya Yesus berdiri untuk kita? Apakah kita ingin memberitahu Yesus sekarang juga: “Tuhan ketika namaku disebut dalam penghakiman, tolong berdirilah untukku dan menjadi pembelaku”?
Berapa banyak yang punya kerinduan supaya Yesus mewakili kita dalam pengadilan sorga dan Dia menjadi pembela kita? Sambil berdoa mari kita renungkan perkataan rasul Paulus berikut ini: “Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia (Tuhan) kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.” Ibrani 2:16. Betapa kasih-Nya Bapa di sorga kepada kita sehingga “Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa” (Yohanes 3:16).
Saudara, apakah yang masih kita tahankan untuk menyerahkan hidup kepada Yesus? Jangan tahankan saudara. “Jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah saudara terima” (2 Korintus 6:1).
Namun “marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita”(Ibrani 12:1) dan “marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibrani 4:16).