Pada hari terakhir perayaan Chanukkah 5779, 10 Desember 2018 lalu, Sanhedrin merilis Deklarasi kepada segala bangsa di dunia yang dibacakan pada upacara pentahbisan mezbah Bait Suci Ketiga di Yerusalem. Dalam deklarasi itu, Sanhedrin menyampaikan tujuan Mesianik mereka, sekaligus menempatkan “Tujuh Hukum Nuh” sebagai kewajiban-kewajiban yang berlaku bagi semua orang non-Yahudi (goyim):
Umat manusia menciptakan agama-agama seperti Kekristenan dan Islam, yang berfungsi sebagai instrumen-instrumen sepanjang sejarah untuk membawa umat manusia lebih dekat kepada hari besar ini, ketika semua orang akan mengakui Elohim dunia yang disingkapkan di Gunung Sinai di padang gurun yang bukan milik manusia manapun.
Pada waktu itu, kita semua akan melayani satu Pencipta dan memenuhi kewajiban moral yang ada pada seluruh umat manusia. Ini adalah kasusnya sejak awal penciptaan, ketika Dia menugaskan Adam dengan kewajiban-kewajiban ini, dan sekali lagi Dia menugaskan mereka yang meninggalkan bahtera sesudah Air Bah dan Nuh bersama putra-putranya, dan lagi di Gunung Sinai, memberikan kepada umat manusia tujuh peraturan ketat.
Inilah tujuh pesan Pencipta dunia untuk umat manusia yang dikenal sebagai Tujuh Hukum Nuh.

Apa “Tujuh Hukum Nuh” itu?

Sebelum membahas lebih jauh tentang Tujuh Hukum Nuh, berikut ini kutipan dari halaman Wikipedia:
Tujuh Hukum Nuh (Ibrani: שבע מצוות בני נח Sheva Mitzvot B’nei Noach), juga disebut sebagai Hukum Nuh atau Hukum Noachid (dari pelafalan nama “Nuh”), adalah serangkaian perintah-perintah yang, menurut Talmud, diberikan Elohim sebagai serangkaian hukum yang mengikat bagi “anak-anak Nuh” – yaitu, seluruh umat manusia.
Menurut tradisi Yahudi, orang-orang non-Yahudi (goyim) yang mematuhi hukum-hukum ini, karena mereka diberikan oleh Musa, dikatakan sebagai pengikut ajaran Nuh dan dianggap sebagai goyim yang benar, yang dijamin akan mendapat tempat di Olam Haba (עולם הבא, dunia yang akan datang), upah terakhir bagi orang-orang benar.
Tujuh Hukum Nuh termasuk larangan untuk menyembah berhala, mengutuk Tuhan, pembunuhan, perzinahan dan amoralitas seksual, pencurian, makan daging yang dicabik dari hewan yang hidup, serta kewajiban untuk menegakkan sidang pengadilan.

Sumber-sumber Hukum Nuh

Torah
Menurut kisah air bah kitab Kejadian, banjir besar menyelimuti seluruh dunia, membunuh setiap makhluk yang tinggal di muka tanah kecuali Nuh, istrinya, putra-putranya dan istri-istri mereka, dan hewan-hewan yang dibawa di atas Bahtera Nuh. Menurut kisah ini, semua manusia modern adalah keturunan dari Nuh, dan dengan demikian nama Hukum Nuh merujuk kepada hukum yang berlaku bagi seluruh umat manusia. Setelah air bah, Elohim memeteraikan sebuah perjanjian dengan Nuh dengan peringatan-peringatan berikut (Kejadian 9):
  • Daging binatang yang hidup: 9:4 Sungguh, daging di dalam jiwanya, darahnya tidak akan kalian makan.
  • Pembunuhan dan pengadilan: 9:5-6 Dan sungguh, untuk jiwa-jiwa kalian Aku akan menuntut » darah kalian, dari tangan semua makhluk hidup Aku akan menuntut dia, dan dari tangan manusia, dari tangan masing-masing saudaranya Aku akan menuntut » jiwa manusia. Yang mencurahkan darah manusia, oleh manusia darahnya akan dicurahkan, karena dalam gambar Elohim, Dia membuat » manusia.
Kitab Yobel
Kitab Yobel, yang dianggap berasal dari abad ke-2 SM, mencakup rujukan awal terhadap Hukum Nuh di ayat 7:20–28:
  1. Dan dalam Yobel kedua puluh delapan [1324-1372 A.M.] Noach mulai memerintahkan kepada anak-anaknya ketetapan-ketetapan dan perintah-perintah, dan semua keputusan-keputusan yang dia ketahui, dan dia menasihati anak-anaknya untuk memelihara kebenaran, dan untuk menutupi kemaluan tubuh mereka, dan untuk memberkati Pencipta mereka, dan menghormati ayah dan ibu, dan mengasihi sesama mereka, dan menjaga jiwa mereka dari percabulan dan kenajisan dan segala kejahatan.
  2. Karena tiga hal inilah datang Air Bah di atas bumi, yaitu, karena percabulan di mana para Malaikat Pengawas bertentangan dengan hukum ketetapan-ketetapan mereka, pergi melacurkan diri dengan anak-anak perempuan manusia, dan mengambil bagi diri mereka istri-istri dari semua yang mereka pilih. Dan mereka mengawali permulaan kenajisan. …
  1. Karena barangsiapa menumpahkan darah manusia, dan barangsiapa makan darah makhluk apa pun, semuanya harus dihancurkan dari bumi.
Konsili Yerusalem di Kisah Para Rasul 15
Menurut artikel Jewish Encyclopedia tentang Saulus dari Tarsus disebutkan:
Menurut Kisah Para Rasul, Paulus mulai pelayanannya di antara orang-orang Yahudi proselit di berbagai sinagoga di mana para proselit dan orang-orang Yahudi bertemu; dan karena dia tidak berhasil memenangkan orang-orang Yahudi untuk menerima Injil, menghadapi oposisi yang kuat dan penganiayaan dari mereka, dia berpaling ke dunia goyim (orang-orang non-Yahudi) setelah dia menyetujui hasil konvensi dengan para rasul di Yerusalem untuk menerima goyim (orang-orang non-Yahudi) ke dalam Gereja hanya sebagai proselit di pintu gerbang, yaitu, sesudah mereka menerima hukum Nuh (Kisah Para Rasul 15:1–31).
Dalam artikel Jewish Encyclopedia tentang “Perjanjian Baru” disebutkan:
Karena besarnya keberhasilan Barnabas dan Paul di dunia goyim, para penguasa di Yerusalem bersikeras tentang sunat sebagai syarat penerimaan anggota ke dalam gereja, hingga, atas prakarsa Petrus, dan Yakobus, kepala Gereja Yerusalem, disepakati bahwa penerimaan terhadap Hukum Nuh — yaitu, menjauhi penyembahan berhala, percabulan, dan memakan daging yang dipotong dari binatang yang hidup — harus dituntut dari goyim (orang-orang non-Yahudi) yang ingin masuk ke dalam jemaat Gereja.
Konsili Yerusalem ini tercatat dalam Kisah Rasul 15:
  1. Sebab itu aku (Yakobus) memutuskan untuk tidak menyulitkan orang-orang dari goyim (bangsa-bangsa lain) yang berbalik kepada Elohim,
  2. sebaliknya, menulis kepada mereka supaya menjauhkan diri dari kecemaran berhala-berhala, dan dari percabulan, dari binatang yang mati tercekik, dan dari darah.
  1. Sebab rupanya Roh Kudus dan kami tidak meletakkan ke atas kamu beban yang lebih berat lagi daripada yang diperlukan ini:
  2. untuk menjauhkan diri dari sesuatu yang dikurbankan kepada berhala, dan dari darah, dan dari binatang yang mati tercekik, dan percabulan, yang ketika menjauhkan dirimu sendiri dari padanya, maka kamu berbuat baik. Baik-baiklah kamu!”

Dalam Halakha

Talmud
Menurut Talmud, Hukum Nuh berlaku untuk seluruh umat manusia. Dalam Yudaisme, בני נח B’nei Noach (Ibrani “Keturunan Nuh”, “Anak-anak Nuh”) mengacu kepada seluruh umat manusia. Talmud juga menyatakan: “Orang-orang benar dari segala bangsa memiliki bagian di dalam dunia yang akan datang”. Setiap orang non-Yahudi yang hidup menurut hukum-hukum ini dianggap sebagai salah satu dari “orang-orang benar di antara goyim (orang-orang non-Yahudi)”.
Para rabbi sepakat bahwa ketujuh hukum itu diberikan kepada putra-putra Nuh. Namun, mereka tidak sepakat tentang hukum mana yang diberikan kepada Adam dan Hawa. Enam dari tujuh hukum secara eksegetis diturunkan dari bagian-bagian dalam Kejadian.
Talmud menambahkan hukum-hukum tambahan di luar tujuh hukum yang dicantumkan dalam Tosefta (kumpulan hukum lisan dari akhir abad ke-2 M) yang dikaitkan kepada para rabbi yang berbeda, seperti mengukir pohon dan sihir, bahkan Rabbi Ulla membuat daftar 30 hukum. Talmud memperluas ruang lingkup dari tujuh hukum ini hingga mencakup sekitar 100 dari 613 mitzvot (perintah Torah).
Hukuman
Talmud memuat daftar hukuman untuk menghujat Nama Elohim yang Tak Terkatakan dengan hukuman mati. Anak-anak Nuh akan dieksekusi dengan pemenggalan kepala untuk sebagian besar kejahatan, dengan dirajam jika ia melakukan hubungan intim dengan seorang wanita Yahudi yang sudah bertunangan, atau dengan dicekik jika wanita Yahudi itu telah menyelesaikan upacara pernikahan, tetapi belum menyelesaikan pernikahan. Dalam hukum Yahudi, satu-satunya bentuk penghujatan yang dapat dihukum mati adalah menghujat Nama yang Tak Terkatakan (Imamat 24:16).
Rabbi Maimonides menyatakan bahwa siapa pun yang tidak menerima Tujuh Hukum itu harus dihukum mati, karena Elohim memaksa dunia untuk mengikuti hukum-hukum ini. Talmud berbeda dari Maimonides dalam hal penegakan Tujuh Hukum yang diberlakukan oleh otoritas Yahudi terhadap orang-orang non-Yahudi yang tinggal dalam negara Yahudi. Menurut beberapa pendapat, hukuman ini berlaku sama, baik terhadap individu yang melanggar dengan mengetahui Tujuh Hukum ini atau pun tidak mengetahui Tujuh Hukum ini.

Apakah Hukum Nuh Merupakan Ancaman Bagi Para Pengikut Yesus?

Perlu digarisbawahi, bahwa Anda tidak akan menemukan Tujuh Hukum Nuh di dalam Kitab Suci. Apa yang tertulis dalam Kejadian 9 adalah Hukum Nuh yang asli, dan bukannya hukum yang disusun para rabbi dari Talmud Babilonia (Traktat Sanhedrin 56a.).
Dalam Kejadian 9 disebutkan tentang perjanjian antara Elohim dan Nuh, untuk tidak membanjiri bumi lagi dengan air bah. Selanjutnya diceritakan tentang kutukan Kanaan, dan dilanjutkan dengan Kejadian 10 tentang Tabel Bangsa-Bangsa dan Kejadian 11 tentang Menara Babel.
Hukum Nuh sendiri akan segera kita bahas. Namun, Hukum Nuh ini adalah penemuan yang diciptakan para rabbi dalam Talmud sebagai “Tujuh Hukum Universal Manusia.”
Cukup menarik, dalam bagian Torah yang nantinya disusun di Gunung Sinai didapati hukuman karena menumpahkan darah orang yang tidak bersalah dalam Kejadian 9:6. Anda akan segera menemukan bagaimana hal ini akan dijalankan dalam peranan Yesus sebagai sanak penebus, sebagai “penebus untuk darah” dari kejahatan terhadap orang-orang Kristen yang terjadi akibat diberlakukannya Hukum Nuh berdasarkan aturan Talmud.
  1. Dan Elohim memberkati » Noah dan» anak-anaknya, dan Dia berfirman kepada mereka, “Berkembangbiaklah dan bertambah-tambahlah dan penuhilah » bumi.
  2. Dan takut akan kalian dan kegentaran akan kalian akan ada atas semua makhluk hidup di bumi, dan atas semua hewan terbang dilangit, pada semua yang merayap di tanah, dan pada semua ikan dilaut, ke dalam tangan kalian mereka telah diberikan.
  3. Semua hewan merayap yang hidup akan ada bagi kalian untuk makanan, seperti tumbuhan hijau Aku berikan kepada kalian » semuanya.
  4. Sungguh, daging di dalam jiwanya, darahnya tidak akan kalian makan.
  5. Dan sungguh, untuk jiwa-jiwa kalian Aku akan menuntut » darah kalian, dari tangan semua makhluk hidup Aku akan menuntut dia, dan dari tangan manusia, dari tangan masing-masing saudaranya Aku akan menuntut » jiwa manusia.
  6. Yang mencurahkan darah manusia, oleh manusia darahnya akan dicurahkan, karena dalam gambar Elohim, Dia membuat » manusia.
  7. Dan kalian, berkembangbiaklah dan bertambah-tambahlah, berkerumunlah di bumi, dan bertambah-tambahlah di dalam dia.”
  8. Dan Elohim berfirman kepada Noah dan kepada anak-anaknya bersama »dia, dengan berkata,
  9. “Dan Aku, lihatlah Aku membuat » perjanjian-Ku bangkit dengan»kalian dan» dengan benih kalian sesudah kalian,
  10. dan» dengan semua jiwa yang hidup, yang ada bersama »kalian, pada hewan terbang, pada binatang, dan pada semua makhluk hidup di bumi bersama »kalian, dari semua yang keluar daribahtera, untuk semua makhluk hidup di bumi.
  11. Dan Aku akan membuat » perjanjian-Ku bangkit dengan »kalian, dan semua daging tidak akan dipotong lagi dari air banjir besar, dan banjir besar tidak akan ada lagi untuk menghancurkan bumi.”
  12. Dan Elohim berfirman, “Inilah tanda perjanjian yang Aku berikan antara Aku dan antara kalian, dan antara semua jiwa yang hidup yang ada bersama »kalian, untuk generasi-generasi kekal.
  13. » Busur-Ku Aku berikan di awan, dan dia akan ada untuk tanda perjanjian antara Aku dan antara bumi.
  14. Dan terjadilah, ketika Aku mengawani dengan awan ke atas bumi, dan busur itu akan muncul di awan,
  15. dan Aku akan mengingat » perjanjian-Ku yang ada antara Aku dan antara kalian, dan antara semua jiwa yang hidup di dalam semua daging, dan air tidak akan ada lagi untuk banjir besar, untuk menghancurkan semua daging.
  16. Dan busur itu akan ada di awan, dan Aku akan melihat dia untuk mengingat perjanjian kekal antara Elohim dan antara semua jiwa yang hidup, di dalam semua daging yang ada di atas bumi.”
  17. Dan Elohim berfirman kepada Noah, “Inilah tanda perjanjian yang Aku buat bangkit antara Aku dan antara semua daging yang ada di atas bumi.”
Dan inilah Tujuh Hukum Universal Manusia seperti yang dirumuskan dalam Talmud (Sanhedrin 56a.):
Ancaman besarnya ditemukan dalam hukuman mereka untuk orang yang mengutuki Elohim dan penghujatan. Ingat bagaimana orang-orang Farisi berusaha membunuh Yesus karena mengaku sebagai Anak Elohim?
Yohanes 10:31 Oleh karena itu, kembali orang-orang Yahudi mengambil batu agar mereka dapat merajam Dia.
Yohanes 10:33 Orang-orang Yahudi itu menjawab kepada-Nya dengan berkata, “Kami merajam Engkau bukan sehubungan dengan suatu perbuatan yang baik, melainkan sehubungan dengan penghujatan, dan karena Engkau, yang adalah seorang manusia, menjadikan diri-Mu sebagai Elohim.”
Yohanes 19:7  Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: “Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Elohim.”
Kita akan kembali ke diskusi ini setelah menunjukkan kepada Anda penalti terhadap Hukum Nuh, berdasarkan kutipan Talmud (Sanhedrin 56a.):
Rabbi-rabbi kita mengajarkan: [Setiap orang yang mengutuki Elohimnya, akan menanggung dosanya. Cukuplah untuk mengatakan], ‘Seorang manusia, dll:’ Apa yang diajarkan oleh ungkapan ‘siapa pun’? Mengikutsertakan goyim (orang-orang non-Yahudi), bagi siapa penghujatan dilarang sama seperti bagi orang-orang Israel, dan mereka dieksekusi dengan pemenggalan kepala; karena setiap hukuman mati yang ditetapkan bagi anak-anak Nuh hanya dengan pemenggalan kepala.
Menurut Talmud: Satu-satunya tempat di mana kematian secara eksplisit ditetapkan bagi orang non-Israel adalah dalam Kejadian 9:6: Barangsiapa yang mencurahkan darah manusia, oleh manusia darahnya akan dicurahkan. Ini adalah hukum yang umum, berlaku bagi semua, yang telah diberikan di zaman pra-Abraham; darahnya harus dicurahkan harus mengacu kepada pedang, satu-satunya kematian dimana darah ditumpahkan.
Berikut ini Tujuh Mitzvot (Hukum) Nuh yang dicantumkan di dalam Talmud (Sanhedrin 56a), yang disusun dan diberi nomor:
“Rabbi-rabbi kita mengajarkan: tujuh aturan bagi anak-anak Nuh telah diperintahkan: 1.) hukum-hukum sosial; untuk menahan diri dari: 2.) penghujatan, 3.) penyembahan berhala; 4.) perzinahan; 5.) penumpahan darah; 6.) perampokan; dan 7.) makan daging yang dipotong dari hewan yang hidup.″
Talmud menambahkan hukuman pemenggalan kepala terhadap apa yang telah dicoba dilakukan orang-orang Farisi terhadap Yesus, yang dalam kebangkitan-Nya dan semua nubuat yang Dia genapi, membuktikan diri-Nya sebagai Mesias, Anak Elohim yang Hidup.
Tetapi, kelompok orang-orang Farisi, dan Sanhedrin menolak Yesus, dan pengadilan “pribadi” di tengah malam yang mereka lakukan terhadap Yesus membuat kerumunan orang banyak menentang Dia.
Banyak dari orang-orang Yerusalem ini yang selama Paskah dengan senang hati menyambut Yesus pada saat arak-arakan kemenangan-Nya, menghamparkan jubah-jubah mereka dan ranting-ranting dahan yang dipotong, sambil berkata, “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!” (Matius 21:8,9)
Namun hanya beberapa hari sesudah peristiwa penyambutan itu, beginilah orang banyak itu berbalik melawan Dia:
Matius 27:
  1. Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!”
  2. Dan seluruh rakyat itu menjawab: “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!
  3. Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.
Tujuh Hukum Universal Nuh yang dibuat oleh para rabbi ini secara diam-diam digembar-gemborkan dan dijalankan oleh Sanhedrin. Maimonides, rabbi besar mereka mengatakan, “Kewajiban ini, untuk mengajar semua orang di bumi tentang Hukum Nuh, adalah kewajiban setiap individu di setiap zaman” – (Mishnah Torah, Hukum Para Raja 8:10).
Sekarang ini Sanhedrin berbicara secara terbuka dan berusaha mengajarkan bahwa ada dua perangkat hukum. Satu untuk orang Yahudi (Yehudim) – yakni Torah, dan yang satunya lagi untuk orang non-Yahudi (goyim), – yakni Tujuh Hukum Nuh.
Kita tahu ini bukan Alkitabiah, karena Roma 11 menjelaskan bahwa Elohim memotong cabang-cabang yang asli, yakni orang-orang Yahudi yang menolak Yesus sebagai Mesias dengan harapan mereka akan datang kepada pertobatan di dalam Yesus, sehingga mereka dapat dicangkokkan kembali kepada Pohon Zaitun Asli yaitu Israel, seperti bangsa-bangsa non-Yahudi (goyim) sebagai cabang-cabang liar yang dicangkokkan kepada Pohon Zaitun Asli. Efesus 2 menjelaskan bahwa tidak ada lagi tembok pemisah, tidak ada orang Yunani atau orang Yahudi, dan bahwa di dalam Kristus kita adalah satu manusia baru.
Hanya ada satu hukum dan tidak ada yang lain:
Keluaran 12:49 Satu Torah ini berlaku untuk penduduk asli dan untuk pengembara yang menumpang di tengah-tengahmu.”
Hukum Nuh lebih luas daripada yang dapat Anda duga. Mereka secara diam-diam telah dimasukkan ke dalam Kongres Amerika Serikat:
“Kongres AS secara resmi mengakui Hukum Nuh dalam undang-undang yang disahkan oleh kedua majelis. Kongres dan Presiden Amerika Serikat, George Bush, menyatakan dalam Undang-undang Publik 102-14, Kongres ke-102, bahwa Amerika Serikat didirikan di atas Tujuh Hukum Universal Nuh, dan bahwa Hukum-hukum ini telah menjadi landasan masyarakat sejak awal peradaban. Mereka juga mengakui bahwa Tujuh Hukum Nuh adalah fondasi di mana peradaban-peradaban berdiri dan bahwa pelemahan prinsip-prinsip ini mengancam jalinan masyarakat beradab, dan bahwa pemenuhan yang dijustifikasi dalam mendidik Warga Negara Amerika Serikat dan generasi mendatang diperlukan. Untuk tujuan ini, Hukum Publik ini menetapkan tanggal 26 Maret 1991 sebagai Hari Pendidikan, AS.”
khkl10726109
Undang-undang ini menjadi dasar bagi orang-orang Kristen pengikut Yesus dan seluruh orang non-Yahudi di Amerika Serikat untuk dieksekusi dengan dipenggal kepalanya jika mereka menolak untuk meninggalkan iman pribadi mereka, dan tunduk ke bawah sistem kepercayaan Yahudi (Yudaisme). Bagi orang-orang Kristen pengikut Yesus, ini artinya dia harus menyangkali Yesus Kristus… atau dieksekusi dengan dipenggal kepalanya di bawah Hukum Nuh Talmudik.
Menurut Hukum Nuh, jika seseorang percaya kepada Yesus sebagai Mesias, maka dia telah bersalah karena penyembahan berhala. Tambahan lagi, jika Anda menyebut nama Elohim, Anda telah menghujat, bersalah menurut tuntutan Hukum Nuh Talmudik, dengan penalti dipenggal kepala.
Sanhedrin yang terdahulu telah menolak Yesus sebagai Mesias dan Anak Elohim, dan hendak membunuh Yesus. Sanhedrin yang sekarang ini pun tetap menolak Yesus sebagai Mesias, dan mereka menantikan Mesias yang lain, yang dinubuatkan Kitab Suci sebagai si Anti Mesias (Mesias Palsu), yang satu hari kelak dia akan duduk di tempat kudus Elohim dan menyatakan dirinya sebagai Elohim (2 Tesalonika 2) di Kuil Bait Suci Ketiga.
Dengan dipublikasikannya Hukum Nuh dalam Deklarasi Sanhedrin baru-baru ini sebagai Hukum Universal bagi orang-orang non-Yahudi (goyim), dan rencana-rencana pembangunan Kuil Bait Suci Ketiga, memberikan konfirmasi tanda-tanda bahwa nubuat-nubuat sedang digenapi secara simultan untuk segera menyingkapkan Antikristus dan kembalinya Yesus dalam kemuliaan yang akan terbit dari cakrawala penebusan dan penggenapan nubuat.
Diberlakukannya hukum-hukum ini oleh Sanhedrin menimbulkan pertanyaan: Apakah Anda harus menghadapi ancaman hukuman pemenggalan kepala dalam beberapa waktu di masa depan? Atau harus memilih untuk menyangkal Yesus sebagai Mesias dan Tuhan yang telah datang ke dunia di dalam Daging, karena dianggap merupakan penghujatan dan mengutuki Elohim karena Hukum Nuh Talmudik ini sudah diundangkan di Amerika Serikat dalam Hukum Publik 102-14, Kongres ke-102?
Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
Yohanes 16:1-3 “Semua ini telah Kukatakan kepadamu supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Mereka akan mengucilkan kamu dari sinagoga, bahkan saatnya akan tiba, bahwa setiap orang yang membunuh kamu, ia menyangka sedang berbuat bakti bagi Elohim. Dan mereka akan melakukan semua ini kepada kamu, karena mereka tidak mengenal Bapa maupun Aku.”
Ditambah lagi, jika Hukum Nuh dan ancaman hukuman pemenggalan kepala diberlakukan oleh “Antikristus” secara global, berapa banyak orang Kristen yang nantinya harus dipenggal kepalanya karena mengakui Yesus sebagai Tuhan? Seperti yang tersirat dalam nubuat Yohanes dalam kitab Wahyu:
Wahyu 20:4 Dan aku melihat … jiwa-jiwa mereka yang dipenggal karena kesaksian YESUS dan karena firman Elohim, serta siapa pun yang tidak menyembah binatang buas itu maupun ikonnya dan tidak menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya.
Bagaimana pendapat Anda?

Referensi: