Apakah Rabbi Terkemuka Israel BENAR-BENAR Melihat Mesias?
Pada peringatan ulang tahun pemakamannya, dokumen-dokumen laporan yang eksplosif mengungkapkan kembali penglihatan sang rabbi besar.
Buku tulisan Carl Gallups berjudul “Rabbi Yang Melihat Mesias: Kisah Yitzhak Kaduri dan Nubuat-nubuatnya tentang Akhir Zaman” memicu perdebatan sengit di seluruh dunia, dan 28 Januari 2019, pada peringatan ulang tahun ke-13 dari upacara pemakaman sang rabbi besar, misteri itu tetap hidup.
“Tanggapan dari orang-orang yang telah membaca buku dan/atau menonton filmnya sangat positif. Satu-satunya tanggapan negatif adalah dari orang-orang yang secara keliru mengasumsikan kesimpulan-kesimpulan yang mereka yakini dapat diambil dari buku itu,” kata Carl Gallup. “Tapi, mereka belum membacanya. Saya pikir kebanyakan orang akan senang dan sangat terkejut ketika mereka membaca buku ini. Namun, ada sebagian orang yang lebih suka kisah ini tidak sampai kepada dunia.”
Chuck Missler, pendiri Koinonia House Ministry mengatakan bahwa dalam buku itu, Gallups “meledakkan salah satu berita terbesar dalam hidup kita.”
“Implikasi dari deklarasi yang mencengangkan dari rabbi ultra-ortodoks paling dihormati di Israel ini berdampak pada kita masing-masing – bukan hanya keyakinan tradisional Yahudi. Ini adalah bacaan wajib bagi siapa saja yang menganggap serius Tuhan,” katanya.
Apakah Rabbi Kaduri yang berusia 108 tahun, rabbi paling terkenal dalam sejarah modern Israel, benar-benar melihat Mesias dalam sebuah penglihatan sebelum dia meninggal pada Januari 2006? Sedikit dari para pengikutnya yang menyangkal klaim tersebut. Nampaknya Kaduri sendiri membeberkan pewahyuan itu pada beberapa kesempatan publik dan banyak didokumentasikan.
Tapi, ada dua pertanyaan lain yang jauh lebih kontroversial. Hal pertama berkisar pada apa yang diduga catatan kematian rabbi tua itu yang dilaporkan telah ditinggalkan bagi para pengikutnya.
Catatan itu dikatakan berisi nama Mesias yang dia jumpai dalam penglihatannya. Lebih lanjut, dilaporkan bahwa Kaduri meninggalkan instruksi khusus agar surat itu dikunci dan tidak boleh dibuka dan dibaca sampai satu tahun setelah kematiannya. Menurut beberapa laporan, Kaduri memberikan instruksi itu dalam khotbah Yom Kippur di sinagoga pada Oktober 2005 di hadapan jemaat para saksi.
Satu tahun lebih sedikit setelah kematian Kaduri, Israel Today memuat kisah yang mendokumentasikan bahwa catatan Kaduri dibuka dan diposting di situs webnya di Kaduri.net. Kisah ini ditampilkan di sampul majalah cetak Israel Today dan diposting secara online pada bulan April 2007. Kisah itu mengatakan bahwa catatan Kaduri secara kriptik (sandi) mengidentifikasi nama Mesias sebagai Yehoshua, kata Ibrani untuk Yesus.
Wawancara berikutnya dengan David Kaduri, putra sulung Rabbi Kaduri, mengungkapkan kontroversi seputar catatan kematian yang dilaporkan itu. David Kaduri membantah keaslian catatan itu, bahkan mengklaim itu tidak ditulis dalam tulisan tangan ayahnya. Namun, menurut laporan Israel Today, beberapa pengikut Rabbi Kaduri mengonfirmasi bahwa catatan itu asli.
Dalam film dokumenter Gallups berjudul “The Rabbi Who Found Messiah,” produser film George Escobar memasukkan rekaman klip David Kaduri dan yang lain-lainnya yang dengan keras menyangkal keaslian catatan itu.
“Sebenarnya ada satu klip dari David Kaduri yang bahkan menyangkal bahwa ayahnya pernah menyebut Mesias – sama sekali,” kata Gallups. “Itu, sesungguhnya, adalah klaim yang mencengangkan, karena tampaknya ada segudang saksi, di media cetak, yang mengatakan sebaliknya.”
Gallups mengatakan film dokumenter itu memuat klip lain yang menarik dari beberapa murid Rabbi Kaduri sendiri dari Yeshiva, atau seminarinya, yang membuktikan bahwa Kaduri sering mengajarkan tentang Mesias, bahkan bahwa Mesias adalah Yehoshua.
“Baik film dan buku menyajikan pandangan yang sangat seimbang, historis dan jurnalistik dari keseluruhan kisah ini,” kata Gallups. “Ada informasi mengejutkan dan mungkin tak terduga dalam buku dan film. Saya pikir kebanyakan orang akan terheran-heran dengan apa yang mereka baca dan lihat.”
Pertanyaan kontroversial kedua yang ditulis buku itu adalah: Mungkinkah penglihatan Kaduri adalah tentang Antikristus dan bukan Kristus? Mungkinkah dia melihat Mesias palsu?”
Gallups menjawab: “Ya, kemungkinan itu dieksplorasi secara luas dalam buku dan film. Sekali lagi, kami telah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap keseluruhan kisah. Buku ini diteliti dengan baik dan penuh dokumentasi. Saya mendesak mereka yang mungkin sedikit skeptis dengan topik ini untuk menonton film dan membaca bukunya. Saya pikir sebagian besar akan tercengang dengan apa yang mereka alami.”
“Intinya adalah ini,” lanjut Gallups, “bukti yang luar biasa adalah bahwa rabbi tua itu mengumumkan bahwa dia telah menulis sebuah catatan yang berisi nama Mesias yang asli.”
Setahun setelah kematiannya ada catatan yang diposting di situs web Kaduri sendiri dan diliput oleh media Israel.
“Catatan itu secara kriptik mengungkapkan nama Yehoshua sebagai Mesias,” kata Gallups. “Jika ini bukan catatan asli – lalu di mana itu? Tidak ada catatan lain yang pernah disodorkan oleh para penentang, setahu saya.
“Apa yang ingin dilakukan seseorang dengan informasi dari catatan itu adalah pilihan mereka sendiri,” katanya, “namun, tampaknya kita berurusan dengan catatan dan pesan yang otentik. Ini hanya salah satu dari sejumlah elemen di sekitar kisah luar biasa yang terus berkembang di depan mata kita.”
Kisah tentang catatan nama Mesias dari Rabbi Kaduri memang menimbulkan pro dan kontra. Pada Juni 2015, Breaking Israel Newsmempublikasikan laporan tentang video berdurasi 24 menit dari Rabbi Tovia Singer, pendiri organisasi kontra-misionaris, yang sepenuhnya mendiskreditkan klaim yang dibuat oleh kelompok-kelompok Kristen bahwa seorang rabbi dan spiritualis Israel terkenal meninggalkan sebuah catatan, untuk dibaca setahun setelah kematiannya, menyebut Yesus sebagai Mesias.
Ditanya mengapa ia memilih untuk menjawab pertanyaan pada tahun 2015 sementara klaim itu pertama kali muncul pada tahun 2007, Singer mengatakan, “Saya melakukan sebuah acara live di mana orang-orang dapat menelepon dengan pertanyaan tentang Tanakh (Kitab Suci Ibrani). Ini muncul dari seorang penelepon. Saya secara spontan menjawabnya on air. Saya senang saya melakukannya karena rasa ingin tahu semakin berkembang tentang topik ini.”
Dalam video itu, Singer membuat dua klaim besar. Pertama, dia secara eksplisit menyebut catatan itu palsu. Kedua, dia dengan jelas menyatakan bahwa catatan itu tidak mengatakan apa yang diklaim oleh kelompok Kristen itu.
Apa yang sebenarnya dikatakan oleh catatan itu? Singer menerjemahkan kata-kata Ibrani itu sebagai, “Bangsa ini akan dibangkitkan dan akan diketahui bahwa perkataan-Nya dan Torah-Nya teguh.” Rabbi Singer membenarkan bahwa huruf pertama dari setiap kata-kata Ibrani dalam pesan rahasia itu mengeja Yehoshua, nama Ibrani dari Yosua, murid Musa. Itu tidak mengeja Yeshua, yang merupakan nama yang digunakan kelompok mesianik untuk Yesus.
“Meskipun orang-orang lain membahas hal ini, tidak ada yang membuat poin paling penting: Catatan itu tidak mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias,” kata Rabbi Singer menolak.
“Saya menertawakan pernyataan itu ketika saya pertama kali menjumpai klaim yang dibuat oleh kelompok-kelompok misionaris bahwa [Rabbi] Kaduri meninggalkan sebuah catatan yang menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias. Catatan itu tidak mengatakan apa yang mereka akui itu nyatakan … Saya pikir itu terlalu konyol untuk mendapatkan daya tarik,” kata Singer.
“Saya pikir ‘catatan dari kubur’ yang misterius memicu rasa ingin tahu yang sangat besar. Bahwa catatan itu tidak mengatakan apa pun yang mendukung Kekristenan, saya bertanya kepada sejumlah orang yang belajar di bawah bimbingan rabbi bijak besar ini. Saya bertanya kepada anggota-anggota keluarga. Secara kompak, tidak ada yang tahu apa pun tentang catatan ini”, jelas Rabbi Singer menyangkal.
Kisah catatan Rabbi Yitzhak Kaduri yang secara kriptik mengidentifikasi nama Mesias menjadi ramai dibicarakan setelah kematian mantan perdana menteri Israel Ariel Sharon pada 11 Januari 2014 – 8 tahun sesudah kematian sang rabbi – karena Kaduri menyebutkan bahwa Mesias akan muncul kepada Israel setelah kematian Ariel Sharon.
Berikut kutipan lengkap artikel Israel Today yang dipublikasikan ulang pada 30 Mei 2013:
Rabbi, Catatan dan Mesias
Kamis, 30 Mei 2013 | Aviel Schneider
Beberapa bulan sebelum dia meninggal, salah satu rabbi paling terkemuka di negeri itu, Yitzhak Kaduri, diduga menulis nama Mesias pada sebuah catatan kecil yang dia minta tetap disegel hingga sekarang. Ketika catatan itu dibuka segelnya, itu mengungkapkan apa yang telah diketahui banyak orang selama berabad-abad: Yehoshua, atau Yeshua (Yesus), adalah Mesias.
Dengan nama alkitabiah Yesus, Rabbi dan kabbalis ini menggambarkan Mesias menggunakan enam kata dan mengisyaratkan bahwa huruf-huruf depannya membentuk nama Mesias. Catatan rahasia itu mengatakan:
Mengenai singkatan huruf dari nama Mesias,
Dia akan membangkitkan orang-orang dan membuktikan bahwa perkataan dan torah-Nya adalah valid.
Ini saya tandatangani dalam bulan rahmat,
Yitzhak Kaduri
Kalimat Ibrani (diterjemahkan dalam huruf tebal) dengan nama tersembunyi dari Mesias berbunyi:
Yarim Ha’Am Veyokhiach Shedvaro Vetorato Omdim
ירים העם ויוכיח שדברו ותורתו עומדים
Inisial-inisial hurufnya mengeja nama Ibrani Yesus יהושוע. Yehoshua dan Yeshua secara efektif adalah nama yang sama, berasal dari akar kata Ibrani yang sama dari kata “keselamatan” seperti yang didokumentasikan dalam Zakharia 6:11 dan Ezra 3:2. Imam Besar dengan nama yang sama tertulis dalam kitab Ezra sebagai, “Yeshua (ישוע) ben Yozadak”, sementara tertulis dalam kitab Zakharia sebagai “Yehoshua (יהושוע) ben Yohozadak.” Imam ini menambahkan singkatan kudus nama Tuhan, ho (הו), dalam nama ayah Yozadak dan dalam nama Yeshua.
Berkenaan dengan salah satu rabbi paling terkemuka Israel mengindikasikan nama Mesias adalah Yeshua, dapat dimengerti mengapa keinginan terakhirnya adalah menunggu satu tahun setelah kematiannya sebelum mengungkapkan apa yang ditulisnya.
Ketika nama Yehoshua muncul dalam pesan Kaduri, orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks dari Nahalat Yitzhak Yeshiva (seminari) di Yerusalem berargumen bahwa guru mereka tidak meninggalkan solusi persis untuk memecahkan kode nama Mesias.
Penyingkapan ini hanya mendapat sedikit liputan di media Israel. Hanya situs web Ibrani News First Class (Nfc) dan Kaduri.net yang menyebutkan catatan Mesias, bersikeras bahwa itu asli. Harian Ibrani Ma’ariv memuat cerita tentang catatan itu, tetapi menggambarkannya sebagai sebuah pemalsuan.
Para pembaca Yahudi merespons di forum situs web itu dengan perasaan campur aduk: “Jadi ini berarti Rabbi Kaduri adalah seorang Kristen?” Dan “Orang-orang Kristen menari-nari dan bersukaria,” ada di antara komentar-komentar.
Israel Today berbicara kepada dua pengikut Kaduri di Yerusalem yang mengakui bahwa catatan itu asli, tetapi juga membingungkan bagi para pengikutnya. “Kami tidak tahu bagaimana Rabbi sampai pada nama Mesias ini,” kata salah satu dari mereka.
Namun yang lain-lainnya sama sekali menyangkal segala kemungkinan bahwa catatan itu asli.
Dalam sebuah wawancara dengan Israel Today, Rabbi David Kaduri, 80 tahun, putra almarhum Rabbi Yitzhak Kaduri, membantah bahwa ayahnya meninggalkan sebuah catatan dengan nama Yeshua tepat sebelum dia meninggal. “Itu bukan tulisannya,” katanya ketika kami menunjukkan kepadanya salinan catatan itu. Dalam sebuah pertemuan malam hari di Nahalat Yitzhak Yeshiva di Yerusalem, buku-buku dengan tulisan tangan Kaduri dari 80 tahun yang lalu disajikan kepada kami dalam upaya untuk membuktikan bahwa catatan Mesias itu tidak asli.
Ketika kami memberi tahu Rabbi David Kaduri bahwa situs web resmi ayahnya (www.kaduri.net) telah menyebutkan catatan Mesias, dia terkejut. “Oh tidak! Itu penistaan. Orang-orang dapat memahami bahwa ayah saya menunjuk kepadanya [Mesias orang-orang Kristen].” Namun David Kaduri mengonfirmasi, bahwa pada tahun terakhirnya, ayahnya telah berbicara dan bermimpi hampir secara eksklusif tentang Mesias dan kedatangannya. “Ayah saya telah bertemu dengan Mesias dalam sebuah penglihatan,” katanya, “dan memberi tahu kami bahwa dia akan segera datang.”
Penggambaran Kaduri tentang Mesias
Beberapa bulan sebelum Kaduri meninggal pada usia 108, dia mengejutkan para pengikutnya ketika dia mengatakan kepada mereka bahwa dia telah bertemu dengan Mesias. Kaduri memberikan pesan di sinagoganya pada Yom Kippur, Hari Penebusan, mengajar bagaimana mengenali Mesias. Dia juga menyebutkan bahwa Mesias akan muncul kepada Israel setelah kematian Ariel Sharon. (Mantan perdana menteri masih dalam keadaan koma sesudah menderita stroke berat lebih dari setahun yang lalu (2013).) Rabbi-rabbi lain memprediksi hal yang sama, termasuk Rabbi Haim Cohen, kabbalis Nir Ben Artzi dan istri Rabbi Haim Kneiveskzy.
Cucu Kaduri, Rabbi Yosef Kaduri, mengatakan bahwa kakeknya berbicara berkali-kali selama hari-hari terakhirnya tentang kedatangan Mesias dan penebusan melalui Mesias. Penggambaran-penggambaran spiritualnya tentang Mesias – mengingatkan pada kisah-kisah Perjanjian Baru – diterbitkan di situs web Kaduri.net dan Nfc:
“Adalah sulit bagi banyak orang baik di masyarakat untuk memahami pribadi Mesias. Kepemimpinan dan tatanan seorang Mesias dari daging dan darah sulit diterima oleh banyak orang di negeri ini. Sebagai pemimpin, Mesias tidak akan memegang jabatan apa pun, tetapi akan ada di antara umat dan menggunakan media untuk berkomunikasi. Pemerintahannya akan murni dan tanpa hasrat pribadi atau politik. Selama kekuasaannya, hanya kebenaran dan keadilan yang akan memerintah.”
“Apakah semua akan percaya pada Mesias dengan segera? Tidak, pada awalnya sebagian dari kita akan percaya kepadanya dan sebagian tidak. Akan lebih mudah bagi orang-orang non-religius untuk mengikuti Mesias ketimbang orang-orang Ortodoks.
“Penyingkapan Mesias akan digenapi dalam dua tahap: Pertama, dia akan secara aktif meneguhkan posisinya sebagai Mesias tanpa mengetahui dirinya sendiri bahwa dia adalah Mesias. Kemudian dia akan menyingkapkan dirinya kepada sebagian orang Yahudi, tidak harus kepada para para ahli Torah yang bijaksana. Bahkan bisa jadi kepada orang-orang sederhana. Hanya sesudah itu dia akan menyingkapkan dirinya kepada seluruh bangsa. Orang-orang akan keheranan dan berkata: “Apa, itu Mesias?” Banyak yang tahu namanya tetapi belum percaya bahwa dia adalah Mesias.”
Selamat Jalan Bagi Seorang ‘Tzaddiq’
Rabbi Yitzhak Kaduri dikenal karena ingatan fotografinya dan hafalannya akan Alkitab, Talmud, Rashi, dan tulisan-tulisan Yahudi lainnya. Dia mengenal orang-orang bijak dan terkenal Yahudi dari abad lalu dan para rabbi yang tinggal di Tanah Suci dan menjaga iman tetap hidup sebelum Negara Israel lahir.
Kaduri tidak hanya sangat dihormati karena usianya yang 108. Dia karismatik dan bijaksana, dan kepala para rabbi memandang kepadanya sebagai seorang Tzaddiq, seorang benar atau kudus. Dia akan memberikan nasihat dan berkat kepada semua orang yang bertanya. Ribuan orang mengunjunginya untuk meminta nasihat atau penyembuhan. Para pengikutnya berbicara tentang banyak mujizat dan murid-muridnya mengatakan bahwa dia memprediksi banyak bencana.
Ketika dia meninggal, lebih dari 200.000 orang bergabung dalam prosesi pemakaman di jalan-jalan Yerusalem untuk memberikan penghormatan sementara dia dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya.
“Ketika dia datang, Mesias akan menyelamatkan Yerusalem dari agama-agama asing yang ingin menguasai kota,” Kaduri pernah berkata. “Mereka tidak akan berhasil karena mereka akan berperang satu sama lain.”
Nubuat Kaduri tentang Kedatangan Mesias
Kalimat yang diucapkan Kaduri di baris terakhir merujuk kepada apa yang disebut Perang Gog dan Magog, ketika bangsa-bangsa akan datang berkumpul dari seluruh dunia untuk merebut Yerusalem, seperti dinubuatkan nabi Zakharia:
Zakharia 14:
- Dan Aku akan mengumpulkan semua bangsa ke Yerusalem untuk peperangan. Dan kota itu akan direbut, dan rumah-rumah akan dijarah, dan wanita-wanita akan diperkosa, dan setengah dari kota itu akan keluar ke pembuangan, tetapi sisa dari umat itu tidak akan diangkut dari kota itu.”
- Lalu YAHWEH akan keluar, dan Dia akan terlibat perang dengan bangsa-bangsa itu, seperti waktu Dia terlibat perang pada hari pertempuran.
- Dan pada hari itu, kaki-Nya akan berjejak di Bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem dari sebelah timur; dan Bukit Zaitun itu akan terbelah menjadi dua dari timur ke barat, suatu lembah yang sangat besar, dan setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
- Dan inilah tulah yang akan YAHWEH timpakan kepada semua bangsa yang berperang melawan Yerusalem. Dagingnya akan membusuk sementara dia masih berdiri tegak di atas kakinya, dan matanya akan membusuk di dalam rongganya, dan lidahnya akan membusuk di dalam mulutnya.
- Dan pada hari itu akan terjadi, bahwa kepanikan besar dari YAHWEH ada di antara mereka; dan mereka akan mencengkeram tangan seorang terhadap sesamanya, dan tangannya akan naik melawan tangan sesamanya.
Peristiwa yang sama ini juga disebut oleh Rasul Yohanes sebagai peperangan besar pada hari YHVH di Har-Megiddo. Pada waktu itu Mesias akan datang untuk menyingkapkan diri-Nya kepada semua orang.
Wahyu 16:
- Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, yakni sungai Efrat, dan airnya menjadi kering, sehingga jalan bagi raja-raja dari terbitnya matahari dapat dipersiapkan.
- Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang buas dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis serupa katak,
- untuk pergi kepada raja-raja di bumi dan seluruh penduduk bumi guna mengumpulkan mereka ke dalam peperangan hari itu, hari besar Elohim Penguasa Semesta, karena mereka adalah roh-roh jahat yang mengadakan tanda-tanda.
- Lihatlah! Aku datang bagaikan pencuri. Berbahagialah mereka yang berjaga-jaga dan memelihara jubahnya sehingga dia tidak berjalan telanjang dan mereka melihat aib ketelanjangannya.
- Dan Dia mengumpulkan mereka di tempat yang disebut dalam bahasa Ibrani, Har-Megido.