A story with tens of thousands of articles.

A story with tens of thousands of articles.
life and death, blessing and cursing, from the main character in the hands of readers.

Tuesday, February 24, 2015

mukendi bertemu dengan iblis ( 8/13 ).





Hasil gambar untuk gambar dukun dan setan


8. PERJUMPAANKU DENGAN LUCIFER

Kazadi adalah seorang tukang tenung terkenal yang antara lain dapat mengubah pasir menjadi gula, kertas yang tidak ada gunanya menjadi kain yang dijahit dan dipakai oleh pria maupun wanita atau mengeluarkan susu dari dalam kayu. Pada tanggal 25 Nopember 1988, aku bertemu dengannya lagi dan membuat janji untuk pk. 09.00 keesokkan harinya. Kazadi berkata bahwa aku harus mandi dan memakai wangi-wangian saat pertemuan kami besok. Aku patuh dan melakukan tepat seperti yang dimintanya. Aku begitu penuh semangat sehingga aku datang di rumahnya pk. 08.00, lebih awal satu jam, sehingga Kazadi terheran-heran.
Aku menjelaskan kepadanya mengapa aku begitu bersemangat. Aku percaya bahwa orang biasanya akan bersemangat bila mereka melakukan sesuatu yang jahat, tetapi bila harus melakukan yang baik, orang kadang-kadang harus memohon dan membujuk-bujuknya. Pada pk. 11.00 kami memasuki kamarnya. Ia membeberkan sehelai kain putih yang dinodai darah manusia di atas lantai. Kemudian ia menyalakan lima lilin dan menempatkannya pada keempat sudut kain itu dan satu di tengah. Kemudian ia mulai membaca mantera dari secarik kertas yang ditulis dalam bahasa Perancis. Tiba-tiba, rumah mulai bergoyang, aku mendengar suara orang-orang berbicara dari dalam rumah dimana kami berada. Atap rumah ditarik lepas oleh suatu kekuatan dan seluruh rumah lenyap. Aku melihat mata bagaikan lampu (obor) dan kemudian angin besar menerpa rumah dimana kami berada. Tiba-tiba Kazadi menghentikan upacara itu dan bertanya kepadaku, "Mengapa kau tidak takut ? Orang-orang yang datang kemari, bila sampai pada tahap ini akan gemetaran dan menjerit-jerit atau mereka lari terbirit-birit." Aku memberitahukannya bahwa pengalaman-pengalaman dengan ayahku menghapuskan segala rasa takut dari diriku. Kemudian ia mengemasi seluruh barang-barangnya : kain, lilin, buku ; memandang kepadaku dan berkata, "Sekarang kau akan melihatnya."
Ia membawaku keluar rumah dan mengunci pintu. Kemudian kami mulai berjalan ke arah pekuburan di daerah tersebut. Aku terheran-heran melihat di depan kami terdapat tiga pintu gerbang yang sebelumnya tidak pernah kulihat. Aku begitu sering lewat disitu pada waktu siang dan belum pernah melihat gerbang-gerbang tersebut. Akan tetapi hari itu ketika kami sampai di pekuburan itu tepat di tengah malam, kami menemukan diri kami di depan tiga pintu gerbang. Kazadi mulai membaca doa-doa dan mantera-mantera magis. Gerbang pertama terbuka dengan sendirinya. Ia memegang lenganku dan kami masuk. Sekarang kami berada di depan gerbang yang kedua dan melalui lanjutan pembacaan mantera, gerbang inipun membuka dengan sendirinya dan kami masuk ke dalamnya. Gerbang ketigapun terbuka, akan tetapi kami tidak melangkah masuk. Kami berputar tiga kali dan tiba-tiba aku melihat di depan kami sebuah jalan raya yang besar dengan deretan rumah-rumah di kiri kanannya. Aku tidak sempat menanyakan apa-apa kepada kawanku. Kami mulai berlari sepanjang jalan raya itu. Beberapa rumah memiliki pintu putih, tetapi yang lainnya begitu kotor, jadi kami terus berlari sampai akau menajdi lelah karena tampaknya jalanan itu tidak berkahir. Aku memberitahu kawanku untuk memperlambat kecepatan kami, tetapi ia mengatakan bahwa tidaklah mungkin berlambat-lambat di daerah tersebut. Aku berkata untuk berhenti dan beristirahat sejenak, tetapi ia menolak. Aku kemudian berkata kepadanya untuk membawaku kembali ke rumah saja, tetapi ia menjawab bahwa kami tidak dapat kembali melalui jalan yang sama. Aku terlalu lelah untuk berjalan dan Kazadi mulai menyeretku seperti seekor kambing. Saudara-sadaraku, aku sangat menderita. Wajah Kazadi berubah dan menjadi buruk sekali seperti monster. Matanya mengeluarkan cahaya yang begitu menyala-nyala sehingga aku tidak mampu manatapnya. Ia sangat marah kepadaku.
Rumah sepanjang jalan tersebut tampaknya tidak dihuni. Juga tidak ada seorangpun di luar. Aku ketakutan, tetapi aku terus berjalan bersama kawanku. Ketika kami mencapai akhir dari kota itu, maka rumah-rumah itupun lenyap dari pandangan kami. Kami sampai pada suatu daerah yang penuh semak belukar, tetapi tidak ada atmosfir, udara ataupun angin ; segala sesuatunya disana merupakan kehampaan yang hening dan kami bahkan tidak dapat bernapas. Dan sekarang, bila aku menengok kembali ke belakang, aku bertanya-tanya bagaimana aku dapat keluar dari situ dengan selamat, hanya Tuhan yang tahu. Keadaan di seluruh daerah itu kecoklat-coklatan seperti waktu senja yang bercampur dengan saat matahari terbenam. Tidak ada matahari (terang) yang sesungguhnya, tidak ada kegelapan. Kami berjalan untuk waktu yang lama sampai akhir jalanan di daerah itu. Kami kemudian mulai berjalan di daerah yang lain, diatas tanah yang gundul sejauh 120 meter. Tidak tampak apapun sejauh mata memandang. Kami berjalan lagi sejauh hampir 120 mil sampai ujung bumi. Kami melihat daerah hampa yang lain yang kupikir adalah ruang angkasa. Kazadi menjejakkan kakinya ke atas kehampaan (ruang angkasa) itu dan menyuruhku melakukan hal yang sama. Jujur saja, aku gemetar ketakutan. Ketika aku menginjak kehampaan itu, rasanya seperti spons. Aku berjalan bersamanya sejauh enam kaki di atas kehampaan itu dan berhenti setelah tujuh kaki. Aku ingin menengok ke belakang, tetapi Kazadi memperingatkan aku bahwa aku akan menghadapi bahaya bila aku melakukannya.
Lucifer 
Tiba-tiba aku mendengar suara yang menggelegar bertanya kepada kawanku, "Kazadi, apakah kau membawakan darah yang harus kuminum saat ini ?" Aku menjadi takut, karena aku tiba disitu untuk mengetahui sumber daripada kekuatan sihir dan magis, mengapa ditanyakan tentang darah yang akan diminum ? Dan darah siapa ? Apakah darahku yang ingin diminum ? Aku sangat kuatir. Kupikir adalah lebih baik untuk menutup mulut Kazadi agar ia tidak menjawab pertanyaan itu. Tetapi sebelum aku dapat memutuskan pikiranku, Kazadi telah menjawab pertanyaan itu dengan berkata, "Ya tuan, aku telah membawakan seseorang yang sangat keras kepala bagimu. Ia ingin melihat dan mengetahui darimana datangnya kekuatan sihir dan magis. Ia juga sangat suka berbicara."

Kata-kata itu adalah untuk menuduhku di depan Lucifer karena aku tidak sadar. Aku terlalu banyak berbicara. Sekarang aku mengerti mengapa Alkitab mengatakan bahwa kita harus selalu sadar (I Pet. 5:8). Banyak orang tertimpa masalah karena mereka tidak sadar di dalam banyak bidang-bidang kehidupannya. Mereka berbicara dengan ceroboh dan mengijinkan iblis menarik keuntungan dari mereka. Ada yang sekedar suka berbicara tanpa menimbang perkataannya dan karenanya memberikan tempat bagi setan.
Setelah jawaban Kazadi, terdengarlah suara nyaring yang berkata, "Akulah Lucifer, malaikat terindah di seluruh dunia. Apa yang kau cari disini ?"
Suara itu begitu kuat dan menakutkan sehingga aku mulai gemetar dan terkencing-kencing dimana aku berdiri. Pikiranku menjadi begitu kacau sehingga aku lupa alasan mengapa aku pergi kesana bersama Kazadi. "Tuan," jawabku dengan hati-hati, "Aku mencari keberhasilan." Saudara-saudara, anda dapat tertawa, tetapi aku sangat sedih karena banyak sekali terdapat orang-orang seperti diriku. Mereka dapat membual dan berkata bahwa mereka adalah pengikut-pengikut iblis, tetapi bila mereka melihat iblis muka dengan muka, maka mereka akan meleleh ketakutan.
Lucifer tertawa dan berkata, "Oh, jadi kau mencari keberhasilan ? Akulah sumber segala keberhasilan. Jadi kau harus memberiku darah untuk kuminum dan aku akan memberimu keberhasilan. Bila kau telah melihat aku, itu berarti kau telah melihat keberhasilan."
Dan kenyataannya, aku melihat Lucifer, hanya seperti tiga buah mata yang memandang seperti proyektor-proyektor yang kuat. Mata yang terletak di tengah berwarna merah dan berputar-putar seperti lampu mobil ambulans. Kemudian Lucifer berkata kepadaku, "Kau harus memberikan darahmu untuk kuminum agar kau dapat berhasil."
Aku berkata bahwa aku tidak memiliki darah yang dapat kuberikan kepadanya. Ia lalu mengatakan bahwa ia mengenal diriku dari sejak aku dilahirkan dan bahwa aku saat itu berusia 17 tahun. Harap diingat bahwa aku diperkenalkan dengan ilmu sihir sejak aku berusia 3 tiga hari. Jadi Lucifer benar bila ia berkata bahwa ia mengenalku dan bahwa aku adalah miliknya sejak masa kanak-kanakku.
Lucifer berkata, "Aku akan memberikan perpanjangan 8 tahun lagi bagimu untuk hidup di bumi dan setelah itu, kau akan mati dan datang kemari untuk bersama denganku pada tanggal 30 Juni 1988. Kita akan bekerja bersama disini. Aku memberikan keberhasilan kepada orang-orang hanya sampai 25 tahun. Tidak seorangpun dapat melampaui usia itu dengan keberhasilan yang datangnya daripadaku. Selama 8 tahun kehidupanmu di bumi, kau akan masuk di sekolah rahsia internasionalku untuk belajar caranya bekerja bersama denganku, karena aku sangat mencin-taimu. Kau sudah menjadi milikku sejak masa kanak-kanakmu. Aku mengenalmu dan sedang menanti-nantikan dirimu. Tiba-tiba aku melihat sebuah botol besar berisi darahku dan Lucifer meminum sebagian besar daripadanya dan meninggalkan sedikit bagiku yang hanya cukup untuk hidup selama delapan tahun tambahan yang diberikannya kepadaku. Aku juga mengerti bahwa aku harus mengisi botol tersebut dari waktu ke waktu dengan darahku sendiri. Lucifer sangat suka akan darah. Di dalam bahasaku, ia menyebutnya "anggur merah."Lucifer kemudian berbalik kepadaku dan berkata, "Karena matamu telah melihatku dan telingamu telah mendengar suaraku, maka selama sisa hidupmu di atas bumi, kau tidak akan pernah tidur lagi dan kau akan terus menerus mendengar suara-suara orang dan bunyi-bunyi selama 24 jam. Bila kau menutup atau membuka matamu, kau akan terus melihat dan mendengar segala sesuatu di sekelilingmu. Bila kau ingin beristirahat, kau tidak boleh tidur pada sisi kanan atau kiri tubuhmu, tetapi harus terlentang menghadap ke atas."
Ketika aku memandang ke arah kiriku, aku melihat seseorang yang sangat besar mendatangiku dengan membawa botol berisi darah dan sehelai bulu burung elang. Ia menyuruhku memper-gunakan bulu burung elang dan darahku di dalam botol untuk menulis dan menandatangani namaku pada daftar setan. Saat aku melakukannya, aku mendengar suara-suara keras orang bersorak dan berteriak mengatakan "Pria terhormat."
Aku ingin menengok ke arah datangnya suara-suara itu, tetapi Kazadi menghalangiku berbuat demikian. Setan berkata lagi kepadaku, "Sekarang kau akan kembali lagi ke bumi dan kau akan dibaptis dengan cara sebagai berikut : pergilah ke pasar dan belilah tiga benda, singkong, kacang dan minyak sawit. Ketiganya harus kau makan bersamaan, kemudian ambil sebagian, usapkan ke seluruh tubuhmu. Dengan demikian maka segala sesuatu yang kukatakan kepadamu akan dipenuhi."
Tiba-tiba kehadiran Lucifer lenyap dari pandangan kami. Kami berbalik dan berjalan 6 kaki dan setelah 7 kaki, maka kami kembali lagi ke bumi. Sekali lagi kami memulai perjalanan panjang kami kembali yang membosankan, masuk ke pekuburan tadi. Banyak roh-roh yang mengikuti di belakang kami dengan jarak satu mil. Mereka takut kepada kami karena kami masih memiliki tubuh jasmani kami. Mereka tidak dapat bertahan terhadapnya. Mereka terus mengajak kami berbicara dan memberi isyarat agar kami mendekat, sambil berkata dengan malu-malu, "Hai manusia, mengapa kalian tidak tertarik kepada kami ? Bila rekan-rekan kalian kemari, mereka akan membawa kami, akan tetapi kalian tampaknya tidak tertarik kepada kami, mengapa ?" Kazadi memperingatkan agar aku tidak menjawab mereka bahkan tidak perlu mendengarkan mereka, itu bukan urusan kami. Tampaknya, perjalanan kembali lebih singkat. Kami sampai di pekuburan pada pk. 08.30. Sekarang kami dapat melihat dunia kami dan itu mulai menjadi pudar. Kami mulai mencium bau yang sangat busuk. Kazadi telah memperingatkan aku untuk memakai wangi-wangian. Ada wangi-wangian tertentu yang tampaknya memegang peran yang sangat penting di dalam dunia kegelapan yang menghasilkan suatu perjanjian penuh wewangian dengan roh-roh orang mati. Roh-roh itu berkeliaran di daerah pekuburan mencari tuan rumah baru. Apakah ini sebabnya mengapa para tukang sihir dan tukang tenung membubuhkan wangi-wangian tertentu pada pasien mereka ? Hal ini terutama sekali bagi seseorang yang ingin menarik lawan jenis. Wangi-wangian seperti itu seringkali digunakan dalam upacara-upacara okultisme. Bukannya aku melarang orang memaki minyak wangi, karena karena Yesuspun memakainya, akan tetapi ada formula-formula tertentu yang khusus bagi tujuan-tujuan yang berhubungan dengan hal-hal yang dari setan dan itu diberikan oleh para dukun.
Aku berketapan untuk memenuhi apa yang diharapkan iblis dari diriku, sebelum aku nantinya kembali lagi kepadanya untuk mengikuti latihan.


No comments:

Post a Comment

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...