A story with tens of thousands of articles.

A story with tens of thousands of articles.
life and death, blessing and cursing, from the main character in the hands of readers.

Friday, November 24, 2017

Korupsi

Korupsi

Grey Metal Case of Hundred Dollar Bills


Tuan Embu mulai merasa gelisah. Beberapa hari ini ia mulai merasa tangannya mulai bertumbuh dan bertambah panjang.

Sebenarnya wajar saja jika anggota tubuh kita ada yang bertumbuh dan berkembang. Seperti bayi yang tumbuh dan berkembang setiap harinya sampai ia menjadi dewasa. Ataupun rambut atau kuku yang bertambah panjang setiap harinya.

Tetapi akan tidak wajar kalau pada usianya yang ke-50 ini, tangannya mulai tumbuh dan bertambah panjang. Ia mulai merasakan adanya kelainan di dalam dirinya, tepat sehari setelah ulang tahunnya yang ke-50 yang dirayakan secara besar-besaran di satu hotel berbintang lima. Dan dihadiri oleh ribuan undangan, serta menghabiskan anggaran yang cukup untuk membangun se ertan kompleks ruko atau rukan berlantai empat.

Para pejabat dan konglomerat hadir dalam pesta ulang tahun Tuan Embu. Bahkan Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri juga ikut hadir di sana.

Telah puluhan dokter dan orang pintar yang dihubungi, tetapi tidak ada satupun yang dapat menyembuhkan penyakitnya itu. Bahkan Embu juga telah berobat ke luar negeri yang terkenal dengan kecanggihan ilmu pengobatannya, tetapi usahanya itu sia-sia belaka. Stiap hari tangannya tetap bertambah panjang.

Semua dokter yang mencoba mengobatinya angkat tangan, baik dokter dari dalam maupun dari luar negeri. Semuanya sudah angkat tangan dan hanya mengatakan, penyakitnya itu penyakit langka dan tidak pernah ada di literatur ilmu kedokteran, karena penyakit itu baru kali ini ditemukan. Dan  mereka beramai-ramai ingin menjadikan Tuan Embu sebagai subyek percobaan mereka. Tentu saja ia berkeberatan.

Dukun, paranormal, dan orang pintar lainnya baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, juga telah angkat tangan. Berbagai jawaban yang diberikan mereka, kena santet, teluh, guna-guna dari orang yang tidak suka akan keberhasilan Tuan Embu. Namun tidak ditemukan tanda-tanda santet, teluh ataupun guna-guna dari dalam tubuh Tuan Embu.

Sudah satu bulan lebih ia tidak masuk kerja sehingga pekerjaannya menumpuk dari hari ke hari. Untung saja jabatannya sangat tinggi sehingga tidak ada anak buahnya atau siapapun di departemen tempat ia bekerja yang berani protes kepadanya. Bahkan para atasan pun agak segan urusan dengan dia. Sebab Tuan Embu kenal baik dengan orang-orang penting yang memegang tampuk kekuasaan di jajaran elit pemerintahan.

Berada di rumah setiap hari tanpa melakukan pekerjaan apapun membuatnya menjadi stres. Ia ingin kembali bekerja. Tubuh dan jiwanya sehat tidak berkekurangan sesuatu apa pun hanya tangannya yang tidak mau diajak kompromi.

Dngan hanya mengangkat telpon maka pekerjaan Tuan Embu dibawa ke rumah oleh seorang bawahannya. Keesokkan harinya bawahannya itu membawa hasil pekerjaan ke kantor dan membawa tumpukkan pekerjaan yang baru untuk diserahkan kepada Tuan Embu. Demikianlah seterusnya.

Oleh karena itu Tuan Embu hanya mengurung dirinya di dalam rumah. Dan semakin lama jiwa dan emosinya semakin tertekan. Sebab, tangannya sekarang sudah mencapai lutut. Ditambah lagi dengan hidungnya yang pesek dan melebar, bibirnya yang tebal, badannya yang tinggi besar, dadanya yang bidang dan berbulu serta kulitnya yang hitam, maka ia sekarang lebih mirip seekor gorila dari pada seorang manusia.

Karena telah putus asa,lalu ia memanggil dokter bedah plastik yang mau melakukan malpraktek. Untuk itu Tuan Embu membujuk para dokter dengan bayaran yang menggiurkan. Uang tidak masalah asalkan tangannya bisa disembuhkan. Dengan bantuan para dokter itu, maka Tuan Embu menjalani operasi.

Setelah tiga jam dioperasi maka tangan Tuan Embu dipotong menjadi beberapa bagian untuk disambungkan kembali. Bagian yang berlebihan dibuang sehingga tangannya kelihatan seperti normal kembali. Tentu saja Tuan Embu merasa senang dan menghadiahkan uang yang banyak agar para dokter tutup mulut atas operasi itu.

Sayangnya, kesenangan itu tidak berlangsung lama, sebab keesokkan harinya tangan Tuan Embu panjang lagi, yaitu mencapai lutut kaki. Bahkan sekarang kecepatan pertumbuhan tangannya itu dua kali lipat dibandingkan sebelum dioperasi. Anehnya, tangannya yang panjang itu bisa elastis seperti karet sehingga dapat diputar-putar atau ditaruh di mana saja.

Ia semakin malu dan menjadi minder. Bahkan sekarang ia tidak mau lagi bertemu dengan keluarganya. Semua kebutuhannya harus diletakkan di depan pintu kamarnya. Ia tak pernah keluar kamar lagi sejak tangannya menyentuh lantai meski sedang berdiri tegak. Tangannya tidak mau kompromi dan terus bertambah panjang setiap harinya.

Dalam kesendirian, Tuan Embu semakin banyak merenung dan mengingat masa lalunya yang jaya. Semua orang merasa hormat dan segan kepadanya. Ia telah berhasil mengumpulkan uang yang berlimpah-limpah dari hasil kerja kerasnya selama ini.

Ia mempunyai dua orang isteri. Dari isteri pertama, ia mendapatkan empat orang anak yang telah menjadi orang semuanya. Dari isteri keduanya, ia mendapatkan seorang anak yang masih sekolah dasar.

Pekerjaannya sekarang hanyalah memeriksa dan menandatangani perizinan saja. Lalu ia teringat ketika ia masih muda dan melakukan sumpah jabatan. Ia bersumpah akan melakukan tugas yang sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat.

Sumpah itu sekarang telah dilanggarnya. Sebab di dalam menjalankan tugasnya, ia lebih banyak mementingkan kepentingan dirinya sendiri dan mengorbankan kepentingan rakyat.

Ketika masih muda dan berdedikasi tinggi, ia tidak pernah menerima suap. Tetapi setelah naik pangkat dan jabatan serta menduduki posisi penting maka ia melihat, banyak atasan atau orang-orang di sekelilingnya yang melakukan demikian. Jika semula ia merasa muak dengan melihat tingkah mereka, maka lama-lama ia terbiasa dan ikut-ikutan seperti mereka.

Ketika pertama kali menerima uang suap, hatinya berdebar-debar dan malam harinya ia tidak bisa tidur nyenyak.

Jika semula hanya menganggap uang itu diterimanya sebagai rasa terima kasih dari orang yang dibantunya mempercepat proses perizinan maka lama-lama menjadi satu keharusan. Sebab jika tidak ada hadiah atau upeti maka ia tidak akan mengurus peizinan yang diminta.

Dengan semakin naiknya jabatan maka upeti  yang diperolehpun makin besar dan banyak. Sampai akhirnya ia berhasil menduduki posisi sebagai orang yang berwenang mengeluarkan izin. Jadi, tanpa upeti maka izin tidak akan pernah ditandatanganinya.

Makin lama ia menjadi semakin rakus. Jika semula hanya bersikap suka rela dalam memungut upeti, lama-lama menjadi tetap, yaitu 5 % dari nilai proyek. Kemudian meningkat lagi menjadi 10 %, lalu 20 %. Dan terakhir ia menaikkan lagi menjadi 35 % dari nilai proyek karena ingin membiayai pesta mewahnya pada HUT ke-50 tanpa harus memakai uang tabungannya yang sebenarnya tidak akan habis dimakan tujuh turunan.

Mau tidak mau, orang-orang yang minta perizinan harus membayar jumlah sebesar itu. Sebab kalau tidak maka perizinan tidak akan keluar dan mereka tidak dapat berusaha kecuali secara ilegal.

Tentu saja sebagai pengusaha, mereka tidak mau rugi. Jadi mereka membebankan biaya upeti itu pada harga produk atau langsung kepada konsumen produknya. Jadi yang paling dirugikan adalah masyarakat luas karena harus membayar lebih mahal akibat perbuatan Tuan Embu.

Secara teoritis itulah yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan menyulut inflasi. Inflasi yang tinggi akan mingkatkan harga barang. Karena masyarakat takut akan devaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah inflasi maka mereka lebih merasa aman jika menyimpan tabungan dalam bentuk barang dari pada uang. Maka meski harga barang telah selangit namun tetap diserbu oleh masyarakat dan menyebabkan harga makin melambung semakin tinggi.

Sesuai dengan hukum ekonomi, jika permintaan tinggi dan persediaan barang tetap atau berkurang maka harga akan naik. Harga yang naik akan menyebabkan inflasi menjadi semakin tinggi.

Kenaikkan harga yang tidak terkendali menyebabkan banyak spekulan beraksi. Akibatnya adalah inflasi naik semakin tinggi didorong oleh permintaan semu dari para spekulan. Itulah yang dinamakan sebagai hiperinflasi.

Hiperinflasi, dalam ilmu ekonomi, adalah inflasi yang tidak terkendali, kondisi ketika harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun drastis. Secara formal, hiperinflasi terjadi jika tingkat inflasi lebih dari 50% dalam satu bulan.

Dalam keadaan hiperinflasi maka masyarakat akan semakin panik dan membabi buta dalam membeli barang. Hal itu dapat membuat ambruknya perekonomian suatu negara. Dengan kata lain, negara tersebut menjadi bangkrut.

Ketika laju inflasi meninggi dan terjadi ekonomi biaya tinggi maka banyak pengusaha yang berteriak-teriak adanya biaya siluman sebagai penyebabnya.

Biaya siluman adalah pungli oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Mereka menyalahgunakan wewenang dan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri alias korupsi.

Tentu yang dimaksud dengan siluman ini
adalah orang seperti dirinya yang sering melakukan pungutan liar dengan cara menyalahgunakan wewenang dan jabatannya sebagai pemberi izin.

Lalu apakah benar cerita dongeng yang mengatakan, siluman bertangan lebih panjang dari manusia? Apakah benar aku telah menyerupai siluman? Kata hati Tuan Embu.

Ia merasa, karena sering disebut-sebut dan dimaki-maki sebagai siluman oleh orang-orang yang telah diperasnya itulah maka sekarang ia benar-benar telah menjadi siluman.

Sewaktu ia sedang termenung, ia mendengar suara anaknya yang masih SD menghafalkan tugas dari gurunya.

Hafalannya: “Pencuri dinamakan panjang tangan.”

Sejenak ia tersentak kaget mendengarnya. Teringat ketika masih bersekolah, ia juga diharuskan menghafal kata-kata itu.

Lalu ia bertanya-tanya apakah ada hubungan antara istilah “tangan panjang” dan tangannya yang makin lama makin panjang.

Kembali ia termenung.

Tuan Embu kemudian melihat tangannya yang makin panjang dan mulai melihat adanya hubungan erat antara tangannya dengan tangannya yang panjang dan pencurian harta rakyat.

Tapi mengapa hanya ia yang mendapatkan penyakit tangan panjang? Padahal ratusan, bahkan ribuan atau puluhan ribu atau lebih banyak lagi orang yang melakukan korupsi, tidak kena penyakit seperti dirinya.

Apakah mungkin karena korupsi mereka tidak sebanyak dirinya?

Karena berpikiran demikian maka Tuan Embu nekat memotong tangannya sendiri sampai sebatas pergelangan tangannya.

Tetapi hal yang ajaib kembali terjadi. Keesokkan harinya, tangan Tuan Embu tumbuh kembali. Bahkan tangannya menjadi lebih panjang dari pada tangannya sebelum dipotong.

Akhirnya ia menyerah kalah. Ia memohon ampun kepada Tuhan Yesus. Sambil menangis sedih, dengan penuh penyesalan, ia meminta pertolongan kepada Tuhan Yesus.

Kamarnya sekarang telah penuh dengan tangannya yang panjang. Terpaksa ia pindah ke kamar yang lebih besar.

Tetapi tangannya terus bertumbuh dan semakin panjang.

Tangan Tuan Embu ada di mana-mana sekarang. Ada di kamar tidur, dapur, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, bahkan ada di mana-mana
sangking panjangnya.

Sehingga semua kamar yang ada terpaksa dibongkar. Sekarang rumah Tuan Embu tidak ada kamar lagi.

Tuan Embu hanya bisa pasrah saja terhadap penyakit yang menyebabkan tangannya menjadi semakin panjang setiap harinya.

Sampai suatu hari ia mendapatkan petunjuk dalam mimpinya.Petunjuknya adalah hanya ada satu jalan bagi dirinya agar sembuh dari penyakit yang dideritanya selama ini.

Cara tersebut adalah sebagai berikut. Uang yang ia korupsi selama ini dari akyat, haruslah ia kembalikan.

Tuan Embu menarik kembali simpanan uangnya dari bank di Swiss serta beberapa bank luar negeri lainnya, termasuk bank di dalam negeri, baik bank swasta maupun bank pemerintah.

Setelah Tuan Embu mengembalikan uang rakyat yang dipungli kepada negara maka penyakitnya mendadak sembuh. Dan tangannya menjadi normal kembali seperti semula.

Tapi korupsi sudah menjadi budaya di negara ini. Oleh karena itu uang yang dikembalikan oleh Tuan Embu kepada negara bocor di sana-sini. 

Tuhan Maha Adil.

Barang siapa yang turut mengambil, baik besar maupun kecil dari harta yang dikembalikan oleh Tuan Embu kepada negara, ternyata mengalami penyakit yang sama.

Penyakit Tuan Embu menjadi penyakit yang menular. Yaitu penyakit karena korupsi untuk memperkaya diri sendiri.

Mendadak tangan dari para pejabat negara menjadi bertambah panjang. Tangan mereka setiap hari bertambah panjang, sama seperti yang dialami oleh Tuan Embu.

Mereka mencoba mengatasi masalah bertambah panjangnya tangan mereka dengan metode yang sama seperti yang pernah dilakukan oleh Tuan Embu.

Oleh karena itu hasil yang didapatkan tentu saja sama, yaitu semakin hari tangan mereka semakin bertambah panjang. Ha...7x

Masyarakat menjadi gempar. Karena kantor pemerintahan kosong. Banyak pejabat yang tidak masuk kerja karena malu.

Masyarakat menjadi bertambah gempar. Karena muncul isu kalau para pejabat tidak masuk kerja karena setiap hari tangan mereka semakin bertambah panjang.

Mereka beruntung. Sebab Tuan Embu sudah berhasil sembuh dari sakit tangan panjangnya.

Jadi berbondong-bondong mereka meminta petunjuk dan nasehat dari Tuan Embu.

Tuan Embu lalu menceritakan tentang semua hal yang pernah dilakukannya, sampai akhirnya ia menjadi sembuh.

Para pejabat pemerintah yang tangannya setiap hari bertambah panjang akhirnya bertobat. Mereka beramai-ramai mengembalikan harta Tuan Embu yang mereka korupsi. Mereka juga mengembalikan harta negara yang pernah mereka korupsi. Mereka juga mengembalikan harta yang mereka dapatkan dari hasil memeras rakyat dan pengusaha.

Uang pengembalian harta dari hasil korupsi makin lama makin banyak. Hal ini membuat pejabat lainnya ikut korupsi harta pengembalian tersebut.

Sejarah terulang. Ada kebocoran di sana-sini. Tapi apa yang terjadi. Semua koruptor lagi-lagi tangannya menjadi bertambah panjang setiap harinya.

Koruptor baru ini juga terpaksa menemui Tuan Embu untuk meminta nasehat agar bisa sembuh dari sakitnya.

Kemudian mereka mengembalikan uang hasil korupsi ke kas negara.

Tetapi sejarah terus berulang. Ada pelaku baru yang tetap nekad mengkorupsi uang negara hasil pengembalian para koruptor. Akibatnya tangan mereka bertambah panjang setiap harinya.

Kejadian ini terus berulang sampai bertahun-tahun.

Sampai akhirnya, tidak ada lagi pejabat pemerintah yang berani melakukan korupsi.

Tahukah anda, berapa banyak harta yang dikembalikan oleh para koruptor?

Jumlahnya sangat besar karena bisa dipakai untuk mengembalikan hutang luar negeri, baik hutang dari pemerintah maupun swasta.

Sisanya masih banyak. Sehingga dapat dipakai untuk membangun negara untuk kepentingan rakyat.

Akhirnya, Indonesia menjadi negara maju dan kaya. Rakyatnya makmur dan sejahtera. Karena cadangan devisa Indonesia melebihi cadangan devisa China.


No comments:

Post a Comment

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...