Saat matahari terbenam pada hari Sabtu, 23 September 2017 (waktu Yerusalem), suatu tanda astronomi Alkitab akan tampak di langit. Para ahli Akhir Zaman menyebutnya “Tanda Wahyu 12” yang telah dinubuatkan Rasul Yohanes sekitar 2000 tahun yang lalu.
Menjadikan “tanda” ini lebih signifikan adalah bahwa peristiwa ini bertepatan dengan Perayaan Tahun Baru Yahudi 5778Rosh Hashanah, atau Hari Raya Peniupan Sangkakala (Yom Teru’ah). Dirayakan setiap tahun, Rosh Hashanah menandai waktu pertobatan bagi orang-orang Yahudi, dan sekaligus menunggu datangnya penghakiman YAHWEH atas bumi. Secara tradisional, shofar atau sangkakala tanduk domba jantan akan ditiup dalam menyambut Hari Raya Peniupan Sangkakala (Yom Teru’ah) ini.
Kejadian pasal 1 menceritakan bahwa YAHWEH Elohim menciptakan benda-benda penerang di langit untuk memisahkan siang dan malam, dan menandai musim-musim, hari-hari dan tahun-tahun.
Kejadian 1:14 (ILT3)  Dan Elohim berfirman, “Biarlah ada benda-benda penerang pada cakrawala di langit untuk memisahkan antara siang dengan malam, dan mereka ada untuk tanda-tanda (Ibrani: ‘oth; tanda, pertanda, peringatan, sinyal) dan untuk musim-musim (Ibrani: mo’edim; perayaan, festival, hari raya) dan untuk hari-hari dan tahun-tahun.
Mazmur 147:4 mengatakan “Dia menetapkan jumlah bintang; Dia menyebutkannya sesuai dengan namanya.” (ILT)
Dan Mazmur 19 menuliskan:
Mazmur 19:2-5 (TB) Langit menceritakan kemuliaan Elohim, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; 3. hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. 4. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; 5. tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.

Kisah di Langit Malam

Demikianlah Firman Elohim menjelaskan bahwa YAHWEH memakai bintang-bintang dan konstelasi-konstelasi bintang untuk menceritakan kisah di langit malam. Tapi bagaimana ini bisa berhubungan dengan 12 Tanda-tanda Zodiak? Kebanyakan ahli menyebut bahwa orang-orang Yunani kuno sebagai pencipta istilah “Zodiak“. Namun sesungguhnya, itu sudah ada di dalam Alkitab, bersamaan dengan sejarah kuno Yahudi.
Kata Ibrani kuno untuk “Zodiak” adalah “Mazzaroth“, dan itu sudah ada mendahului peradaban Yunani kuno selama berabad-abad. Sejarawan Yahudi terkemuka, Flavius Josephus, menuliskan dalam The Antiquities of the Jews 1:1-3, mencatat pengetahuan astronomi mula-mula diberikan Elohim kepada Adam, anaknya Seth, dan Henokh. Orang-orang Mesir kuno bahkan mengaitkan ilmu astronomi dengan Seth, dan menamainya Bapak Astronomi.
Dr. Chuck Missler, dalam bukunya Signs in the Heavens, menunjukkan bahwa tradisi Arab dan Persia kuno mempercayai bahwa Seth, Henokh dan Adam mengembangkan ilmu astronomi. Di dalam Kitab Henokh ada bagian yang secara khusus menjelaskan konstelasi-konstelasi bintang dan urutan kemunculan mereka, yang semuanya mengacu kepada para Malaikat.
Untuk membuktikan siapa sesungguhnya pencipta Zodiak atau Mazzaroth, dan sekaligus pemilik rasi-rasi bintang dan arti-artinya, kita akan melihat perbincangan antara YAHWEH dengan Ayub, hamba-Nya yang setia. Kitab Ayub dianggap sebagai kitab yang paling tua dalam Kitab Suci, yang kemungkinan ditulis sekitar 1.800 SM.
Ayub 38:31-32 (ILT) Dapatkah engkau mengikat gugusan bintang Kartika (Ibrani: kiymah; Pleiades, rasi 7 bintang), dan membuka belenggu bintang Belantik (Ibrani: kesiyl; Orion, rasi Pemburu Raksasa – Nimrod)? 32. Dapatkah engkau menerbitkan gugusan bintang (Ibrani: mazzaroth; konstelasi, rasi) pada waktunya, dan memimpin bintang Biduk (Ibrani: ‘ayish; Arcturus, Ursa Mayor, rasi Beruang Besar) dengan anak-anaknya?
Kata Ibrani asli yang digunakan untuk “gugusan bintang” atau “rasi, konstelasi, zodiak” adalah “mazzaroth“. Jadi Zodiak bukan ciptaan orang-orang Mesir kuno, orang Kasdim atau orang Magi dari Persia. Sebaliknya, itu diberikan sebagai pengetahuan astronomi kepada para penyembah YAHWEH Elohim, dan untuk menyampaikan pesan kepada mereka di sepanjang sejarah!
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, seorang theolog, sarjana Alkitab dan pendeta, E.W. Bullinger menerbitkan buku berjudul The Witness of the Stars (1893)(Kesaksian Bintang-bintang). Bullinger menemukan bahwa 12 tanda Zodiak masing-masing berisi 3 sub-rasi bintang, atau decan, di dalam Mazzaroth. Secara individu, ke-36 rasi bintang ini membawa bagian dari kisah tentang Yeshua, yang juga sangat berkaitan erat dengan Kitab Suci. Jika digabungkan, mereka menceritakan seluruh kisah tentang Messias Yeshua. Melanjutkan penelitian Bullinger, seorang sarjana Alkitab dan penulis, Patrick Heron, menuliskan tentang penemuannya dalam buku The Nephilim and the Pyramid of the Apocalypse. Heron menyimpulkan pada halaman 52:
“… kisah asli kejatuhan dan penebusan manusia, mulai dari Kejadian sampai Wahyu, dicatat dalam dua belas tanda-tanda Zodiak. Kebenaran ini dituliskan dalam bintang- bintang, supaya tidak seorang pun dapat menjamah atau merusaknya.”
Tetapi Satan telah berusaha merusaknya, melalui praktek astrologi yang dilarang Alkitab. Mazzaroth menggunakan astronomi, termasuk bintang-bintang, untuk menceritakan sebuah kisah; tetapi para astrolog sebaliknya menggunakan benda-benda langit untuk meramalkan masa depan seseorang. Dr. Ken Johnson, penulis buku Ancient Paganism: The Sorcery of the Fallen Angels, menulis pada halaman 36:
“Astrologi Pra-Banjir Besar tidak memiliki konsep horoskop … Dalam versi Pra-Banjir Besar, astrologi hanya digunakan untuk memprediksi tanggal berikutnya yang dijadwalkan untuk ritual-ritual sihir dan waktu berikutnya di mana seseorang dapat menghubungi dewa-dewa atau dewi-dewi leluhur.”
Hal ini diteguhkan dalam Kitab Yobel yang menceritakan tentang Kainam, yang menemukan sisa-sisa tulisan peninggalan dewa-dewa (para Malaikat yang Jatuh) yang diukirkan pada batu.
Kitab Yobel 8:3. Dan dia (Kainam) menemukan suatu tulisan yang oleh (generasi-generasi) sebelumnya (Pra-Banjir Besar) diukir di batu. Dan dia membaca apa yang ada di atasnya, dan dia menyalinnya dan berdosa karena hal itu. Karena itu mengandung ajaran para Malaikat Pengawas yang dengannya mereka biasa mengamati pertanda-pertanda matahari dan bulan dan bintang-bintang di dalam semua tanda-tanda langit.
Jadi, si Ular sudah memperkenalkan penyesatan untuk mengacaukan pesan malam Elohim kepada Ciptaan-Nya pada zaman sebelum Banjir Besar! Iblis juga telah menyesatkan umat manusia supaya sujud menyembah kepada matahari, bulan, bintang-bintang dan planet-planet; dan memperlakukan mereka sebagai dewa-dewa yang berkuasa atas mereka. Perlu diingat bahwa Rasul Paulus menyamakan Satan dengan “Penguasa Kerajaan Angkasa” dalam Efesus 2:2; beserta fakta bahwa ia “menyamar sebagai Malaikat Terang” dalam 2 Korintus 11:14. Menyembah setiap entitas ciptaan adalah pelanggaran Perintah Elohim ke-2, seperti yang tertulis dalam Keluaran 20:4.
Kembali ke buku Patrick Heron, pada halaman 54-55 ia menuliskan 36 rasi bintang dalam Mazzaroth Yahudi, dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Misalnya, konstelasi utama, Virgo (Virgin, Perawan) memulai kisah Zodiak Messias, dan Leo (Singa) menjadi penutupnya. Virgo adalah “judul utama” dari “bab” itu, dan memiliki arti “Nubuat dari Keturunan yang Dijanjikan,” menurut Bullinger dan Heron. Dalam rasi Virgo, Anda akan menemukan 3 sistem bintang kecil, atau decan:
  1. Coma: yang artinya “Perempuan dan Anak”.
  2. Centaurus: yang artinya “Kurban Penebus Dosa yang Dipandang Hina”.
  3. Bootes: yang artinya “Yang Datang dengan Tunas”.
Jadi keseluruhan 4 rasi bintang ini memiliki pesan yang berhubungan dengan kisah Messias Yeshua. Hal ini berlanjut melewati 12 Tanda-tanda Zodiak, dan diakhiri dengan Singa Leo dan decan-decannya.
Lalu, apa hubungan semuanya ini dengan pesan di dalam Wahyu 12?

Tanda Besar di Langit

Wahyu 12:1-2 (ILT) Dan terlihatlah suatu tanda besar (Yunani: semeion mega) di langit, seorang wanita dengan berselubungkan matahari dan bulan di bawah kakinya dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya2. Dan ketika mengandung dalam rahimnya, dia berteriak karena menderita sakit bersalin dan karena tersiksa pada saat melahirkan. 3. Dan terlihatlah suatu tanda (Yunani: semeion) lain di langit, dan lihatlah, seekor naga merah besar yang mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota4. Dan ekornya menyeret sepertiga bintang-bintang di langit dan dia melemparkan mereka ke bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan wanita yang akan segera melahirkan itu, supaya bilamana dia telah melahirkan anaknya, naga itu dapat menelannya. 5. Dan dia melahirkan seorang anak laki-laki yang akan segera menggembalakan segala bangsa dengan tongkat besi. Dan anak wanita itu dibawa kepada Elohim dan takhta-Nya.
Kata “tanda” di sini menggunakan kata Yunani “semeion” (G4592), yang artinya: tanda, penanda, pertanda, yang olehnya seseorang atau sesuatu hal dibedakan dari yang lain-lainnya dan dikenal, keajaiban, tanda yang meramalkan peristiwa-peristiwa luar biasa akan segera terjadi, keajaiban-keajaiban atau mujizat yang olehnya Elohim mengotentifikasi orang yang Dia utus.
Perlu dicatat bahwa 5 ayat pertama dalam Wahyu 12 menyebut ada 2 tanda (Yunani: semeion) yang berbeda. Tanda pertama, yang disebut “tanda besar” (semeion mega), hanya melibatkan seorang perempuan yang sedang sakit bersalin. Tanda kedua, disebut “tanda lain“, dijelaskan Wahyu 12:3-4, yakni naga merah. Tanda-tanda ini berhubungan di dalam narasi, tapi perbedaan mereka memberitahukan kepada kita bahwa 2 tanda ini tidak sama.
Sebagai petunjuk, kita kembali ke masa yang sangat lampau, ke dalam mimpi Yusuf, salah seorang dari anak-anak Yakub dalam Kitab Kejadian. Sebagai pengingat, ia dan 11 saudara-saudaranya menjadi bapa leluhur 12 suku Israel.
Kejadian 37:9,11 (ILT) Dan dia masih bermimpi sebuah mimpi lainnya, lalu menceritakannya kepada saudara-saudaranya; dan dia berkata, “Dengarlah, aku bermimpi sebuah mimpi lagi, maka tampaklah matahari dan bulan dan sebelas bintang-bintang bersujud kepadaku.” 11. Maka cemburulah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan perkataan itu.
Jadi Yusuf bermimpi bahwa 11 suku-suku Israel lainnya di masa depan akan bersujud kepadanya. Ketika ia menceritakan mimpinya kepada Yakub, ayahnya, dan saudara-saudaranya, Yakub menerima itu semua sebagai kemungkinan suatu tanda dari YAHWEH. Saudara-saudaranya yang lain marah dan iri hati. Segera sesudah itu, saudara-saudara Yusuf berusaha menjual dia ke dalam perbudakan di Mesir, dan mengatakan kepada Yakub bahwa ia telah dibunuh. Alkitab menceritakan kemudian bahwa Yusuf menjadi orang ke-2 di Mesir, sesudah Firaun, dan ditempatkan untuk menguasai pasokan makanan seluruh bangsa. Dia mengatur semuanya dengan bijak, dan ketika kelaparan dahsyat melanda seluruh negeri, saudara-saudara Yusuf datang mengemis kepadanya untuk memperoleh makanan. Yusuf menjadi penguasa Mesir, seperti yang dikatakan Firman Elohim, dan 11 bapa leluhur bangsa Israel secara lahiriah “bersujud kepadanya” memohon pengampunan; yang dengan cepat Yusuf terima dan kemudian memberi mereka makanan, juga bagi orang-orang Ibrani lainnya (Kejadian 42-45).
Yehuda, salah satu dari 12 suku, menjadi bapa leluhur yang melalui garis keturunannya, pada akhirnya melahirkan Messias. Jadi tanpa pertolongan Yusuf, tanda dalam Wahyu 12 tidak akan terjadi! Selain itu, Yeshua pada waktu kedatangan-Nya yang pertama disebut sebagai Messias ben Yosef; yang artinya “Hamba yang Menderita” (Yesaya 53).
Tanda Wahyu 12 ini melibatkan 12 suku-suku Israel, yakni bangsa Yahudi lahiriah sekarang ini. Menurut website Stellarium (www.stellarium.org), tanda ini akan muncul di langit malam, di atas Yerusalem, pada hari Sabtu, 23 September 2017.
Kesejajaran benda-benda langit pada hari itu memiliki beberapa komponen sebagai berikut:

Konstelasi Virgo:

Virgo, bahasa Latin untuk Perawan (Virgin), merupakan konstelasi terbesar kedua di langit dan satu dari dua belas konstelasi Zodiak atau Mazzaroth. Konstelasi Perawan Virgo dibentuk dari 12 bintang utama. Bintang Spica bersama 3 bintang lainnya, membentuk semacam “rahim” di pusat konstelasi Virgo. Virgo secara universal digambarkan sebagai seorang perempuan, baik di dalam kebudayaan kuno Yunani, Romawi dan Assyria-Babilonia.
virgo
Virgo

Matahari:

Bintang dalam tata surya kita disebutkan dalam Wahyu 12:1 sebagai bagian dari tanda besar ini. Dikatakan matahari “menyelubungi” perempuan itu. Dari sudut pandang pengamat di bumi, matahari selalu lebih kecil dibandingkan konstelasi Virgo, dan karena itu tidak mungkin piringan matahari itu sendiri yang menyelubungi perempuan itu dalam susunan yang bagaimana pun. Tapi pada 23 September 2017, matahari akan berada di bahunya dan “tanda besar” itu secara keseluruhan akan “diselubungi” sinar matahari sepanjang 22-23 September 2017, dan menyembunyikan Virgo dari pandangan.
Bukanlah hal langka bagi konstelasi Virgo untuk “diselubungi” matahari dan ada bulan di bawah atau di dekat kakinya – bahkan ini terjadi setiap tahun selama beberapa hari di musim gugur. Tapi yang menjadikannya benar-benar berbeda adalah “mahkota dari 12 bintang” yang dilihat Yohanes. Kata Ibrani dan Yunani untuk “bintang” tidak membedakan antara bintang-bintang seperti yang kita kenal sekarang ini dengan planet-planet. Dari sudut pandang pengamat di bumi, bintang-bintang dan planet-planet tampak sama, kecuali bahwa planet-planet terlihat bergerak melalui bidang rasi bintang-bintang yang tetap. Karena itu, planet-planet seringkali digambarkan dalam bahasa kuno sebagai bintang “berkelana“, namun mereka tetap dianggap bintang-bintang.

Konstelasi Leo:

Berada tepat di atas kepala konstelasi Virgo adalah konstelasi Leo (Singa), yang terdiri dari 9 bintang utama. Pada 22 dan 23 September 2017, planet-planet yang terlihat, MerkuriusMars dan Venus akan bergabung dengan 9 bintang dalam konstelasi Leo untuk membentuk sebuah “mahkota” dari 12 bintang di kepala Virgo. Leo, “Singa Yehuda”, merupakan salah satu gelar Yeshua di dalam Alkitab. 12 “bintang” adalah 12 suku Israel, yang menghasilkan Messias dan Perawan Maria.

Bulan:

Bulan juga disebutkan dalam Wahyu 12:1, digambarkan berada di bawah kaki perempuan itu. Pada 23 September 2017, dari sudut pandang pengamat di Timur Tengah, Perawan Virgo akan muncul dalam posisi tidur dan bulan akan muncul tepat di bawah kaki konstelasi ini.
Dalam Yesaya 14:12 digambarkan tentang Satan yang disebut “Yang Bersinar” (Ibrani: heylel; pembawa terang; Latin: Lucifer), putra Fajar.
Yesaya 14:12 (ILT)  Betapa engkau telah jatuh dari surga, hai Yang Bersinarputra Fajar (Ibrani: Heylel ben Sakhar)!
bulan-sabit
Heylel” dalam bahasa Arab “‘hilal,” digunakan untuk menggambarkan bentuk “bulan sabit“. Jadi di sini kita melihat hubungan antara Satan/Lucifer dengan “bulan sabit“, sekaligus gambaran dalam Wahyu 12:1-2, bulan sabit di bawah kaki perempuan itu, menunjukkan kemenangan historis dan kekuasaan YAHWEH Elohim yang dimanifestasikan melalui Israel, atas si Ular: kaki perempuan itu menginjak kepala ular. Di Arab dan Babilonia kuno, bulan disembah sebagai dewa Nanna dan Sin, dan kemudian dewa itu disembah dengan berbagai nama.

Planet Yupiter:

Yupiter, planet terbesar tata surya kita, mewakili Anak laki-laki yang dilahirkan Virgo. Ada beberapa alasan kuat yang menghubungkan hal ini:
jupiter
Yupiter dengan bintik merah raksasa
Seperti halnya Messias, planet Yupiter nampak seperti ditutupi “bilur-bilur” (Yesaya 53:5) dan memiliki “lubang” yang sangat menonjol yang disebut “Bintik Merah Raksasa“, mirip dengan luka tusukan di lambung Yeshua (Yohanes 19:34). Juga seperti Messias, Yupiter menerima “hantaman-hantaman” demi bumi kita (Yesaya 53:4-6), menarik sebagian besar komet-komet dan asteroid-asteroid mematikan dengan gaya gravitasi raksasanya dari tata surya luar yang jika tidak, akan mengarah menghantam bumi.
Kedua, planet Yupiter dinamai menurut Raja dewa-dewa dalam Pantheon Roma dan Yunani kuno (Yupiter dan Zeus). Dalam Pantheon Babilonia dan Germanic, planet ini mewakili Putera dari Dewa utama mereka: Marduk putera Ea, dan Thor putera Odin. Dengan kata lain, di dunia kuno, Yupiter selalu dihubungkan dengan Dewa Pria Terbesar atau Putera Dewa Utama. Karena itu Yupiter sering disebut “Raja Planet”.
Ketiga, pada 20 November 2016, planet Yupiter memasuki “rahim” konstelasi Perawan Virgo, di mana ia tetap berada di dalamnya selama tepat 42 minggu, yakni lamanya periode persis masa kehamilan bayi manusia. Kehamilan 42 minggu ini menarik, jika dihubungkan dengan 42 generasi dari Abraham sampai Messias (Matius 1:17) dan 42 bulan yang membentuk paruh pertama dan paruh kedua Masa Kesusahan (Wahyu 11:2, Wahyu 13:5Daniel 7:25).
Supaya Yupiter tetap berada di dalam rahim Virgo selama persis 42 minggu, ia melakukan apa yang dinamakan “gerakan maju mundur” (retrograde) di dalam rahim konstelasi ini. Planet ini nampak melakukan gerakan melingkar di dalam rahim selama waktu ini sebelum keluar dari “saluran kelahiran” Virgo pada tanggal 9 September 2017.
Jika menggunakan smartphone Android, Anda bisa download aplikasi SkyView® Free dan melihat posisi planet Yupiter ada di dalam rahim Virgo sampai 9 September 2017.
Tanda Wahyu 12 digenapi dalam ayat 5 sesudah Anak laki-laki ini dilahirkan, dan demikian juga dua minggu sesudah Yupiter keluar dari rahim Virgo, ia bergerak turun melalui “saluran kelahiran” dan tanda besar ini lengkap terbentuk di langit. Bisa dikatakan bahwa perempuan ini mengalami sakit bersalin selama dua minggu sementara bayi itu bergerak keluar dari rahim dan melewati saluran kelahiran. Perlu diingat, masa “Tribulasi” atau “Kesusahan Besar” (Yunani: thlipsis megale) juga memiliki arti “sakit bersalin“.
Gambar di atas menunjukkan tanda lengkap yang akan muncul di Israel pada 23 September 2017. Itu juga menunjukkan beberapa posisi berbeda planet Yupiter di dalam rahim Virgo, sementara ia berputar-putar selama periode 42 minggu kehamilan.

Arti Penting

Supaya dapat memahami narasi pasal 12 secara menyeluruh, kita harus memahami 3 karakter kunci yang mewakili individu maupun korporat (bersama-sama):

Perempuan: Maria dan Israel

Sepanjang sejarah Gereja, telah dibuktikan bahwa identitas perempuan dalam pasal ini adalah Maria, ibu Yeshua: dia melahirkan seorang Anak laki-laki yang akan memerintah segala bangsa dengan tongkat besi. Dia juga dianiaya oleh “semacam naga” dalam wujud Raja Herodes dan Elohim melindungi dia dan keluarganya di Mesir. Maria adalah perwakilan individual dari perempuan ini.
Sedangkan secara korporat atau kolektif, perempuan ini mewakili Israel, mempelai perempuan YAHWEH Elohim (Yeremia 31:4Hosea 2:7). Ini ditandai dengan mahkota dari 12 bintang (12 suku Israel, Kejadian 37:9-10). Israel adalah “perawan” sampai mereka berpaling mengikuti dewa-dewa palsu (Yeremia 3:14Amos 5:2). Suku Yehuda adalah yang melahirkan garis keturunan Messias.
Perempuan ini akan dilindungi di padang gurun di bumi selama 42 bulan. Ada perbedaan kunci antara perempuan itu dan keturunannya (anak laki-laki yang pertama dan keturunan lainnya yang tersisa, yaitu mereka yang memelihara perintah Elohim dan memiliki kesaksian Yeshua, dalam ayat 17).
Wahyu 12:4-6,17 (ILT3)  Dan naga itu berdiri di hadapan wanita yang akan segera melahirkan itu, supaya bilamana dia telah melahirkan anaknya, naga itu dapat menelannya. 5. Dan dia melahirkan seorang anak laki-laki yang akan segera menggembalakan segala bangsa dengan tongkat besi. Dan anak wanita itu dibawa kepada Elohim dan takhta-Nya. 6. Dan wanita itu melarikan diri ke padang gurun, di mana dia mempunyai suatu tempat yang telah disiapkan oleh Elohim, agar di sana mereka dapat memberi makan wanita itu selama seribu dua ratus enam puluh hari. 17. Dan naga itu menjadi marah kepada wanita itu dan dia pergi untuk melakukan peperangan dengan keturunannya yang tersisa, yaitu mereka yang memelihara perintah-perintah Elohim dan yang memiliki kesaksian YESHUA haMashiakh.

Anak: Yeshua dan Gereja

Secara nyata, Anak laki-laki yang dilahirkan oleh Perawan Virgo ini, adalah Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) yang akan memerintah segala bangsa dengan gada besi, dan Dia dibawa naik ke Surga kepada Elohim dan takhta-Nya. Dalam “tanda” Wahyu 12, Yeshua diwakili oleh planet Yupiter.
Wahyu 12:5 (ILT) Dan dia melahirkan seorang anak laki-laki yang akan segera menggembalakan segala bangsa dengan tongkat besi. Dan anak wanita itu dibawa (Yunani: harpazo) kepada Elohim dan takhta-Nya.
Ayat ini sarat dengan informasi! Mazmur 2:9 adalah nubuat Daud mengenai kedatangan Messias, mengacu kepada Seseorang yang akan memerintah dengan “tongkat besi“,
Mazmur 2:9 (ILT)  Engkau akan menghancurkan mereka dengan tongkat besi, Engkau akan meremukkan mereka bagaikan bejana tukang periuk.”
Wahyu 19:15 (ILT)  … Dan Dia akan menggembalakan mereka dengan tongkat besi. Dan Dia akan memeras di pemerasan anggur, anggur amarah dan murka Elohim Penguasa Semesta.
Kelahiran Yeshua melalui Maria, atau perempuan yang mewakili Israel, menggenapi nubuat dari Kejadian 3:15; bahwa Messias akan datang melalui “keturunan perempuan”.
Kejadian 3:15 (ILT)  Dan Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau (Ular) dengan wanita ini, dan antara keturunanmu dengan keturunannya (Yeshua). Dia akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya”.
Sama seperti perempuan itu memiliki arti tunggal dan korporat (kolektif), anak laki-laki itu juga punya arti tunggal dan korporat.
Anak laki-laki ini “dibawa” kepada Elohim dan takhta-Nya. Kata “dibawa” yang digunakan dalam Wahyu 12:5 ini adalah kata Yunani “harpazo” (G726), yang artinya: diamankan, dibawa secara paksa, direnggut, diambil (paksa). Kata ini biasa diartikan sebagai “rapture“, menggambarkan rapture Gereja sebagai penyelamatan dari kekuasaan Satan yang hendak menghancurkan Gereja, seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam 1 Tesalonika 4:16-17.
1 Tesalonika 4:16-17 (ILT) Sebab dengan suatu seruan, dengan suara penghulu malaikat dan dengan bunyi sangkakala Elohim, Dia akan turun dari surga dan orang-orang yang mati di dalam Kristus akan pertama-tama bangkit. 17. Kemudian kita yang masih hidup, yang sedang ditinggalkan, akan diangkat (Yunani: harpazo) bersama-sama dengan mereka dalam awan-awan ke dalam pertemuan Tuhan di angkasa, dan demikianlah kita akan senantiasa berada bersama Tuhan.
Secara korporat (bersama-sama), dalam Wahyu 2:26-27, Messias menjanjikan kepada Gereja, tubuh Messias, kuasa yang sama seperti yang Ia terima.
Wahyu 2:26-27 (ILT3) Dan siapa yang menang dan siapa yang memelihara sampai akhir perbuatan-perbuatan-Ku, Aku akan memberikan kepadanya otoritas atas bangsa-bangsa. 27. Dan dia akan memerintah mereka dengan tongkat besi -seperti bejana tanah liat mereka diremukkan- sebagaimana Aku juga sudah menerimanya dari Bapa-Ku.

Naga

Wahyu 12:3 (ILT) Dan terlihatlah suatu tanda lain di langit, dan lihatlah, seekor naga merah besar yang mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Naga itu jelas mewakili Satan (lihat Wahyu 12:9). Secara korporat atau kolektif, naga ini diwakili Anti-Kristus dan kerajaannya, karena melalui kerajaan Anti-Kristuslah Naga ini menganiaya Israel dan Gereja di dalam Masa Kesusahan. Pemahaman ini lebih jauh dibuktikan oleh Binatang yang berkepala tujuh dan sepuluh tanduk, yang berhubungan dengan kekuasaan Anti-Kristus (Wahyu 17:10) dan 10 pemimpin dunia yang akan memberikan kekuasaan mereka kepadanya (Wahyu 17:12Daniel 7:20-22).
Wahyu 13:1 (ILT) Dan aku melihat seekor binatang buas yang muncul dari laut, yang memiliki tujuh kepala dan sepuluh tanduk, dan di atas tanduknya ada sepuluh mahkota, dan pada kepala-kepalanya ada nama hujatan.
Menurut website astronomi, sesudah tanggal 23 September 2017 Yupiter akan berpindah posisi ke konstelasi Scorpio, yang dalam ajaran Mazzartoh artinya “Konflik sang Penebus“. Scorpio, kalajengking, melukai umat manusia dengan sengatnya. Messias “terluka” di kayu Salib, oleh sengat Satan, seperti dinubuatkan Elohim dalam Kejadian 3:15. Berdasarkan proyeksi astronomi, pada 11 Oktober 2017, Yupiter, planet “Messias”, akan berpindah sepenuhnya ke Scorpio.
Sebagai tambahan, salah satu decan dari konstelasi Scorpio adalah Serpens, si Ular. Wahyu 12 memberikan deskripsi tentang Satan, dia adalah si “Ular Tua“. Tentu saja kita semua tahu wujud yang dipakai Satan dalam kisah Hawa di Taman Eden.
Wahyu 12:9 (ILT)  Dan naga besar itu dilemparkan ke luar, yaitu si ular tua yang disebut si Iblis dan Satan, yang menyesatkan seluruh dunia; dia telah dilemparkan ke bumi, dan para malaikatnya telah dilemparkan bersama dia.
“Decan pertama dari konstelasi Scorpio adalah simbol paling kuno dari kejahatan – Ular … Hal ini penting untuk mempelajari Serpens (Ular) bersama-sama dengan Ophiuchus (decan berikutnya) karena keduanya bergulat bersama-sama.”
“Di dalam gambaran (bintang di langit), Serpens sedang bergelut dengan Ophiuchus demi mahkota (Corona) yang ada di atas kepala Serpens.”
ophiuchus
Ophiuchus berperang melawan Serpens
Orang Yunani kuno memutarbalikkan pesan Elohim, dengan bantuan Satan, dan menciptakan narasi palsu mereka sendiri. Menurut astrologi Yunani, Ophiuchus adalah putera dewa besar Apollo, dan bergulat demi mahkota (Corona), atau otoritas kekuasaan atas alam semesta, melawan Serpens, yang mewakili Ular besar. Ophiuchus ingin menjadi raja, dan mengikuti jejak Apollo.
Sebaliknya, pesan Elohim melalui Zodiac, atau Mazzaroth kuno, adalah bahwa Yeshua (Yupiter) akan menjadi raja (Corona) dengan mengalahkan Ular besar (Serpens). Konstelasi minor (decan) lainnya di konstelasi Scorpio dinamai Hercules. Berdasarkan uraian Bullinger dan Heron tentang Mazzaroth, inilah arti masing-masing komponen dari konstelasi Scorpio:
  1. Scorpio: “Konflik sang Penebus”. Pertempuran purbakala antara Messias dan Satan. Iblis juga “menciderai” ciptaan Elohim dengan “racun”, dan juga melukai Yeshua di Kayu Salib.
  2. Serpens: “Menyerang Tumit Manusia”. Hal ini dimanifestasikan dalam firman Elohim dalam Kejadian 3:15, dan ketika Messias menyerahkan “hidup”-Nya di Kayu Salib.
  3. Ophiuchus: “Manusia Mencengkeram Ular”. Messias kembali untuk terlibat konflik melawan Satan, mungkin selama Peperangan Harmageddon. Juga merupakan simbol kemenangan Yeshua atas Ular melalui kebangkitan-Nya.
  4. Hercules: “Kemenangan Manusia Perkasa”. Ini akan terjadi ketika Yeshua mengalahkan pasukan Satan, yang didirikan melalui sistem Binatang dengan pimpinan Anti-Kristus, pada Peperangan Harmageddon (Wahyu 19:19-21). Messias akan memerintah bumi selama 1000 tahun, dan akan ada masa perdamaian dan kemakmuran (Wahyu 20:4-6).
Jadi seperti yang Anda lihat, ribuan tahun yang lalu YAHWEH Elohim menaruh kisah cerita di langit  malam yang disebut Zodiak, atau Mazzaroth. Dan di dalam “bab-bab”-nya, seperti yang diceritakan oleh konstelasi malam yang dapat kita lihat, adalah keseluruhan pesan dari Yeshua haMashiach (Yesus Kristus), Putra-Nya. Ketika Kitab Suci kemudian diturunkan ke dalam bentuk tulisan dan kata-kata, kisah yang sama diceritakan kembali, oleh 40 penulis dan 66 kitab selama lebih dari 1.600 tahun.
Dalam perbincangan di Gunung Zaitun,  yang merupakan percakapan yang dilakukan Yeshua dengan murid-murid-Nya mengenai “tanda-tanda” (Yunani: semeion) yang harus dilihat sebelum kedatangan-Nya kembali dalam kemenangan, Yeshua menyebutkan:
Lukas 21:25 (ILT) “Dan akan ada tanda-tanda (Yunani: semeion) pada matahari, dan bulan, dan bintang-bintang…”
Kata “semeion” ini juga dipakai untuk menunjukkan kedatangan Anak Manusia dalam Matius 24:
Matius 24:30 (ILT) Dan pada waktu itu tanda (Yunani: semeion) Anak Manusia akan tampak di langit, dan kemudian semua suku-suku di bumi akan meratap …
Wahyu 12:1 menyebutkan bahwa “perempuan berselubungkan matahari” ini merupakan “tanda besar” (Yunani: semeion mega), dan bukan hanya sekedar “tanda“. Satu-satunya kesempatan terjadinya kesejajaran benda-benda langit seperti digambarkan dalam Wahyu 12:1-2 di masa depan adalah pada tanggal 23 September 2017. Pencarian 150 tahun sebelum dan 150 tahun sesudah 23 September 2017, tidak menemukan lagi kesejajaran yang seperti ini. (Kesempatan serupa terjadi pada saat kelahiran Messias Yeshua pada tanggal 11 September 3 SM). Dan peristiwa ini bertepatan dengan Hari Raya Peniupan Sangkakala (Yom Teru’ah) di Israel, yang juga dikenal sebagai Rosh Hashanah, tahun baru Yahudi. Bulan baru akan muncul di langit malam pada tanggal 23 September 2017.
Catatan samping: Pentakosta seringkali disebut “kelahiran Gereja” karena pada hari itu Roh Kudus turun ke atas orang-orang percaya. Namun sehubungan dengan gambaran kelahiran Anak yang ditunjukkan di langit pada 23 September 2017, bandingkan dengan kisah konsepsi Yeshua dalam Matius 1:18 dan Lukas 1:35. Konsepsi Yeshua dimulai pada saat Roh Kudus turun ke atas Maria, dan bukan pada saat kelahiran-Nya. Mungkinkah bahwa Pentakosta sesungguhnya adalah peristiwa konsepsi Gereja, dan Tanda Wahyu 12 mengambarkan kelahiran Gereja? Konsepsi dimulai pada saat Roh Kudus masuk dan suatu kehidupan baru terbentuk di dalam diri orang percaya; lalu proses kehamilan itu seperti pengudusan sementara orang-orang percaya bertumbuh dalam iman, dan kelahiran itu seperti pemuliaan ketika bayi itu (Gereja) akhirnya genap dan terbentuk sempurna. Bandingkan dengan nasihat Rasul Paulus dalam Galatia 4:19.
Galatia 4:19 (ILT3)  Anak-anakku, demi kamu aku menderita sakit bersalin lagi sampai rupa Messias dibentuk di dalam kamu;

Naga Merah Tua

Di atas sudah disebutkan tentang “tanda besar” (semeion mega) di langit, yaitu seorang perempuan dengan berselubungkan matahari dan bulan di bawah kakinya dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya, yang mengandung dalam rahimnya, dan menderita sakit bersalin pada saat melahirkan.
Namun disebutkan juga ada “tanda lain“, yakni seekor naga merah besar dengan tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Wahyu 12:3-4 (ILT)  Dan terlihatlah suatu tanda lain di langit, dan lihatlah, seekor naga merah besar yang mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. 4. Dan ekornya menyeret sepertiga bintang-bintang di langit dan dia melemparkan mereka ke bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan wanita yang akan segera melahirkan itu, supaya bilamana dia telah melahirkan anaknya, naga itu dapat menelannya.
Naga ini secara spiritual memang mewakili Satan, yang menyeret 1/3 pasukan Malaikat Surgawi bersamanya. Namun ada juga teori lain yang dikemukakan berkenaan dengan posisi naga merah ini. Di antara kedua kaki Perawan Virgo, ditemukan gambar yang menyerupai Naga Merah. Sesuatu mungkin ada di sana, mungkin benda angkasa Sistem Planet X – Nibiru, atau Brown Dwarf Star, ada di sana.
Koordinat SkyView 13h 50m 44.0s -8 13′ 59.7″
Area di mana anomali gambar Naga Merah ini muncul, ditutupi dengan blok hitam oleh GoogleSky. Salah satu cara untuk melihat apa yang sebenarnya ada di belakang area yang diblok hitam ini adalah dengan memakai SkyView NASA. SkyView adalah Observatorium Virtual yang menghasilkan gambar-gambar dari bagian langit mana pun dari panjang gelombang, mulai gelombang Radio sampai Sinar Gamma berdasarkan filter. Jika seseorang melihat gambar-gambar ini dengan berbagai filter, dia bisa melihat warna asli dari anomali di konstelasi Virgo ini adalah berwarna “merah” dan itu benar-benar menyerupai wajah naga dengan 2 mata, dan taring-taringnya.
red-dragon-virgo
Naga Merah di konstelasi Virgo
Sistem Planet X seringkali digambarkan menyerupai Naga, terdiri dari Bintang pusat, sebuah Brown Dwarf Star yang dikelilingi oleh tujuh satelit, dengan ekor yang sangat panjang yang berisi debu kosmis dan batu-batu asteroid, yang ketika melintas masuk ke tata surya kita, bumi akan dihujani oleh batu-batu angkasa dari ekornya.
Mengenai hubungan Naga Merah Besar ini dengan kedatangan Sistem Planet X, bisa Anda baca selengkapnya pada artikel:

Rapture

Baca:

Referensi:

The Witness of the Stars by E. W. Bullinger
The Nephilim and the Pyramid of the Apocalypse by Patrick Heron
Signs in the Heavens by Dr. Chuck Missler
Biblical Astronomy: The Hebrew Mazzaroth at http://www.watchmanbiblestudy.com
Flavius Josephus The Antiquities of the Jews 1:1-3
Astrology and 12 Zodiac Astrological Signs, Symbols and Meanings at http://www.intelligentdesigntheory.info