Dan Dia ada sebelum segala sesuatu, dan segala sesuatu ditopang di dalam Dia. Kolose 1:17
Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah ada bukti Ilahi di dalam susunan biologis pembentuk tubuh kita? Jika Elohim benar-benar menciptakan kita, dan jika di dalam Kristus “segala sesuatu ditopang oleh-Nya” seperti yang dijelaskan oleh Kitab Suci, maka mungkinkah Dia meninggalkan suatu tanda di dalam setiap sel-sel kita yang menunjukkan kepada kita bahwa Dia ada di belakang mahakarya seni yang disebut kehidupan?
Itulah yang diselidiki oleh penginjil Louie Giglio dalam klip video yang baru saja kembali viral di Facebook. Giglio bercerita (video di bawah) tentang bertemu dengan seorang ahli biologi molekuler setelah sebuah acara khotbah di Texas. Sementara keduanya mengobrol, pria tersebut mengungkapkan sesuatu yang sangat luar biasa kepada Giglio yang menghubungkan tubuh manusia dengan kemuliaan Elohim di dalam Kristus.
“Saya bilang saya dalam perjalanan pulang ke Atlanta Georgia. Akan berkhotbah dua minggu berikutnya,” kata Giglio kepada ahli biologi tersebut. Ketika Louie ditanya apa yang akan dia khotbahkan, dia menjawab: “‘Serial khotbah ini adalah tentang kemuliaan Tuhan dan tubuh manusia.’ Dia berkata, ‘Itu sangat menakjubkan karena saya adalah seorang ahli biologi molekuler di Universitas di dekat sana.’”
Setelah mendengar ikhtisar singkat khotbahnya, ahli biologi tersebut ingin mengetahui apa yang akan digunakan Louie sebagai “grand finale” untuk menyampaikan pesan kuat tentang bagaimana Tuhan dimuliakan melalui struktur biologis tubuh kita.
“Dia bertanya, ‘Apa ‘hook’ kirimu?’” cerita Giglio menjelaskan.
Giglio tidak punya apa-apa.
“Dia berkata, ‘Hook kirimu adalah laminin!’”
Giglio, yang benar-benar bingung, sama sekali tidak tahu apa yang ilmuwan itu bicarakan. Apa itu “laminin”?
“Dia berkata, ‘Louie, ini adalah molekul sel adhesi; sebuah molekul protein.’  ‘Louie, sel-sel terorganisasi menjadi struktur-struktur molekuler tertentu dan itu menentukan protein seperti bagaimana mereka itu.’”
Apa arti semuanya itu?
“Ada antara 10 sampai 60.000 protein di dalam tubuh manusia,” kata Giglio menjelaskan.
“Salah satunya adalah molekul adhesi sel. Itu terorganisir menjadi sebuah struktur tertentu ini. Itu memberitahu sel apa tugas mereka di dalam tubuh. Dia berkata, ‘Ini seperti baja yang mereka masukkan ke dalam beton saat mereka meletakkan fondasi. Ini memegangi membran-membran Anda secara bersamaan. Ini adalah lem dari tubuh manusia, Louie, itu laminin. Kamu harus memberitahu jemaat tentang laminin.’”
Tapi tidak cukup hanya untuk membicarakannya.
“Kamu harus melihat laminin!” desak ahli biologi tersebut.
Louie pulang ke rumah dan “googling” seperti apa rupa laminin. Inilah yang tampak di layar komputernya:
laminin1
“Wah, ini gila!” kata Giglio saat foto tersebut ditayangkan kepada jemaat. “Protein yang menyatukan tubuh kita secara menyeluruh memiliki bentuk sempurna dari salib Tuhan kita Yesus Kristus.”
“Semuanya disatukan di dalam Yesus Kristus,” kata Giglio.
Jadi, apa sebenarnya laminin itu?
Menurut GotQuestions.com, laminin adalah protein yang berperan sebagai “perekat” dalam tubuh manusia:
“Laminin adalah nama yang digunakan untuk keluarga protein yang memiliki banyak fungsi penting dalam biologi. Sifat paling penting dari laminin adalah kemampuan mereka untuk saling mengikat satu sama lain dan dengan protein-protein lainnya. Hal ini menjadikan laminin sebagai sarana penting untuk menyatukan jaringan-jaringan dan organ-organ secara bersamaan. Itu digambarkan sebagai protein yang setara dengan lem.”
Terlepas dari poin menarik yang ditemukan oleh Giglio, orang-orang lain berusaha menolak klaimnya dan meniadakan gagasan bahwa laminin berbentuk sempurna seperti salib:
“Dari sudut pandang praktis, bentuk laminin tidaklah unik ataupun tidak luar biasa mirip dengan salib. Saat digambar sebagai diagram dua dimensi, dengan tiga lengan pendek dan satu panjang, pastinya terlihat seperti salib. Namun, dalam ruang tiga dimensi sebenarnya, laminin tidaklah berbentuk t-datar,” GotQuestions.com melanjutkan penjelasan artikel mereka.
“Mereka juga digambarkan kelihatan seperti bunga, dongkrak, atau piramida. Bentuknya sendiri tidaklah rumit ataupun tidak lazim di alam. Selain itu, ada banyak bentuk sederhana yang ditemukan di alam yang bisa dikaitkan dengan keyakinan spiritual non-Kristen lainnya.
Penulis melangkah lebih jauh, dengan alasan bahwa banyak elemen biologi kita mengarah kepada makna spiritual yang jauh lebih gelap:
“Dilihat dari atas, heliks DNA terlihat mirip dengan simbol yin yang dari filsafat China. Molekul-molekul lain dalam DNA berbentuk seperti pentagram, bentuk umum dalam dunia Satanik.”
Bahkan, sebagai tanggapan terhadap kegembiraan komunitas Injili mengenai bentuk laminin, para ahli lain di bidang sains menunjukkan beberapa elemen destruktif dari protein itu sendiri. Seperti Magnus von Knebel Doeberitz, M.D menjelaskan:
“Laminin adalah glikoprotein nonkolagen yang dominan di membran dasar di bawah permukaan epitel. Berbagai isoform laminin memainkan peran penting dalam proses fisiologis dan patologis, termasuk perkembangan kanker dan penyebaran sel tumor. Interaksi sel-sel kanker dengan laminin nampaknya merupakan peristiwa kunci dalam invasi dan penyebaran sel-sel tumor.”
Lantas, bagaimana dengan kemiripan yang luar biasa seperti salib? Nah, salah satu komentator menyoroti bahwa laminin juga bisa terlihat seperti ini:
laminin-electron
Ini adalah citra mikroskopis elektron sebenarnya dari molekul protein laminin yang sebenarnya. Perekat yang menyatukan tubuh kita bersama-sama adalah berbentuk salib.
Dr. Georgia Purdom dari organisasi kreasionis Answers In Genesis mengambil pandangan yang berbeda. Dalam sebuah artikel berjudul “Laminin dan Salib,” dia berusaha menjelaskan beberapa kritik theologis yang diarahkan kepada Giglio.
“Masalah utama dengan argumen semacam ini adalah bahwa tampaknya ada sesuatu di luar Kitab Suci (dalam kasus ini, laminin) yang sangat penting untuk mengetahui kebenaran dari kebenaran alkitabiah,” tulis Purdom.
“Laminin digunakan untuk membuktikan kebenaran alkitabiah. Namun, kita tidak boleh menggunakan pemahaman kita yang bisa salah dan sangat terbatas tentang dunia ini untuk menilai Firman Tuhan yang tidak bisa salah. Apa yang kita amati di dunia ini pasti bisa digunakan untuk mengkonfirmasi Firman Tuhan (dan memang demikian), namun pengamatan kita yang terbatas tidak dalam posisi untuk mengevaluasi hal-hal yang tidak terbatas dari Tuhan. Hanya jika kita memulai dengan memakai Alkitab sebagai standar utama kita, kita dapat memiliki suatu sudut pandangan dunia yang rasional dan memahami bukti.”
Akan selalu ada orang yang skeptis; tapi ini masih tetap menakjubkan bukan?
laminin-cross
“Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Tuhan akan menopang tubuh Anda dan menciptakan eksistensi Anda?” tanya Giglio sambil menyimpulkan pembicaraan itu.
“Anda tahu karena ada salib yang berdiri di atas sejarah,” katanya.
“Itu adalah tempat di mana Pencipta menjadi penanggung dosa. Dimana Pencipta alam semesta menjadi juruselamat umat manusia. Tuhan tidak selalu mengubah keadaan, tapi salib juga adalah bukti bahwa Tuhan selalu memiliki tujuan di dalam keadaan, dan bahwa tujuan dan rencana-Nya akan berhasil dan akan menang di dunia ini.”

Referensi: