Tanda-tanda itu berbicara sangat jelas, dan dikonfirmasi oleh banyak ahli nubuatan Alkitab dan rabbi, bahwa kita hidup di zaman penggenapan profetik sebelum Mesias.
Sepanjang 2018 kita menyaksikan sejumlah peristiwa dan prediksi “Akhir Zaman” menjadi kenyataan. Pada bulan Mei 2018, Presiden AS Donald Trump memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem. Banyak pengamat menyejajarkan pemimpin AS itu dengan Koresh, Raja Persia yang mengakhiri pembuangan ke Babel dan mempersiapkan jalan untuk pembangunan kembali Bait Suci Kedua di Yerusalem. Pada bulan September, anak lembu betina yang sepenuhnya merah dilahirkan (yang akhirnya mati, meskipun ada dua kandidat lagi yang akan diperiksa dalam minggu-minggu mendatang), lembu betina merah kesepuluh dan yang final menurut jenisnya yang dinubuatkan dalam sumber-sumber Yahudi sebelum datangnya Mesias, memungkinkan orang-orang Israel untuk menjadi murni secara ritual dan mengaktifkan kembali pelayanan-pelayanan di Bait Suci Ketiga. Pada bulan November, bangsa-bangsa berkumpul di Israel untuk konferensi antar agama tentang Gunung Bait Suci. Sepanjang tahun 2018, Yerusalem mengalami lonjakan kunjungan turis, memecahkan rekor sepanjang masa, kebanyakan orang Kristen. Kita menyebutnya turis, tetapi para nabi membicarakan itu sebagai ziarah dan nubuat Alkitab.
Banyak peristiwa luar biasa yang memberi sinyal bahwa kita hidup di waktu-waktu keajaiban penggenapan nubuat Alkitab.

5 Nubuat Alkitab yang Digenapi pada Tahun 2018

  1. Dibangunnya Infrastruktur Jalan Raya ke Yerusalem
Yesaya 57:14 Dan Dia akan berkata: Bangkitlah! Bangkitlah! Persiapkanlah jalan! Angkatlah batu sandungan dari jalan umat-Ku.”
Pada bulan September 2018, Yisrael Katz, Menteri Transportasi Israel, mengumumkan pembukaan tahap pertama kereta berkecepatan tinggi jenis baru ke Yerusalem, dengan mengatakan, “Kami menghubungkan dan mengokohkan ibu kota kami di Yerusalem, dan kami terhubung kepada sejarah Yerusalem.” Salah satu perhentiannya akan membawa orang-orang ke Tembok Barat dari berbagai lokasi di ibukota Yerusalem. Perkembangan di Yerusalem ini dipandang para rabbi sebagai penggenapan nubuat Yesaya, dan merupakan tahap utama penggenapan pada tahun 2018 serta penggenapan lanjutan pada tahun 2019. Selain itu, perbaikan-perbaikan infrastruktur, termasuk bandara Ramon yang baru yang akan dibuka pada awal 2019, akan menyiapkan jalan untuk ziarah-ziarah masa depan ke Yerusalem pada waktu hari-hari raya tahunan.
  1. Iran Menyiapkan Diri Menuju Perang Gog dan Magog di Suriah
Yehezkiel 38:4,5 Aku akan membalikkan punggungmu dan memasang pengait pada rahangmu, dan Aku akan membawa engkau dan semua pasukanmu, pasukan berkuda, keluar; mereka semua berpakaian lengkap, kumpulan orang banyak dengan perisai besar dan kecil, mereka semua yang memegang pedang. Orang Persia, Etiopia, dan Libia bersama mereka, mereka semua dengan perisai dan ketopong.
Iran, sebagai inkarnasi modern Persia Alkitab, secara eksplisit diidentifikasi Nabi Yehezkiel sebagai musuh Akhir Zaman Israel. Pada awal 2018, Israel dan Iran terlibat kontak militer langsung untuk pertama kalinya di atas wilayah udara Israel, meningkatkan eskalasi konflik di wilayah yang sudah bergejolak yang membawa pasukan dari berbagai negara untuk berada berdekatan satu sama lain. Para rabbi dan pengajar Akhir Zaman, Rabbi Pinchas Winston dan Rabbi Yosef Berger, menyamakan konfrontasi ini dengan perang Gog dan Magog yang telah dinubuatkan – bagian kedua dari proses dua tahap untuk mengembalikan kehadiran Ilahi ke Israel – dimulai di Utara (kemungkinan Rusia), dan Iran. Sementara para pemimpin dunia bertanya-tanya apa yang harus dilakukan dengan program nuklir Iran (serta dukungan Iran terhadap tetangga-tetangga Israel yang mensponsori organisasi teror Hamas di Gaza dan Hezbollah di Libanon), otoritas Rabbinik memandang kepada nubuat untuk menemukan jawaban jelas untuk situasi yang sedang berkembang yang digambarkan Rabbi Winston “akan menjadi selaras dengan Alkitab.” Selain program nuklir Iran yang telah bersumpah untuk menghapuskan Israel dari peta dunia, Iran telah membangun pangkalan militer di Suriah yang sudah dikoyakkan perang, di mana perang saudara telah mengakibatkan terjadinya sekitar 600.000 pembunuhan, lebih dari 5,6 juta orang melarikan diri dan 6 juta orang mengungsi di dalam negeri.
  1. Menguatnya Kontrol Israel Atas Gunung Bait Suci dan Menyusutnya Pengaruh Ishmael
Kejadian 25:17 Dan inilah tahun-tahun kehidupan Yishmael: seratus tiga puluh tujuh tahun, dan dia berakhir dan dia mati, dan dia dikumpulkan kepada kaumnya.
Tahun 2018 diawali dengan gerhana “blood moon” yang menandai “periode yang keras bagi B’nei Yishmael (anak-anak Ishmael, yaitu bangsa-bangsa Arab), yang dibutuhkan untuk permulaan Moshiach (Mesias),” kata Rabi Berger, rabbi dari Makam Raja Daud di Gunung Zion. Dalam kitab Kejadian, disebutkan bahwa ketika Ishmael jatuh, itu akan menjadi Akhir Zaman dan Anak Daud (Mesias) akan menjadi besar dan Gunung Bait Suci akan berubah dari keadaannya saat ini untuk mengambil kedudukan profetiknya sebagai “Rumah Doa Bagi Semua Bangsa.” Jika seseorang memperhatikan pergumulan atas kedaulatan Gunung Bait Suci antara B’nei Yishmael dan B’nei Yitzhaq, dia dapat menyimpulkan bahwa meningkatnya kehadiran Yahudi di Gunung Bait Suci pada 2018 menjadi tanda menyusutnya kekuasaan Yishmael. Bahkan, pada tahun 2018, lebih banyak orang Yahudi yang naik ke Gunung Bait Suci dibandingkan sebelumnya sejak Bait Suci Yahudi berdiri, dimana 28.500 orang Yahudi naik pada tahun kalender Yahudi yang terakhir. Sementara ini terjadi, kita juga telah melihat berbagai fenomena aneh di Gunung Bait Suci – yang oleh sebagian rabbi Kabbalistik Yahudi dipandang sebagai tanda pergeseran yang dinubuatkan yang akan terjadi di Yerusalem sebelum kedatangan Mesias – seperti kabut misterius, lubang tanah dan munculnya ular di Tembok Barat.
  1. Tikkun Esau: Kedutaan Besar AS Dibuka di Yerusalem
Kejadian 33:4 Dan Esav berlari untuk menjumpai dia, dan dia memeluknya, dan dia rebah ke atas lehernya, dan dia menciumnya, dan mereka menangis.
Kedutaan Besar AS di Yerusalem dibuka pada 14 Mei 2018 setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada akhir 2017. Rabbi Mendel Kessin, rabbi yang menafsirkan berbagai peristiwa modern dari perspektif Torah, menyatakan bahwa keputusan ini membawa dunia lebih dekat kepada Mesias, dia menyebutnya “Tikkun (perbaikan) Esau,” menggambarkan bagaimana Esau (sebagian diwujudkan dalam pergeseran paradigma Donald Trump) akan dipulihkan dengan cara menolong Israel. Sanhedrin bahkan telah menyejajarkan Donald Trump dengan Koresh, Raja Persia yang mengakhiri pembuangan Babel dan menyiapkan jalan bagi Bait Suci Kedua di Yerusalem, bahkan mencetak koin perak setengah sheqel replika Trump-Koresh, seperti yang diamanatkan secara Alkitabiah untuk disumbangkan di Bait Suci.
  1. Reaksi Dunia Atas Pembukaan Kedutaan Besar di Yerusalem: Aliansi Esau dan Ishmael Yang Difasilitasi Erev Rav
Kejadian 28:9 dan Esav pergi kepada Yishmael, dan dia mengambil » Mahalat, anak perempuan Yishmael, anak Avraham, saudari Nevayot, baginya untuk istri, di atas istri-istrinya.
Segera setelah Presiden AS Donlad Trump memindahkan Kedutaan Besar pada tahun 2018, Israel menjadi fokus kecaman di berbagai front. Dunia Arab, media Barat, Vatican dan Paus dan bahkan sebagian pemimpin Kristen menentang langkah itu. Rabbi Pinchas Winston, pengajar dan penulis nubuatan Akhir Zaman, memandang reaksi keras ini sebagai langkah penting dalam proses Mesias. Pada Akhir Zaman, mereka yang saling berperang akan datang bersama-sama untuk bersekutu, mengutip penjelasan Vilna Gaon (Eliyah ben Solomon Zalman, rabbi terkemuka abad ke-18), yaitu, Gereja Roma Katholik dan Ishmael (dunia Arab), yang keduanya membentuk aliansi, meskipun perbedaan-perbedaan mereka, untuk mengutuk Israel. Rabbi Winston menjelaskan bahwa persekutuan yang tidak masuk akal ini berisi dua kekuatan yang saling berlawanan (dikenal dalam Alkitab sebagai Esau dan Ishmael), yang akan difasilitasi oleh erev rav (campuran orang banyak), yang sebagian besar terdiri dari kaum liberal, sayap kiri Yahudi.
Erev Rav merupakan sebutan yang diberikan kepada kelompok yang terdiri dari orang-orang Mesir dan bangsa-bangsa lain yang bergabung kepada suku-suku Israel pada peristiwa Eksodus dari Mesir (Keluaran 12:38). Menurut tradisi Yahudi, mereka diterima oleh Musa sebagai bagian integral dari Israel. Keberadaan mereka dipandang sebagai penyebab insiden anak lembu emas dan insiden-insiden pemberontakan lainnya (Bilangan 11:4) dimana orang-orang Israel mempertanyakan otoritas Musa dan Torah-Nya.
Hal-hal di atas merupakan penggenapan yang dapat disaksikan pada 2018, sementara penggenapan nubuat lainnya pada 2019 dikatakan para rabbi menjadi tanda bahwa zaman Mesianik ada di hadapan kita.

6 Nubuat Yang Menantikan Penggenapannya pada 2019:

  1. Meningkatnya Kebangkitan Torah di antara Orang Non-Yahudi
Mikha 4:2 Dan banyak bangsa akan pergi dan berkata: Marilah, dan biarlah kita naik ke gunung YAHWEH dan ke bait Elohim Yakub, dan biarlah Dia mengajar kita jalan-jalan-Nya; dan biarlah kita berjalan di jalan-jalan-Nya. Sebab, torah akan muncul dari Zion dan firman YAHWEH dari Yerusalem.
Telah dinubuatkan dalam Alkitab bahwa pada era Mesianik, bangsa-bangsa akan kembali kepada kasih mereka kepada Elohim Abraham, Ishak, dan Yakub. Bahkan, sebuah pergerakan di seluruh dunia telah dimulai di mana orang-orang Kristen dari berbagai penjuru dunia mulai “dibangunkan” akar-akar Ibrani mereka dan memilih untuk berdiri dalam solidaritas bersama dengan orang-orang Israel, tanah Israel dan Elohim Israel. Semakin banyak orang Kristen yang meninggalkan “replacement theology” (teologi penggantian: sebuah doktrin Gereja yang berpandangan bahwa perjanjian Elohim dengan orang-orang Israel telah berakhir, dan digantikan oleh orang-orang Kristen), dan sebaliknya mereka mulai merangkul akar Ibrani mereka melalui berbagai cara.
Penulis Dr. Rivkah Lambert Adler memelopori untuk melihat kepada fenomena kebangkitan Torah di antara orang-orang Kristen ini dalam bukunya Ten From The Nations: Torah Awakening Among Non-Jewish. Sementara tahun baru dimulai, ada kemungkinan bahwa orang-orang yang mempelajari Torah akan semakin meningkat, membawa dunia kepada penggenapan nubuat lebih lanjut dan era Mesianik.
  1. Peningkatan Fenomena Alam di Akhir Zaman
Yoel 2:30 Dan Aku akan memberikan tanda-tanda di langit dan di bumi: darah dan api serta gumpalan-gumpalan asap.
Menurut Alkitab, Akhir Zaman akan ditandai dengan fenomena alam yang tidak biasa seperti bintang-bintang dan gempa bumi. Setahun terakhir kita telah menyaksikan berbagai fenomena alam yang membawa kabar kedatangan Mesias, seperti Laut Mati kembali hidup, salju turun di padang gurun terpanas, aktivitas gempa bumi, gerhana matahari, gunung berapi, tsunami, “blood moon”, sungai merah darah dan asteroid. Menurut Rabbi Pinchas Winston, seiring berjalannya waktu, peristiwa-peristiwa seperti itu yang mengindikasikan intervensi ilahi dalam peristiwa-peristiwa alam ini akan menjadi semakin lazim. “Pada tahap akhir geula(penebusan), perpaduan antara mujizat dan fenomena alam akan meningkat ke titik di mana itu menjadi begitu jelas sehingga tidak dapat dipungkiri,” kata Rabbi Winston. Beberapa pendapat menyatakan bahwa Gog dan Magog akan merupakan perang yang dijalankan Elohim melalui alam (Yehezkiel 38-39). Sementara Rabbi Winston membuat pernyataan bahwa kita tidak dapat membuktikan bahwa apa pun adalah hashgacha pratit (intervensi ilahi), memandang kepada tahun 2019, “orang-orang yang bersiap untuk melihat gambaran yang besar, akan dapat menghubungkan titik-titik dengan cara yang lebih masuk akal ketimbang mencoba untuk menjelaskan segala sesuatunya hanya dalam istilah-istilah yang bersifat alami saja.”
Rabbi dan Tuhan kita, Yeshua, berkata,
Matius 24:29 “Dan segera sesudah kesukaran hari-hari itu, matahari akan dijadikan gelap dan bulan tidak akan memberi cahayanya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan diguncangkan.
  1. Fokus Kepada Gunung Bait Suci dan Bait Suci Ketiga
Yesaya 2:2 Dan itu akan terjadi pada hari-hari terakhir, gunung bait YAHWEH didirikan, di atas puncak gunung-gunung. Dan akan ditinggikan di atas bukit-bukit, dan segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana.
Yesaya menubuatkan masa di mana bangsa-bangsa akan memandang kepada rumah Elohim di Israel – Bait Suci – dengan sukacita. Namun, meskipun tanpa Bait Suci Ketiga, tahun 2018 kita melihat berbagai upaya dilakukan untuk menghidupkan kembali kejayaannya. Konser Penciptaan Dunia bulan September 2018 di Yerusalem dianggap sebagai “panggilan untuk berdoa bagi semua bangsa untuk bersama-sama memuji Tuhan di Yerusalem” menurut juru bicara Sanhedrin Rabbi Hillel Weiss, yang mengatakan hal itu untuk mendirikan kembali tujuan asli Raja Salomo ketika dia mendirikan Bait Suci. Berbagai negara bergabung, seperti yang dinubuatkan, ketika Guatemala dan Kolombia mengirimkan delegasi menghadiri konser, termasuk duta besar mereka. Demikian pula, Konferensi Gunung Bait Suci telah mendatangkan para peziarah dari seluruh dunia untuk memberkati Israel, di bawah satu “pemimpin”, sebagaimana dinubuatkan dalam Alkitab. Dalam tahun 2018, koin Bait Suci telah dicetak dan pada perayaan Hanukkah, pentahbisan mezbah Bait Suci Ketiga telah dilakukan.
Pencarian berkelanjutan untuk mendapatkan anak lembu betina merah tanpa cela untuk Ibadah Bait Suci terus dilakukan hingga 2019 ketika dua ekor anak lembu betina merah lainnya sedang diperiksa dalam beberapa minggu mendatang. Di tempat lain, pencarian perabot-perabot Bait Suci selama 12 tahun terus dilakukan sementara pensiunan penyelidik kriminal Jim Barfield meyakini dia telah menemukan lokasi penyimpanan perkakas-perkakas emas dan perak Bait Suci – yakni di Qumran – yang berlokasi di dekat titik terendah di muka bumi. Mungkin pada tahun 2019, kita akan terus menyaksikan peningkatan fokus di Bait Suci, bergerak maju menuju kepada pembangunan kembali dan kembalinya harta benda Bait Suci seperti perkakas-perkakas yang dicari Barfield.
  1. Aliyah
Yehezkiel 37:21 Katakanlah kepada mereka: Beginilah Tuhan YAHWEH berfirman: Lihatlah, Aku akan mengambil orang-orang Israel dari antara bangsa-bangsa tempat mereka pergi ke sana, dan Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru, dan akan membawa mereka ke tanah mereka sendiri.
Yehezkiel menubuatkan akan dikumpulkannya kembali orang-orang buangan Israel – orang-orang yang diserakkan dari tanah air Yahudi ribuan tahun yang lalu ke Diaspora, untuk pada akhirnya dibawa kembali ke negeri mereka pada Akhir Zaman, hingga Aliyah Final. Pada tahun 2018, sebuah Lembaga Yahudi melaporkan peningkatan lima persen dalam aliyah ke Israel, dengan peningkatan terbesar berasal dari Rusia, yang menunjukkan lonjakan 45% dalam tingkat imigrasi. Juga terjadi peningkatan adalah aliyah Argentina, dengan kenaikan 17 persen dari tahun lalu, dan aliyah Afrika Selatan dengan kenaikan dua persen. Sementara kita melihat nubuat mulai digenapi, 2019 kemungkinan akan memperlihatkan kenaikan lain dalam aliyah, yang juga diprediksi ilmuwan Saul Kullook (berdasarkan formula yang menghubungkan sumbu bumi dan garis-garis lintang perbatasan-perbatasan Israel terhadap Nubuat Alkitab) yang mengindikasikan bahwa 2020 akan menjadi aliyah terbesar.
  1. Kembalinya Sepuluh Tulah
Yehezkiel 38:22 Dan Aku akan menghukumnya dengan tulah dan darah, dan hujan yang lebat, dan hujan batu. Aku akan menurunkan hujan api dan belerang atasnya, dan ke atas pasukan-pasukannya, dan ke atas banyak bangsa yang bersamanya.
Menurut Kitab Yehezkiel, di luar hukuman-hukuman kepada orang Mesir, Sepuluh Tulah akan datang kembali dalam perang Gog dan Magog sebelum kedatangan zaman Mesianik. Sebagai pendahulu, pertumpahan darah, hujan batu, hujan lebat dan api belerang akan menghukum Gog tepat sebelum kedatangan Mesias. Tahun 2018 kita menyaksikan kembalinya sejumlah tanda-tanda awal ini. Pada awal 2018, sungai Molchanka di Siberia berubah menjadi merah darah sebagai akibat dari endapan lumpur yang disebabkan oleh polutan industri. 19 Desember 2018, sungai Linthipe di Dedza, Malawi berubah menjadi merah darah. 27 Desember 2018, sebuah sungai kecil di Jayapura, Papua Indonesia berubah menjadi merah darah. Fenomena yang sama juga terjadi di Jawa Tengah pada November 2018 ketika sungai Logawa di Banyumas, Indonesia berubah menjadi merah darah secara misterius.
Gelombang badai salju baru-baru ini terjadi secara simultan di seluruh dunia di tempat-tempat yang paling tidak mungkin. Gurun pasir Arab Saudi ditutupi es dan, mirip seperti yang dijelaskan dalam Alkitab, hujan es di Australia disertai dengan api. Dalam fenomena hujan badai es di Afrika, efek kehancuran pada ternak menggambarkan kehancuran akibat tulah Alkitab terhadap orang Mesir. Bahkan, kombinasi pertemuan dua unsur yang saling berlawanan, unsur api dan unsur es yang disaksikan oleh petani Australia, menjadikan klaim teks literal Alkitab semakin kredibel. Sementara itu, hujan lebat dan hujan es menerpa provinsi al-Jawf di Arab Saudi utara, demikian juga di Afrika Selatan. Pada tahun 2019, kita dapat menunggu untuk menyaksikan semakin berlanjutnya tulah-tulah Mesir, termasuk air menjadi darah, katak, kutu, binatang buas, wabah ternak, bisul, hujan badai es dan api, belalang, kegelapan dan kematian manusia.
  1. Darah Tertumpah
Hagai 2:21,22 “Aku akan mengguncangkan langit dan bumi. Dan Aku akan menggulingkan takhta kerajaan-kerajaan, dan Aku akan menghancurkan kekuatan kerajaan bangsa-bangsa. Dan Aku akan menggulingkan kereta-kereta perang, dan para pengendaranya, dan kuda-kuda dan para penunggangnya akan berjatuhan, masing-masing oleh pedang saudaranya.”
Tahun 2019 dibuka dengan terjadinya fenomena “super blood moon”, yang terjadi pada 21 Januari 2019, bertepatan dengan hari raya Tu B’Sh’vat dalam kalender Yahudi. Rabbi Mordechai Genut, yang membahas gerhana bulan dalam bukunya Davar B’ito, panduan untuk kalender berdasarkan sumber-sumber esoterik Yahudi, mengatakan, “Gerhana bulan di bulan Sh’vat adalah tanda kebangkitan aspek din (penghakiman) di dunia.” Sumber-sumber Yahudi kuno dalam Talmud menyatakan: Jika selama gerhana bulan, bulan tampak merah, ini adalah pertanda bahwa peperangan besar akan datang ke dunia.
blood-moon
Jika nubuat-nubuat sebelumnya yang disebutkan di atas lebih banyak dikupas dari sudut pandang Yahudi, maka nubuat ke-6 ini merupakan pesan profetik Rev. Cory, seorang pendeta Kristen di Illinois AS, dalam emailnya kepada Steve Quayle, seorang pengajar Alkitab yang banyak berbicara tentang topik-topik Akhir Zaman.
Pada bagian pembuka, Steve memperingatkan pembaca dengan mengatakan,
Peringatan SQ:
Ketika aku memposting nubuat-nubuat, adalah tanggung jawab semua orang yang membacanya untuk mendoakan itu, dan mencari Tuhan untuk mendapatkan kesaksian peneguhan di dalam rohmu.
Kata-kata profetik untuk 2019:
Halo Steve,
Saya telah menulis kepada Anda beberapa kali di masa lalu. Saya seorang pendeta di Illinois. Ini adalah pertama kalinya saya menulis kata-kata profetik, saya telah menyampaikannya sebelumnya, tetapi tidak pernah menulisnya. Tuhan memberi saya ini kemarin. Tolong doakan itu dan beri tahu saya jika itu sesuai dengan roh Anda.
2019 akan menjadi tahun yang ditandai oleh darah. Tuhan berkata bahwa istilah darah telah dihapus dari perbendaharaan kata Gereja modern, dan banyak orang yang tersinggung oleh Firman-Nya. Sama seperti para pengikut Tuhan meninggalkan-Nya karena penyebutan darah, akan ada sebagian orang yang tidak dapat menerima Firman ini. Tuhan berfirman bahwa Dia telah mengirimkan peringatan-peringatan di langit, di lautan, dan di daratan tentang keguncangan yang akan datang, Dia telah memperingatkan dalam segala cara, namun banyak orang yang menyangkal hari yang telah ada di atas kita, mereka terus-menerus menubuatkan kemakmuran, sementara kemakmuran itulah yang telah membutakan mata Gereja-Nya. Dunia akan terkejut dengan apa yang akan terjadi dalam delapan belas bulan mendatang.
Darah akan tercurah keluar dari pasar-pasar finansial dalam 18 bulan ke depan. Komentator-komentator berita bahkan akan menggunakan istilah membiarkan berdarah, berdarah-darah, dan darah mengalir di jalan sementara mereka menyaksikan dengan takjub likuidasi pasar-pasar finansial. Tuhan berkata bahwa Dia sedang menghancurkan setiap berhala-berhala palsu, lembu jantan di Wall Street akan disingkirkan. Sama seperti Dia menghancurkan berhala-berhala Israel, Dia akan melelehkan Amerika.
Jalanan-jalanan kota-kota di seluruh Amerika akan mengalir dengan darah warganya. Orang-orang mencampakkan semua kekang, dan selama bulan-bulan berikutnya mereka yang pengharapannya tidak tertambat di dalam Kristus akan beralih kepada kekerasan. Dengan rasa putus asa orang-orang akan menumpahkan darah satu sama lain dengan tujuan menciptakan perdamaian. Departemen kepolisian akan kewalahan, dan akan berdiri di pinggiran. Ini akan menjadi waktu perpecahan, yang oleh sebagian orang akan disamakan dengan Perang Sipil.
Protes-protes ini akan menyebar ke seluruh penjuru dunia seperti virus. Kekacauan dan keputusasaan akan menyebabkan beberapa negara mendeklarasikan darurat militer. Pertumpahan darah di jalanan akan dilawan dengan lebih banyak darah. Kekerasan luar biasa akan digunakan. Adegan-adegan siaran langsung yang begitu mengejutkan akan dihentikan penayangannya di tengah jalan.
Dunia politik akan menyaksikan guncangan besar-besaran. Rahasia-rahasia yang sudah lama tersimpan akan disingkapkan, baik sayap kanan maupun sayap kiri akan tersingkap. Politisi-politisi akan keluar untuk pertumpahan darah, tidak peduli apa konsekuensinya bagi bangsa dan negara. Tuhan berkata untuk memandang kepada-Nya, hanya Dia sajalah kebenaran. Gereja yang sejati akan bangkit, tetapi mereka yang berharap memperbaiki kerusakan melalui politisi-politisi akan dibungkam.
Penyakit-penyakit darah akan menjadi berita. Ebola dan penyakit baru yang belum pernah disaksikan dunia akan mengguncang negara-negara yang dipisahkan oleh lautan. Ketakutan akan melumpuhkan perjalanan, penerbangan-penerbangan akan dibelokkan di tengah-tengah perjalanan, dan orang-orang akan melompat dari kapal-kapal karena panik.
Presiden Trump sedang berada di lembah keputusan. Sementara Tuhan berkata bahwa Presiden Trump telah menjadi kawan bagi Gereja, dia tidak menyerahkan seluruh hatinya kepada Tuhan. Bulan-bulan ke depan akan menjadi waktu keputusan. Tuhan berkata bahwa Dia memanggil Presiden ke tempat doa, tempat penyerahan diri. Jika Presiden menyerah kepada Tuhan, dunia akan tahu, itu tidak akan bisa disangkal, tetapi mereka akan lebih membenci Presiden.
Gereja, Mempelai Perempuan Tuhan, akan mendapatkan selubung mereka diperbarui di dalam Darah Kristus. Seperti baptisan yang baru, orang-orang kudus Elohim akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar melalui perkataan kesaksian mereka dan Darah Anak Domba. Mujizat-mujizat yang terverifikasi akan terjadi, beberapa orang akan berbalik kepada Kristus, yang lain-lainnya akan menjadi murka. Peperangan rohani akan terjadi secara terbuka, jalan menuju kemenangan adalah melalui Darah Kristus.
Perpecahan baru juga datang kepada Gereja. Sementara mujizat-mujizat yang tak terbantahkan sedang terjadi, gereja akan terpecah belah, dan perpecahan besar-besaran akan membuat saudara melawan saudaranya. Pernyataan-pernyataan mengejutkan akan datang dari institusi-institusi keagamaan terbesar di Amerika yang semakin memperdalam perpecahan.
Di tengah-tengah kekacauan akan datang gelombang baru keselamatan, sebagian orang akan mendapatkan mata mereka terbuka dan masa lalu mereka ditutupi oleh Darah Kristus. Pengkhotbah-pengkhotbah akan mulai mengkhotbahkan pertobatan, dan pengampunan dosa yang hanya dapat ditemukan di dalam pengurbanan Yeshua (Yesus). Mereka yang berpegang teguh pada roh agamawi akan tersinggung, sebagian orang akan terdorong kepada hubungan yang lebih dalam dengan Kristus, yang lain-lainnya akan mencemooh.
Apa yang ditabur akan dituai, darah yang ditabur Amerika Serikat akan datang kembali. Doa-doa orang-orang kudus, bersamaan dengan darah semua orang-orang yang tak bersalah yang telah tertumpah, akan dituai pada waktu yang bersamaan.
Amerika Serikat tidak akan dikenali dalam 18 bulan, berdoa, berpuasa, persiapkan hatimu.
Terima kasih,
Cory
2 Jan 2019

Terkait:

Referensi: